Eksplorasi Biji
Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan
melalui empat tahap sbb : Survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, eksplorasi rinci. Survei
tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi
keterdapatan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan
mempersempit daerah yg mengandung endapan mineral yg potensial. Eksplorasi umum,
tahap eksplorasi yang rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi .
Eksplorasi rinci, tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi
terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang
bor, shafts dan terowongan.
Penyelidikan geologi adalah penyelidikan yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi
diantaranya : pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pemetaan adalah pengamatan dan
pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Pengamatan yang
dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan,
sedangkan pengambilan conto berupa batuan terpilih.
Penyelidikan Geofisika adalah penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk
dapat mengetahui struktur bawah permukaan, geometri cebakan mineral, serta sebarannya
secara horizontal maupun secara vertical yang mendukung penafsiran geologi dan geokimia
secara langsung maupun tidak langsung.
Pemboran inti dilakukan setelah penyelidikan geologi dan penyelidikan geofisika.
Penentuan jumlah cadangan (sumberdaya) mineral yang mempunyai nilai ekonomis adalah
suatu hal pertama kali yang perlu dikaji, dihitung sesuai standar perhitungan cadangan yang
berlaku, karena akan berpengaruh terhadap optimasi rencana usaha tambang, umur tambang
dan hasil yang akan diperoleh.
Dalam hal penentuan cadangan, langkah yang perlu diperhatikan antara lain :
o Memadai atau tidaknya kegiatan dan hasil eksplorasi.
o Kebenaran penyebaran dan kualitas cadangan berdasarkan korelasi seluruh data
eksplorasi seperti pemboran, analisis conto, dll.
o Kelayakan penentuan batasan cadangan, seperti Cut of Grade, Stripping Ratio,
kedalaman maksimum penambangan, ketebalan minimum dan sebagainya
bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan sebaran bijih besi bawah
permukaan.Umumnya terdapat di alam Indonesia mempunyai kadar besi (Fe)
sekitar 35% – 40% berbentuk besi oksida hematit (Fe2O3) dan bercampur dengan
material ikutan seperti SIO2, Al2O3, CaO, MgO, TiO2, Cr2O3, NiO2, P, S dan
H2O.
Untuk meningkatkan kadar besi (Fe) hingga 60-65% diperoleh melalui tahapan proses:
1. Besi Plat
Adalah bahan baku dalam pembuatan berbagai macam mesin dan kebutuhan industri lainya.
seperti pembuatan mobil, kapal dan berbagai macam alat transportasi. selain itu Besi plat juga
bisa di pergunakan untuk pembuatan berbagai macam keperluan alat-alat rumah tangga. bisa
juga di pergunakan untuk dasar bahan bangunan.
2. Roda gila
adalah sebuah roda yang dipergunakan untuk meredam perubahan kecepatan putaran dengan
cara memanfaatkan kelembaman putaran (moment inersia). Karena sifat kelembamannya ini
roda gila dapat menyimpan energi mekanik untuk waktu singkat.
Roda gila dipergunakan untuk membuat torsi yang dihasilkan oleh motor bakar lebih stabil.
Gear (gear mesin). Gear adalah pengubah suaian roda dan gandar. Gear merupakan mesin
ringkas yang terdiri daripada roda yang mempunyai gigi atau bergerigi.
4. Pipa Besi
Di antara semua pipa baja lainnya, pipa baja bulat yang lebih sering digunakan. Pipa-pipa
baja bulat yang paling banyak digunakan dalam industri konstruksi. Menurut aplikasi yang
berbeda, pipa baja bulat memiliki diameter yang berbeda. Pipa-pipa ini dapat disesuaikan
dengan mudah. Pipa baja ini tersedia dalam ketebalan yang berbeda, panjang diameter yang
berbeda, dan dalam kualitas yang berbeda. Umumnya, pipa baja bulat yang tinggi tahan
korosi, reformable ketangguhan, tinggi dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi.