Isi Batuan Metamorf
Isi Batuan Metamorf
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan laporan ini dilatar belakangi sebagai salah satu tugas laporan
praktikum mata kuliah wajib geologi dasar, disamping itu juga sebagai
pendalaman materi mengenai waktu geologi yang masuk dalam mata kuliah
wajib geologi dasar, semester pertama jurusan teknik geofisika. Mempelajari
dan mengidentifikasi umur bebatuan merupakan pengeathuan dasar untuk
memahami lebih dalam tentang usia bumi. Dengan mempelajari waktu
geologi kita dapat mengetahui sifat dan sejarah bumi kita. Di Bumi ini
banyak batuan yang menjadi punyusun kerak bumi. Dan batuan itu tentunya
mempunyai umur yang berbeda-beda.
Waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang
sejarah bumi.
B. Tujuan Praktikum
II.TEORI DASAR
Selain itu, cara menentukan umur pada lapisan adalah dengan menggunakan
indeks fosil, dimana umur-umurnya ditetapkan dalam masa kehidupan fosil dan
stratigrafi, susun lapisan demi lapisan maka disusunlah satu kolom waktu
geologi (Suharno, 2008).
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah
Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan
dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on
Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United states geological
survey (Anonim, 2012).
Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang
terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya
ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan
massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan
dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang
lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan
usianya, didefinisikan dengan umur absolut (Magetsari, 1989).
Ada tiga Kurun dalam pembagian waktu geologi yakni kurun Arkaikum,
Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun Arkaikum adalah kurun pertama,
dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar tahun yang lalu. Kurun sebelum
Arkaikum, dikenal Pra-Arkaikum, ditandai oleh pembentukan planet hingga 542
juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan Proterozoikum juga disebut Pra-
Kambrium. Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir
dari Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum (Noor, 2009).
Ahli geologi dapat menentukan umur lapisan batuan dalam bentuk umur absolut
atau umur relatif. Dalam penentuan umur relatif lapisan batuan, ilmuwan
menggunakan tiga prinsip sederhana. Prinsip pertama adalah Hukum
Superposisi, yang menyatakan bahwa pada perlapisan batuan yang tidak
terganggu, lapisan batuan yang lebih muda akan berada di atas lapisan batuan
yang lebih tua. Prinsip kedua adalah Hukum Hubungan Potong-memotong, yang
menyatakan bahwa setiap kenampakan batuan atau struktur yang memotong dan
mengganggu lapisan batuan selalu lebih muda daripada lapisan batuan yang
dipotong tersebut. Prinsip ketiga, yaitu suksesi fosil, berhubungan dengan fosil
yang terekam di dalam batuan sedimen (Rachwibowo, 2008).
4
III.METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir dalam pengamatan umur perlapisan adalah sebagai
berikut.
Mulai
Selesai
6
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang kami lakukan pada percobaan waktu geologi ini
terdapat pada lampiran. Berupa Tabel 1 Skala Waktu Geologi I (geologic time
scale) lengkap hingga kurang lebih 450 juta tahun lalu dan Tabel 2 Skala
Waktu Geologi II (geologic time scale) hingga kala paleocene yang merupakan
tugas awal pada saat praktikum.
B. Pembahasan
Zaman Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman yang
berlangsung kurang lebih 340 juta tahun 542-251 juta tahun yang lalu. Zaman
Paleozoikum adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini
dibagi menjadi enam periode, yaitu Cambrian, Ordovician, Silurian, Devonian,
Carboniferous, Permian.
Cambrian adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar
542±1,0 juta tahun yang lalu dan berakhir pada sekitar 488,3±1,7 juta tahun
yang lalu. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum.
Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
7
Zaman Mesozoikum diperkirakan berumur kurang lebih 150 juta tahun yang
lalu. Kemunculan makhluk hidup telah mulai beraneka ragam, dan pada masa
ini telah hidup binatang bertubuh besar seperti halnya reptil besar (dinosaurus)
seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus, Stegosaurus dan reptil besar lainnya pun
mulai muncul, berkembang dan menyebar hingga ke seluruh dunia. Pada
zaman Mesozoikum, keadaan alam mulai berubah dengan tanah yang semakin
kering. Ada beberapa binatang yang tetap bertahan hidup walau ada juga yang
punah. Kehidupan hewan seperti ikan banyak yang berubah tetapi, ada jenis
yang tetap bisa bertahan hidup walau berada di tanah. Beberapa hewan amphibi
menjelma menjadi besar, kulit telurnya mengeras dan hewan ini sudah mulai
8
berada di darat. Inilah permulaan munculnya binatang reptil. Jenis reptil yang
ada pada zaman Mesozoikum bentuknya besar-besar, contohnya dinosaurus,
brontosaurus, dan tyrannosaurus. Di samping reptil berbentuk besar yang hidup
di darat, beberapa jenis burung juga sudah ada di zaman ini. Pada zaman itu
ada corak kehidupan yang unik yaitu “jokken moddinger” merupakan
timbunan sampah dapur yang terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra
berupa sampah dari kulit siput dan kerang. Zaman Mesozoikum dibagi menadi
tiga, yaitu Triassic, Jurrassic, Createceous.
Zaman Triassic (sekitar 245 juta-208 juta tahun lalu) adalah yang paling kering
dan tidak subur, ditandai dengan jarangnya didapat fosil hewan maupun
tumbuhan. Pada zaman ini, Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai
muncul pertama kali. Amonit semakin umum, sedangkan gastropoda dan
bivalvia semakin meningkat. Mamalia pertama mulai muncul dan reptilia air
semakin banyak seperti penyu dan kura-kura. Pada zaman ini benua Pangea
bergerak ke utara dan membentuk gurun. lapisan es dibagian selatan mencair
dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea. Zaman Jurrassic (208 juta-145 juta
tahun lalu)adalah zaman kejayaan Dinosaurus yang menguasai daratan. Lautan
dikuasai reptilia laut seperti Ichthyosaurus dan Plesiosaurus. Angkasa dikuasai
reptilia terbang seperti Pterosaurus serta Pterodactyl. Berbagai je nis buaya
mulai muncul. Amonit dan Belemnit semakin menjadi sangat umum. Benua
Pangea terpecah, dimana Amerika Utara terpisah dari Afrika, sementara
Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Zaman
Createceous (145 juta-65 juta tahun lalu)dimana mamalia, tumbuhan berbunga,
serta makhluk hidup lainnya mulai berkembang menjadi berbagai ragam dan
bentuk. Banyak terdapat lapisan kapur (kalsium karbonat yang terbentuk oleh
cangkang invertebrata laut). Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Stegosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit, mulai punah,
sedangkan Ankylosaurus dijumpai pada akhir zaman Createceous bersama
dengan Tyrannosaurus, Trachydon, Triceratops, Struthiomimus, dan Pterodon.
besar akan diendapkan pertama kali sedangkan partikel yang berukuran lebih
kecil dan lebih ringan akan terendapkan belakangan. Adanya perpedaan ukuran
butir (partikel) atau komposisi mineral akan membentuk suatu perlapisan.
Perlapisan pada batuan sedimen pada umumnya dapat dilihat dengan jelas,
karena batuan sedimen dibangun dari susunan partikel-partikel yang
membentuk pola laminasi dan selanjutnya membentuk perlapisan yang cukup
tebal. Setiap urutan (sekuen) lapisan batuan mempunyai arti bahwa lapisan
bagian bawah akan selalu lebih tua dibandingkan dengan lapisan diatasnya. Hal
ini dikenal sebagai “Hukum Superposisi”. Hukum Superposisi merupakan
dasar untuk penafsiran sejarah bumi, karena disetiap lokasi akan dicirikan oleh
umur relatif dari lapisan-lapisan batuan dan fosil yang ada didalamnya.
Mineral batuan secara alamiah mengandung unsur-unsur radioaktif yang terus
mengalami proses peluruhan.Dengan mengetahui berapa jumlah unsur
radioaktif yang meluruh dan konstanta peluruhannya, maka pentarikhan umur
suatu mineral dapat dimungkinkan untuk dilakukan. Salah satu unsur radioaktif
di bumi yang mengalami peluruhan adalah uranium dengan produk akhirnya
adalah timbal. Dalam system periodik, semua untur yang memiliki nomor atom
diatas atau sama dengan 82 adalah unsur radioaktif. Ada 3 jenis unsur yang
sering digunakan dalam radioaktif, yaitu Potasium, Uranium, Thorium.
Penentuan umur dengan radiometri memberikan keuntungan kita dapat
menafsirkan umur suatu contoh batuan. Radiometri memberikan keterangan
dalam jutaan tahun. Penentuan umur dengan cara radiometri adalah mengamati
peluruhan atom-atom yang ada pada suatu batuan. Contohnya isotop dengan
nomor atom yang lebih besar, seperti mineral-mineral yang ada pada batuan
beku. Suatu atom lama-kelamaan akan mempengaruhi peluruhan atau
pengurangan, tapi peluruhan radioaktif adalah reaksi dimana jumlah atom yang
terurai dalam suatu waktu t adalah setara atau proporsional dengan jumlah
yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan.
Pada saat atom mengalami peluruhan waktunya tidak dapat diperkirakan tapi
pada nomor atom yang lebih besar hal itu mungkin dilakukan dengan
perbandingan waktu peluruhan yang dibutuhkan. Radioaktifitas proses statistik
yang mengikuti hukum probabilitas, mirip dengan melempar uang logam.
Suatu isotop mempunyai sifat yang khas yaitu waktu paruh, ia akan
memberikan gambaran statistik dari waktu yang diperlukan untuk
peluruhannya. Waktu paruh didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk
terurainya setengah dari atom yang semula ada. Perbandingan ini digunakan
untuk menentukan umur batuan.
Munir, 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. PT. Dunia Pustaka Jaya.
Jakarta.