Disusun Oleh :
1. Maulana Agung T (31401700104)
2. Melati (31401700106)
3. Mia Nurrani (31401700109)
4. Mira Fajrin S (31401700110)
5. Moh. Khoerul Umam (31401700111)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang
tidak terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kerangka Konseptual Akuntansi
Syariah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai
Kerangka Konseptual Akuntansi Syariah, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait di dalamnya serta dapat memberikan
motivasi atau dorongan agar memiliki rasa ingin tahu di dalam dunia konseptual akuntansi
syariah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan
maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami terima
dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-
saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa
sesuatu ke arah yang positif. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pengampu mata kuliah
Teori Akuntansi Ibu Hani Werti Apriyanti SE., M.Si., Akt dan kepada pihak yang telah
membantu ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT meridhoi segala
usaha dan langkah kita semua. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
BAB 1....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB 2....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian ............................................................................................................................... 2
2.2 Tujuan Pelaporan Keuangan ................................................................................................ 2
2.3 Perkembangan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syari’ah –Ikatan Akuntan Indonesia. .............................................................................................. 2
2.4 Prinsip Transaksi syariah berdasar KDPPLK syariah ...................................................... 3
2.5 Asumsi Dasar ........................................................................................................................... 4
2.6 Karakteristik Kulaitatif Laporan Keuangan ............................................................................. 4
2.7 Unsur-Unsur Laporan Keuangan ......................................................................................... 5
2.8 Kerangka Konseptual FASB ................................................................................................. 5
2.9 Kerangka Konseptual IFRS .................................................................................................. 6
2.10 Fungsi kerangka konseptual ................................................................................................. 7
BAB 3....................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8
iii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Telah banyak peneliti di bidang akuntansi, baik muslim maupun nonmuslim yang
menelaah teori maupun penelitian tentang tujuan maupun kerangka dasar atas laporan
keuangan syariah. Misalnya AAOIFI (Accounting and Auditing Organization Financial
Institutions), DSAK (Dewan Standar Akuntansi), PSAK Syariah tentang keranka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
1. Apa sajakah peranan dan tujuan dari kerangka konseptual akuntansi syariah?
2. Bagaimana pengembangan kerangka konseptual akuntansi syariah?
1.3 Tujuan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Jika dalam pembuatan laporan keuangan didasari dengan kasih sayang, maka
akan dapat meminimalkan asimetri informasi, dan menghilangkan konflik
keagenan.
3. Menstimulasi bangkitnya kesadaran ke-Tuhanan
2
karakteristik antara bisnis yang berlandaskan pada syariah dengan bisnis
konvensional menyebabkan ikatan akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan kerangka
dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan bank syari’ah (KDPPLKBS) pada
tahun 2002. KDPPLKBS selanjutnya di sempurnakan pada tahun 2007 menjadi
kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syari’ah (KDPPLKS).
Penyempurnaan KDPPLKS terhadap KDPPLKBS di lakukan untuk memperluas
cakupannya sehingga tidak hanya untuk transaksi syari’ah pada bank syari’ah,
melainkan juga pada jenis institusi bisnis lain, baik yang berupa institas syari’ah
maupun institas konvensional yang bertransaksi dengan skema syari’ah.
3
tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak
yang dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.
5. Universalisme (syumuliyah) esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan
untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa membedakan
suku, agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta
(rahmatan lil alamin).
1. Dasar Akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan
akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan.
2. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
entitas syariah dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.
4
pengaruh perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas
standar akuntansi yang berlaku.
Karakteristik transaksi syariah:
Sesuai karakteristik maka laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi:
1. komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial:
2. laporan posisi keuangan;
3. laporan laba rugi;
4. laporan arus kas; dan
5. laporan perubahan ekuitas.
6. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial:
7. laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
8. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
9. komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung
jawab khusus entitas syariah tersebut.
5
menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi,
serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi,
kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan
pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-
konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai
referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar
akuntansi keuangan dan pelaporan.
6
Level Pertama yaitu Tujuan Utama yang terdiri Tujuan Pelaporan Keuangan,
Level Kedua yaitu Konsep Fundamental yang terdiri dari Karakteristik Kualitatif
Informasi Akuntansi dan Elemen Laporan Keuangan,
Level Ketiga yaitu Konsep Pengakuan dan Pengukuran yang terdiri dari komponen
Asumsi, Prinsip, dan Batasan
1. Acuan bagi pembuat standar akuntansi keuangan, agar standar yang dihasilkan
dapat lebih berguna, koheren, dan konsisten dalam menyusun standar akuntansi
pembuat standar, harus berpedoman pada kerangka konseptual.
2. Membantu akuntan dalam proses penyusunan laporan keuangan, jika akuntan
mengalami permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan dan tidak
memperoleh solusi dari standar akuntansi. Dengan penerapan IFRS, maka yan
digunakan adalah prinsiple based, yaitu tidak dibuat aturan secara rinci, tetapi
ditetapkan prinsip umum, sehingga akuntan kemungkinan akan menemukan
berbagai macam kendala dan permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan
yang tidak diatur dalam standar.
3. Menjadi batasan dalam keleluasaan penyusunan laporan keuangan. Kerangka
konseptual juga digunakan untuk menentukan seberapa luas pengungkapan setiap
elemen dalam laporan keuangan yang memenuhi atau sesuai dengan kerangka
konseptual.
4. Meningkatkan arti penting dan daya banding laporan keuangan. Laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan standar dan kerangka konseptual akan memiliki nilai
informasi yang lebih berkualitas sesuai dengan yang dirumuskan dengan kerangka
konseptual, dan dapat dibandingkan dengan perusahaan.
5. Memberika informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit. Sebagian
besar pengguna informasi akuntansi dalam laporan keuanan akan menggunakan
informasi tersebut untuk keputusan investasi dan kredit, sehingga ada kebutuhan
perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang berguna bagi keputusan
tersebut dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan
kerangka konseptual.
6. Membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas dimasa yang akan
datang.
7. Memberikan informasi yang menggambarkan sumber daya ekonomis, klaim atas
sumber daya tersebut dan perubahannya.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerangka konseptual merupakan suatu sistem yang terpadu yang berisi tujuan,
dasar, sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka koseptual berisi konsep – konsep yang mendasari pembuatan dan penyajian
laporan keuangan untuk user / pengguna. Kerangka konseptual syariah terdiri dari
landasan syariah dalam penyusunan laporan keuangan, yaitu terdiri dari Al-Quran
sebagai landasan utama, hadist, dan fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
8
https://www.academia.edu/26144341/RERANGKA_KONSEPTUAL
https://jagoakuntansi.com/2017/03/27/kdpplks-kerangka-dasar-penyusunan-dan-
penyajian-laporan-keuangan-syariah/
Hani Werdi Apriyanti, S. M. (2018). Teori Akuntansi Berdasarkan Pendekatan Syariah.