Anda di halaman 1dari 16

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

( R K S / BESTEK )

PROGRAM : Program Pengelolaan Pertamanan

KEGIATAN : Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di Wilayah


Jakarta Selatan
KODE REKENING : 5.2.3.26.21 Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi/Pembelian Taman

SUB KEGIATAN/PAKET : Penggantian CPG di taman-taman wilayah Jakarta


Selatan

WILAYAH / LOKASI : KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

TAHUN ANGGARAN : 2019

WAKTU PELAKSANAAN : 75 (TUJUH PULUH LIMA) HARI KALENDER

SUKU DINAS KEHUTANAN


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
JL. Prapanca Raya No. 9 Kebayoran Baru
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
(RKS / BESTEK)

I. PENJELASAN UMUM

A. Peraturan dan Ketentuan Teknis Pekerjaan

1. Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam Bestek ini,
berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini, termasuk segala
perubahan dan tambahannya.
a) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b) Peraturan menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
c) Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Pembangunan Gedung;
d) Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
e) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) dan SKSNI 1991.
f) Peraturan konstruksi baja yang berlaku di Indonesia (PPBI 1983).
g) Peraturan Semen Portland Indonesia NII No.08.
h) PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia)

2. Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula :


a) Gambar kerja (Detail Perencanaan) yang dibuat telah disahkan
b) Peraturan dan syarat-syarat teknis pekerjaan (Bestek)
c) Berita Acara penjelasan pekerjaan (dilengkapi)
d) Berita Acara Penetapan
e) Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ)
f) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
g) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya
h) Jadwal Pelaksanaan (time schedule) dan network planning yang telah
disetujui

B. Lingkup dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa adalah:
1. Pengadaan, pengamanan, serta pengawasan alat dan bahan yang dipergunakan
selama masa pelaksanaan.
2. Pengerahan tenaga kerja.
3. Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di Wilayah Jakarta Selatan
Sub Kegiatan Penggantian CPG di taman-taman wilayah Jakarta Selatan
dilaksakana selama 75 (tujuh puluh lima) hari kalender sesuai dengan gambar
kerja dan uraian dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

C. Penyesuaian Dokumen Dan Pengukuran / Pematokan Lapangan


Penyesuaian dokumen (Gambar, Daftar Item Pekerjaan dan Bestek) dilakukan
sebelum Pengukuran/Pematokan Lapangan. Semua pengukuran di lapangan harus
sesuai dengan gambar rencana, apabila ada keragu-raguan mengenai dimensi
(panjang, lebar, tinggi/tebal) dan satuan volume, Penyedia Barang/Jasa wajib
menanyakan kepada Pengawas Lapangan berdasarkan arahan dari Perencana.

 
D. Perbedaan Penyesuaian Dokumen
1. Apabila ada perbedaan/konflik antara Dokumen Teknis (Gambar, Daftar Item
Pekerjaan dan Bestek), maka yang berlaku adalah sesuai yang tertulis pada
Volume Daftar Item Pekerjaan.
2. Ketentuan pada pasal D.1 diatas berlaku bila tidak ada ketentuan lain dari
Perencana/Pengawas Lapangan.
3. Meskipun demikian setiap ada perbedaan atau ketidaksesuaian Dokumen
Teknis, maka sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa harus
melaporkan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan. Dan Pengawas
Lapangan akan memberikan keputusan setelah berunding dengan Perencana.

E. Tenaga Kerja Lapangan


A. Penyedia Barang/Jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai volume
dan kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.
B. Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan
dan keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan
prasarana kerja memadai.
C. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan
tidak mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara
di lokasi pekerjaan/kegiatan.
D. Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada Pengguna Barang/Jasa,
dalam bentuk daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal
setiap tenaga kerja.

F. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) dengan
Penyedia Barang/Jasa, Perencana, Pengawas Teknis, terlebih dahulu menyusun
rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak.
2. PPKharus menyelenggarakan rapat persiapan pekerjaan kontrak selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan, adalah :
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
 Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;
 Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaaan lapangan;
 Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat
mengenai rencana kerja;
 Penyusunan program mutu proyek.
4. Penggunaan Program Mutu
Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh Penyedia
Barang/Jasa dan disepakati PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak
dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi:
 Informasi pengadaan barang/jasa;
 Organisasi Proyek dan Organisasi Penyedia Barang/Jasa;
 Jadwal pelaksanaan;
 Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
 Prosedur instruksi kerja;
 Pelaksana kerja.

 
G. Pemeriksaan Bersama
1. Pada tahap awal periode pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama-sama Penyedia
Barang/Jasa melakukan pemeriksaan bersama.
2. Untuk pemeriksaan bersama ini, PPK dapat membentuk panitia peneliti
pelaksana kontrak.

