Anda di halaman 1dari 3

FOTOVOLTAIK

KELOMPOK 1:
1. Rubensio Arigeni
2. Adianta Felix
3. Siti Rokhani
4. Nathanael Antonius

A. Sejarah Fotovoltaik
Efek fotovoltaik (Alexandre-Edmond Becquerel 1839), Becquerel mengamati bahwa ada beda
potensial yang timbul ketika sel elektrolitik disinari oleh cahaya, yang kemudian dia namakan efek
fotovoltaik. Namun, terobosan di bidang sel surya baru muncul sekitar setengah abad setelahnya, ketika
William Grylls Adams dan Richard Evans Day mendemonstrasikan efek fotovoltak pada sambungan
material platinum dan selenium pada tahun 1876, yang kemudian dikembangkan menjadi sel surya
pertama oleh Charles Fritts pada tahun 1883. Sel surya berbasis selenium ini tercatat memiliki efisiensi
kurang dari 1%, sangat tidak efisien untuk diaplikasikan dalam skala besar. Russel Ohl (1941) berhasil
mengembangkan teknologi sel surya dan dikenal sebagai orang pertama yang membuat paten piranti
solar sel modern. Bahan yang digunakan adalah silikon dan mampu menghasilkan efisiensi sebesar 4%.
Tiga peneliti Bell Laboratories di Amerika Serikat (Chapin,Fullr,dan Pearson) tahun 1954 secara tidak
sengaja menemukan bahwa sambungan dioda p-n dari silikon mampu membangkitkan tenaga listrik
ketika lampu laboratorium dinyalakan. Pada tahun yang sama, usaha mereka telah berhasil membuat sel
surya pertama dengan efisiensi sebesar 6%.

B. Pembentukan Energi Pada Sel Surya

Secara sederhana, proses pembentukan gaya gerak listrik pada sebuah sel surya adalah sebagai
berikut:

1. Foton dari cahaya matahari menumbuk panel surya kemudian diserap oleh material semikonduktor
seperti silikon.
2. Elektron (muatan negatif) terlempar keluar dari atomnya, sehingga mengalir melalui material
semikonduktor untuk menghasilkan listrik. Muatan positif yang disebut hole (lubang) mengalir dengan
arah yang berlawanan dengan elektron pada panel surya silikon.

3. Gabungan/susunan beberapa panel surya mengubah energi surya menjadi sumber daya listrik DC. yang
nantinya akan disimpan dalam suatu wadah yang dinamakan baterai.

4. Daya listrik DC tidak dapat langsung digunakan pada rangkaian listrik rumah atau bangunan sehingga
harus mengubah daya listriknya dengan daya listrik AC. Dengan menggunakan konverter inilah maka daya
listrik DC dapat berubah menjadi daya listrik AC sehingga sekarang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik.

C. Ketersediaan Energi Surya di Indonesia


Pada peta diatas, terlihat bahwa penyebaran cahaya matahari lebih dominan di daerah selatan
Indonesia khususnya daerah Bali, NTB, dan NTT. Dikarenakan daerahnya dekat pesisir dan mendapat
pencahayaan matahari yang optimal. Juga didukung dengan keadaan geografis yang landai seperti sabana,
savana dan padang rumput dimana matahari bisa sampai ke permukaan bumi dengan leluasa tanpa ada
objek yang dapat menghalangi seperti pohon, gunung, gedung dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai