DISUSUN OLEH:
Safrilia Gandhi Maharani
1710221079
PEMBIMBING :
dr. Maryastuti, Sp. Rad
Terdapat di seluruh dunia, Prevalensi tinggi di negara berkembang, 2015 10,4 juta kasus TB baru
di seluruh dunia.
TB memiliki hubungan yang kuat dengan faktor-faktor sosial ekonomi seperti kemiskinan, kekurangan
gizi,
kekurangan, kepadatan penduduk, buta huruf dan akses terbatas ke fasilitas perawatan kesehatan
Diagnosis
GK demam ringan, keringat Invasive biopsy peritoneum,
bermalam. Gejala sistemik : Pemeriksaan penunjang non
penurunan berat badan, dengan sensitivitas 93% dan
invasive IFNϒ cairan asites
anorexia dan malaise. nyeri perut spesifisitas 98% ketika temuan
dengan sensitifitas 90,9 %, dan
difus dan samar, distensi makroskopik dikombinasikan
abdomen, palpasi dinding spesifitas 100% dengan temuan histologis
abdomen lunak, dan asites.
Radiologi
Peritonium parietal dipersarafi oleh serabut tepi yang berasal dari T6-L1
Peritoneum parietal mempunyai komponen somatic dan visceral dan
memungkinkan lokalisasi rangsangan yang berbahaya dengan menimbulkan
defans muscular dan nyeri lepas. Nyeri dirasakan seprti di tusuk-tusuk, dan
pasien dapat menunjukan secara tepat letaknya dengan jari. Rangsangan yang
menimbulkan nyeri dapat berupa rabaan, tekanan, rangsang kimiawi ataupun
proses radang
Peritoneum visceral di persarafi oleh serabut sensoris yang menerima
rangsangan melalui saraf simpatis dan N. Splanchnicus T5-L3 saraf otonom
tidak peka terhadap rabaan atau pemotongan, hanya berespon terhadap
traksi dan regangan. Lokasi nyeri yang timbul tidak jelas dan diffuse.
EPIDEMIOLOGI
Eksudatif (Basah)
1.Reaktivasi fokus peritonitis yang paling umum (90%
Bentuk adhesive (kering)
tuberkulosis laten dalam Bentukkasus).
peritoneum Gejalacampuranperut(kisamembesarataufibrotic)
cairan tidak banyak dibentuk, terjadi
Terjadidanberisi60%cairankasus (asites)peritonitis.Pada
pada 10% kasus.
Ditandaibentukiniolehperlengketomentalncaketidakyangbanyak
Ditandai oleh penebalan
hematogen besardijumpaidengan. anyaman usus
mesenterika, adhesi fibrosa, dan
terutama dari ProsesTuberkelkseringudasidijumpaibersamakecil-sama-
kecil
paru-paru nodul kaseosa.
dberwngarnadhesiputih
kekuningan,cairandalammilier, Perlengketan yang
Penyebaran luas antara usus kantongtersebar-
dikantongperitoneumperlengketandan dan
1.Penyebaran langsung peritoneum gambaran seperti
dari organ sekitar yang sekitarnya.pembengkakan kista.
tumor
terinfeksi DisekitarPxhistopatologituberkeljaringterdapatnbiopsyreaks
i
kadang kadang terbentuk fistel
peritoneumjaringanperitoneum:jaringanbegranulasiupakonges
ti
akibat perlengketan proses
1.kelenjar limfe tuberkpembuluhlosadarahyang. terdiri dari sel-sel
necrosis.
mesenterium epitelEksudatdandapatseldatiaterbentuklangerhans,cukup dan
Tuberkel-tuberkel biasanya lebih
perkijuanbanyak,menumumnyatupituberkelditemukann
besar
peritoneum dinding perut menjadi tegang
GEJALA KLINIS
Px penunjang
ketikagranulomatosatemuanakroskopikmultipledidikombinasikanmukosada
n
Biopsi
peritoneal dengan
temuansubmucosahistologisselepiteloid(epitheliod
granulomata dengan kaseosa
atau identifikasi mikobakteri)
PCR Gold
standard
Biopsi
peritoneal
perkutan,
biopsi
peritoneal
Angka yang
dipandu CT, USG, laparotomi,
sensitifitas ataupun
laparoskopi.
36,3%, Karakteristik
asites, nodul berwarna putih
DIAGNOSIS BANDING
Karsinomatosis peritoneal
CT scan abdomen Pada karsinomatosis peritoneal : penebalan peritoneum
multinodular dan iregular, pembesaran KGB retroperitoneal homogen, omental
cake. Tanda tomografi yang paling berguna untuk membedakan antara
tuberculosis peritoneum dan karsinomatosis peritoneum adalah penebalan
peritoneal pada peritoneal TB halus dan teratur, dan pada karsinomatosis
peritoneal nodular dan irregular.
Peritonitis nontuberculous (bakteri peritonitis, misalnya), pseudomyxoma
peritoneal dan mesothelioma
TATALAKSANA
Foto polos thorax dapat menunjukkan bukti TB paru aktif atau sembuh
Sensitivitas 38%
X-ray dada mungkin menunjukkan bukti lama tuberkulosis paru tetapi relatif
tidak spesifik
Adanya gambaran tuberculoid di paru membuktikan bahwa penyebaran
secara hematogen dari focus paru
Eksudatif asites primer, dengan atau tanpa penebalan peritoneal secara difus
dan rata.
Adhesive dominasi penebalan peritoneal dan mesenterika dengan nodul
kaseosa, pembesaran kelenjar getah bening dan adhesi fibrinous.
Fibrosa penebalan omentum dan pelebaran dinding usus , yang secara klinis
menyerupai massa, kadang-kadang dengan asites terlokalisir dan yang mungkin
mirip dengan karsinomatosis peritoneal
Gambaran MRI peritoneal (A) menunjukkan asites besar dengan beberapa septa halus. (B) menunjukkan penebalan
peritoneal difus, halus dan teratur (panah)
KESIMPULAN
Peritonitis TB merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau visceral yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.
TB adalah penyakit di seluruh dunia.
faktor risiko sirosis hati, gagal ginjal kronis, kemoterapi, diabetes mellitus, imunosupresi dengan terapi steroid
berkepanjangan dan infeksi HIV
Penyebaran peritonitis TB didapat melalui reaktivasi fokus tuberkulosis laten, melalui penyebaran hematogen
terutama dari paru-paru, penyebaran langsung dari organ sekitar yang terinfeksi, seperti usus, tuba falopi, dll,
dan dari kelenjar limfe mesenterium.
Terdapat 3 bentuk peritonitis tuberkulosa, yaitu bentuk eksudatif yang paling umum (90% kasus) dan memiliki
asites bebas dalam jumlah besar. Bentuk adhesive atau bentuk kering karena cairan tidak banyak dibentuk, dan
dicirikan
.
dengan penebalan mesenterika, adhesi fibrosa, dan nodul kaseosa Bentuk campuran yang kadang disebut juga
kista atau fibrotik. Dicirikan dengan omental cake yang besar dengan anyaman usus
Pemeriksaan radiologi pada peritoneal TB dapat dilakukan dengan foto thorax, foto abdomen, CT scan, dan MRI.
CT merupakan cara yang paling baik untuk mendiagnosis dan melihat luasnya peritonitis tuberkulosis. CT juga
dapat membedakan peritoneal TB dengan karsinomatosis peritoneal.