KEPUTUSAN
KEPALA UPT. PUSKESMAS WONODADI
NO: 440/ /409.104.29/2019
TENTANG
PEDOMAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS )
Menimbang :
a. Bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama
dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai
peran penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Bahwa dalam rangka mengoptimalisasikan danmengintregasikan semua
upaya keperawatan kesehatan di puskesmas agar pelyanan yang
diberikan bermutu, holistik dan komrehensif perlu adanya suatu
pedoman yang ditetapkan degan keputusan menteri kesehatan.
Mengingat :
1. Undang – undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (lembaran
negara tahun 1992 nomor 100, tambahan lembaran negara nomor
3495).
2. Undang – undang nomor 32 tahun 1992 tentang pemerintah daerah
(lembaran negara tahun 2004 nomor 125, tambahan lembaran negara
nomor 4437).
3. Undang – undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran
(lembaran negara tahun 2004 nomor 116, tambahan neraga nomor
4431).
4. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan (
lembaran negara tahun 1996 nomor 49, tambahan lembaran negara
nomor 3637).
5. Keputusan menteri kesehatan nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang
registrasi dan praktek perawat.
6. Keputusan menteri kesehatan nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
Standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota.
7. Keputusan menteri kesehatan nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat.
8. Keputusan menteri kesehatan nomor 839/Menkes/SK/VI/2005 tentang
pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan di rumah sakit
dan puskesmas.
9. Keputusan menteri kesehatan nomor 1575/Menkes/SK/XI/2005 tentang
organisasi dan tata kerja departemen kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN UPAYA KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT DI PUSKESMAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad
kesehatan yang optima. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dan
seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah pusat
daerah.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP
distrata pertama pelayanan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan wajib
(Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA/KB, P2M, Gizi dan Pengobatan).
Tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan
pada daerah tertentu.
Kinerja Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang paling
dekat dengan masyarakat sangat menentukan kinerja Kabupaten/Kota untuk
mewujudkan masyarakat sehat diwilayahnya.Sampai dengan saat ini masyarakat
belum dapat memanfaatkan pelayanan puskesmas dan puskesmas pembantu
(pustu) meskipun ada di setiap kecamatan. Keadaan ini semakin dipersulit dengan
masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia baik dari aspek kuantitas maupun
kualitasnya.
Terintegrasinya upaya Program Perawatan Kesehatan
Masyarakat(PERKESMAS) kedalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih
bermutu karena diberikan secara kholistik, komprehensif pada semua tingkat
pencegahan.
Saat ini Kesehatan di Indonesia dihadapkan dengan era Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang sangat membutuhkan pelayanan yang profesional dan
diupayakan untuk meningkatkan upaya preventif dan promotif, untuk itu perlu
dilakukan peningkatan kemampuan perawat dalam program PERKESMAS yang
sangat terintegrasi dengan masyarakat langsung dan puskesmas sebagai pemberi
pelayanan kesehatan (PPK 1) yang merupakan ujung tombak dari kesehatan
dimasyarakat
Penyebab hasil penilaian stratifikasi belum menunjukkan hasil yang
memuaskan antara lain :
1. Kemampuan dan ketrampilan tenaga keperawatan dalam melaksanakan
keperawatan kesehatan masyarakat belum memadai. Kerjasama tim dalam
penyelenggara pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat belum tergalang
secara baik.
2. Sasaran pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat sebagian besar
berada di luar gedung puskesmas. Untuk dapat mencapai sasaran diperlukan
sarana pendukung yang memadai yaitu sarana transportasi, dana, waktu yang
cukup, disamping sarana penunjang lainnya berupa peralatan dan alat – alat
pencatatana / pelaporan. Tersedianya sarana tersebut masih sangat terbatas
3. Untuk meningkatkan mutu pelayanan, metode yang digunakan adalah proses
keperawatan. Metode ini masih merupakan hal baru terutama untuk tenaga –
tenaga keperawatan terdahulu, sehingga perlu pengenalan dan pelatihan –
pelatihan untuk dapat memahami dan kemudian menggunakannya dalam
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan. Keadaan ini merupakan
salah satu faktor yang menghambat pelaksanaan pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat di puskesmas
Berbagai masalah dan kendala yang ada perlu mendapat perhatian serta
pemecahan agar pelayanan dapat lebih baik. Upaya pemecahan menjadi tanggung
jawab semua pihak yang terkait. Sedangkan puskesmas sebagai pelaksana
terdepan upaya keperawatan kesehatan masyarakat, perlu mengambil langkah –
langkah agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berdaya guna dan berhasil.
B. Tujuan Pedoman
1. Diperolehnya persepsi yang sama dalam penyelenggaraan keperawatan
kesehatan masyarakat di puskesmas.
2. Meningkatnya keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
puskesmas.
3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan pada masyarakat
terutama kelompok rentan dan resiko tinggi.
4. Diperolehnya dukungan sumber daya yang memadai dalam penyelenggaraan
upaya keperawatan kesehatan masyarakat.
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah semua petugas / pegawai Puskesmas
Srengat pemangku kepentingan terkait untuk bekerjasama dalam melaksanakan
program PERKESMAS di bidang kesehatan di kecamatan Srengat :
1. Perawat di puskesmas
2. Tenaga lain di Puskesmas Srengat
3. Para pengambil keputusan di tingkat Puskesmas / Kabupaten / Kota / Propinsi
dan pusat
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
semua perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Dalam penyelenggaraan
pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat perawat bekerja sama dengan
petugas kesehatan lain serta masyarakat. Kerjasama dengan petugas kesehatan
lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan kemampuan teknis tertentu yang
bukan kewenangan perawat. Kerja sama dengan kader/masyarakat terutama dalam
melaksanakan kegiatan yang dapat dilimpahkan kepada masyarakat.
C. Jadwal Kegiatan
1. Pemberian Asuhan keperawatan pada pasien rawat jalan dilaksanakan setiap
haripada setiap pasien yang memiliki masalah kesehatan
2. Pelaksanaan Home visit disesuaikan dengan jadwal yang telah disepakati
antara klien dan tim perkesmas
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan upaya keperawatan
kesehatan masyarakat di puskesmas srengat dilakukan oleh penanggung jawab
program perkesmas yang menempati ruangan.
Keterangan :
1
1. Kursi
3 2. Lemari
2
3. Meja
1 1
B. Standar Fasilitas
1. Buku pedoman PERKESMAS
2. SPO PERKESMAS
3. PHN kit
4. Rekam medis pasien
5. Form askep keluarga
6. Register kohort keluarga
7. Form laporan bulanan perkesmas
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan dalam penyelenggaraan upaya keperawatan kesehatan masyarakat
mencakup :
1. Mengkoordinator pelaksanaan kegiatan Asuhan Keperawatan dalam gedung
dan luar dan luargedung, baik untuk sasaran individu, keluarga, kelompok,
institusi maupun masyarakat.
2. Melaksanakan kegiatan puskesmas di dalam maupun di luar gedung bersama
petugas paramedic yang lain.
3. Melaksanakan kegiatan skrining Kesehatan Keluarga.
4. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita dan Lansia.
5. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan.
6. Membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, bekerjasama
dengan lintas program dan lintas sektoral.
7. Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien yang mengalami masalah
kesehatan ke unit pelayanan pengobatan (Puskesmas dll),
8. Membuat perencanaan, pencatatan kegiatan dan pelaporan Puskesmas.
B. Metode
Untuk dapat melaksanakan praktek perawatan kesehatan masyarakat
dengan berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan berbagai strategi yang di
tempuh, terutama yang meyangkut tenaga, pengelolaan, dan, partisipasi
masyarakat secara aktif, melalui :
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan pelaksana
perawatan kesehatan masyarakat diberbagai tingkat pelayanan melalui
pendidikan dan pelatihan.
2. Meningkatkan kemampuan managemen pengelola dan pelaksana sehingga
dapat mencapai hasil secara optimal.
3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral diantara instansi
terkait dengan program perawatan kesehatan masyarakat.
4. Membantu masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian dengan cara :
Pendidikan dan pelatihan kader
Bimbingan teknik dilapangan
Pendidikan kesehatan
Pelayanan kesehatan dasar
5. Pembinaan keluarga binaan / masyarakat binaan yang rawan terhadap masalah
kesehatan
6. Mengadakan koordinasi dengan seluruh upaya kesehatan pokok puskesmas
dalam memberikan pelayanan yang komperhensif baik di dalam dan diluar
gedung sesuai dengan fungsi puskesmas.
C. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui
beberapa tahapan yang tercangkup dalam proses keperawatan dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah ( problem solving approach)
yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan individu, keluarga
, kelompok, dan masyarakat sampai ketahap optimum melalui suatu pendekatan
yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta
membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat, dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Analisa data
Perumusan masalah
Prioritas masalah
2. Perencanaan
Setelah data diolah dan diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan
dengan mempertimbangkan faktor sebagai berikut :
Tujuan yang dicapai
Kelompok sasaran
Jangka waktu
Target yang ingin di capai
Sumber – sumber yang tersedia di masyarakat
Biaya
Tenaga pelaksana dari masyarakat ( kader kesehatan, dasawisma, KPKIA,
dab ) dari puskesmas koordinator CHN dan tenaga kesehatan lainnya serta
unsur – unsur lain yang terkait seperti PKK, pengurus PKMD, PLKB, pemuda
dan sebagainya
3. Pelaksanaan
Setelah perencanaan di susun, maka kegiatan selanjutnya adalah
pelaksaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan
yang ditemukan pada tingkat individu, keluarga, kelompok, masyarakat melalui
kegiatan – kegiatan :
Kunjungan rumah ( home visit ) dan pelayanan asuhan keperawatan di
rumah ( home nursing )
Bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok, masyarakat.
Mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat dalam melaksanakan
perawatan dasar
Menemukan kasus secara dini dan melaksakan rujukan dan tindak lanjut
kasus yang dibina
Mengadakan pendidikan dan pelatihan kader kesehatan, dasawisma, KPKIA,
Mengorganisir keluarg, kelompok, masyarakat dalam menanggulangi
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
Mengembangkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral terhadap
instansi terkait dalam penanggulangan masalah kesehatan dan
keperawatan.
Mendorong partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
untuk ikut serta dalam setiap upaya penanggulangan masalah.
Memanfaatkan posyandu, polindes, pos obat desa sebagai rujukan terdepan
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
sebelum dirujuk ke puskesmas
4. Monitoring Evaluasi
Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk menilai sejauh
mana keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat, apakah
telah mencapai hasil yang maksimal atau belum sesuai dengan kriteria dan
standar yang telah ditetapkan, penilaian dan pemantauan dapat dilaksanakan :
Selama pelaksanaan kegiatan ( penilaian formatif )
Selama pelaksanaan kegiatan ( penilaian sumatif )
Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji ulang
perencanaan pembinaan dalam pelaksanakan perawatan kesehatan
masyarakat yang telah di susun mencapai sasaran atau tidak, dan penting juga
untuk pengembangan perencanaan selanjutnya, termasuk perluasaan kegiatan
dari segi kualitatif ( kualitas kegiatan ) apabila kegiatan tersebut mendatangkan
manfaat yang besar bagi masyarakat dan perluasan kegiatan bila dari segi
kuantitatif
Kegiatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, meliputi kegiatan di dalam
maupun di luar gedung Puskesmas baik upaya kesehatan perorangan (UKP) dan
atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
1. Kegiatan dalam gedung Puskesmas
Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat yang
dilakukan di poli asuhan keperawatan, poliklinik pengobatan, maupun ruang
rawat inap Puskesmas, meliputi:
a. Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap
b. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan.
d. Pemantauan keteraturan berobat .
e. Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di
Puskesmas.
f. Pemberian nasehat (konseling) keperawatan.
g. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan
yang diberikan dan atau prodesure yang telah ditetapkan (contoh
pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll).
h. Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di gedung
Puskesmas (kenyamanan, keamanan, dlll).
i. Dokumentasi keperawatan.
LOGISTIK
KESELAMATAN KERJA
PENGENDALIAN MUTU
D. Indikator Outcome
Presentase keluarga rawan kesehatan mandiri memenuhi kebutuhan
kesehatannya. Tingkat kemandirian keluarga dicapai sebagai hasil ( outcome )
asuhan keperawatan kesehatan masyarakat. Kemandirian keluarga berorientasi
pada lima fungsi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya yaitu :
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampu memodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya peningkatan
kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada
E. Tingkat kemandirian
Kemandirian keluarga dalam program perawat kesehatan masyarakat di bagi
dalam 4 tingkatan yaitu :
1. Keluarga mandiri tingkat pertama ( KM-I )
Kriteria :
a. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
b. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
2. Keluarga mandiri tingkat dua ( KM-II )
Kriteria :
a. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
b. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
d. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
e. Melakukan tindakan perawatan sederhana sesuai anjuran
3. Keluarga mandiri tingkat tiga ( KM-III )
Kriteria :
a. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
b. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
d. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
e. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
4. Keluarga mandiri tingkat empat ( KM-IV )
Kriteria :
a. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat
b. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan.
c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
d. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
e. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
g. Melakukan tindakan peningkatan kesehatan ( promotif ) secara aktif
BAB IX
PENUTUP