“Uji Tarik”
Disusun oleh:
2019
LAPORAN PRAKTIKUM KOROSI
UJI TARIK
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menerapkan teori ilmu bahan dan kekuatan bahan.
2. Mahasiswa dapat melaksanakan pengujian tarik dengan menggunakan
mesin uji TARNOGROCKI.
3. Mahasiswa dapat menganalisi data hasil uji tarik.
Seperti pada gambar 1 benda yang di uji tarik diberi pembebanan pada kedua
arah sumbunya. Pemberian beban pada kedua arah sumbunya diberi beban
yang sama besarnya.
Bentuk dan Dimensi Spesimen uji. Spesimen uji harus memenuhi standar
dan spesifikasi dari ASTM E8 atau D638. Bentuk dari spesimen penting karena
kita harus menghindari terjadinya patah atau retak pada daerah grip atau yang
lainnya. Jadi standarisasi dari bentuk spesimen uji dimaksudkan agar retak dan
patahan terjadi di daerah gage length.
Face dan grip adalah faktor penting. Dengan pemilihan setting yang tidak
tepat, spesimen uji akan terjadi slip atau bahkan pecah dalam daerah grip (jaw
break). Ini akan menghasilkan hasil yang tidak valid. Face harus selalu
tertutupi di seluruh permukaan yang kontak dengan grip. Agar spesimen uji
tidak bergesekan langsung dengan face.
Beban yang diberikan pada bahan yang di uji ditransmisikan pada pegangan
bahan yang di uji. Dimensi dan ukuran pada benda uji disesuaikan dengan
estándar baku pengujian.
𝑃
𝜎=
𝐴0
Keterangan ;
𝐿 − 𝐿0
𝜀=
𝐿0
Keterangan ;
𝜀 : Besar regangan
Pada tegangan dan regangan yang dihasilkan, dapat diketahui nilai modulus
elastisitas. Persamaannya dituliskan dalam persamaan berikut.
𝜎
𝜖=
𝜀
Keterangan ;
𝜀 : Regangan
σ : Tegangan (kg/mm2)
Pada mulanya pengerasan regang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk
mengimbangi penurunan luas penampang lintang benda uji dan tegangan
teknik (sebanding dengan beban F) yang bertambah terus, dengan
bertambahnya regangan. Akhirnya dicapai suatu titik di mana pengurangan
luas penampang lintang lebih besar dibandingkan pertambahan deformasi
beban yang diakibatkan oleh pengerasan regang. Keadaan ini untuk pertama
kalinya dicapai pada suatu titik dalam benda uji yang sedikit lebih lemah
dibandingkan dengan keadaan tanpa beban. Seluruh deformasi plastis
berikutnya terpusat pada daerah tersebut dan benda uji mulai mengalami
penyempitan secara lokal. Karena penurunan luas penampang lintang lebih
cepat daripada pertambahan deformasi akibat pengerasan regang, beban
sebenarnya yang diperlukan untuk mengubah bentuk benda uji akan
berkurang dan demikian juga tegangan teknik pada persamaan (1) akan
berkurang hingga terjadi patah.
Dari kurva uji tarik yang diperoleh dari hasil pengujian akan didapatkan
beberapa sifat mekanik yang dimiliki oleh benda uji, sifat-sifat tersebut
antara lain [Dieter, 1993]:
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.
III. Bahan yang digunakan
Baja ST37
V. Skema Kerja
Data Pengamatan
BENDA UJI
DATA DAN PERHITUNGAN
SILINDRIS RATA
Diameter benda uji, d (mm) 4,1
Lebar (w) dan Tebal (t) (mm) - 12,2
Luas Area
Awal. A0 (mm2) - 50,02
Akhir, Af (mm2) 19,8
Panjang ukur 50
Awal, L0 (mm) - 69,3
Akhir, Lf (mm) 83,4
Beban Maksimum (kgf) - 3285,45
Beban putus (kgf) - 2591,95
UTS, (Beban maks./ A0) - 65,68272691
Kekuatan putus, kg/mm2 (Beban
putus/A0) - 51,81827269
Elongasi, % - 28,2
Tabel 4.1. Data Pengukuran
68
66
64
62
TEGANGAN(𝜎)
60
58
56
54
52
50
48
46
44
42
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
REGANGAN(𝜀)
Data Perhitungan
a) A0 = t0 x w0
= 4,1mm x 12,2mm
= 50,2mm2
b) Af = tf x wf
= 2,2mm x 9mm
= 19,8mm2
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠
c) Kekuatan putus = 𝐴0
2591,95
= 50,2
= 51,81827269 kg/mm2
= 518,81827269 N/mm2
𝐿𝑓−𝐿0
d) Elongasi % = × 100%
𝐿0
83,4−69,3
= × 100%
69,3
= 28,2%
𝑃
e) 𝜎 = ∆𝐿
2076,90
= 1
= 41,52139144 N/mm
∆𝐿
f) 𝜀 = 𝐿0
1
= 69,3
= 0,014430014
VII. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah pengujian tarik pada suatu
material, untuk dapat mengetahui fenomena pada saat pengujian tarik dan dapat
mengetahui bagaimana cara untuk mengukur keelastisan suatu material yang di
beri gaya tarik. Spesimen yang digunakan sebaiknya yang memiliki grip pada
kedua sisinya, agar tidak terjadi slip atau tergelincir ketika ditarik. Spesimen ini
berbentuk penampang lingkaran. Spesimen yang digunakan adalah baja karbon
rendah. Pertama-tama, alat uji tarik dikalibrasikan terlebih dahulu. Kemudian,
spesimen ditempatkan pada penjepit yang ada di bagian atas dan bagian bawah
alat uji.
Grafik tegangan-regangan pada uji tarik sangat mempengaruhi sifat material
spesimen uji tarik. Semakin panjang garis grafik dengan besar tegangan yang
kecil maka benda dapat digolongkan ke dalam material yang memiliki
elastisitas yang tinggi. Sedangkan bila semakin pendek garis grafiknya maka
dapat digolongkan dalam material yang getas.
Pada grafik hasil percobaan dapat diketahui bahwa grafik hanya
menunjukkan bahwa spesimen memiliki sifat plastis tapi tidak menunjukkan
adanya sifat elastis hal itu diketahui dari garis grafik yang tidak adanya garis
linier. Tidak terdapat titik yield strength yang menunjukkan nilai tegangan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan regangan pada material, yang menunjukkan
bahwa material telah mengalami deformasi plastis. Menurut literatur grafik
tegangan regangan menunjukan sifat elastis dan plastis specimen, artinya terjadi
ketidaksesuaian blablabal.
Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa tegangan dari specimen yang diuji adalah
41,5219144 N/mm. Dan regangan dari specimen yang diuji adalah 0,014430014
N/mm. Kekuatan putus dari material yang diuji adalah 518,81827269 N/mm2
sehingga jika dibandingkan dengan data literatur tentang kekuatan uji tarik
dapat diketahui bahwa specimen termasuk kedalam jenis bahan Feritik Stainless
Steel. Ketidaksesuaian jenis bahan yang seharusnya termasuk ke dalam jenis
baja karbon rendah tetapi dalam perhitungan dari hasil percobaan bahan
termasuk jenis Feritik Stainless Steel dimungkinkan karena bahan merupakan
alloy yang merupakan campuran dari bahan-bahan tertentu.
VIII. Kesimpulan
1. Semakin elastis suatu material, maka tidak akan mudah putus ketika
dilakukan penarikan.
2. Semakin panjang garis tegangan pada grafik, maka benda tersebut semakin
elastis
Mengetahui,
Dosen Pembimbing