Anda di halaman 1dari 6

RADIASI NUKLIR

A. Bahaya Radiasi Nuklir


Radiasi nuklir adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang
akibat penggunaan energi nuklir.
Berikut adalah beberapa dampak nuklir terhadap lingkungan:
1. Perubahan Iklim secara Ekstrem
Para peneliti menyebutkan baha ekosistem di bumi akan berubah menjadi lebih buruk
apabila terjadi ledakan nuklir dan dampak ledakan nuklir akan sangat lebih buruk
dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global akibat gas
greenhouse. Pencegahan ledakan nuklir harus menjadi perhatian komunitas internasional.
Bahkan perkembangan dari energi nuklir itu sendiri sudah memiliki potensi yang berbahaya
yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
2. Karbon Dioksida
Energi nuklir disebut sebagai sumber daya energi yang “bersih” dikarenakan tenaga
pembangkit nuklir tidak mengeluarkan karbon dioksida. Hal ini memang benar adanya,
namun karbon dioksida dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak pada aktifitas yang
berkaitan dengan pembangungan dan berjalannya pembangkit listrik. Pembangkit tenaga
nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakarnya. Proses untuk menggali uranium
sendiri mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah yang besar ke lingkungan. Karbon
dioksida juga dikeluarkan pada saat pembangunan pembakit tenaga listrik itu sendiri. Pada
akhirnya, pembuangan limbah radioaktf juga mengakibatkan emisi karbon dioksida.
3. Radiasi Rendah
Pembangkit tenaga nuklir secara berkesinambungan mengeluarkan radiasi ke lingkungan
sekitar. Ada beberapa pendapat ilmuwan mengenai hal ini. Beberapa ilmuwan meneliti
bahwa adanya peningkatan pasien kanker pada orang-orang yang tinggal di daerah sekitar
tenaga pembangkit nuklir. Dampak energi nuklir yang terpapar dalam jangka waktu panjang
akan menimbulkan gangguan dan kerusakan pada DNA. Tingkat kerusakaan pada
tumbuhan, hewan liar dan lapisan ozon dikarenakan oleh paparan radiasi masih belum dapat
dipastikan. Penelitian sedang dilakukan untuk memastikan besarnya dampak yang
diakibatkan oleh radiasi rendah khususnya bagi lingkungan itu sendiri.
4. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif termasuk salah satu dampak yang wajib dikhawatirkan. Limbah
radioaktif ini masih akan aktif sampai ratusan hingga ribuan tahun mendatang. Pada saat ini,
limbah radioaktif disimpan di tenaga pembangkit nuklir itu sendiri. Namun karena adanya
keterbatasan, pasti limbah ini akan direlokasi. Sudah ada rencana untuk memendam limbah
ini di dalam tongn di Gunung Yucca, Nevada. Meskipun demikian, pemendaman limbah ini
masih menimbulkan beberapa masalah. Limbah akan diangkut oleh truk-truk besar, dalam
perjalanannya bisa saja terjadi kecelakaan dan limbah radioaktif bisa tercecer. Masalah lain
adalah adanya pertimbangan apakan apabila setelah limbah dikubur di dalam tong, apakah
tong tidak akan mengalami kebocoran dari waktu ke waktu. Hingga saat ini masih belum
ada solusi yang nyata yang berkaitan dengan limbah radioaktif. Banyak ilmuwan merasa
bahwa ide untuk pembangungan dan perkembangan pembangkit tenaga nuklir akan
memiliki dampak berbahaya berkaitan dengan belum adanya solusi untuk pembuangan
limbah radioaktif.
5. System Cooling Water
Pada penggunaan tenaga nuklir, sistem kondensor mereka membuang energi panas. Jumlah
energi panas tersebut bervariasi tergantung dari komponen yang digunakan pada
pembangkit tersebut. Namun pada umumnya, ada sekitar 60% – 70% energi panas
dikeluarkan dari penggunaan energi nuklir. Beberapa pembangkit listrik, mengunakan
cooling towers dan sebagian lain menggunakan air dalam jumlah yang banyak, seperti danau
buatan atau danau dan sungai alami. Penggunaan danau dan sungai alami ini membuat
dampak secara langsung pada kehidupan air pada ekosistem. Di beberapa kasus, energi
panas yang dimasukkan ke dalam air dapat menyebabkan fluktuasi sungai dan juga
kejanggalan-kejanggalan lain.
6. Asap Hitam Nuklir
Para ilmuwan sudah mengkalkulasi adanya dampak negatif yang terjadi apabila terjadi
perang atau ledakan yang bersangkutan dengan energi nuklir. Asap hitam yang ditimbulkan
dari energi nuklir tersebut akan naik ke awan dan menghalangi paparan sinar matahari ke
bumi dan akan membuat bumi tenggelam dalam kegelapan.
7. Sulfur Dioksida
Dampak signifikan lainnya dari penggunaan tenaga nuklir ini adalah meningkatnya jumlah
sulfur dioksida di udara yang mengakibatkan hujan asam. Hujan asam ini secara tidak
langsung mengkontaminasi air yang ada di permukaan bumi, menurunkan produktivitas
tanah dan memiliki banyak efek negatif lainnya yang dapat mengakibatkan kerugian baik
bagi tumbuhan maupun bagi manusia.
8. Flora dan Fauna
Dampak yang paling terlihat adalah dampak pada lingkungan, khususnya pada flora dan
fauna. Untuk membuat pembangkit tenaga nuklir sudah pasti membutuhkan area yang luas
dan yang paling memungkinkan adalah di area pedalaman. Biasanya, hutan-hutan akan
dipangkas untuk memberikan area pada pembuatan pembangkit tenaga nuklir. Dengan
demikian, habitat berbagai macam jenis flora dan fauna akan hilang, dan akan menimbulkan
ketidak seimbangan pada ekosistem.
Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
1. Hancurnya sel-sel tubuh
Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga
menimbulkan berbagai komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan
akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan
sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum
tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Ketika hal ini
terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.
2. Kanker
Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama
anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit
kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker
payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.
3. Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama
perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi
terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.
4. Kerusakan Jaringan Kulit
Dampak buruk radiasi nuklir juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Orang
yang terpapar radiasi nuklir dosis tinggi akan mengalami kulit terbakar, lecet dan luka,
bahkan kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala hingga
menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan permanen.
B. Pemanfaatan Energi Nuklir
1. Energi Nuklir
Sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir
bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah
reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut
sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir
adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi,
juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom
akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih
kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan
gamma yang sagat berbahaya bagi manusia. Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi
di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan
prinsip reaksi fusi tak terkendali.
2. Pada PLTN
Semua pembangkit tenaga listrik, termasuk PLTN, mempunyai prinsip kerja yang relatif
sama. Bahan bakar (baik yang berupa batu bara, gas ataupun uranium) digunakan untuk
memanaskan air yang akan menjadi uap. Uap memutar turbin dan selanjutnya turbin memutar
suatu generator yang akan menghasilkan listrik.
Perbedaan yang mencolok adalah bahwa PLTN tidak membakar bahan bakar fosil, tetapi
menggunakan bahan bakar dapat belah (bahan fisil). Di dalam reaktor, bahan fisil tersebut
direaksikan dengan neutron sehingga terjadi reaksi berantai yang menghasilkan panas. Panas
yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap air bertekanan tinggi, kemudian uap
tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin. Dengan digunakannya bahan fisil, berarti tidak
menghasilkan CO2, hujan asam, ataupun gas beracun lainnya seperti jika menggunakan bahan
bakar fosil.
Dibandingkan pembangkit listrik lainnya, PLTN mempunyai faktor keselamatan yang
lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh studi banding kecelakaan yang pernah terjadi di semua
pembangkit listrik. Secara statistik, kecelakaan pada PLTN mempunyai persentase yang jauh
lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada pembangkit listrik lain. Hal tersebut disebabkan
karena dalam desain PLTN, salah satu filosofi yang harus dipunyai adalah adanya “pertahanan
berlapis” (defence in-depth). Dengan kata lain, dalam PLTN terdapat banyak pertahanan
berlapis untuk menjamin keselamatan manusia dan lingkungan. Jika suatu sistem operasi
mengalami kegagalan, maka masih ada sistem cadangan yang akan menggantikannya. Pada
umumnya, sistem cadangan berupa suatu sistem otomatis pasif. Disamping itu, setiap
komponen yang digunakan dalam instalasi PLTN telah didesain agar aman pada saat
mengalami kegagalan, sehingga walaupun komponen tersebut mengalami kegagalan, maka
kegagalan tersebut tidak akan mengakibatkan bahaya bagi manusia dan lingkungannya.
