Estetika Musik:
Autonomis versus Heteronomis dan
Konteks Sejarah Musik
Sunarto
Jurusan S-1 Pendidikan Seni, Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan Seni,
Uiversitas Negeri Semarang (UNNES); e-mail: sunartounnes@gmail.com.
Abstract
The aesthetics of Western music have been studied for hundreds of years, which have been started since the time before Christ.
In the course of history it has undergone various changes to ideas or concepts about the aesthetics of music. It cannot be
separated from the spirits of every age in which the music coexists with other disciplines. The idea or concept of aesthetic in
music is always influenced by things outside the music itself, such as: culture, social, and politics. Music aesthetic figures
argued about the aesthetics of music, according to their own ideology. The debate reached its peak between Eduard Hanslick
and Richard Wagner. They were different ideologies: Hanslick was an academician and music critic; While Wagner was a
composer and also a music writer. The debates of both have adorned the intellectual climate in music since the Romantic era.
Abstrak
Estetika musik Barat telah dikaji sejak ratusan tahun, yang telah dimulai sejak sebelum Masehi. Dalam perjalanan
sejarahnya tersebut telah mengalami berbagai perubahan ide atau konsep tentang estetika musik. Hal tersebut
tidak bisa dilepaskan dari roh tiap zaman di mana musik itu hidup berdampingan dengan disiplin yang lain. Ide
atau konsep estetika musik selalu dipengaruhi oleh hal-hal di luar musik itu sendiri, seperti: budaya, sosial, dan
politik. Para tokoh estetika musik berdebat tentang estetika musik, sesuai dengan ideologi mereka masing-masing.
Perdebatan tersebut mencapai puncaknya terjadi antara Eduard Hanslick dan Richard Wagner. Keduanya berbeda
ideologi: Hanslick seorang akademi dan kritikus musik; sedang Wagner seorang komposer dan juga penulis musik.
Perdebatan keduanya telah menghiasi iklim intelektual dalam bidang musik sejak era Romantik.
oleh karena Autonomis dapat diimbangi oleh musik kalau bukan subjek yang langsung
inspirasi dari tujuan sebelumnya. terlibat di dalamnya, jawab Hanslick
(1986:34), sebagai berikut:
b. Nilai-nilai intrinsik dari Musik Yang dapat diumpamakan adalah
Sesuai dengan istilah yang umum unsur-unsur dinamis, umpamanya:
dikatakan bahwa musik adalah seni suara, mengungkapkan kembali gerak yagn
maka bahan baku atau fundamen musik ada menyertai gerak fisik sesuai
bunyi. Dengan demikian maka nilai intrinsik momentumnya seperti intensitas
musik adalah bunyi/suara yang dapat mengenai kecepatan, kelembutan,
didengar oleh telinga manusia. Dalam ilmu kekerasan, kelemahan, pertambahan
akuistik dikenal Tone dan Noise. dan pengurangan (Musik tidak bisa
Tone adalah suara-suara yang kongkrit dalam mengungakapkan
teratur, seperti suara manusia dan instrumen realitas tapi hanya sebagian).
musik. Noise adalah suara-suara yang tidak
teratur, seperti suara: bunyi perang, piring Menurut Hanslick gerak adalah salah
pecah, meskipun sebetulnya tidak begitu satu hasil dari perasaan cinta umpamanya
mudah untuk menarik garis pemisah untuk tidak dapat mewakili perasaan cinta itu
memencari ke 2 istilah ini karena tidak sendiri. Tetapi ia dapat mewakili unsur-
sedikit alat instrumen musik dalam orkes unsur dinamis dari gerak yang ditimbulkan
modern tidak memproduksi Tone tetapi oleh perasaan cinta yang emosional. Dengan
Noise, seperti: drum, simbal, tamborin. demikian sebetulnya dapat dikatakana
Nilai intrinsik dari musik ditentukan bahwa Hanslick dalam batas tertentu juga
sifatnya oleh tiga unsur: Daya (Strength); pengamat paham Hiteronomis (yang
Gerak (movement); dan Rasio (Ratio). macam-macam tanpa butuh yang lainnya;
Berdasarkan ke 3 unsur inilah dapat bahwa musik dapat mengungkapkan
ditimbulkan efek-efek intensitas suara yaitu beberapa aspek dari perasaan; musik hanya
keras-lemah (dinamika, cepat dan lambat, kesan/abstrak).
suara (tempo) atau komplek dan Kelompok Hetironomis berpendapat
sederhananya progresi suara (ratio). bahwa untuk dapat diangqap bahasa emosi
Menurut Hanslick keindahan musik atau perasaan mampu mengumpamakan
ditentukan oleh ke 2 unsur tersebut di atas suatu rasa tertentu. Hanya saja bahasa musik
(daya, gerak dan ratio) dan bukan tergantung adalah elusive (hilang seketika/sesaat/ tidak
dari nilai-nilai serta cara-cara penyajiannya, dapat di raba (intangible). Sedangkan bahasa
karena menurutnya, musik pada dasarnya sastra bersifat lebih kongkrit. Sebuah kata
adalah suara-suara tertentu yang berkaitan dalam sastra sudah mempunyai arti tertentu.
secara hamonis dan rituis. Di balik segala Sedangkan suara dalam musik dapat
pernyataannya, bahwa keindahan musik mempunyai makna kalau dirangkum
hanya tergantung pada suara itu sendiri, dengan suara lain (vokal manusia).
Hanslick sesungguhnya mengakui bahwa
meskipun musik tidak dapat mewakili atau c. Hubungan Musik dengan Realitas
mengumpamakan perasaan-perasaan Apa hubungan musik dengan
tertentu seperti: perasaan cinta, perasaan realitas? Pertanyaan ini telah menimbulkan
takut, perasaan marah secara kongkrit tapi argumentasi yang tak kunjung selesai antara
sekurang-kurangnya musik dapat mewakili kelompok Autonomis dan Hiteronomis
bagian-bagian tertentu dari emosi maka tetnang kaitan realitas dan keindahan musik.
timbul pertanyaan bagian yang mana dari Kelompok Autonomis selalu menolak
perasaan yang adapat diumpamakan oleh adanya hubungan musik dengan realitas.
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 4, No. 2, Oktober 2016 [ 105
Bagi kaum Autonomis musik tetap kedua, musik sebagai seni penuh ekspresi
meruapkan pengalaman yang mandiri, lepas yang berakar pada pengalaman-pengalaman
dari realitas menurut mereka setiap usaha manusia (Davies, 1994:15).
untuk mengkaitkan musik dengan apa saja
yang berada diluar lingkungan, merupakan d. Peranan Pendengar Musik
pelanggaran terhadap kemurnian dan Oleh karena musik bersifat “auditif”
keaslian musik itu sendiri, sebaliknya (didengar) maka peranan pendengar sebagai
kelompok Heternomois selalu melihat dan konsumen yang terakhir adalah sangat
mencari suatu makna, suatu perumpamaan, penting. Ketentuan tentang keindahan suatu
atau suatu cerita tersendiri dalam setiap karya musik banyak terletak pada pendengar
musik yang didengarnya. Dari kedua silang serta pada kwalitas telinga yagn dimiliki oleh
pendapat ini kita dapat mengambil pendengaran. Kesan seketika yang
kesimpulan, bahwa beberapa segi dan ditangkap oleh telinga sewaktu mendengar
pendapat kelompok itu ada mengandung suara musik untuk pertama kalinya adalah
unsur-unsur kebenaran secara objektif, merupakan kesan yang sangat “esklusive”
sebelum muncul ke atas dunia, alam semesta (sebentar) sehingga kesan-kesan yang ia
telah dipenuhi oleh suara, seperti: peroleh hanya sekedar apa yang ia rasa
gemerciknya bunyi air, debur ombak, dan ketika itu tanpa dipengaruhi oleh unsur-
tumpahan grimis dan serta suara-suara unsur lain dari luar. Pengalaman seperti
fauna lainnya. Selain itu sejak dilahirkan inilah sebetulnya yang merupakan dasar dari
setiap manusia dikaruniai oleh Tuhan Yang pendapat autonomis, bahwa musik adalah:
Maha Esa dengan suara untuk dunia suara terorganisir dan berdiri sendiri tanpa
berkomunikasi serta untuk mengungkapkan kaitan apapun dari dunia luar (Miller, 2017:1-
perasaan. Selain suara manusia juga 10).
dikaruniai telinga utnuk menangkap Bertolak dari pendapat (Autonomis)
segalam macam suara dan bunyian. Kalau dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa
suara manusia merupakan sumber dari seorang pendengar musik dapat merasakan
melodi, maka tubuhnya atau badannya kenikmatan yagn bersifat “seketika” (instant
merupakan sumber dari gerak dan irama. en joyement). Tanpa usaha untuk
Meskipun kita tahu bahwa bahasa yang mencernanya lebih lanjut bagi kekuasaan
digunakan manusia banyak mengandung batin yang lebih dalam. Kenikmatan yang
unsur-unsur musical yang berkualitas tidak bersifat seketika ini dapat disebut dengan
dapat kita sangkal, bahwa banyak suara- istilah “kenikmatan pasif”. Sebaliknya
suara dari bunyi ada di alam seperti: kicau meurut pendapat kaum Heteronomis
burung, desir angin, gemuruhnya bunyi keindahan suatu karya musik dapat
Guntur, tetesan air hujan dan sebagainya mengalami nilai tambah. Demikian pula
dapat merupakan sumber dari pemikiran- tingkat kenikmataan pendengarnya akan
pemikiran musical (Scruton, 1997:6). berubah apabila disertai usaha penambahan
Penyusupan musik dalam kehidupan bahan-bahan informasi pegnetahuan musik,
manusia telah terungkap sejak tingkat serta pengalaman-pengalaman musical
kebudayaan yang paling primitif, dimana lainnya yang lebih dalam. Kenikmatan
musik telah ikut serta dalam setiap gerak mendengar musik seperti ini disebut
kehidupan manusia. Sebagai kesimpulan “kenikmatan aktif” (Krausz [ed.], 1993:148 ).
dapat dirumuskan, bahwa musik merupakan Sebagai kongklusi dapat dinyatakan
seni dalam 2 dimensi: Pertama, musik sebagai bahwa keindahan sebuah karya musik
seni yang abstrak yang hanya tunduk pada sangat erat kaitannya dengan kemampuan
aturan-aturan musikal yang murni; dan daya apresiasi. Daya serap yang dimiliki oleh
106 ] Sunarto: Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik
telah ada pada alam sebelum adanya kedalam musik hal-hal yang berlebihan
manusia adalah “irama”, yaitu unsur yang diluar musik atau menambah bentuk-bentuk
mengatur gerak irama makhluk yang ada di yang bersifat insidentil. Tapi sebaliknya
bumi. Timbul pertanyaan adakah unsur lain kalau ia tidak menerangkan arti dari isi
selain irama yang telah disumbangkan oleh tersebut maka besar kemungkinan musik
alam terhadap musik? Jawabnya secara tersebut dianggap sebagai sesuatu yang
langsung tidak ada. Secara tidak langsung tidak dimengerti (Hanslick, 1986:65).
alam menyediakan bahan-bahan baku kasar Menurut Richard Wagner, adalah
untuk musik, antara lain: kayu, kulit, logam suatu hal yang keliru kalau seorang
yang digunakan sebagai sarana untuk beranggapan bahwa musik sebagai sarana
membuat alat musik tertentu. ungkapan yang murni secara otomatis dapat
Dari suara manusia serta bunyi-bunyi menentukan apa yang ingin diungkapkan.
yang dihasilkan oleh alat-alat musik yang Sebagai perumpamaan dapat dikatakan
dihasilkan manusia kemudian timbulnya bahwa dalam hal bentuk dan isi, musik tidak
lagu atau melodi. Berbeda dengan irama, dapat disamakan seroang atau siput di mana
melodi merupakan hasil karya manusia, setiap rumah keong ada isinya didalamnya.
demikian pula dengan unsur harmoni Karena unsur isi telah menyatu dan
walapun datangnya unsur harmoni agak tersimpan dalam bentuk dan bukan unsur
belakangan (Abad ke-9). Walapun demikian tambahan yang asing. Sebaliknya isi musik
harus mengakui, bahwa unsur irama tetap itu sendiri bukan merupakan satu idea tau
merupakan fakta-fakta yang sangat penting perumpamaan yang tidak dapat diterangkan
yang turut mengatur unsur melodi dan dengan kata-kata. Oleh karena itu tidaklah
harmoni di dalam musik (Dahlhaus, 1990:7). relevan kalau kita mempertanyakan apakah
musik itu mempunyai isi, yang pantas
5. Isi dan Ungkapan yang Terkandung dipertanyakan adalah apakah isi tersebut
dalam Musik berada di situ dengan sendirinya, atau isi
Kelompok Autonomis mempunyai tersebut telah terkait atau dikaitkan sendiri
prinsip bahwa musik tidak dapat dijadikan oleh para pendengarnya (Sunarto, 2015:89-
sarana untuk mencapai suatu tujuan, karena 90).
pada hakikinya musik adalah tujuan itu Apakah suatu nilai estetis merupakan
sendiri. Menurut mereka kalau terdapat hasil endapan dan pengalaman-pengalaman
bermacam-macam pengarahan atau seseorang atau hanya ditentukan melalui
petunjuk dari seorang komponis tentang penilaian secara analitis. Dalam kuliah
musik hasil ciptaannya maka hal tersebut estetika musik ini kita tidak bermaskud
sudah merupakan suatu penyimpangan untuk terlalu melibatkan diri secara subjektif
musikal. Terutama kalau petunjuk dan dengan aspek pemikir kedua kelompok
pengarahan tersebut dibuat sangat berkaitan tersebut. Selain dari itu kata “indah” itu
dengna kemauan serta pengertiannya sendiri dapat menimbulkan bermacam-
pribadi. macam tafsiran. Dengan demikian tidak
Pendapat para Autonomis ini heran kalau kemudian pembahasan estetiak
meskipun tidak dapat dibantah tapi juga musik muncul istilah-istilah seperti estetika
tidka seluruhnya benar pada dasarnya untuk ahli filsafat dan estetikan musik untuk
memang dapat dikatakan bahwa apabila ahli musik. Lepas dari paham kedua
seseorang berusaha untuk menterjemahkan kelompok tersebut diatas kita lebih condong
makna dan tujuan dari suatu biaya musik ke untuk berpendapat bahwa estetika musik
dalam kata-kata (sastra) maka ia dapat tidak dapat berdiri sendiri sebagai konsep
dituduh seolah-olah telah memasukkan tunggal atau sebagai disiplin ilmu
108 ] Sunarto: Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik
musik klasik tersebut di atas. Dalam sejarah sangat berpengaruh terhadap penilaian
musik yang umumnya dianggap sebagai tentang musik yang ia dengar. Di tingkat
periode musik kalsik hanya berlaku selama inilah sebetulnya dapat kita tangkap
35 tahun, yaitu: 1781-1815; yang berkisar sebagian pendapat dari kelompok
pada 3 tokoh terkenal: Joseph Haydn (1732- Autonomis yang mengatakan, bahwa musik
1809), Wolfgang Amadeus Mozart (1756- adalah dunia suara yang mandiri tanpa
191), dan Ludwid von Beethoven (1770- kaitan apapun dengan dunia di nilai
1827). keindahan sebuah karya musik sebagian
besar ditentukan oleh telinga pendengar
7. Komponen Utama Penentu Kriteria beserta saraf pendengaran yang dimilikinya.
Keindahan dalam Musik Dengan lain perkataan mereka ingin
Ada tiga komponen utama yang turut mengatakan bahwa yang diterima oleh
terlibat dalam penentuan Kriteria keindahan telinga itulah yang berhak menentukan
dalam musik. apakah sebuah karya musik itu indah, tanpa
a. Musik itu sendiri sebagai suatu seni mempersoalkan unsur tambahan lainnya
yang terdiri dari bunyi dan suara yang berasal dari luar musik. Sebaliknya
beserta segala unsur-unsur yang kelompok Heteronomis bahwa musik dapat
terkait didalamnya. dijadikan suatu bahasa yaitu bahasa
b. Manusia sebagai unsur penerima perasaan yang dapat berfungsi tidak
dan pendengar musik beserta segala mengungkapkan ide-ide, kesan-kesan,
aspek kehidupannya. perasaan serta keadaan-keadaan tertentu.
c. Alam beserta segala makhluk yang Pendapat ini terutama didukung oleh
terdapat didalamnya yang turut kenyataan, bahwa suara (bunyi) mempunyai
mempengaruhi kehidupan sifat sekilas atau sementara sehingga
manusia. kadang-kadang meskipun telah dikerahkan
kemampuan ekspresi sampai ke batas
Oleh karena musik adalah seni suara maksimal masih dirasakan perlu adanya
(bunyi) maka komponen tersebut tambahan keterangan lain untuk memberi
merupakan komponen utama. Meskipun bantuan pengertian kepada telinga
demikian dalam praktek ke 3 komponen ini pendengar (Sunarto, 2017:xx).
berlaku secara interaksi/saling Diatas segala perbedaan pendapat ke
mempengaruhi. Karena dalam kenyataan 2 kelompok antara Heteronomis dan
masih sebagai seni tidak dapat hadir begitu Autonomis dapat diambil kesimpulan
saja tanpa adanya usaha dari manusia. bahwa musik merupakan seni yang
Karena dari ke 3 unsur pokok musik yang mempunyai 2 dimensi, yaitu: 1) Sebagai seni
kita ketahui, yaitu irama, melodi, harmoni, suara yang bersifat abstrak (absolut) yang
hanya unsur iramalah yang tersedia pada hanya tunduk pada cara-cara atau aturan
alam. Sedangkan 2 unsur yang lainnya, yaitu: musikal yang murni; dan 2) Sebagai seni
unsur melodi dan harmoni adalah hasil yang penuh ekspresi yang berakar pada
produksi manusia. pengalaman manusia.
Suara (bunyi) sebagai bahan dasar Disamping interaksi antara
utama dari musik selain mengandung nilai komponen musik dan manusia, interaksi
intrinsik juga mengandung nilai-nilai antara kedua komponen ini dengan
psikologis, terutama ditinjau dari segi teori komponen nomor 2 (alam), juga banyak
dan psikologi musik. Selain dari nilai mempengaruhi warna serta karakter dari
intrinsik tingkat pengetahuan yang dimiliki musik yang dihasilkan. Komponen alami
komponen mansuia sebagai pendengar sebagai kosmos tempat dimana manusia
110 ] Sunarto: Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik
lahir, hidup, dan dibesarkan, sedikit banyak terkankan disini ialah: pada pengertian
turut mempengaruhi warna serta sifat-sifat bahwa musik adalah suatu seni yang
dari musik. Faktor iklim, udara, lingkungan, universal yang dapat dimengerti, atau paling
serta keadaan geografi suatu daerah sedikit tidak dapat dirasakan oleh setiap orang, baik
banyak turut menentukan warna serta sifat itu musik vokal maupun musik instrumental.
musik yang dihasilkan sifat musik dari Karena dalam arti yang luas sebetulnya tidak
bangsa atau rakyat dan yang hidup dalam terdapat perbedaan yang mendasar antara
iklim dingin umpamanya agak berbeda sebuah lagu rakyat yang sederhana dengan
gengan musik rakyat yang hidup dalam alam sebuah fuga karya Bach atau sebuah simfoni
yang beriklim panas, dimana sifat lepas dan karya Beethoven. Hanya saja perlu kita akui
keterbukaan lebih menonjol. Demikian pula bahwa kadang-kadang sebuah karya musik
sifat dan karakter dari musik suatu rakyat tertentu agak sukar dimengerti dan karya
yang hidup dalam suasana lingkungan musik yang lain. Seorang pendengar bisa saja
penuh penindasan dan pengekangan seperti menikmati sebuah karya musik tanpa
rakyat negara Amerika yang hidup dalam banyak tahu tentang ilmu musik karena
alam perbudakkan akan sangat berbeda kebetulan terdapat unsur-unsur yang sesuai
dengan lagu-lagu rakyat yang hidup bebas dengan kemampuan daya serap yang
dan merdeka (Waesberghe, 2017: 3-6). dimilikinya (Sunarto, 2015:87).
Tingkat pengertian serta kemampuan
7. Persepsi Tentang Keindahan dalam persepsi seorang pendengar tentang tiga
Musik unsur utama musik, yaitu: melodi, ritme, dan
Setelah membahas beberapa masalah harmoni sangat menentukan nilai keindahan
mengenai estetika musik, terutama tentang musik atau suara yang didengarnya. Seorang
pendapat 2 kelompok Autonomis dan yang paling awam tentang ilmu musik yang
Heteronomis, tentang tinjauan musik, paling menentukan adalah unsur melodi.
tentang hubungan musik dan realitas, Bagi mereka yang agak baik pengertiannya,
tentang isi serta ungkapan yang terkandung unsur irama akan memberi nilai tambah.
di dalam musik, tentang perubahan nilai Demikian pula apabila pengertian seseorang
serta cita-cita manusia terhadap kesesuaian dilengkapi dengan ilmu harmoni maka ke-3
dari zaman ke zaman, tentang fungsi musik unsur tersebut pasti akan dapat memberi
dalam kehidupan manusia, dan terakhir nilai tambah tentang keindahan yang kita
tentang 3 komponen utama yaitu: musik, dengar.
manusia, alam; maka timbul pertanyaan apa Kembali pada nilai-nilai intrinsik dari
sebetulnya yang indah dalam musik itu atau suara kita dapat mengaumi betapa seorang
unsur-unsur apa saja yang menyebabkan komponis maupun mengolah butir-butir
musik menjadi indah? Atau kalau dalam nada, merangkainya menjadi melodi yang
kalimat ilmu estetika apa kata hakiki merdu baik berupa suara tangga nada
keindahan yang terdapat dalam musik. maupun dikombinasi dengan unsur irama
Kelompok Autonomis berpendapat dan harmoni. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa sesuatu yang indah dalam musik bahwa unsur yang paling menonjol serta
tentu terutama sekali harus bersifat musikal, maupun menimbulkan kesan indah dalam
yaitu ia harus berada dalam rangkaian suara musik tidak lain adalah unsur melodi karena
(bunyi) yagn terdapat dalam musik itu kesan atau rangsang pertama yang
sendiri, tanpa memerlukan suatu apapun menembus indah pendengaran dan
dari luar serta tanpa mengaitkannya dengan langsung dirasa oleh setiap pendengar
sesuatu apapun yang berasal dari luar musik. adalah melodi lalu timbul pertanyaan unsur
Pengertian istilah musik yang ingin kita apa dari melodi yang memberi kesan indah?
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 4, No. 2, Oktober 2016 [ 111
tahun sebelumnya tertidur didalam tahun 1450. Sejak saat itu musik mengalami
kemunduran baik spiritual maupun dunia baru yang perkembangannya menjadi
intelektual. Salah satu sumber utama dari cosmopolisitis.
semangat Renaisans adalah timbulnya Perasaan akan harga diri serta
pandangan hidup manusia yang tajam dan semangat bebas yang meluap-luap telah
kritis bersumber pada keinsafan akan harga merebah ke permukaan sehingga ikut
diri yang akhirnya menimbulkan rasa mempengaruhi keadaan sosial politik. Di
individualisme yang kuat, bebas dan sana-sini timbul pemberontakan-
merdeka yang dikenal dengan pemberontakan rakyat terhadap tuan-tuan
“Humanisme” (Lang, 1997:74). Sebagai tanah. Demikianlah tatkala Renaisans
akibat dari perubahan ini timbullah mencapai puncaknya pada abad ke-16
perubahan dalam bentuk musik, terutama di timbullah suatu masa baru dalam sejarah
Italia, dimana musik Abad Pertengahan yang seni yaitu apa yang dikenal “Seni Barok”
melambangkan semangat gotong royong yang berlambang sejak abad ke-17 hingga
ideal dan kolektif berubah menjadi seni yang timbulnya seni Raccoco pada abad ke-18.
mengabdi pada perasaan serta jiwa Lahirnya musik Barok erat kaitannya
perseorangan yang lebih individual (Reese, dengan sejarah Kristen. Sebagai akibat dari
1970: 83). semangat kesadaran manusia Renaisans
Kalau musik Abad Pertengahan muncullah agama Protestan sebagai aliran
melambangkan pernyataan-pernyataan yang baru dari agama Nasrani (Sunarto dan
simbolis maka musik Renaisans cenderung Suherman, 2017:23). Sebagai aksi terhadap
bersifat keduniawian (sekuler) yang hanya kemunculan kaum Protestani timbullah
mengabdi kepada manusia serta segala alam kaum counter-reformasi dari pihak agama
perasaannya. Salah satu bentuk musik yagn Katholik. Dengan latar belakang semangat-
mengalami kemajuan pada zaman semangat baru seperti: misticism (ketuhanan,
Renaisance adalah Madrigale yang terkenal kebatinan), ecstasy (perasaan yang meluap-
dengan tokohnya Palestrina. Perbedaan luap), ilartyrdom (semangat rela mati dan
pokok antara semangat Abad Pertengahan menderita untuk kepentingan agama), itu
dan Renaisans, adalah: maka musik Barok cenderung bersifat keras,
1) Sifat manusia Abad Pertengahan menyolok, penuh dengan kontras dan hiasan
adalah naif (polos, sederhana, yang membuat isinya kabur.
dibuat-buat) kesadaran akan harga
diri kurang sehingga tidak b. Romantik
mempunyai cukup kekuatan untuk Seperti halnya dengan klasik aliran
bertindak diluar dirinya sendiri. Romantik sebetulnya bersubmer pada dunia
2) Sebaliknya sifat manusia Renaisans sastra yang muncul dalam dunia estetika
penuh keinsafan dan kesadaran musik sejak awal abad ke-14. Dari pengertian
sehingga berani mengungkapkan yang agak umum, Romantik sering kali
diri secara bebas. ditafsirkan sebagai aliran yang lebih
Semangat serta gairah ingin belajar condong kepada perasaan dari pada rasio,
serta ingin mengetahui dari orang-orang lebih dekat kepada mimpi dari pada
Renaisans akhirnya menghasilkan beberapa kenyataan, lebih banyak mengacu kepada
penemuan besar yang sangat berpengaruh. fantasi dari pada aturan-aturan yang
Penemuan Renaisans antara lain: mesiu, mengikat. Sebagai lawan semangat
kompas, dan mesin cetak. Penemuan yang nasionalisme klasik, Romantik sering kali
sangat penting artinya terutama untuk musik diartikan sebagai pengabdian pada suasana
adalah ditemukannya mesin cetak pada hati perorangan yang sangat subjektif
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 4, No. 2, Oktober 2016 [ 113
sebuah karya seni abstrak. Tapi, beberapa yang sengaja dilakukan manusia untuk
istilah, seperti: ekspresi dan ekspresif dan yang tujuan tertentu.
serupa masih jauh dari kejelasan. Istilah- Manusia tidak bisa menemukan asal
istilah tersebut juga mempunyai pengertian musik di alam. Mengingat sebuah fakta
yang akan susah diterima. Penggunaannya bahwa musik adalah sebuah pencapaian
akan menyatakan secara tidak langsung manusia selama bertahun-tahun, bahkan
bahwa pengertian musik adalah akan hanya sekedar menyanyi. Poin yang
ditemukan dalam beberapa pernyataan menekankan karakter non musikal pada
dalam pemikiran (seperti sebuah emosi) musik adalah ini: Musik tidak dijumpai di
yang akan disampaikan olehnya. Tapi mana pun selain sengaja dibuat oleh
bagaimana mungkin ini terjadi, jika musik manusia. Mengapa ini penting? Penciptaan
tidak dapat menggambarkan sesuatu? musik melibatkan susunan karakter yang
Bukankah setiap bagian dari fikiran terorganisir yang membuatnya unik sebagai
diidentifikasi paling tidak dalam beberapa sarana audio yang bisa diapresiasi. Hanya
bagian melalui objek-objeknya secara dalam musiklah keindahan bunyi-bunyian
disengaja, dan apakah menyatakan secara ditemukan. Karena sesuatu yang indah patut
tidak langsung bahwa sebuah media yg dihargai, maka musik menjadi sesuatu yang
ekspresif tentu juga mampu harus dihargai pula. Tak seorang pun
menggambarkan? Untuk meletakkannya meragukan musik dihargai karena
lebih jelas, jika musik mempunyai sebuah isi, keindahan yang diciptakannya. Apa yang
bagaimana bisa kandungan tersebut Masih diragukan adalah apakah ini
digambarkan? Karena hal tersebutlah maka penjelasan akhir mengenai nilai musik.
Hanslick mengutarakan masalah ini, dan dan Untuk memulainya, pernyataan keindahan
meskipun penelitian setelah itu, masalah ini hanya ditemukan dalam musik itu terlalu
masih berat sejak dia mengutarakannya. berlebihan. Hal itu tidak masuk akal
Di sisi lain ada kelompok Heteronomis, menyatakan kicauan burung sebagai musik,
yang diwakili oleh Richard Wagner, yang tapi masuk akal menyatakan beberapa
mengatakan bahwa keindahan musik kicauan burung mampu menciptakan
sungguh pantas diungkap lebih jauh. keindahan pula. Sama halnya ketika saya
Terkadang orang umum atau bahkan menyatakan suara orang bisa saja indah
komposer berkata bahwa musik bagaikan walau dia tidak sedang bernyanyi.
penyempurnaan atas segala sesuatu yang Contoh semacam ini bisa saja dibantah
ditemukan di alam. Mereka mengacu pada karena orang-orang lebih condong untuk
kicauan burung, angin yang berhembus di berpikir sesuatu yang indah itu adalah
rerumputan, suara air terjun, dan alunan musik, sehingga menanggap suara
mengindikasikan musik adalah usaha indah sebagai salah satu aspek musikal. Tapi
menciptakan suara-suara seperti itu. tetap saja terdapat perbedaan mencolok
Kenyataannya suara alam bukanlah musik. antara berbicara dengan bernyanyi, dan juga
Kicauan burung, bunyi angin, atau air terjun, suara kicauan burung tidak memiliki
tidak bisa mewakili kerumitan atau susunan nada. Anda bisa menyebut contoh-
kemurnian bahkan dari karya komposisi contoh suara/bunyi tersebut sebagai musik,
musik yang paling sederhana di Orkestra tapi perlu dibedakan dengan musik, bukan
paling kecil sekali pun. Satu-satunya yang dari segi keindahannya.
bersifat musikal di alam adalah hanya Di banyak situasi, keindahan yang
manusia ketika bernyanyi, dan pastilah ditimbulkan dari musik tidak lebih dari
dengan menyanyi bisa dikatakan kita sedang kesenangan/kenikmatan. Musik simfoni
membuat karya musik pula, sebuah aksi besar-besaran akan dianggap tidak lebih dari
116 ] Sunarto: Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik
melodi sederhana bila disampaikan dengan Hari Martopo. 2017. Musik Barat: Selayang
menggunakan biola tunggal. Karya Wagner Pandang. Yogyakarta: Panta Rhei
terdengar lebih indah, tapi karya Beethoven Books.
lebih luar biasa. Pastinya melodi dan Krausz, M., (ed.). 1993. The Interpretation of
harmoni bisa sangat indah. Harmoni karya Music, Oxford: Oxford University
Beethoven lebih cocok dikatakan menarik Press.
bukan indah, itulah sisi unggul karyanya. Lang, P.H. 1997. Music in Western Civilization,
Singkatnya musik bisa menjadi sumber biasa New York.
dari keindahan bunyi, tapi bukan sumber Lippman E. 1992. A History of Western Musical
satu-satunya, bukan pula sebuah sumber Aesthetics. Lincoln, NE.
yang bisa dijelaskan dengan tuntas tentang Lippman, E., (ed.). 1990. Musical Aesthetics: a
nilainya. Tapi terdapat paling tidak satu Historical Reader. New York.
pemikiran lain yang bisa ditelaah, seperti, Levinson, J. 1990. Music, Art, and Metaphysics,
musik sebagai bentuk eksplorasi unik dari New York: Ithaca.
salah satu indera manusia — pendengaran. Meyer, L.B. 1956. Emotion and Meaning in
Music. Chicago.
Miller, Hugh M. 1965. Introduction to Music
Referensi (Apresiasi Musik). Diterjemahkan
Triyono Bramantyo, Editor Sunarto.
Abraham, Gerald. 1990. The Concise Oxford Yogyakarta: Thafa Media.
History of Music, Oxford-New York: Reese, Gustave. 1970. Music in the Middle
Oxford University Press. Ages. New York-London: W.W. Norton
Bowman, W. 1989 Philosophical Perspectives on & Company.
Music, Oxford. Scruton, R. 1997. The Aesthetics of Music.
Bujic, B., (ed.). 1988. Music in European Oxford: Oxford University Press.
Thought, 1851–1912, Cambridge. Suka Harjana. 1983. Estetika Musik.
Bowman, W. 1989. Philosophical Perspectives Departemen Pendidikan dan
on Music, Oxford. Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Dahlhaus, Carl. 1990. Esthetics of Music, Pendidikan Dasar dan Menengah.
translated by William W. Austin. Sunarto. 2015. “Pemikiran Hanslick tentang
Cambridge: Cambridge University Estetika dan Kiritik Musik”, Promosika:
Press. Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan
Davies, S. 1994. Musical Meaning and Penciptaan musik, Vol. 2, No. 2, Oktober
Expression. New York: Ithaca. 2015, hal. 83-93.
Einstein, Alfred. 1975. Music in the Romantic ______, 2017. Prolog: Estetika Musik: Musik
Era,: History of Musical Thought in the Absolut dan Programa”, dalam F.H.
19th Century. New York-London: W.W. Smits van Waesberghe S.J., 2017,
Norton & Company. Estetika Musik. Yogyakarta: Thafa
Grout, Donald Jay. 1980. A History of Western Media, hal. v-xxxi.
Music. New York-London: W.W. Sunarto dan Suherman. 2017. Apresiasi Seni
Norton & Company. Rupa. Yogyakarta: Thafa Media.
Hanslick, Eduard. 1986. On The Musically Waesberghe, F.H. Smits van. 2017. Estetika
Beautiful, transleted by Geoffrey Musik, Editor Sunarto. Yogyakarta:
Payzanor. New York: Hackett Thafa Media.
Publishing.