Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gagal jantung terjadi bila abnormalitas fungsi jantung menyebabkan
kegagalan memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan
metabolisme, atau mempertahankan curah jantung hanya dengan
peningkatan tekanan pengisian (Mckelvie, 2002). Insidens gagal jantung
meningkat sesuai umur. Pada mereka yang berusia kurang dari 65 tahun,
insidensnya 1 per 1000 laki-laki pertahun dan 0,4 per 1000 perempuan
pertahun. Pada yang berusia lebih 65 tahun, insidensnya 11 per 1000 laki-
laki pertahun dan 5 per 1000 perempuan pertahun. Prevalensi gagal jantung
diastolik di masyarakat tidak diketahui. Prevalensi gagal jantung dengan
fungsi sistolik terjaga pada pasien di RS dengan klinis gagal jantung
bervariasi dari 13 sampai 74%. Kurang dari 15% orang yang lebih muda
dari 65 tahun dengan gagal jantung memiliki fungsi sistolik normal, dimana
prevalensinya sekitar 40% pada orang usia lebih 65 tahun (Mckelvie, 2002).
Prognosis gagal jantung buruk, dengan mortalitas 5 tahun berkisar
dari 26 sampai 75%. Hampir 16% dari penderita akan mengalami gagal
jantung kembali dalam 6 bulan setelah serangan pertama. Di USA, hal ini
merupakan penyebab utama masuknya pasien usia lebih 65 tahun ke RS.
Kematian penderita gagal jantung disebabkan oleh kejadian iskemik umum.
Kematian tiba-tiba, utamanya disebabkan oleh aritmia ventrikuler, yang
bertanggung jawab bagi 25 sampai 50% dari semua kematian, dan
merupakan penyebab paling umum dari kematian pada penderita gagal
jantung. Mortalitas tahunan pasien dengan gagal jantung diastolik bervariasi
dalam penelitian observasi antara 1,3 sampai 17,5%. (Mckelvie, 2002).
Di Indonesia meskipun data mengenai penyakit gagal jantung belum
ada laporan pasti, tetapi penderita kardivaskuler setiap tahunnya terus
bertambah, salah satu penyebabnya adalah hipertensi pada pria 13,9%,
wanita 16 %, komsumsi makanan yang berlebih serta kurang gerak fisik
pada pria 16,6 %, pada wanita 17% (http=//www.swara.net/id/view-
headline.php?ID=730,2004)
Dirumah Sakit Jantung Harapan Kita, sebagai Pusat Jantung Nasional
pasien yang dirawat dengan gagal jantung dalam tiga bulan terakhir adalah
355 pasien dari total pasien 1877 atau mencapai presentasi 18,9% (Medikal
record, RS Jantung Harapan Kita, 2003).
Penanganan gagal jantung memerlukan kerjasama dari seluruh professi
kesehatan, baik dokter, ahli gizi, ahli pisioterapis, dan perawat. Kemampuan
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal
jantung sesuai standar yang berlaku dari Rumah Sakit bersangkutan sangat
perlu terus ditingkatkan mengingat perawat adalah pendamping pasien
selama 24 jam.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari gagal jantung akut.
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem kardiovaskuler.
3. Untuk mengetahui etiologi dari gagal jantung akut.
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari gagal jantung akut.
5. Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejala dari gagal jantung akut.
6. Untuk mengetahui tes diagnostik dari penyakit gagal jantung akut.
7. Untuk mengetahui komplikasi pada penyakit gagal jantung akut.
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari penyakit gagal jantung akut.
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal
jantung akut.
C. Metode Penulisan
Untuk memperoleh data dan informasi mengenai materi yang disajikan
dalam sebuah makalah ini, kami melakukannya dengan melalui :
1. Studi pustaka
Pengumpulan materi dengan cara membaca buku yang berkaitan dengan
masalah atau topik yang dibahas dalam makalah ini.
2. Media Internet
3. Google Book

D. Sistematika Penulisan
Makalah ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi pengertian, anatomi dan
fisiologi, etiologi, patofisiologi dan pathway, tanda dan gejala,
penatalaksanaan, test diagnostik, komplikasi, konsep asuhan keperawatan.
BAB III LAPORAN KASUS. Bab ini berisi laporan kasus
BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan dari laporan
kasus yang berhubungan dengan teori yang sedang di bahas.
BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari kelompok
yang berhubungan dengan laporan kasus yang diambil.

Anda mungkin juga menyukai