RMK Bab 16
RMK Bab 16
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019
BALI
0
A. Jenis Akun-Akun Lain Dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran
Akun-Akun dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran
Aset Beban Liabilitas
Kas Harga Pokok Penjualan Utang Usaha
Persediaan Beban Sewa Utang Sewa
Perlengkapan Pajak Kekayaan Utang Pajak Kekayaan
Properti, mesin dan Pajak Penghasilan Utang Beban lain
peralatan
Hak paten, merk dagang, Beban Asuransi Utang Pajak Penghasilan
copy right
Sewa dibayar dimuka Beban penasehat hukum
dan audit
Pajak dibayar dimuka Beban Pensiun
Asuransi dibayar dimuka Beban listrik, air dan gas
Akun utama dalam siklus ini akan dibahas persoalan-persoalan audit yang
berkaitan hanya untuk beberapa akun terpilih, yang audit atas:
Properti, mesin, dan peralatan
Beban dibayar di muka
Utang lain-lain
Akun pendapatan dan beban
1
pembayaran. Namun demikian, karena penambahan peralatan relatif jarang terjadi,
sering melibatkan julmah rupiah yang besar, dan perlu mendapat pengawasan
khusus, seperti misalnya persetujuan dari dewan komisaris, maka auditor biasanya
memutuskan untuk tidak terlalu mengandalkan pada pengujian tersebut sebagai bukti
pendukung penambahan aset tetap.
Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan dan properti, mesin dan
peralatan lainnya biasanya adalah master file aset tetap. Master file meliputi suatu
catatan rinci untuk setiap unit peralatan dan jenis properti lain yang dimiliki. Setiap
catatan dalam file mencakup suatu deskripsi tentang aset yang bersangkutan, tanggal
pembelian, harga perolehan, depresiasi tahun ini dan akumulasi depresiasi untuk
peralatan yang bersangkutan.
Akun-akun yang Audit atas peralatan dan aset aset tetap lainnya, berbeda dari
audit atas akun-akun yang tergolong aset lancar, karena tiga alasan berikut:
(a) Pembelian peralatan dalam suatu periode biasanya tidak begitu sering.
(b) Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material.
(c) Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akuntansi selama
beberapa tahun.
Taksiran umur aset lebih dari setahun menimbulkan akun beban depresiasi
dan akumulasi depresiasi.
Dalam mengaudit akun peralatan dan akun-akun terkait, akan sangat
bermanfaat apabila dilakukan pemisahan pengujian menjadi beberapa kategori
berikut :
(a) Melaksanakan prosedur analitis
(b) Memeriksa pembelian peralatan periode ini
(c) Memeriksa pelepasan peralatan periode ini
(d) Memeriksa saldo akhir dalam akun aset
(e) Memeriksa beban depresiasi
(f) Memeriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi
2
(b) Bandingkan akumulasi penyusutan dibagi biaya peralatan manufaktur kotor
dengan tahun sebelumnya.
(c) Bandingkan beban perbaikan dan pemeliharaan, beban perlengkapan, beban
peralatan kecil tahunan dengan tahun sebelumnya.
(d) Bandingkan biaya manufaktur kotor dibagi dengan suatu pengukur produksi
dengan tahun lalu. (Peralatan menganggur atau telah dilepas tetapi tidak
dihapus dari pembukuan)
3
2. Semua peralatan pisik yang ada dibukukan pada tanggal neraca,
Saat mendesain pengujian audit untuk memenuhi tujuan tersebut, auditor
pertama kali harus mempertimbangkan sifat pengendalian internal atas
peralatan manufaktur.
4
akhir berlakunya setiap polis asuransi. Register akuntansi digunakan dalam
mengidentifikasi polis-polis asuransi yang masih aktif dan berhubungan dengan
asuransi dibayar di muka.
c) Pengujian Audit
Dalam mengaudit asuransi di bayar di muka, auditor mendapatkan daftar
asuransi dari klien yang mendaftar setiap asuransi yang sedang berlaku yang berisi
informasi tentang:
Informasi polis, termasuk nomor polis, jumlah pertanggungan
(coverage), premi per tahun.
Saldo awal asuransi dibayar di muka.
Pembayaran premi polis.
Jumlah yang dibebankan ke beban asuransi.
Saldo akhir asuransi dibayar di muka.
Melalui audit asuransi dibayar di muka dan beban asuransi, auditor harus
selalu berpikir bahwa jumlah dalam beban asuransi adalah nilai sisa (residual).
Residual ini berasal dari saldo awal pada asuransi dibayar di muka, pembayaran
premi selama tahun tersebut dan saldo akhirnya. Auditor biasanya melakukan
prosedur analitis ini untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi:
Membandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Membandingkan rasio asuransi dibayar di muka ke beban asuransi dan
membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Membandingkan masing-masing cakupan polis asuransi pada skedul asuransi
yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujia
pengurangan kebijakan tertentu atau perusahaan cakupan asuransi.
Membandingkan perhitungan saldo asuransi dibayar di muka untuk tahun
berjalan berdasarkan masing-masing polis dengan tahun sebelumnya sebagai
pengujian atas kesalahan perhitungan.
Review kewajaran cakupan asuransi pada skedul asuransi dibayar di muka
bersama pegawai klien atau pegawai asuransi.
5
Pengujian atas keberadaan dan penghapusan polis asuransi dari skedul klien
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
i. Menguji sampel faktur asuransi dan polis sebagai perbandingan dengan
skedul.
ii. Melakukan konfirmasi atas informasi asuransi dari agen asuransi
perusahaan.
(b) Klien Memiliki Hak atas Semua Polis Asuransi yang Tercantum dalam
Daftar Asuransi Dibayar di Muka (Hak)
Pihak yang akan menerima keuntungan bila klaim asuransi diajukan
dinyatakan sebagai pihak yang memiliki hak.
(c) Jumlah yang Dibayar di Muka dalam Daftar adalah Akurat dan
Totalnya telah Dijumlah dengan Benar dan Cocok dengan Buku Besar
(Ketlitian dan Kecocokan Saldo)
Pengujian audit untuk melakukan verifikasi terhadap akurasi asuransi dibayar
di muka juga meliputi verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode asuransi, dan
alokasi premi atas asuransi yang belum jatuh tempo.
(d) Beban Asuransi yang Berkaitan dengan Asuransi Dibayar di Muka telah
Digolongkan dengan Benar (Penggolongan)
Klasifikasi pendebetan yang benar atas akun beban asuransi yang berbeda
perlu ditelaah sebagai pengujian laporan laba/rugi.
(e) Transaksi Asuransi Dicatat pada Periode yang Tepat (Pisah Batas)
Pisah batas untuk akuisisi asuransi biasanya bukan masalah penting karena
jumlah polis tidak banyak dan jumlahnya tidak material.
6
depan untuk jasa yang belum dibayarkan, tetapi sebenarnya belum berutang pada
tanggal neraca. Utang sejenis lainnya adalah:
Utang Gaji
Utang Pajak penghasilan karyawan
Utang Bonus Pimpinan
Utang Komisi
Utang Honorarium Profesional
Utang Sewa
Utang Bunga
7
audit pada bagian lain. Bagian dari audit yang langsung memengaruhi akun-akun ini
adalah:
(a) Prosedur Analitis
Prosedur analitis harus dipandang sebagai bagian dari pengujian kewajaran
penyajian, baik untuk akun,akun neraca maupun akun-akun laba rugi.
(b) Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Golongan Transaksi
Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi
berdampak simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba/rugi.
(c) Pengujian Rinci Saldo Akun – Analisis Beban
Analisis akun beban adalah pemeriksaan yang dilakukan auditor atas
dokumen-dokumen pendukung transaksi individual dan jumlah yang membentuk
rincian dari total suatu akun beban. Dokumen-dokumen sama jenisnya dengan yang
telah diuraikan dan digunakan untuk pengujian transaksi sebagai bagian dari
pengujian transaksi pembelian, termasuk misalnya faktur, laporan penerimaan
barang, order pembelian dan kontrak-kontrak pembelian.
8
dibayar dimuka dan overhead pabrik, dua pertimbangan penting yang harus
diperhatikan auditor adalah ketaatan pada standar akuntansi keuangan dan dan
konsistensi dengan periode sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Haryono Al. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA), Edisi 2. Yogyakarta :
Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN