Anda di halaman 1dari 14

Keperawatan Manajamen

Ketenagaan Menurut Ilyas Dan Tingkat Ketergantungan Pasien

Oleh :
KELOMPOK 4
A10-C

I Dewa Ayu Bintang Sridewi (16.321.2538)


Ni Kadek Dwi Novi Mirayani (16.321.2551)
Ni Komang Yuni Puspita Dewi (16.321.2563)
Ni Luh De Sinta Yanti (16.321.2564)
Ni Luh Putu Weliani (16.321.2570)
Ni Made Diah Kumala Dewi (16.321.2572)
Ni Made Dwi Heriantari (16.321.2573)
Ni Made Pebriani (16.321.2574)
Ni Putu Chintya Naomi Hartanti (16.321.2577)
Ni Putu Widianingsih (16.321.2579)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-
Nya sehingga tugas Makalah ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena segala keterbatasan dan waktu yang dimiliki.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak
untuk menambah dan memperluas wawasan.

Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca,
maupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Denpasar, 15 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. ............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah. .......................................................................................................2
1.3 Tujuan.. ........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana ketenagaan menurut Ilyas. ..............................................................................3
2.2 Bagaimana tingkat ketergantungan pasien ........................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan. ......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun mengalami
perkembangan dalam upaya menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan yang
cukup tinggi diantara rumah sakit baik rumah sakit swasta maupun pemerintah. Pada
kondisi persaingan yang tinggi, pelanggan memiliki informasi yang memadai dan mampu
untuk memilih diantara beberapa alternatif pelayanan yang ada. Oleh karena itu untuk
memenangkan persaingan dalam mendapatkan pelanggan, rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat memberikan kepuasan pada
klien. Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yaitu pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
mempunyai kontribusi yang besar terhadap pelayanan kesehatan, selain itu keperawatan
merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit sehingga
pelayanan keperawatan mempunyai posisi yang sangat penting dan strategis dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit. Dan salah faktor utama untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan adalah tenaga keperawatan yang efektif dan
efisien sebagai sumber daya manusia. Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam
keperawatan sangat ditunjang oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan
kompetensi perawat yang memadai. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan
yang strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Dan
perencanaan yang baik mempertimbangkan : klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan, jumlah & kategori tenaga
keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan
kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan
tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit .
Pengembangan tenaga kesehatan khususnya perawata sudah menjadi tanggung jawab
pihak rumah sakit untuk memiliki tenaga perawat yang bermutu karena keperawatan
adalah suatu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan upaya
menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tercapainya mutu pelayanan di rumah
sakit dapat melalui kegiatan manajemen sumber daya manusia atau yang disebut juga
manajemen ketenagaan di RS yang meliputi analisis kini dan mendatang tentang
kebutuhan tenaga, recruitment, seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi,
pensiun (separation), pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan. Bahwa kegiatan
dalam perencanaan meliputi mengantisipasi jumlah dan jenis pekerjaan yang dibutuhkan,
jadwal waktu untuk recruitment, retraining dan pemutusan hubungan kerja bila
dibutuhkan, gaji dan kompensasi yang akan diberikan dikaitkan dengan kondisi sosial
ekonomi yang ada serta berbagai kemungkinan perubahan dalam kebijaksanaan kesehatan.
Di masa depan, manajemen SDM menjadi hal yang sangat potensial untuk diperhatikan
oleh para pemimpin rumah sakit. Ketepatan dalam pemilihan, penerimaan, pengelolaan
dan pengembangan SDM rumah sakit merupakan kunci sukses rumah sakit untuk
berkembang (Ilyas, 2017).

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana ketenagaan menurut Ilyas ?
2. Bagaimana tingkat ketergantungan pasien ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ketenagaan menurut Ilyas
2. Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ketenagaan Menurut Ellyas


Formula hitung kebutuhan SDM unit dapat bekerja dengan baik dengan syarat
Manager atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis,
jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manager dapat
menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu menit atau jam per
hari kerja Ilyas, Y. 2017. Dengan mengetahui komponen tersebut dapat dkembangkan
formula menghitung SDM per hari sebagai berikut:
1. ∑ SDM/hari = {(B.K i-j = J T x W.T) :JKE }.
2. B.K i-j = Jenis Beban Kerja
3. J.T. = Jumlah Transaksi per hari
4. W.T.= Waktu( menit atau jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis Transaksi
5. J.K.E = Jam kerja efektif SDM per hari
6. Jumlah hari kerja per tahun = (255 hari/tahun atau 273 hari/tahun atau 289
hari/tahun atau 237hari/tahun)

Keterangan:

a. (365 – (12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari)
b. (365 – (12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x 4/5 = 273 hari)
c. (365 – (52 hari libur Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti
tahunan) = 289 hari)
d. (365 – (104 hari libur Saptu & Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur
cuti tahunan) = 237 hari)

Kebutuhan Total SDM/tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari kerja


efektif pertahun dan diperlukannnya tenaga cadangan pada pola kerja yang
menggunakan tiga shift kelompok kerja seperti: Perawat. Sebagai contoh: andaikan
beban kerja unit keperawatan per hari adalah 10.500 menit dan waktu kerja efektif per
hari adalah 6 jam (360 menit) dan hari kerja efektif perawat selama satu tahun adalah
255 hari. Ilyas, Y. 2017. Oleh karena rumah sakit harus berkerja selama 365 hari dalam
setahun, maka perlu juga menghitung kebutuhan sdm yang harus berkerja pada 110 hari
kerja lainnya. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan oleh unit keperawatan?
∑ Perawat/hari = Beban kerja : Waktu kerja efektif/hari

∑ Perawat/hari = 10500 menit : 360 menit/hari = 29,17 orang

∑ Perawat/hari berkerja pada hari libur = 29,17 x 110/255 = 12,58

∑ Total kebutuhan Perawat/hari = 29,17 + 12,58 = 41,75 orang

( dibulatkan 42 orang)

2.1.1 Analisis Beban Kerja Metode Ilyas


Menghitung beban kerja unit organisasi yang padat karya merupakan
suatu hal yang penting tapi sekaligus juga sangat sulit. Banyak para manager
personel maupun manager Unit kesulitan ketika ditanya: “Berapakah beban kerja
personel untuk menghasilkan produk atau jasa utama dan penunjang di unit
saudara”? Metoda ilmiah yang telah dikembangkan para ahli seperti: Work
Sampling dan Time and Motion Study sebenarnya dapat menghasilkan hasil yang
akurat. Masalahnya, pada metoda ini dibutuhkan tenaga ahli, pengamat yang
banyak dan waktu yang panjang Suyanto.2016.
Hal ini membawa konsekwensi terhadap biaya dan biasanya harus
dilaksanakan oleh pihak lain seperti: kosultan dan lembaga riset. Pihak manajemen
rumah sakit akan kesulitan untuk melaksanakan metoda ini sendiri karena kesulitan
instrumen dan pelaksanaan penelitiannya sendiri. Disamping itu, adanya
kemungkinan bias karena faktor personel menghitung beban kerja sendiri. Pada
metoda daily log yang mencatat dan menghitung beban kerja sendiri sangat
diragukan akurasinya sehingga dari aspek validitas dan reabilitas sulit dipakai
sebagai ruujukan beban kerja pegawai.
Untuk menjawab pertanyaan ini Metoda Ilyas memberikan alternatif
solusi yang akurat dan mudah diterapkan. Metoda ini dapat menghitung beban kerja
personel dengan cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan manajemen Ilyas, Y.
2017.
Metoda Ilyas memberikan solusi terbaik untuk menghitung kebutuhan
personel organisasi dengan mudah, murah, cepat dan tepat. Secara ilmiah hasil
perhitungan kebutuhan personel dengan Metoda Ilyas memiliki tingkat validitas
dan reabilitas yang tinggi dan telah diuji coba baik oleh sejumlah institusi dengan
hasil yang dapat dipercaya oleh manajemen organisasi. Disamping itu, Metoda
Ilyas juga telah digunakan oleh sejumlah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia sebagai metoda menghitung SDM dalam Tesis
mereka untuk meraih gelar Master Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Master
Administrasi Rumah Sakit Ilyas, Y. 2017.

2.1.2 Dasar Pemikiran Metoda Ilyas


Menghitung kebutuhan SDM pada dasarnya adalah mengetahui secara benar
beban kerja setiap unit atau setiap personel di organisasi. Untuk mengetahui beban
kerja di setiap unit organisasi dibutuhkan sejumlah data dan informasi yang akurat
yang berasal dari pelaku ahli atau kompeten di organisasi itu sendiri. Informasi
yang didapatkan dari pelaku ahli yang telah melakukan transaksi bisnis ribuan kali
akan dapat memberikan informasi dengan akurat waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan setiap unit produk atau jasa.
Metoda Ilyas menggunakan pendekatan demand. Artinya, metoda ini
menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan untuk
menghasilkan unit produk atau jasa per waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian,
beban kerja tergantung juga volume transaksi bisnis yang harus dilakukan oleh
setiap tenaga kerja atau unit organisasi Ilyas, Y. 2017.
Sebagai contoh: seorang perawat rumah sakit mempunyai sejumlah transaksi
bisnis memandikan pasien setiap hari 2 kali sebanyak 10 orang dan membutuhkan
waktu 20 menit untuk sekali kegiatan. Dengan demikian beban kerja memandikan
pasien = 2 x 20 menit x10 orang = 400 menit/hari. Musni, R. 2018
2.1.3 Komponen Metoda Ilyas
Untuk menghitung beban kerja personel organisasi dibutuhkan informasi yang
akurat tentang hal berikut:
a. Kejelasan transaksi bisnis utama atau penunjang setiap personel dan unit
organisasi.
b. Kejelasan waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi bisnis utama atau
penunjang
c. Jenis dan jumlah transaksi bisnis per hari, per minggu, per bulan atau per
tahun
d. Jumlah jam kerja efektif (produktif) per hari pada organisasi
e. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun organisasi

Untuk memudahkan menghitung beban kerja; sebaiknya dibuat matrix beban


kerja unit yang memasukkan semua jenis kegiatan yang dilakukan unit RS untuk
menghasilkan produk atau jasa unit. Nursalam. 2015 Dengan merinci setiap
transaksi bisnis pada unit RS maka akan dihasilkan beban kerja perhari dalam
satuan waktu menit atau jam dar unit tersebut.

