Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN LINGKUNGAN

NAMA : ‘AMMAR YUSUF ASH-SHIDIQ NIM : D1A015080


NAMA : FIKRI MUBARAK NIM :

PENJELASAN POTENSI SUMBERDAYA AIR, TANAH, UDARA, TUMBUHAN


DAN HEWAN

1. POTENSI SUMBERDAYA AIR


Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Air adalah asal muasal dari
segala macam bentuk kehidupan di planet bumi ini. Dari air bermula kehidupan dan karena air
peradaban tumbuh dan berkembang. Potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber
air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan
manusia serta lingkungannya. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung,
sehingga penyediaan air baku untuk kebutuhan domestik, irigasi dan industri menjadi menjadi
perhatian dan prioritas utama

Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang vital baik untuk
kehidupan flora, fauna, dan manusia di muka bumi maupun untuk kebutuhan manusia dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari di berbagai sektor kehidupan. Berdasarkan Undang – Undang
Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air, yang dimaksud dengan Sumberdaya Air adalah
air, sumber air, dan daya air yang terkandung didalamnya, merupakan karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam segala bidang. Sebagai sumber daya alam maka kegiatan pengelolaan sumber
daya air menjadi penting agar yang membutuhkan air dapat mendapatkan akses yang sama baik
dalam memenuhi kebutuhan pokoknya untuk air minum dan sanitasi, maupun untuk memenuhi
kebutuhan penghidupannya sebagai petani untuk mengairi tanamannya serta untuk
memproduksi berbagai produk seperti deterjen, kain, dan produk lainnya yang proses
produksinya memerlukan air. Oleh karena banyak yang membutuhkan air maka bukan tidak
mungkin air di muka bumi ini akan tidak mencukupi karena keberadaannya terbatas.

Ketersediaan air di dunia ini terbatas. Luas permukaan air di permukaan bumi ini
sebesar 71%, sedangkan daratan luasnya hanya 29%. Keseluruhan lingkungan air ini karena
merupakan satu kesatuan lingkungan dan sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan.
Keberadaan air di alam ini tetap jumlahnya dalam berbagai wujud. Kandungan air di bumi pada
dasarnya berlimpah, volume seluruhnya mencapai 1.400.000.000 km3, lebih kurang 97%
merupakan air laut (air asin) yang tidak dapat dimanfaatkan secara langsung dalam kehidupan
manusia. Dari 3% sisanya, 2% berupa gunung- gunung es di kedua kutub bumi, 0,75%
merupakan air tawar yang mendukung kehidupan makhluk hidup di darat baik berupa mata air,
air sungai, danau, maupun air tanah, dan selebihnya berupa uap air.

Terdapat berbagai jenis sumberdaya air yang umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat,
seperti air hujan, air tanah, dan air permukaan. Dari jenis air tersebut, sejauh ini air permukaan
merupakan sumber air tawar yang terbesar digunakan oleh masyarakat. Untuk itu, air
permukaan yang umumnya dijumpai di sungai, danau, dan waduk buatan akan menjadi
perhatian utama dalam penelitian ini. Secara garis besar sumberdaya air terdiri atas 2 kelompok
yakni:

a. Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah
dilihat oleh mata kita, merupakan wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Air permukaan
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Perairan darat dan perairan laut. Perairan darat adalah
air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti danau, sungai, dan lain sebagainya.

1) Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah dan atau berada di bawah permukaan
tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke
dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
2) Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang dikelilingi oleh daratan dan
digenangi oleh air tawar atau air asin. Air danau dapat berasal dari berbagai umber
yakni: 1) Air sungai yang mengalir ke dalam basin dan sebagai inflow; 2) Air ang
berasal dari hasil pencairan salju dan es; 3) Air hujan yang tertangkap langsung oleh
basin danau; 4) Air dari aliran permukaan (over land flow) yang berasal dari air hujan
jatuh; 5) Air yang berasal dari dalam tanah (air tanah) yang permukaannya lebih tinggi
dari pada permukaan air danau sehingga air mengalir ke dalam danau; 6) Air yang
berasal dari mata air atau spring.
3) Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah
atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau
atau sungai lain).
b. Perairan Laut

Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut
yang berada di laut. Jumlah air laut di dunia kurang lebih sebesar 97% dari total volume air
yang ada.

Air merupakan sumber daya yang mempunyai nilai ekonomis. Nilai ekonomis akan
berbeda di setiap lokasi karena ketersediaannya. Selain itu, nilai ekonomi akan semakin tinggi
karena air menjadi salah satu input untuk proses industri berbagai produk yang memerlukan
air, seperti industri yang memproduksi minuman, industri berbagai produk. Secara umum laju
pembangunan yang selalu meningkat, mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas
sumberdaya alam dan lingkungan sebagai konsekuensi yang sangat kompleks. Khususnya
sumberdaya air yang merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat vital bagi
kelangsungan hidup dan kehidupan di berbagai sektor, dan perlu mendapat perhatian sebelum
kondisinya semakin parah.

Indonesia termasuk negara tropis yang mempunyai curah hujan sangat bervariasi, yaitu
berkisar dari 700 mm sampai 7000 mm/tahun. Curah hujan rata-rata adalah sekitar 2180
mm/tahun, sedang curah hujan yang efektif hanya 1400 mm/tahun. Ketersediaan air di
Indonesia berdasarkan curah hujan tersebut adalah maksimal sebesar 2.279 milyar m3/tahun,
diantaranya 172 milyar m3/tahun terdapat di Pulau Jawa. Sementara itu indeks ketersediaan
air, yaitu ketersediaan air terhadap jumlah penduduk, di Indonesia pada tahun 1990 dengan
jumlah penduduk 179,2 juta jiwa adalah 17.000 m3/kapita/tahun yang berarti sedikit di atas
rata-rata dunia sebesar 15.000 m3/kapita/tahun. Potensi sumberdaya air yang tersedia di
Indonesia diperkirakan melalui curah hujan efektif dengan memperhitungkan jumlah air yang
hilang. Dan seluruh potensi tersebut hanya sekitar 25-35 persen berupa aliran mantap yaitu
bagian dan potensi air yang dapat dimanfaatkan. Sedangkan selebihnya merupakan aliran tidak
mantap, misalnya banjir yang mengalir dalam waktu singkat dan bermuara ke laut. Aliran tidak
mantap, terutama banjir, sangat merugikan akibat kerusakan yang ditimbulkan. Banjir terutama
disebabkan oleh kerusakan hutan serta limbah sampah yang berasal dari pemukiman sepanjang
aliran sungai. Pembuatan bendungan merupakan upaya untuk mengurangi bencana banjir pada
musim hujan dan memanfaatkan air untuk keperluan irigasi pada musim kemarau. Aliran
mantap dapat ditingkatkan melalui pembangunan waduk-waduk besar, di Jawa bisa meningkat
sampai 80 persen sedang di Luar Jawa peningkatannya relatif lebih kecil. Air permukaan ini
umumnya digunakan untuk keperluan pertanian.
Sumberdaya air di Indonesia sebagian besar (64%) digunakan untuk pertanian dan
terutama diarahkan untuk mempertahankan swasembada pangan pokok. Kebutuhan air untuk
pertanian dipenuhi dan air tanah, terutama di daerah-daerah yang langka air permukaan, misalnya
di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Walaupun demikian, peranan irigasi
yang berasal dan air tanah masih relatifkecil, yaitu sekitar 2-3 persen.

2. POTENSI SUMBERDAYA TANAH


Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang berada di lapisan paling atas. Bagian
dari lapisan litosfer ini berasal dari pelapukan jenis- jenis batuan penyusun lapisan bumi, dan
tersusun dari air, udara, serta bahan- bahan organik lainnya. Indonesia memiliki tanah dengan
tingkat kesuburan yang berbeda- beda. Kesuburan yang ada di dalam tanah menjadikan tanah
termasuk dalam sumber daya alam. Tanah dikategorikan dalam sumber daya alam abiotik atau
non- hayati. Meskipun kesuburan tanah lama- kelamaan bisa habis, tetapi kesuburan tersebut
bisa dilestarikan. Oleh karena itu tanah tergolong dalam contoh sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
Pengertian dari sumber daya tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari
komponen di bumi, yakni berupa hasil pelapukan batuan yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Diantara kebutuhan manusia yang memerlukan peran dari tanah yakni
kebutuhan akan pangan yang bisa diperoleh dari bercocok tanam di atas tanah. Selain itu,
manusia juga membutuhkan lahan pemukiman, badan jalan sebagai transportasi dan hal-
lain yang dibangun di atas tanah. Sebagai sumber daya, tanah memiliki beberapa sifat. Sifat-
sifat dari sumber daya tanah diantaranya yaitu :
1) Jenis sumber daya tanah antara suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya.
2) Potensi sumber daya alam tanah bergantung pada pengelolaan tanah itu sendiri.
3) Sifat dari sumber daya tanah adalah tidak pernah habis, karena tanah termasuk dalam
siklus batuan. Pelapukan batuan akan selalu menghasilkan tanah.
Daratan Indonesia mempunyai berbagai jenis tanah, bahan induk, bentuk wilayah,
ketinggian tempat dan iklim. Kondisi semacam ini merupakan modal besar dalam
memproduksi berbagai komoditas pertanian secara berkelanjutan. Pemanfaatan sumberdaya
lahan untuk pengembangan pertanian perlu memperhatikan potensinya, agar diperoleh hasil
yang optimal. Sampai saat ini luas lahan pertanian atau lahan yang pernah digunakan untuk
pertanian adalah 70,2 juta ha, yang terdiri atas sawah, tegalan, pekarangan, perkebunan, padang
penggembalaan, kayu-kayuan, dan tambak/kolam. Luas lahan terlantar (lahan tidur) tercatat
11,3 juta ha, sehingga lahan pertanian yang efektif hanya seluas 58,9 juta ha (termasuk padang
penggembalaan, kayuan-kayuan, dan tambak). Lahan sawah cenderung menciut akibat adanya
alih fungsi lahan dengan laju rata-rata 1,0-1,5% atau sekitar 75-90 ribu ha per tahun yang tidak
terimbangi oleh pencetakan sawah baru. Bahkan 42% lahan sawah irigasi terancam beralih
fungsi sebagaimana tertuang dalam RT-RW Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia. Lahan
perkebunan mengalami perluasan areal yang cukup pesat dalam 20 tahun terakhir, yaitu dari
8,77 juta ha pada tahun 1986 menjadi 18,5 juta ha pada tahun 2006. Dalam kurun waktu
tersebut, kelapa sawit merupakan komoditas primadona yang mendominasi pemanfaatan lahan
pertanian, yaitu dari 0,6 juta menjadi 6,3 juta ha.
Jenis- jenis sumber daya alam tanah dapat dibedakan menjadi 3 menurut sifat dari
batuan induknya, yakni meliputi tanah vulkanik, tanah tersier dan tanah organik. Berikut adalah
penjelasan masing- masing sumber daya tanah.

1. Tanah vulkanik

Proses pembentukan tanah vulkanik dipengaruhi oleh peristiwa meletusnya gunung


berapi atau peristiwa vulkanisme (baca : Pengertian Vulkanisme). Ketika gunung berapi
meledak, maka akan mengeluarkan material erupsi berupa lava dan lahar. Lava yang membeku
kemudian menjadi batuan beku. Jika terjadi pelapukan pada batuan beku tersebut, maka akan
terbentuk tanah vulkanik. Tingkat kesuburan tanah vulkanik ini lebih tinggi dari jenis tanah
lainnya. Hal tersebut membuat daerah kaki gunung berapi menjadi daerah yang sesuai untuk
bercocok tanam, terutama tanaman sayur- sayuran.

Persebaran tanah vulkanik di Indonesia sesuai dengan lokasi keberadaan gunung


berapi. Beberapa lokasi tersebut diantaranya adalah di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan,
Sumatera (dari Daerah Istimewa Aceh sampai Sumatera Selatan), Jawa Barat, Jawa Tengah,
sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, sebagian dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Utara dan sebagian dari Maluku.

