Persamaan yang dipakai Luciano Decourt (1982), dalam buku Daya Dukung Pondasi Dalam Oleh Prof. Dr. Ir. Herman
Wahyudi dengan menggunakan data CPT. Besarnya DD maksimum dihitung sebagai berikut :
dengan :
NP = Harga rata-rata CPT disekitar 4D di atas dan 4B di bawah dasar tiang pondasi (D = dia pondasi),
K = Koefisien karakteristik tanah
- Lempung = 1 t/m2
- Lanau berlempung = 2 t/m2
- Lanau berpasir = 2 t/m2
0
- Pasir = 4 t/m2
2
AP = Luas penampang dasar tiang (m
Ns = Harga rata-rata CPT sepanjang tiang yang tertanam (L)
2
AS = Luas selimut tiang yang tertanam = keliling x tiang yang tertanam (m )
Harga N dilapangan yang berada di bawah muka air harus dikoreksi terlebih dahulu untuk menjadi N desain (N') dengan
persamaan : N' = 15 + 0,15 (N - 15) ; (Terzaghi and Peck). Koreksi harga N ini tidak diperlukan apabila telah dikoreksi
terhadap pengaruh overbudden pressure effective (sv'), yang menggunakan persamaan :
N' = CN . N
dimana :
CN = Koefisien koreksi (0 s/d 16) yang tergantung dari nilai (sv')
Untuk merencanakan tiang pancang dermaga digunakan data tanah dari masing-masing bore hole. Untuk
memudahkan perhitungan, penentuan kebutuhan kedalaman tiang selanjutnya ditabelkan sebagai berikut :
Data Tiang :
Dia Tiang Pancang = 30 cm Panjang tiang (h) = 6m
Luas (Ap) = 0.071 m2 DD Aksial Izin bahan =
21.20 t < Pkerja = 207.333 Ganti
t
Luas Selimut (As) = 0.9425 x L DD Aksial Izin Tanah = 652.657 t > Pkerja = 207.333 t OK
= 300 kg/cm2 DD Aksial Izin = 673.852 t > Pkerja = 207.333 t OK
bahan
4.D = 1.2 m
SF = 5