Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1
PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus dan
manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang


HIV atau Human Immunodeficiency Virus yaitu sejenis virus yang
menyerang atau menginfeksi sel darah putih atau sistem kekebalan tubuh
manusia. Virus HIV akan masuk kedalam sel darah putih dan merusak
sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh seseorang yang terinfeksi tidak bisa
bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuhnya (Ardhiyanti,
Lusiana, & Megasari, 2015; Kemenkes RI, 2016).

Virus HIV tidak hanya dapat menular karena sexs bebas atau pun
penggunaan narkoba menggunakan jarum suntik, tapi bisa juga ditularkan
dari ibu hamil yang positif HIV kepada calon bayi yang dikandungnya
melalui plasenta, saat persalinan atau pun pada saat menyusui serta
menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian, sehingga berdampak
buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak. Banyak ibu hamil yang
tidak mengetahui status HIV suaminya atau pun dirinya. Bayi dengan HIV
positif biasanya akan mengalami gangguan tumbuh kembang. Anak dengan
HIV/AIDS lebih sering mengalami penyakit infeksi bakteri ataupun virus.
Saat ini prevalensi HIV di antara ibu hamil di Indonesia belum diketahui
secara luas. Namun telah diketahui bahwa semakin banyak ditemukan bayi
yang tertular HIV dari ibunya. Keberadaan infeksi tersebut menurunkan
kualitas dan umur harapan hidup. (Ardhiyanti et al., 2015; Kementerian
Kesehatan RI, 2014, 2017b; Kementrian Kesehatan RI, 2015)

Sebanyak 36.700.000 Jiwa yang terinfeksi HIV diseluruh dunia, asia


tenggara menempati urutan kedua dengan angka kejadian sebanyak
3.500.000 jiwa yang terinfeksi. Di Negara Indonesia pada tahun 2016 angka
kejadian orang yang terinfeksi HIV dilaporkan mencapai 209.409 jiwa dan
sebanyak 2.7% ditularkan melalui perinatal. Berdasarkan laporan Provinsi
di Indonesia, Provinsi Banten berada di urutan ke 11 dan mencapai angka
4.995 jiwa yang terinfeksi HIV. Pada tahun 2015 upaya-upaya pencegahan
dan penanggulangan HIV-AIDS didapatkan sebanyak 124 Kasus yang
terinfeksi HIV/AIDS (Dinas Kesehataan Kota Tangerang, 2015; Kemenkes
RI, 2016; Kementerian Kesehatan RI, 2014; WHO, 2019).
2

Program Penanggulangan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) atau Prevention


Mother To Child Transmission (PMTCT) pada dasarnya adalah suatu usaha
untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Risiko
penularan HIV dari ibu ke anak secara keseluruhan sebesar 20-50%. Dengan
penemuan kasus HIV pada ibu hamil sedini mungkin, maka kita dapat
melakukan pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke bayi dengan hasil
optimal, risiko penularan dapat diturunkan menjadi kurang dari 5%-2%. Hal
ini tentunya dapat menekankan terjadinya kelahiran bayi dengan status HIV
positif. Salah satu yang terdapat dalam PPIA yaitu konseling tentang HIV,
test dilakukan untuk semua ibu hamil bersamaan dengan pemeriksaan rutin
lainnya yang salah satunya adalah tes HIV pada layanan antenatal terpadu,
di setiap kunjungan, mulai kunjungan pertama (K1) hingga menjelang
persalinan (Kementrian Kesehatan RI, 2014, 2015; Nova, 2018)

Hasil penelitian dari Sumitri & Darmayanti 2017, tentang “Hambatan


Deteksi Dini HIV/AIDS Pada Ibu Hamil Pada Salah Satu Puskesmas Di
Wilayah Sumatra Barat” dari responden adanya stigma tentang penyakit
HIV, perasaan terintimidasi, takut diambil darah, takut dengan jarum suntik,
dan takut mengetahui hasilnya. Pada penelitiannya terdapat hasil keluarga
melarang tes HIV karena hamil adalah hal yang biasa saja 85,7%,
pandangan keluarga bahwa tes HIV untuk ibu hamil tidak penting 81,6 %,
merupakan angka yang cukup tinggi melebihi 50% yang berarti ibu hamil
perlu diberikan pendidikan kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuan
ibu hamil tentang PMTCT (Prevention Mother To Child Transmission)
sehingga ibu hamil mau melakukan deteksi dini penularan HIV. Beberapa
penyakit menular seperti infeksi HIV adalah penyakit yang dapat ditularkan
dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan, dan
menyusui. Namun demikian, hal ini dapat dicegah dengan intervensi
sederhana dan efektif berupa deteksi dini (skrining) pada saat pelayanan
antenatal care.

Penyelenggaraan eliminasi penularan dilakukan melalui kegiatan promosi


kesehatan, surveilans kesehatan, deteksi dini, dan/atau penanganan kasus.
Dengan penemuan kasus HIV pada ibu hamil sedini mungkin, maka kita
dapat melakukan pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke bayi dengan
hasil optimal (Kementerian Kesehatan RI, 2014, 2017; Sumitri &
Darmayanti, 2017)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti pada Juni
2019 di Puskesmas Kedaung Wetan didapatkan data sebanyak 43 ibu hamil
yang belum melakukan pemeriksaan laboratorium termasuk HIV. Sehingga
3

diharapkan dengan diberikannya pendidikan kesehatan tentang PMTCT,


pengetahuan ibu hamil meningkat sehingga mau melakukan pemeriksaan
laboratorium sebagai upaya mendeteksi dini suatu penyakit yang dapat
ditularkan dari ibu ke bayi salah satunya yaitu HIV pada saat kunjungan
Antenatal Care (ANC) ke Puskesmas.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner


terdahulu yang pernah digunakan oleh Arifah (2018), Milayanti (2018) dan
Akbar (2014) yaitu pengetahuan tentang PMTCT dan perilaku ibu hamil
terhadap deteksi dini tes HIV dengan harapan setelah diberikan pendidikan
kesehatan tentang PMTCT pengetahuan ibu hamil tentang PMTCT dapat
meningkat dan mau melakukan deteksi dini tes HIV agar dapat diketahui
status kesehatannya dan apabila hasilnya positif, ibu dapat hamil,
melahirkan dan menyusui dengan aman tanpa menularkan virus kepada
bayinya.

Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik melakukan penelitian adakah


Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang PMTCT (Prevention Mother To
Child Transmission) Pada Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan dan Perilaku
Deteksi Dini HIV Di Puskesmas Kedaung Wetan.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Tentang PMTCT (Prevention Mother To Child
Transmission) Pada Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Deteksi
Dini HIV Di Puskesmas Kedaung Wetan.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Teridentifikasi karakteristik responden meliputi usia, pendidikan dan
pekerjaan.
2. Teridentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang PMTCT (Prevention Mother
To Child Transmission) sebelum dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan.
3. Teridentifikasi perilaku ibu hamil tentang deteksi dini tes HIV sebelum dan
setelah diberikan pendidikan kesehatan.
4. Teridentifikasi frekuensi perilaku ibu hamil terhadap deteksi dini tes HIV
setelah diberikan pendikan kesehatan.
5. Teridentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan pada ibu hamil terhadap
pengetahuan tentang PMTCT (Prevention Mother To Child Transmission).
6. Teridentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan pada ibu hamil terhadap
perilaku deteksi dini tes HIV.
4

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, yaitu :
1. Bagi Pendidikan
Sebagai salah satu acuan belajar untuk mata kuliah keperawatan maternitas
yang relevan terkait program PMTCT (Prevention Mother To Child
Transmission).
2. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dapat menambah pengalaman pengetahuan tentang Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Tentang PMTCT (Prevention Mother To Child
Transmission) Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Deteksi Dini HIV. Bagi
peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat di jadikan landasan untuk
melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang PMTCT (Prevention
Mother To Child Transmission) yang membantu ibu hamil untuk
mendeteksi dini sebagai pencegahan penularan penyakit dari ibu ke janin
atau bayi.
3. Bagi Layanan
Meningkatkan pengetahuan bagi petugas kesehatan dalam pengaruh
penerapan program PMTCT (Prevention Mother To Child Transmission)
sebagai salah satu upaya deteksi dini pencegahan penularan penyakit dari
ibu hamil ke bayi.
4. Bagi Masyarakat
Sebagai salah satu pengetahuan dan tindakan ibu hamil untuk pencegahan
dini penyakit HIV yang dapat menular dari ibu ke janin atau bayi atau HIV
yang dilakukan pada saat ibu mengalami kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai