PENDAHULUAN
1
Tidur merupakan bagian hidup manusia yang memiliki porsi banyak, rata-rata hampir
seperempat hingga sepertiga waktu digunakan untuk tidur. Tidur merupakan kebutuhan
bukan suatu keadaan istirahat yang tidak bermanfaat, tidur merupakan proses yang
diperlukan oleh manusia untuk pembentukan sel-sel tubuh yang baru, perbaikan sel-sel
tubuh yang rusak (natural healing mechanism), memberi waktu organ tubuh untuk
beristirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan
dengan bagian tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah persendian, tendon,
ligamen, dan otot.Apabila ke empat bagian tersebut digunakan dengan benar dan terjadi
keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk,
berdiri, dan berbaring yang benar.
Postur tubuh yang baik dapat meningkat fungsi tangan dengan baik, mengurangi jumlah
energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan, mengurangi kecelakaan, memperluas
ekspansi paru, dan meningkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal. Untuk mendapatkan postur
tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya :
b) Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
c) Jika gravitasi berada diluar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak digunakan untuk
mempertahankan keseimbangan.
d) Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur yang baik akan menghemat energi
dan mencegah kelelahan otot.
e). Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidak nyamanan otot.
f). Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen.
3
g).Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot danmencegah
kelelahan.
h). Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
i). Membagai keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban
belakang.
j). Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri,
Ada beberapa gangguan tulang yang disebabkan oleh posisi tubuh yang tidak baik antara lain:
a. Rakitis adalah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin ini berfungsi
membantu proses penimbunan zat kapur dalam osifikasi atau penulangan. Jadi
kekurangan vitamin D mengakibatkan tulang keras.
b. Mikrosefalus adalah gangguan pada pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat
kapur pada masa pembentukan tulang tengkorak, masa bayi, sehingga kepala berukuran
kecil tidak profesional.
c. Osteoporosis adalah gangguan dengan gejala rapuh, kurang keras yang diakibatkan
kekurangan hormon kelamin pria ataupun wanita.
4
d. Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC, tumor yang mempengaruhi tekanan
fisik dan fisiologis tulang, serta peradangan pada jaringan pengikat atau tendon.
Alimul H. (2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
1. Macam-macam Nutrisi
A. Karbohidrat
Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-
zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
a. Jenis-jenis karbohidrat
Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis,
ialah monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis,
sedangkan polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).
b. Sumber karbohidrat
5
tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia,oleh karena tidak ada enzim
untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,selulosa berfungsi sebagai
sumber serat yang dapat memperbesar volume dari feses,sehingga akan memperlancar
defekasi.
-Proverawati & Kusuma wati (2011) Fungsi karbohidrat didalam tubuh Sebagai
sumber energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel
jaringan tubuh.
B. Lipid
Hidayat & Uliyah (2015) Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya
sedikit), karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak.Lambung mengeluarkan enzim
6
lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di
angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian
tiba di hati.Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin
menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam
lemak.Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap
melewati dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak
dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.
C. Protein
Pudjiadi, 2001 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi. Merupakan zat gizi dasar yang berguna
dalam pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan
osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino esensial
diantaranyathrionin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan histidin,
selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam
jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal
demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, edema,
dapatkwhashiokor apabila kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori
menyebabkan marasmus.
D. Mineral
Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk
pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat.Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang
berfungsi seperti enzim, kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan
pembekuan darah.Mineral-mineral utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk
ion.Sodium, potasium, magnesium dan kalsium sebagai ion positif sedangkan klorid dan fosfat
sebagai ion negatif.Garam mineral terurai dalam cairan tubuh dan membantu mengatur
keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis, keseimbangan asam tubuh.
7
Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam amino
jenis methionine, cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari Hemoglobin, dan
yodium yang menjadi komponen dari hormon thyroid yang membantu mengatur proses
metabolisme tubuh. Mineral lain seperti phosphate menjadi phospolipid yang menyusun
membran sel dan bahan genetik (DNA dan RNA), serta molekul energi tinggi adenosin trifosfat
(ATP).
Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik
sederhana yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi.Mineral menyusun 4-6 persen
dari berat tubuh.Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan sepertiganya terdiri
dari Fosfor (pospat).Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari makanan yang
dikonsumsi.Mineral tidak hanya menjadi bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi
dan tulang, tapi juga berfungsi luas dalam metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral
berfungsi sebagai elektrolit yang mengendalikan pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai
bagian dari sistem enzim dan sebagai konstituen dari berbagai molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga
golongan :
a. Macromineral
yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari. Terdiri dari
Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
b. Micromineral
yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri dari zat besi,
zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt
(sebagai bagian dari molekul vitamin B12).
c. Ultratracemineral
istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat dalam makanan dalam
jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah arsenic, boron, nickel,
silicon, dan vanadium.Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang
belum jelas.
8
Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana
makanan tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan. Bahkan
apabila suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran makanan
tersebut tidak berubah.
E. Vitamin
Hidayat & Uliyah (2015) Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi
dapat memengaruhi pola konsumsi makan.Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya
informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
b.) Prasangka
Hidayat & Uliyah (2015) Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan
bergizi tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe
yang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang
layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan
tersebut dapat merendahkan derajat mereka.
9
c.) Kebiasaan
Hidayat & Uliyah (2015) Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi.Misalnya, di beberapa daerah,
terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja.Padahal, makan tersebut
merupakan sumber vitamin yang sangat baik.Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak
karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber
protein yang sangat baik bagi anal-anak.
d.) Kesukaan
Hidayat & Uliyah (2015) Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan
dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-
zat yang dibutuhkan secara cukup.Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada
remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.Saat ini, para remaja di kota-
kota besar di negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara
berlebihan, seperti makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain.Makanan-makanan
ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering
dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.
e.) Ekonomi
Hidayat & Uliyah (2015) Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi
karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.Oleh
karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu
mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
Menurut Ruslan Muctar (2009) dalam jurnal kebutuhan istirahat dan tidur,Istirahat dan tidur
merupakan kebutuhan dasar yangmutlak harus dipenuhi olehsemua orang. Dengan istirahat dan
tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsisecara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki
10
makna yang berbeda pada setiap individu.istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya
tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang
membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah,
bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan melepaskan diri dari segalah hal yang
membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan. ( Hidayat& Uliyah, 2015)
Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau
sensori yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif,
bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan
siklus yang berulang, dengan cirri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologi, dan terjadi penurunan respon terhadap
rangsangan luar. ( hidayat& uliya, 2015)
Rejeki, Sri Yuniarsih, Aeda Ernawati (2007) Dalam Jurnal Persepsi perawat dan pasien
tentang kebutuhan Istirahat dan Tidur.Tidur merupakan kebutuhan dasar seperti kebutuhan
makan, minum, aktivitas dan lainnya, apabila tidur terganggu dapat menimbulkan pengaruh
terhadap kualitas hidup seseorang. Pasien yang sedang dirawat inap membutuhkan istirahat tidur
yang cukup sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakitnya.
Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur banyak factor yang mempengaruhi
kualitas maupun kuantitas tidur,di antaranya adalah penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup,
stress emosional, stimulan dan alcohol, diet, merokok, dan motivasi.
•Penyakit.
Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapatmenyebabkan gangguan
tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada biasanya. Di
samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan. (Mubarak &
chayatin, 2015)
•Lingkungan.
11
Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya
stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur. Sebagai
contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur
seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh
dengan kondisi tersebut.
•Kelelahan.
Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang .Semakin lelah
seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya.Setelah beristirahat biasanya
siklus REM akan kembali memanjang.
•Gaya hidup.
Individu yang sering berganti jam kerja harus mengaturaktivitasnya agar bisa tidur pada
waktu yang tepat.
•Stress emosional.
Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang.kondisi ansietas dapat
meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf simapatis. Kondisi ini
menyebabkan berkurangnya siklustidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga
saat tidur.
Kafein yang terkandung dalam beberapa minumandapat merangsang SSP sehingga dapat
mengganggu pola tidur.Sedangkankonsumsi alcohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus
tidur REM. Ketika pengaruh alcohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi buruk.
• Diet.
Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnya terjaga di
malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan total tidur dan
sedikitnya periode terjaga di malam hari
•Merokok.
12
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Akibatnya,
perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudahterbangun di malam hari.
•Medikasi.
•Motivasi.
1. Insomnia
Menurut Setiyo Purwanto (2000) Dalam Jurnal Mengatasi Insomnia Dengan Terapi
Relaksasi.Insomnia berasal dari kata in artinya tidak dan somnus yang berarti tidur, jadi
insomnia berarti tidak tidur atau gangguan tidur.Insomnia adalah suatu gangguan tidur yang
dialami oleh penderita dengan gejalagejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan
secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu
terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur.
2. Parasomnia
Menurut Ruslan Mukctar (2009) dalam jurnal kebutuh istirahat dan tidur.Parasomnia
adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saatseseorang tidur.Gangguan ini
umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunanparasomnia antara lain sering terjaga (mis; tidur
berjalan, night terror ), gangguan transisi bangun-tidur (mis; mengigau), parasomnia yang terkait
dengan tidur REM(mis; mimpi buruk), dan lainnya (mis; bruksisme).
3. Hipersomnia
13
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada
siang hari.Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf,
gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (mis; hipertiroidisme).Pada
kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari
tanggung jawabpada siang hari.
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secaratiba-tiba pada
siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab
pastinya belum diketahui.Diduga karena kerusakan genetik system saraf pusat yang
menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM. Alternatife pencegahannya adalah
dengan obat-obatan, seperti; amfetamin atau metilpenidase, hidroklorida, atau dengan anti
depresan seperti imip ramin hidroklorida.
Abnea saat tidur atau sleep abnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodic pada saat
tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di
malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakitkepala disiang hari, iritabilitas,
atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan
dengan bagian tubuh lain. Gravitasi merupakan prinsip yang pertama yang harus diperhatikan
dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu
dalam pergerakan tubuh.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai alat gerak, rangka dan otot sering mengalami
gangguan tulang dan otot di dalam tubuh kita sering menanggung beban yang terlalu berat
sehingga mengalami gangguan atau kelainan. Perubahan dalam postur: Sekoliosis, Kifosis,
Lordosis. Konsekuensi posisi tubuh yang tidak baik: Rakitis, Mikrosefalus, Osteoporosis.
3.2 Saran
Seluruh anggota tubuh kita sangat penting, jadi sayangilah bagian-bagiannya baik dari dalam
maupun dari luar agar hidup lebih berarti dan selalu sehat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Elis Deti Dariah1 Okatiranti. (2015) Hubungan kecemasan dengan kualitas tidur lansia di
posbindu anyelir kecamatan cisarua kabupaten bandung barat. Jurnal universitas
BSI.bandung,hal.92-93
Hidayat, A.Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah.(2015) pengantar kebutuhan dasar manusia.
Jakarta: Salemba Medika
Riyadi, S., & Widuri, H. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia Aktivitas Istirahat Diagnosa
NANDA. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Ruslan muctar (2009 )jurnal kebutuhan istirahat dan
tidur.jakarta, hal. 1-9
Sri Rejeki, Sri Yuniarsih, Aeda Ernawati (2007) Jurnal Persepsi perawat dan pasien tentang
kebutuhan Istirahat dan Tidur.
Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fudamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Edisi 4, Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta : EGC.
16