2. Tanah tersier

Tanah tersier ini disebut juga dengan tanah yang bahan induknya bukan vulkanik.
Artinya tanah tersier tidak dihasilkan dari material erupsi gunung berapi. Persebaran tanah
tersier ini meliputi beberapa daerah, diantaranya adalah Bangka belitung, Kepulauan Riau,
Madura, Jawa Timur sebelah utara, Sumba, Timor, sebagian besar dari Pulau Sulawesi,
Maluku, Kalimantan dan Irian Jaya.
3. Tanah organik

Tanah organik merupakan tanah yang berasal dari endapan bahan- bahan organik.
Tanah jenis ini dapat dibagi menjadi 2 yakni tanah gambut dan tanah humus. Proses
terbentuknya tanah gambut dipengaruhi oleh pembusukan bagian- bagian tumbuhan di suatu
tempat yang selalu digenangi air. Contoh tempat terbentuknya tanah gambut adalah rawa-
rawa. Tingkat kesuburan tanah gambut sangat rendah karena tanahnya bersifat asam. Meski
demikian tanah gambut masih bisa digunakan untuk menanam tumbuhan pasang surut.
Beberapa daerah dengan tanah gambut adalah sebagian besar Kalimantan, pantai timur
Sumatera, Pulau Seram, Halmahera, dan irian Jaya,

Sementara itu, tanah humus memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Tanah humus
berwarna hitam pekat dan mengandung banyak bahan organik. Karena tingkat kesuburannya
tinggi, maka tanah gambut banyak dimanfaatkan sebagai lahan untuk bercocok tanam. Daerah
yang banyak memiliki tanah humus yakni Pulau Jawa bagian selatan, Lampung dan Propinsi
Sulawesi Tenggara.

Dunia pertambangan Indonesia masih memiliki potensi yang luar biasa yang
mengandaung bahan-bahan tambang. Menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI),
Sukmandaru Prihatmoko berbagai macam bahan tambang tersebut tersebar di seluruh wilayah
nusantara. IAGI memperkirakan beberapa tahun kedepan, potensi tersebut masih bisa
dieksplorasi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan daerah penghasil. Berdasarkan data
USGS, cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia. Dengan cadangan
sebesar itu, Indonesia menduduki peringkat ke-7, sedangkan produksinya sekitar 6,7% dari
produksi emas dunia dan menduduki peringkat ke-6.

Daerah-daerah penghasil emas Indonesia di antaranya Bengkalis (Sumatra), Bolaang


Mangondow (Sulawesi Utara), Cikotok (Jawa Barat), Logas (Riau), Meuleboh (Aceh), Reja
Lebong (Bengkulu), juga Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, Papua, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Selatan. Sementara itu, posisi cadangan timah Indonesia menduduki peringkat ke-
5, yakni sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia. Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia
Bangkinang (Riau), Dabo (Pulau Singkep), Manggar (Pulau Belitung), dan Sungai liat (Pulau
Bangka). Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan
merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan
merupakan peringkat ke-2. Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia di antaranya
Cikotok (Jawa Barat), Kompara (Papua).
Potensi nikel Indonesia juga luar biasa. Cadangan nikel Indonesia mencapai sekitar
2,9% dari cadangan nikel dunia, dan merupakan peringkat ke-8, sedangkan produksinya 8,6%
dan merupakan peringkat ke-4 dunia. Daerah-daerah penghasil nikel Indonesia di antaranya
Bengkalis (Sumatra), Bolaang Mangondow (Sulawesi Utara), Cikotok Oawa Barat), dan lain-
lain. Selain potensi-potensi sumber daya yang disebutkan di atas, masih banyak sumber daya
alam lain yang menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia, seperti batubara.

Potensi minyak Indonesia juga cukup besar. Indonesia menduduki peringkat 25 sebagai
negara dengan potensi minyak terbesar sebesar 4.3 miliar barel. Potensi minyak terdapat di
Papua, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan,
Aceh, Riau, Kalimantan Timur, Maluku, Riau. Gas alam merupakan barang tambang yang
pembentukannya sama seperti minyak bumi, hanya saja bentuknya berupa gas. Gas alam dapat
pula diubah menjadi bentuk cair, yang disebut sebagai Liquified Natural Gas (LNG). Daerah
penghasil gas alam: Arun (Nangroe Aceh Darussalam), Bontang (Kalimantan Timur), Tangguh
(Papua) dan Pulau Natuna.

3. POTENSI SUMBERDAYA UDARA


Udara merupakan kumpulan dari berbagai macam gas yang melayang di permukaan
bumi. Kumpulan gas yang terkandung dalam udara dapat berubah- ubah komposisinya sesuai
dengan tinggi permukaan tanah. Ketika udara semakin tinggi dan mendekati lapisan atmosfer,
maka lapisan udara semakin bertambah tipis. Udara ini tidak bisa dilihat secara langsung oleh
mata dan tidak memiliki bau. Tetapi udara dapat dirasakan ketika ada pergerakan. Udara yang
bergerak disebut dengan angin. Udara dalam bentuk angin dapat menggerakan benda- benda
di sekitarnya.

Udara menjadi kebutuhan utama manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap makhluk
hidup yang bernapas memerlukan gas oksigen yang terkandung dalam udara. Karena itulah
udara memiliki peran dan potensi yang besar yang harus dilestarikan. Udara yang berwujud
angin bisa menghasilkan energi. Oleh sebab itu udara termasuk dalam sumber daya alam.
Bahkan sumber daya udara adalah sumber daya alam abiotik yang tidak terbatas jumlahnya
(baca: Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui). Secara
umum, potensi sumber daya alam berupa udara bisa dikelompokkan menjadi dua yakni sumber
daya energi angin dan sumber daya gas. Berikut adalah penjelasan dari masing- masing bentuk
potensi sumber daya udara.
1) Sumber Daya Energi Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan temperatur udara di permukaan bumi. Udara
yang berada di tempat yang bersuhu rendah bergerak menuju tempat dengan suhu yang lebih
tinggi. Pergerakan udara tersebut kemudian menghasilkan angin. Angin memiliki energi yang
dapat dimanfaatkan (baca juga : Pemanfaatan Sumber Daya Alam). Bahkan energi angin
termasuk sumber daya alternatif yang ramah lingkungan. Mengapa dikatakan ramah
lingkungan? Ini dikarenakan energi angin tidak memiliki sisa pembakaran yang berbahaya
untuk lingkungan hidup.
Salah satu implementasi sumber daya energi angin di Indonesia adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Dalam bahasa sansekerta kata bayu berarti angin. PLTB
dikembangkan sejak tahun 2002. Teknologi yang digunakan mengadaptasi dari teknologi
wind mills (kincir angin). Pembangkit listrik tenaga bayu mengubah energi angin menjadi
energi listrik. Proses konversi energi tersebut memanfaatkan bantuan turbin angin. Cara
kerjanya adalah energi angin memutar turbin angin yang kemudian akan memutar rotor di
dalam generator yang terletak di belakang turbin.dari proses itulah kemudian dihasilkan energi
listrik. Pembangkit listrik tenaga bayu ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya yakni :
 Energi angin tidak akan habis karena dapat terus diperbaharui Energi angin tidak
menghasilkan emisi gas buangan seperti karbon dioksida.
 Potensi yang dimiliki energi angin sangat besar.
 Listrik yang dihasilkan energi angin relatif stabil.
 Tanah yang dijadikan ladang angin bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain karena
pondasi turbin hanya berukuran kecil.

Meski dikatakan ramah lingkungan, PLTB memiliki beberapa kelemahan. Diantara


kelemahannya adalah hanya dapat difungsikan pada daerah dengan energi angin yang besar,
biaya perawatan turbin angin cukup tinggi dan membutuhkan daerah yang luas untuk membuat
ladang angin. Selain itu, turbin angin juga dapat membahayakan burung- burung dan kelelawar
di daerah ladang angin.

2) Sumber Daya Gas

Udara terbagi atas tiga unsur utama yakni uap air, aerosol dan udara kering. Udara
kering ini lah yang mengandung berbagai jenis gas. Sebanyak 78 persen dari total gas kering
terdiri dari gas nitrogen. Selain nitrogen, gas lainnya adalah oksigen sebesar 20 persen, gas
argon sebanyak 0,93 persen, karbon dioksida sebesar 0,003 persen dan gas- gas lain yang
jumlahnya lebih kecil seperti Neon, Helium, Hidrogen, Kripton, Ozon, Metana dan Radon.
Meskipun keberadaannya kecil dan tidak terlihat, akan tetapi gas- gas di udara memiliki banyak
manfaat dan harus kita jaga dari ancaman pencemaran udara.