Bila pekerjaan bersifat mingguan maka beban kerja per hari dibagi hari kerja
RS. Sebagai contoh: rapat mingguan unit selama 2 jam ( 120 menit) per minggu,
maka beban harian rapat tersebut adalah 120 menit : 5 hari per minggu = 24
menit/hari. Demikian juga, bila pekerjaan bersifat bulanan maka beban kerja harian
tersebut dibagi dengan 22 hari kerja per bulan. Sebagai contoh: rapat bulanan 3 jam
(180 menit), maka beban harian adalah 180 menit : 22 hari = 8,18 menit/hari.

Matrix Transaksi Bisnis Unit Keperawatan RS

No Transaksi bisnis Waktu Volume Beban


Transaksi Transaksi kerja/hari

1 Membuat Resume asuhan keperwatan 10 mnt 20 pasien 200 mnt

2 Menyuluh pasien 15 mnt 10 pasien 150 mnt

3 Memandikan pasien 20 mnt 20 pasien 400 mnt

4 Memberikan obat pada pasien 2 mnt 20 pasien 40 mnt

5 Mendampingi Visite dokter 10 mnt 20 pasien 200 mnt

6 dll -- -- --

2.1.4 Metode illya


Yaslis ilyas mengembangkan metide baru perhitungan kebutuhan perawat
karena adanya keluhan dari rumah sakit di Indonesia bahwa metode gillies
menghasilkan jumlah perawat yang terlalu kecil sehingga beban kerja perawat
tinggi, sedangkan ppni menghasilkan jumlah perawat yang terlalu besar sehingga
tidak efisien
Rumusan dasar dari metode ilyas adalah sebagai berikut :

A x B X 365
Tenaga perawat TP = 255 x jam kerja/hari

Keterangan :

A: Jam perawatan/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan pasien

B : Sensus harian BOR x jumlah TT

Jam kerja/hari : 6 jam/hari

365 : jumlah hari kerja setahun

255 : hari kerja efektif perawat/tahun

Contoh:

Misalkan dengan rata-rata jam perawatan selama 24 jam adalah 6 jam,


untuk rumah sakit yang mempunyai tempat tidur 100 dan Bor 70% berapa
jumlah perawat yang dibutuhkan ?

Kebutuhan tenaga perawat adalah

1. Sensus harian = TT x BOR = 100 x 70% = 70


2. A x B x 365 = 6 x 70 x 365 = 153.300
3. Jam kerja efektif = 255 x 6 =1530
4. 153.300/1530 =100 perawat
2.2 Metode Tingkat Ketergantungan Pasien
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan meliputi :
1. Asuhan keperawatan minimal
2. Asuhan keperawatan sedang
3. Asuhan keperawatan agak berat
4. Asuhan keperawatan maksimal

Contoh :
No Kategori Rata-rata Jumlah jam Jumlah jam
pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari

cxd

a b c d e

1 Askep minimal 7 2 14

2 Askep sedang 7 3.08 21.56

3 Askep agak berat 11 4.15 45.65

4 Askep berat 1 1.16 6.16

Jumlah 26 87.37

a. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan

jml jam perawatan diruangan/hari


jam efektif perawat

87.37
= 12,5 tenaga
7

b. Loss day

jml hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar


x jml perawat ponit a
jumlah hari kerja efektif

52+12+14
x 12.5 = 3,4 orang
286

c. Koreksi

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑎 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑥 25


100

12.5+3.5 𝑥 25
= 100
= 3.9
d. Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah

Point a + point b + point C

=12.5 + 3.4 + 3.9 = 19.8 = 20 orang


Ilyas, Y. 2017
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manager atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat


jenis, jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manager
dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu menit atau jam
per hari kerja. Metoda Ilyas memberikan solusi terbaik untuk menghitung kebutuhan
personel organisasi dengan mudah, murah, cepat dan tepat.

Secara ilmiah hasil perhitungan kebutuhan personel dengan Metoda Ilyas


memiliki tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi dan telah diuji coba baik oleh
sejumlah institusi dengan hasil yang dapat dipercaya oleh manajemen organisasi.
Disamping itu, Metoda Ilyas juga telah digunakan oleh sejumlah mahasiswa
Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia sebagai metoda
menghitung SDM dalam Tesis mereka untuk meraih gelar Master Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Master Administrasi Rumah Sakit. Ilyas, Y. 2017
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Y. 2017. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metode Dan Formula, Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan,Fakulitas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia,
jakarta.

Musni, R. 2018. Menghitung Tenaga Keperawatan Di Rumah Saki. Jurnal keperawatan


indonesia.

Nursalam. 2015 Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta.

Nursalam. 2015 Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, salemba
medika surabaya.

Suyanto. 2016. Mengenal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Rumah Sakit. Mitra
cendikia press.jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai