Seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya Fathimah,
“Sesungguhnya aku adalah sebaik-baik salaf/pendahulu bagimu.” (HR. Muslim
Istilah salaf ini kemudian lebih dikenal dengan ungkapan salafus shalih (pendahulu yang baik).
Sehingga salafus shalih itu mencakup; para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Dan semua orang
yang meniti jalan mereka -dalam beragama- dan mengikuti manhaj/metode beragama mereka
disebut sebagai salafi.
Ilahiyat; yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah)
seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al Allah dan lainnya.
Nubuwat; yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,
termasuk tentang Kitab-Kitab Allah, mu’jizat, karamat dan lain sebagainya.
Ruhaniyat; yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik
seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syetan, Roh dan lain sebagainya.
Sam’iyyat; yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat Sam’i (dalil
naqli berupa Al-Qur’an dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat,
surga neraka dan lain sebagainya.
Pertama, segala perbuatan telah ditentukan oleh Allah dan manusia hanya dapat
berikhtiar. Kedua, jika ditinjau dari sisi manusia perbuatan manusia merupakan hasil usaha sendiri.
Sedangkan bila ditinjau dari sis Tuhan, perbuatan manusia merupakan ciptaan Tuhan.
Seperti halnya pada aspek-aspek aqidah lainnya, pandangan Muhammadiyah mengenai sifat-
sifat Allah tidak dijelaskan secara mendetail. Keterampilan yang mendekati kebenaran
Muhammadiyah tetap cenderung kepada aqidah salaf.
Sumber aqidah Muhammadiyah adalah alquran dan Sunnah yang dikuatkan dengan berita-
berita yang mutawatir. Ketentuan ini juga dijelaskan lagi dalam pokok-pokok Manhaj Tarjih.