Dari sisi sumber daya manusia, personil yang mengoperasikan PLTN harus memenuhi
persyaratan yang sangat ketat, dan wajib mempunyai sertifikat sebagai operator reaktor yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Untuk mendapatkan sertifikat
tersebut, mereka harus mengikuti dan lulus ujian pelatihan. Sertifikat tersebut berlaku untuk
jangka waktu tertentu dan setelah lewat masa berlakunya maka akan dilakukan pengujian
kembali.
3. Pemanfaatan Dibidang Non Energi
a. Pertanian
 Efisiensi Pemupukan
Pupuk harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara berlebihan akan merusak
lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah seharusnya hasilnya tidak efektif. Untuk
itu perlu diteliti jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman dan berapa yang dibuang ke
lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi “label” pupuk yang digunakan
dengan suatu isotop, seperti nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk tersebut kemudian
diberikan pada tanaman dan setelah periode waktu dilakukan pendeteksian radiasi pada
tanaman tersebut.
 Penelitian Tanaman Varietas Baru
Seperti diketahui, radiasi pengion mempunyai kemampuan untuk merubah sel keturunan
suatu mahluk hidup, termasuk tanaman. Dengan berdasar pada prinsip tersebut, maka para
peneliti dapat menghasilkan jenis tanaman yang berbeda dari tanaman yang telah ada
sebelumnya dan sampai saat ini telah dihasilkan 1800 jenis tanaman baru. Varietas baru
tanaman padi, gandum, bawang, pisang, cabe dan biji-bijian yang dihasilkan melalui teknik
radioisotop mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap hama dan lebih mampu
beradaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.
 Pengawetan Makanan
Kerusakan makanan hasil panen dalam penyimpanan akibat serangga, pertunasan dini atau
busuk, dapat mencapai 25-30%. Kerugian ini terutama diderita oleh negara-negara yang
mempunyai cuaca yang panas dan lembab. Pengawetan makanan banyak digunakan dengan
tujuan untuk menunda pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada biji-bijian,
pengawetan hasil laut dan hasil peternakan, serta rempah-rempah. Pada teknik pengawetan
dengan menggunakan radiasi, makanan dipapari dengan radiasi gamma berintensitas tinggi
yang dapat membunuh organisme berbahaya, tetapi tanpa mempengaruhi nilai nutrisi
makanan tersebut dan tidak meninggalkan residu serta tidak membuat makanan menjadi
radioaktif. Teknik iradiasi juga dapat digunakan untuk sterilisasi kemasan. Di banyak negara
kemasan karton untuk susu disterilkan dengan iradiasi.
b. Kesehatan
 Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis suatu penyakit.
Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices), dapat dilakukan penelitian
proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia. Dalam penggunaannya untuk diagnosis,
suatu dosis kecil radioisotop yang dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh
dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari
menggunakan gambar 2 dimensi atau 3 dimensi yang disebut tomografi. Salah satu
radioisotop yang sering digunakan adalah technisium-99m, yang dapat digunakan untuk
mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah dan struktur
tulang. Tujuan lain dari penggunaan di bidang diagnosis adalah untuk analisis biokimia yang
disebut radio-immunoassay. Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi
hormon, enzim, obat-obatan dan substansi lain dalam darah.
 Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah untuk pengobatan
kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi. Sumber radiasi yang digunakan
dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber gamma seperti Co-60, atau sumber internal,
yaitu berupa sumber gamma atau beta yang kecil seperti Iodine-131 yang biasa digunakan
untuk penyembuhan kanker kelenjar tiroid.
 Sterilisasi Peralatan Kedokteran
Dewasa ini banyak peralatan kedokteran yang disterilkan menggunakan radiasi gamma dari
Co-60. Metode sterilisasi ini lebih ekonomis dan lebih efektif dibandingkan sterilisasi
menggunakan uap panas, karena proses yang digunakan merupakan proses dingin, sehingga
dapat digunakan untuk benda-benda yang sensitif terhadap panas seperti bubuk, obat salep,
dan larutan kimia. Keuntungan lain dari sterilisasi dengan menggunakan radiasi adalah
proses sterilisasi dapat dilakukan setelah benda tersebut dikemas dan masa penyimpanan
benda tersebut tidak terbatas sepanjang kemasannya tidak rusak.
Referensi:
Parmanto dan Irawan Dimas. Mengenal PLTN dan Prospeknya di Indonesia. Pusat diseminasi
nuklir BATAN.
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/acuan.htm
https://www.alodokter.com/begini-cara-radiasi-nuklir-merenggut-nyawa-anda
https://hukamnas.com/dampak-nuklir-terhadap-lingkungan

Anda mungkin juga menyukai