4. POTENSI SUMBERDAYA TANAMAN


Pengertian dari sumber daya alam tumbuhan adalah sumber daya alam yang berasal
dari tumbuhan yang mana keberadaannya dapat digunakan oleh manusia untuk
mempertahankan kelangsungan hidup. Tumbuhan termasuk dalam makhluk hidup, sehingga
sumber daya alam tumbuhan bisa terus diperbaharui keberadaanya. Berikut adalah penjelasan
mengenai jenis- jenis dan manfaat dari sumber daya alam tumbuhan. Jenis sumber daya alam
tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yakni hutan, lahan pertanian dan lahan perkebunan.
1) Hutan
Hutan menyimpan keanekaragaman hayati yang memiliki banyak potensi. Terdapat
berbi jenis tumbuhan yang hidup di hutan. Pohon dan tumbuhan di hutan menjadi tempat tinggal
dan tempat mencari makan bagi satwa liar. Keberadaan hutan secara tidak langsung juga
memiliki manfaat pada kehidupan manusia. Pohon- pohon di hutan menghasilkan oksigen yang
setiap hari di hirup oleh manusia. Hutan juga menjaga kondisi udara agar tetap bersih. Di dalam
hutan terdapat banyak mata air yang bisa dikonsumsi dan digunakan oleh manusia untuk
keperluan sehari – hari.
Terdapat berbagai jenis hutan di Indonesia. Diantaranya adalah dan hutan
hujan tropis, hutan mangrove, hutan homogen, hutan heterogen, dan hutan sabana. Potensi sumber
daya alam hutan dapat berupa kayu dan non kayu. Hasil hutan berupa kau diperoleh dari pohon-
pohon berkayu. Sedangkan contoh hasil hutan berupa non kayu yakni berupa madu, getah, rotan
dan lain sebagainya.
2) Lahan pertanian
Lahan pertanian merupakan suatu wilayah yang terhampar luas dan secara sengaja
digunakan manusia untuk bercocok tanam. Tumbuhan yang ditanam biasanya adalah
tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual. Lahan pertanian banyak ditemukan di
daratan rendah. Meski demikian penduduk di dataran tinggi juga bisa bercocok tanam
menggunakan teknik tertentu seperti terasering. Contoh tumbuhan yang biasanya ditanam di
lahan pertanian adalah tumbuhan padi, beras ketan, jagung, kacang hijau, kedelai dan lain- lain.
Lahan pertanian harus didukung dengan sistem irigasi atau pengairan yang baik agar
hasil panen berlimpah. Selain sistem irigasi, teknologi pertanian seperti pemilihan bibit unggul
dan pemupukan juga perlu dilakukan guna mendapatkan produk pertanian dengan kualitas
ekspor. Kualitas dan kuantitas produk pertanian seharusnya bisa terus ditingkatkan agar
terwujud swasembada pangan di negeri sendiri.
3) Lahan perkebunan
Lahan perkebunan merupakan suatu wilayah yang terhampar luas dan secara sengaja
digunakan oleh manusia untuk budidaya tumbuhan tertentu. Tumbuhan yang biasa
dibudidayakan di lahan perkebunan adalah tanaman teh, kopi, tebu, kelapa sawit dan apel.
Tidak semua lahan dapat digunakan sebagai lahan perkebunan. Lahan yang akan dijadikan
perkebunan harus disesuaikan dengan jenis tumbuhan yang akan ditanam. Misalnya
perkebunan teh harus berada di dataran tinggi, sedangkan kebun tebu bisa dibuat di dataran
rendah. Beberapa hasil perkebunan di Indonesia sudah menjadi komoditi ekspor. Bahkan
Indonesia termasuk dalam negara terbesar yang mengekspor kelapa sawit dan hasil perkebunan
kopi.
Sumber daya alam tumbuhan meliputi semua bagian tumbuhan. Hampir semua bagian
tubuh tumbuhan dapat dimanfaatkan manusia. Beberapa manfaat sumber daya alam tumbuhan
adalah :
1) Bahan makanan dan minuman
Pemanfaatan sumber daya alam tumbuhan yang pertma adalah sebagai bahan makanan
dan minuman. Beberapa jenis tumbuhan yang bisa dijadikan bahan makanan adalah tumbuhan
biji- bijian, tanaman sayur-sayuran serta pohon yang memiliki buah layak konsumsi.
Sementara itu, contoh tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan minuman adalah teh, kopi dan
tebu.

2) Sebagai material bangunan


Sumber daya alam tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai material bangunan adalah
jenis- jenis pohon yang berkayu. Kayu dari batang pohon yang tadinya masih berbentuk bulat
memanjang kemudian dipotong- potong dan diolah menjadi berbagai material bangunan. Ada
yang dijadikan sebagai tiang penyangga, atap rumah dan dinding bangunan. Beberapa jenis
kayu juga dijadikan interior rumah seperti pintu, meja dan kursi yang diukir dengan motif khas
nusantara. Jenis- jenis pohon yang biasa dimanfaatkan kayunya adalah pohon jati, pohon
mahoni, dan pohon akasia.
3) Sebagai bahan bakar alternatif
Manfaat sumber daya alam tumbuhan yang ketiga adalah sebagai bahan bakar alternatif
yang disebut biogas. Salah satu bahan baku terbentuknya biogas adalah sisa- sisa tanaman yang
mengendap di rawa- rawa. Selain itu, tumbuhan komoditi ekspor yang dijadikan bahan bakar
adalah kelapa sawit. Bahan bakar yang diperoleh dari pengolahan kelapa sawit disebut
biodiesel. Persebaran pohon kelapa sawit meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia yang
terdiri dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Tingginya nilai ekonomis kelapa sawit
membuat para pengusaha membuka lahan sawit baru dengan cara menebangi hutan. Hal ini
tentu tidak baik bagi keseimbangan ekosistem hutan.
4) Bahan baku obat- obatan herbal
Pemanfaatan sumber daya alam tumbuhan selanjutnya yakni sebagai bahan baku obat-
obatan tradisional. Tanah Indonesia ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan yang mempunyai
khasiat sebagai obat tradisional yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Beberapa contoh
tumbuhan obat tersebut adalah jahe, binahong, dan mahkota dewa.
5) Bahan baku industri
Pemanfaatan sumber daya alam tumbuhan yang terakhir dalam pembahasan ini adalah
sebagai bahan baku industri. Contoh tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan baku industri
adalah pohon karet dan tanaman kapas. Pohon karet diambil getahnya untuk dijadikan bahan
pembuatan ban kendaraan dan perlatan lain yang memerlukan sifat elastis. Sementara itu,
tanaman kapas dimanfaatkan seratnya untuk dijadikan bahan baku dalam industri tekstil.
Proses yang harus dilakukan untuk membuat kain dengan serat kapas yakni memintal serat
kapas menjadi benang, lalu menenun benang hingga menjadi kain. Proses menenun bisa
dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

5. POTENSI SUMBERDAYA HEWANI

Sumber daya alam hewani adalah sumber daya alam yang didapatkan dari hewan-
hewan yang sifatnya dapat diperbarui. Adapun cara pembaruan dari sumber daya alam
hewani adalah dengan cara mengembangbiakkannya. Pembagian dari sumber daya ini terbagi
menjadi 2 macam, yaitu perikanan dan peternakan. Berikut adalah penjelasan dari 2 macam
tersebut:
1) Perikanan
Wilayah Indonesia yang sebagian besarnya berupa perairan ini memiliki potensi
sumber daya alam hayati yang baik. Hasil laut Indonesia juga dapat dikatakan sangat baik, hal
ini dibuktikan dengan adanya hasil perikanan Indonesia yang diekspor ke luat negeri. Ikan
merupakan bahan pangan yang saat ini banyak digemari oleh negara lain, bahkan di Indonesia
sendiri sudah banyak hasil pangan yang berbahan dasar ikan laut. Tingkat konsumsi ikan
hingga saat ini memang selalu meningkat, hal ini disebabkan karena kandungan gizi yang
terdapat pada ikan laut sangat tinggi. Salah satu negara di Asia yang memiliki tingkat
konsumtifitas ikan tinggi adalah Jepang.
2) Peternakan
Sumber daya alam hewani yang kedua adalah dari peternakan. Peternakan di Indonesia
cukup banyak, adapun pembagian peternakan disini diantaranya adalah hewan ternak besar,
hewan ternak sedang, hewan ternak kecil dan unggas. Berikut adalah penjabaran dari masing-
masing pembagian peternakan tersebut:
a) Hewan Ternak Besar
Hewan ternak besar disini antara lain adalah sapi, kuda dan kerbau. Pada awalnya
kelompok hewan ternak besar ini dimanfaatkan untuk keperluan bertani seperti membajak
sawah, hal-hal lain seperti kuda yang digunakan untuk menarik delman atau gerobak yang
bahkan hingga digunakan untuk mengangkut beban. Akan tetapi seiring berjalannya
waktu, kelompok hewan jenis ini kemudian dimanfaatkan semuanya, mulai dari
dagingnya, kulitnya, susu bahkan hingga tulangnya.
b) Hewan Ternak Sedang
Yang termasuk dalam kelompok hewan ternak sedang diantaranya adalah kambing,
domba dan babi. Kelompok hewan jenis ini memang sudah banyak berkembang di berbagai
daerah. Perkembangan dan budidaya ternak jenis ini didasari karena pengaruh kebudayaan,
sehingga ada beberapa orang yang mengatakan bahwa peternakan jenis ini adalah
peternakan kebudayaan.

c) Hewan Ternak Kecil


Kelompok hewan jenis ini salah satunya adalah kelinci. Umumnya kelinci
dipelihara sebagai hewan hias, akan tetapi ada di beberapa daerah tertentu yang
memanfaatkan kelinci untuk dijadikan sebagai bahan pangan. Hingga saat ini sudah banyak
peternak kelinci yang membudidayakannya, sehingga tidak heran jika saat ini sudah banyak
berbagai jenis kelinci yang berkembang.

d) Hewan Ternak Unggas


Kelompok hewan jenis ini saat ini banyak ditemukan di berbagai daerah. Adapun
hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah angsa, ayam, burung
puyuh dan entog. Budidaya unggas memang sudah banyak, terutama pada budidaya ayam
dan burung puyuh. Pada budidaya ayam sendiri saat ini sudah ada yang namanya ayam
petelur yang secara khusus hanya menghasilkan telur untuk dijual bukan untuk
dibudidayakan.

Sumber daya alam hewani yang budidayanya sangat luas saat ini pemanfaatannya juga
beragam. Berikut adalah pembagian dari pemanfaatannya tersebut:

 Bahan Pangan – Pemanfaatan sumber daya alam hewani dalam bahan pangan
diantaranya adalah hewan-hewan dari yang terbesar hingga terkecil akan dimanfaatkan
dagingnya untuk diolah menjadi bahan pangan, kemudian hewan-hewan yang
menghasilkan telur akan dijual telurnya, yang kemudian telur tersebut dapat digunakan
untuk keperluan lain. Selain itu hewan-hewan yang menghasilkan susu nantinya susu
tersebut akan diolah lebih lanjut menjadi bahan pangan seperti keju dan lain sebagainya

 Bahan Sandang – Pemanfaatan sumber daya alam hewani dalam bahan sandang
diantaranya adalah dimanfaatkannya serat dari kepompong ulat sutera untuk dijadikan
kain sutra, wol yang berasal dari bulu domba hingga pemanfaatan kulit dari sapi, ular
bahkan buaya untuk dijadikan tas, jaket, dompet dan lain sebagainya yang memiliki
nilai jual tinggi.

 Kesehatan – Pemanfaatan sumber daya alam hewani dalam bidang kesehatan


diantaranya adalah madu alami yang bersal dari lebah madu dapat dijadikan sebagai
obat, susu dari kambing yang bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan, bahkan
hingga air liur dari burung walet yang dipercaya oleh kebanyakan orang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan stamina tubuh bahkan untuk kesehatan kulit.

Anda mungkin juga menyukai