Makalah Struktur
Makalah Struktur
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
terhadap situasi tempat dimana bangunan akan didirikan. Tentu saja perencana
diharapkan dapat memanfaatkan keunggulan tapak seoptimal mungkin.
Selanjutnya arsitek akan menyusun uraian singkat yang berisi daftar keperluan
klien dalam desain, konstruksi dan biaya serta jangka waktu pelaksanaan
pembangunan dan kapan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.
Klien dapat berupa lembaga pemerintah, swasta atau perorangan.
Kebutuhan klien dari pemerintah pada umumnya berbeda engan klien swasta.
Pekerjaan konstruksi dari pemerintah biasanya seringkali didasarkan atas
pertimbangan plitik maupun sosial. Sedangkan motivasi umum yang mendasari
klien swasta adalah keuntungan, meskipun beberapa diantaranya masih
memikirkan tujuan amal.
1.1 Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta penjelasan
tentang :
1.2 Manfaat
Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang struktur dalam
bidang Teknik Sipil
Memberikan pengetahuan tentang fungsi dan peranan analisis struktur
dalam perancangan bangunana teknik sipil
BAB III
PEMBAHASAN
Situs web dan database Structurae saat ini tersedia dalam tiga bahasa -
Inggris, Perancis, dan Jerman. Proyek ini dibiayai melalui iklan online, para
sponsor, dan kelengkapan masukan utama bagi produk dan database perusahaan.
Situs web ini terdiri lebih dari 100.000 individu terlibat pada halaman program
ColdFusion dan penggunaan data MySQL.
cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam
hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
Beton kuat terhadap tekan, teapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu ,
perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang memikul beban- beban yang
bekerja pada beton. Adanya tulangan sring kali digunakan untuk memperkuat
daerah tekan pada penampang balok. tulangan baja tersebut perlu untuk beban-
beban berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.
Baja tulangan beton terdiri dari batng, kawat, dan jaring kawat baja las
yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM. Sifat-sifat terpenting baja tulangan
adalah sebagai berikut ;
1. Modulus Young, Es
2. Kekuatan Leleh, f y
3. Kekutan Batas, fu
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir
pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM. Pembentukan ulir terdebut harus
mrmenuhi spesifikasi ASTM A16-76 agar dapat diterima sebagai batang-batang
ulir. Untuk memperoleh batang ulir maka batang dlilit kawat sesuai dengan
Teknik Sipil D-3 Universitas Haluoleo
7
Makalah Struktur
bentuk yang diinginkan lalu dipres. Kecuali untuk dipakai sebagai tulangan spiral
pada kolom, hanya batang ulir, kawat ulir,atau kawat bentukan dari kawat ulir
maupun polos yang dapat digunakan dalam beton bertulang.
Untuk mutu baja 40,60, dan 80. Angka – angka tersebut merupakan
kekuatan leleh baja tulangan 40000,60000, an 80000 psi ( masing-masing 276,
345, dan 517 N/mm2 ), dan pada umumnya mempunyai titik leleh yang jelas ,
nilai kekuatan lelahnya diambil jelasnya diambil sebagai kekuatan pada saat
regangannya 0,005 untuk mutu baja 40 dan 60 serta 0,0035 untuk baja mutu 80.
kekuatan tarik batas untuk mutu baja 40,60,dan 80 adalah 70000, 90000, 100000
psi ( 483, 621, dan 690 N/mm2) dan berapa jenis baja dapat dilihat pada table 2.1
persentase perpanjangan pada keadaan fracture yang bergantung pada mutu baja,
diameter batang, dan cara-cara pembuatannya bervariasi dari 4,5 % sampai 12 %
untuk suatu panjang terukur 8 in ( 203,2 mm ).
te Institute (ACI).
perpaduan antara bentuk dan fungsi yang didukung oleh perhitungan yang cermat.
gambar-gambar dari beberapa bangunan yang mempunyai cirri khas tersebut.
Sistem – sistem beton diatas dibentuk dari berbagai elemen struktur beton
yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh. secara garis besar
komponen-komponennya dapat diklasifiksikan atas (1) slab, (2) balok, (3) kolom,
(4) dinding dan (5) fundasi.
2.3.4 Slab
2.3.5 Balok
2.3.6 Kolom
Kolom adalah elemen vertical yang memikul sisten lantai structural.
elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai
dengan momen lentur. kolom merupakan unsur terpenting dalam peninjajuan
keamanan struktur. jika sistem struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal,
elemen ini disebut balok-kolom.
2.3.6 Dinding
Dinding adalah penutup vertical rangka bangunan. biasanya tidak harus
terbuat dar beton, tetapi terbuat dari material yang secara estetis memenuhi
kebutuhan fungsional dan bentuk suatu sistem struktur. Selain itu dinding beton
structural sering digunakan sebagai dinding fundasi, dinding tangga, dan dinding
geser yang dapat memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.
2.3.7 Fondasi
Fondasi adalah elemen beton structural yang meneruskan beban dari
struktur diatasnya ketanah yang memikulnya. fondasi dapat mempunyai berbagai
bentuk, dan yang paling sederhana adalah fondasi setempat. Fondasi jenis ini
dapat dipandang sebagai pelat terbalik yang menruskan beban merata dari tanah
kekolom. Bentuk fundasi lainnya adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah,
fondasi gabungan yang memikul lebih dari satu kolom, fondasi telapak, dan
fondasi rakit yang pada dasarnya adalah konstruksi slab dan balok terbalik.
Hasil analisis dan desain suatu struktur harus disajikan dalam bentuk yang
sesuai dan standar agar pelaksana dapat menggunakannya untuk membangun
seluruh sistem. dengan demikian pengetahuan untuk membaca gambar kerja juga
sangat diperlukan.
kritis mengenai batas-batas keamanan dalam desain. pada metode ini berbagai
factor mempengaruhi Wt untuk berbagai factor pengerjaan, kondisi pengerjaan,
hasil keruntuhan, dan kapasitas tahanan.
• Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan beton dengan bentuk
khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk
memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna
menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton,
disingkat BjTS.
Jika suatu benda di tarik, maka akan mulur (extension), terdapat hubungan
antara pertambahan panjang dengan gaya yang diberikan. Jika gaya persatuan
Besarnya tegangan leleh baja (fy) dibagi menjadi empat kelompok, dengan
kisaran sebagai berikut:
• High - strength low alloy steels, tegangan leleh 280 - 490 Mpa.
• Heat- treated carbon and high-strength low alloy steels, tegangan leleh
322 - 700 Mpa.
Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal, dan berat nominal
adalah sebagai berikut :
LN = 0,784 x d2 / 100
Dimana :
K = 0,3142 x d (mm)
Dimana :
W = 0,785 x Ln (kg./m)
Dimana :
fy = Q / So ( kg/mm² ).
Dimana :
fmax = P / So ( kg/mm² ).
Dimana :
P = beban maksimum ( kg )
Regangan ()
= Lu – Lo / Lo x 100 %.
Dimana :
= regangan ( % )
Lu =panjang batang setelah ditarik ( mm )
Lo =panjang batang semula ( mm ) = 8 x diamater penampang
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran