Isi Graf
Isi Graf
PENDAHULUAN
1
persimpangan patung diponegoro menggunakan penerapan graf yaitu pewarnaan
simpul dengan algoritma Welsh-Powell.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam karya tulis ini, beberapa permasalahan dapat diangkat yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan graf untuk optimalisasi pengaturan lampu lalu traffic light
di perismpangan patung diponegoro Tembalang dengan menggunakan algoritma
Welsh-Powell?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaplikasian graf dalam mengoptimalkan pengaturan traffic
lght di persimpangan patung diponegoro dengan menggunakan algoritma
Welsh-Powell.
2. Mengkaji hasil pengoptimalan pengaturan traffic light di persimpangan
patung diponegoro menggunakan algoritma Welsh-Powell dengan data asli
yang digunakan oleh Dinas Perhubungan Kota Semarang.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari karya ilmiah ini antara lain:
1. Memberikan pengetahuan bagi pembaca dalam hal pengaplikasian grf
yang bisa diterapkan untuk pengaturan traffic light dengan menggunakan
algoritma Welsh-Powell.
2. Menjadi bahan masukan bahwa pengoptimalan traffic light dengan
menggunakan algoritma Welsh-Powell bisa digunakan untuk
persimpangan jalan manapun termasuk persimpangan patung diponegoro.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
a. Graf Tak Berarah (Undirect Graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak
berarah.Pada graf tak berarah, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh
sisi tidakdiperhatikan. Jadi, (vj, vk) = ( vk,vj )adalah sisi yang sama (Munir,
2005: 358).Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi yang
bersisian dengan simpul tersebut.
4
dengan menggunakan k warna sedemikian hingga dua simpul G yang berhubungan
langsung mendapat warna yang berbeda. Sebuah pewarnaan sisi pada graf G adalah
pewarnaan semua sisi G sedemikian hingga setiap dua sisi yang terkait pada simpul
yang sama mendapatkan warna yang berbeda. Jumlah warna minimum yang
digunakan untuk mewarnai simpul pada sebuah graf disebut bilangan bilangan
kromatik (Munir, 2009: 426).
5
BAB 3
METODE PENULISAN
3.1 Fokus Penelitian
Fokus permasalahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian menggunakan prinsip pewarnaan simpul pada graf,
2. Teknik perhitungan menggunakan algoritma Welsh-Powell,
3. Lokasi yang digunakan adalah persimpngan empat Patung Diponegoro
3.2 Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
pengamatan dan pencatatan secara langsung untuk mengambil data primer dari tempat
penelitian, yaitu durasi lampu merah, kuning, dan hijau menyala pada setiap kaki
simpang di persimpangan Patung Diponegro, Tembalang.
3.3 Pengolahan Data
Setelah pengambilan data selesai, maka dilanjutkan langkah pengolahan data
menggunakan algoritma Welsh-Powell dengan tujuan menghitung keefektifan
pengaturan lampu lalu lintas yang baru dibandingkan dengan data primer yang telah
didapat.
3.5 Analisi Data
Cara penulis dalam menganaliss data yaitu dengan beberapa langkah, pertama,
kami melakukan pengecekan hasil data dari yang telah penulis dapat denga terjun
langsung ke simpang empat Patung Diponegor dengan landasan teori yang akan
digunakan sebagai acuan penulisan, kedua dilakukan perhitungan sesuai dengan
rumus yang ada dan dengan algoritma yang digunakan sehingga mendapatkan data
baru, ketiga menganalisis hasil data baru tersebut apakah lebih optimal atau tidak
dengan menggunakan rumus tingkat keevektifannya.
6
BAB IV
UTARA
B TI
A M
R U
A R
T
SELATAN
Gambar 4.1 Ilustrasi Simpang 4 Patung Diponegoro
Keterangan:
7
10. 𝑣6 : dari arah selatan menuju arah timur
11. 𝑣7 : dari arah timur menuju arah selatan
12. 𝑣8 : dari arah timur menuju arah barat
13. 𝑣9 : dari arah timur menuju arah utara
14. 𝑣10 : dari arah utara menuju arah timur
15. 𝑣11 : dari arah utara menuju arah selatan
16. 𝑣12 : dari arah utara menuju arah barat
Dari gambar 4.1 terdapat beberapa asumsi yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Pergerakan traffic light di Patung Diponegoro terjadi dalam dua fase. Dua fase ini
mengartikan bahwa terdapat empat arah yang masing-masing arahnya akan
berjalan bersamaan dengan salah satu arah yang lain.
2. Meskipun terjadi dua fase, akan tetap digunakan data primer yang akan
merepresentasikan tiga data dengan durasi lampu merah dan hijau yang berbeda
(selisihnya hanya sepuluh detik) (Pada Tabel 4.1).
3. Durasi traffic light tidak dipengaruhi oleh volume kendaraan pada waktu itu.
4. Kepadatan arus lalu lintas sama pada setiap waktu di persimpangan empat Patung
Diponegoro.
Tabel 4.1. Data Primer traffic light di simpang empat Patung Diponegoro
8
HIJAU 16 16 46 36 114
TOTAL 75 75 75 75
Dari gambar 4.1 dengan asumsi yang digunakan, maka terdapat beberap arus
yang tidak boleh bergerak secara bersamaan (uncompatible). Arus tersebut yaitu
sebagai berikut:
1. 𝑣2 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣5 , 𝑣6 , 𝑣11 , 𝑣12 .
2. 𝑣3 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣5 , 𝑣6 , 𝑣11 , 𝑣12 .
3. 𝑣5 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣8 , 𝑣9 .
4. 𝑣6 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣8 , 𝑣9 .
5. 𝑣8 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣5 , 𝑣6 , 𝑣11 , 𝑣12 .
6. 𝑣9 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣5 , 𝑣6 , 𝑣11 , 𝑣12 .
7. 𝑣11 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣8 , 𝑣9 .
8. 𝑣12 tidak boleh bergerak secara bersamaan dengan 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣8 , 𝑣9 .
Untuk 𝑣1 , 𝑣4 , 𝑣7 , dan 𝑣10 dapat bergerak secara bersamaan dengan arus dari arah
manapun, sehingga dapat diartikan bahwa untuk 𝑣1 , 𝑣4 , 𝑣7 , dan 𝑣10 dapat berlaku
lampu hijau untuk waktu kapanpun.
Langkah-langkah penyelesaian simpang empat PatungDiponegoro dengan
menggunakan Algoritma Welsh-Powell yaitu sebagai berikut:
1. Representasikan arus seperti pada gambar 4.1 dalam bentuk suatu graf seperti
berikut:
Gambar 4.2 Representasi arus simpang empat Patung Diponegoro dalam sebuah
graf
9
2. Mewarnai graf yang terdapat pada gambar 4.1 menggunakan algoritma Welsh-
Powell yaitu dengan cara mengurutkan simpul yang mempunyai derajat paling
tinggi ke deajat paling rendah. Karena setiap simpul mempunyai derajat yang
sama, maka pilih salah satu titik sembarang antara
𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣5 , 𝑣6 , 𝑣8 , 𝑣9 , 𝑣11 , dan 𝑣12 yang akan diwarnai terlebih dahulu. Pewarnaan
graf dilakukan dengan tidak melakukan pewarnaan simpun yang saling adjacent
(bertetanggan). Pewarnaan ini akan digunakan untuk menentukan bilangan
kromatik. Dengan menggunakan algoritma Welsh-Powell, pewarnaan graf yaitu
sebagai berikut:
Gambar 4.1 juga menunjukkan penyelesaian arus-arus yang dapat dilakukan secara
bersamaan yaitu seperti pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2. Data Primer traffic light di simpang empat Patung Diponegoro
Warna Simpul
ORANGE 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣8 , 𝑣9
BIRU 𝑣5 , 𝑣6 , 𝑣11 , 𝑣12
10
Dari Tabel 4.2 diperoleh dua partisi yaitu partisi pertama 𝑣2 dapat berjalan bersamaan
dengan 𝑣3 , 𝑣8 , 𝑣9 dan partisi kedua 𝑣5 dapat berjalan bersamaan dengan 𝑣6 , 𝑣11 , 𝑣12.
3. Menentukan durasi baru lampu merah dan lampu hijau.
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diperoleh bahwa durasi satu siklusnya yaitu 75
detik, dengan bilangan kromatik yang diketahui yaitu 2. Untuk mencari durasi
lam
Simpul 𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣4 𝑣5 𝑣6 𝑣7 𝑣8 𝑣9 𝑣10 𝑣11 𝑣12
pu
Merah - 37.5 37.5 - 37.5 37.5 - 37.5 37.5 - 37.5 37.5
hija
Hijau 75 37.5 37.5 75 37.5 37.5 75 37.5 37.5 75 37.5 37.5
u
Total 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 dan
merah yang baru digunakan rumus seperti pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3.Perhitungan untuk menentukan data baru durasi lampu hijau dan lampu
merah pada persimpangan empat Patung Diponegoro
WARNA RUMUS
HIJAU 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 75
= = 37.5
𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑜𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘 2
MERAH 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 − 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢
= 75 − 37.5 = 37.5
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.3 maka penyelesaian durasi lampu merah dan
lampu hijau yang akan digunakan sebagai data baru yaitu sebagai berikut:
Berikut ini hasil perbandingan dari data pirimer dengan data baru menggunakan
algoritma Welsh-Powell.
Tabel 4.6Perbandingan data primer dan data baru
11
Kaki Data Primer Data Baru
Simpang Merah Hijau Merah Hijau
Barat 59 16 37.5 37.5
TIMUR 59 16 37.5 37.5
UTARA 41 46 37.5 37.5
SELATAN 29 36 37.5 37.5
Total 186 114 150 150
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa data baru yang dihasilkan dengan menggunakan
algoritma Welsh-Powell lebih efektif dibandingkan dengan data primer hasil
pengamatan. Tingkat keevektifitas dari lampu hijau dan lampu merah dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
𝑥14 −𝑥12
1. Lampu Hijau = × 100%
𝑥12
150−114
= × 100% = 31.57%.
114
𝑥11 −𝑥13
2. Lampu Merah = × 100%
𝑥11
186−150
= × 100% = 19.35%.
186
Jadi, dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa tingkat keevektivitasan dari lampu hijau
dan lampu merah dengan menggunakan algoritma Welsh-Powell di simpang empat Patung
Diponegoro masing-maisng sebesar 31.57% dan 19.35% lebih efektif dibandingkan dengan
data primer hasil pengamatan.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan graf pada persimpangan empat Patung Diponegoro menggunakan
algoritma Welsh-Powell dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu (1)
mentransformasikan persimpangan jalan di Patung Diponegoro dalam suatu graf,
(2) melakukan pewarnan graf dengan menggunakan algortima Welsh-Powell
sehingga akan didapatkan bilangan kromatik untuk menentukan durasi baru dari
perhitungan tersebut, (3) melakukan perhitungan untuk mendapatkan data baru
dengan rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
Lampu hijau = ,
𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑜𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘
13
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, A. D. 2008. Analisis Penerapan Belok Kiri Langsung terhadap Tundaan Lalu
Lintas pada Pendekat Persimpangan Bersinyal. Tesis. Semarang: Program Magister Teknik
Sipil Universitas Diponegoro.
14