H. Organisasi Pelaksana Lapangan


1. Pelaksanaan pekerjaanharus sesuai yang ditetapkan dalam surat
perjanjian/kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus membuat organisasi pelaksana
lapangan, dengan pembagian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas.
2. Penempatan personil harus profesional dan sesuai dengan keahlian bidang
tugasnya masing - masing, sedangkan untuk tenaga - tenaga ahlinya harus
memenuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sesuai
golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan.
3. Penyedia Barang/Jasa menunjukan penanggung jawab lapangan (Pimpinan
Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan PPK.
4. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaaan lain kepada
wakil ataupun para penanggung jawab lapangan, diluar pekerjaan yang
bersangkutan.
5. Selama jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan
harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia
Barang/Jasa harus menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang
bersangkutan berhalangan.
6. Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang
telah ditetapkan, maka PPK berhak memerintahkan kepada Penyedia
Barang/Jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan
berpengalaman.

I. Sarana dan Prasarana Kerja yang memadai


1. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan
tidak mengganggu lingkungan dan untuk para pekerja yang tinggal sementara di
lokasi pekerjaan.
2. Tenaga kerja yang meliputi jumlah dan identitas masing-masing pekerja harus
dilaporkan kepada PPK dalam bentuk daftar tenaga kerja.

J. Koordinasi
Pada waktu pengadaan material dan pemasangan material, Penyedia Barang/Jasa
wajib mengadakan koordinasi antar Penyedia Barang/Jasa unsur pekerjaan lainnya
atas petunjuk Pengawas Lapangan atau Perencana.

K. Unsur-unsur yang Disebutkan Kembali


Apabila dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini ada bagian-bagian/
bab-bab yang menyebutkan kembali setiap unsur pada item/ayat lain, maka ini
bukan berarti menghilangkan item/ayat tersebut, tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan.

 
L. Shop Drawing
1. Apabila di lapangan terjadi kondisi yang memerlukan tambahan gambar detail
pelaksaaan, Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan Shop Drawing ke PPK
untuk mendapatkan persetujuan.
2. Shop Drawing merupakan gambar detail pelaksanaan yang harus dibuat
PenyediaBarang/Jasa berdasarkan gambar perencanaan yang disesuaikan
dengan keadaan lapangan dan persyaratan pabrik maupun bahan yang dipakai.
3. Shop Drawing ini harus memberikan semua data yang diperlukan,
termasukketerangan produksi, bahan, cara pemasangan, dimensi dan lain-
lainnya.
4. Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan pekerjaan berdasarkan Shop
Drawing tersebut yang sebelumnya telah diajukan dan mendapat persetujuan
tertulis dari PPK atau Perencana.
5. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan membuat Shop Drawing apabila ada
persyaratan khusus dari pabrik/produksi bahan tertentu yang belum tercakup
secara lengkap dalam gambar kerja dengan disesuaikan kondisi lapangan.

M. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di Wilayah
Jakarta Selatan dengan Sub Kegiatan Penggantian CPG di taman-taman wilayah
Jakarta Selatan Sebelum memulai kegiatan lapangan Penyedia Barang/Jasa wajib
membuat jadwal pelaksanaan (time schedule) dan kurva S, untuk disetujui oleh
PPK/Pengawas.
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule) dan kurva S, dibuat untuk
rencana pelaksanaan pekerjaan agar kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu
dapat dievaluasi ketepatan waktunya. Jadwal tersebut diperlukan untuk
menguraikan berbagai aktivitas pekerjaan.
 Secara berkala Penyedia Barang/Jasa harus memperbaharui jadwal
pelaksanaan pekerjaan untuk menggambarkan seteliti mungkin kemajuan
pekerjaan secara aktual sampai hari terakhir bulan yang bersangkutan.
 Jadwal pelaksanaan yang telah disetujui harus di rinci dalam laporan mingguan.
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan secara terpisah atau
dimasukkan ke dalam jadwal pelaksanaan keseluruhan.
 Laporan mingguan & bulanan prestasi pekerjaan dicantumkan sebagai berikut :
‐ Volume pekerjaan kumulatif sampai dengan minggu dan bulan sebelumnya.
‐ Volume pekerjaan pada minggu dan bulan bersangkutan.
‐ Total volume kumulatif sampai dengan minggu dan bulan bersangkutan.
‐ Jadwal kedatangan bahan bangunan.
Jadwal kedatangan bahan bangunan harus disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan dibuat terpisah. Dalam jadwal harus sudah
termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi bahan di
pabrik/sumber lain, jadwal rencana pengiriman, pengujian, pengambilan
sampel dan persetujuan dari PPK.

N. Bahan Bangunan
1. Sumber dan Jenis Bahan Bangunan
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan contoh material dan daftar tertulis
kepada Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan tentang tempat
asal/sumber dan macam bahan bangunan yang dipesan untuk digunakan dalam
pekerjaan.

 
2. Penyimpanan Bahan Bangunan
 Penyimpanan : Bahan bangunan harus disimpan sedemikian agar mutunya
tidakmenjadi berkurang maupun mengalami kerusakan.
 Cara menumpuk: Cara menumpuk bahan bangunan hendaknya
sedemikian rupa,agar tidak menyebabkan pemisahan bahan (segregation).

O. Ganti Rugi
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas segala biaya ganti rugi/kompensasi
sehubungan dengan pendataan/pengambilan bahan baku/bahan bangunan tersebut
diatas. Tidak diadakan mata pembayaran khusus untuk pembayaran ganti
rugi/kompensasi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam biaya yang diajukan di
dalam Dokumen Kontrak.

P. Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1. PPK dan Penyedia Barang/Jasa dalam kegiatan pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku termasuk SKB Menaker dan Menteri PU
No. Kep. 1/4/MEN/86 dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan konstruksi.
2. Penyedia Barang/Jasa mempunyai kewajiban :
 Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan K3.
 Menghentikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan
menyimpang dari ketentuan tersebut yang berlaku.
 Melaporkan segera apabila terjadi kecelakaan kerja kepada atasan
langsungnya.
3. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan dan
gangguan kesehatan para pekerja di tempat kerja selama kegiatan pekerjaan
konstruksi berlangsung.
4. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup,
serta memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua pekerja.
5. Penyedia Barang/ Jasa wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC
yang layak bagi semua pekerja di lapangan.

Q. Laporan Hasil Pekerjaan


1. Laporan Harian
 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam Buku
Harian Lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana
dan realisasi pekerjaan harian.
 Buku Harian Lapangan (BHL) berisi :
1. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
3. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.
4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya
yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
2. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan diisi oleh Penyedia Barang/Jasa,
dan diperiksa oleh Pengawas Teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi
dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh PPK.
3. Penyedia Barang/Jasa selaku pelaksana kegiatanharus mentaati dan
melaksanakan instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis
dalam Buku Harian Lapangan (BHL).

 
4. Penyedia Barang/Jasaharus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat / tidak sempurna dalam pelaksanaannya
atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh Pengawas Teknis
maupun PPK.
5. Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan
harian, foto progres pekerjaan dan kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
6. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan
mingguan, foto kemajuan pekerjaan dan kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu bulan serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.

R. Foto Proyek
1. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan, PPK dengan menugaskan Penyedia
Barang/Jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan-tahapan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2. Foto kegiatan dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa sesuai petunjuk Pengawas
Teknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan, tetapi tidak termasuk masa
pemeliharaan yaitu sebagai berikut :

Tahap I Bobot0% - 25%

Tahap II Bobot 25% - 50%

Tahap III Bobot 50% - 75%

Tahap IV Bobot 75% - 100%

3. Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 3 (tiga) set dan 2 (dua) set
dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan
angsuranyang masing-masing adalah untuk :
 3 (Tiga) Set Foto Asli untuk:
‐ Satu set untuk Kepala Suku Dinas Kehutanan Kota Administrasi Jakarta
Selatan
‐ Satu set untuk Kepala Seksi Pertamanan
- Satu set untuk Pengawas Teknis.
 2 (Dua) SetFotocopy sebagai kelengkapan administrasi, yaitu:
‐ Satu Setfotocopy untuk Auditor
‐ Satu Set fotocopy Untuk Bendahara
4. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai
dengan petunjuk Pengawas Teknis atau PPK.
5. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan PPK Unit / Satuan
Kerja, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh
PengawasTeknis.
6. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure
diambil 3 (tiga) kali.

S. Perbedaan Ukuran
1. Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang
ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis
dengan angka.
2. Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk
Pengawas Teknis atau Perencana Teknis.

 
3. Jika terdapat perbedaan antara Gambar dengan RAB, maka yang dipakai adalah
yang tercantum dalam RAB.

T. Sarana Penunjang Kegiatan


1. Kepada Penyedia Barang/Jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan
sementara seperti, bedeng pekerja yang cukup luas dan lain-lain yang
diperlukan. Penyedia Barang/Jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang
kerja PPK dan Pengawas Teknis dengan jumlah sesuai kebutuhan.
2. Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh
Penyedia Barang/Jasa, serta terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan PPK.
3. Sarana penunjang gudang/bedeng pekerja sementara, pagar pengaman dan
perlengkapannya serta pompa kerja adalah merupakan sarana penunjang dalam
pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat
setelah pekerjaan selesai.
4. Pada prinsipnya Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan peralatan kerja
pembantu yaitu: air, aliran listrik, pompa air, alat-alat pemadam kebakaran, dll.
5. Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan,
sekalipun tidak disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS)
maupun dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
6. Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan
kepada Penyedia Barang/Jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan
ketentuan jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakanyang
terjadi di atas tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got,
pagar, tanaman dan lain sebagainya harus diperbaiki kembali seperti keadaan
semula atas tanggungan Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan.
7. Setelah Penyedia Barang/Jasa mendapat batas-batas daerah kerja, maka
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu
yangada didaerahnya meliputi :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang
disengaja maupun tidak disengaja.
b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru.
c. Kehilangan-kehilangan.
8. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas Penyedia Barang/Jasa
diizinkan untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan
setempat antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.
9. Penyedia Barang/Jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala
macam kotoran bekas-bekas bongkaran dan alat-alat lainnya, harus segera
diangkut atas persetujuan Pengawas Teknisatau PPK.

U. Papan Nama Proyek


1. Pemasangan papan nama kegiatan sebagaimana diatur pada pasal ini
dipancangkan di lokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat umum.
2. Pemasangan papan nama kegiatan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan PPK.
3. Petunjuk bentuk papan nama kegiatan, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam
Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 438/2000 tanggal 9
Maret 2000.
4. Bentuk dan ukuran papan nama kegiatan fisik ditetapkan sebagai berikut:
a. Papan nama kegiatan dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar
240 cm dan tinggi 120 cm.
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian
disesuaikan kondisi lapangan.
c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.

 
Bentuk Papan Nama Proyek

Logo  PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA 
SUKU DINAS KEHUTANAN  Logo 
Pemda 
KOTAADMINISTRASI JAKARTA SELATAN  Unit 
DKI 

Nama Kegiatan: ……………..…………  Perencana : ………………..……. 
No. Kegiatan: ……………..…………  Pengawas  : ……………………… 
Th.Anggaran   : ……………....………. 
Volume           : ………………..….…… 
Biaya             : ………………...………  Spesifikasi Umum Proyek : 
No. SPK         : ………………..………  ……………………….….….……… 
…………………………..…………. 
Pelaksana 
120Cm

PT/CV        :  ………………………… 
No. TDR   :  ………………………… 
Mulai    : ..…..……………………. 
Kualifikasi :  ………………………… 
Alamat        :  …………………………  Selesai  :…..………………….…… 
 
Masyarakat  dapat  menyampaikan  informasi  Pejabat  Pembuat  Komitmen  
kepada : …………………...............…  :……………………..…………………. 
Telp/Faks          : ………………………… 
  Telp/Faks :   .……………..….. 
240 cm 
 
 
 
II. PENJELASAN TEKNIS

A. Lingkup Pekerjaan

Lingkup dari Pekerjaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di Wilayah Jakarta
Selatan dengan  Sub Kegiatan Penggantian CPG di taman-taman wilayah Jakarta
Selatan adalah sebagai berikut :

I. Pekerjaan Pendahuluan
a) Pembuatan Papan Nama Proyek
b) Pekerjaan Pembuatan Bedeng Pekerja
c) Foto Dokumentasi Pekerjaan Dengan Camera Digital Tanpa Film
d) Listrik dan Air Kerja

II. Pekerjaan Persiapan/ Pembongkaran


a) Pembersihan Lahan dan perataan
b) Angkutan material ex. Pembersihan lahan
c) Tas Emergency paket P3K

III. Pekerjaan Pembuatan Lantai CPG


a) Pekerjaan Galian Tanah Biasa Sedalam 1 Meter
b) Pemadatan Tanah Dasar Dengan Stamper
c) Pekerjaan Pengurugan Pasir Urug
d) Pekerjaan Pemasangan Wiremesh (Jaring Kawat Baja)
e) Pekerjaan Pembuatan Beton Mutu F'C 21,7 Mpa (K-250)
f) Pekerjaan Pemasangan Batu Kosong (Aanstamping)
g) Pekerjaan Pasang Bekisting Untuk Lantai

 
IV. Pekerjaan Children Playground

V. Pekerjaan Rubber flooring


 

  PEKERJAAN PENDAHULUAN

A. Pembuatan Papan Nama Proyek


Pembuatan/ pemasangan papan nama kegiatan sebanyak 1 (satu) buah dibuat dengan
bentuk dan ukuran sesuai dengan poin 1.U dipasang pada tempat yang mudah dibaca
oleh umum, menggunakan digital printing dan ditempel pada triplek yang ukurannya
sesuai dengan printing.
B. Pekerjaan Pembuatan Bedeng Pekerja (uk. 2 x 3 m)
Pembuatan bedeng buruh/gudang merupakan bangunan sementara dengan lantai rabat
beton diplester, konstruksi rangka kayu, dinding multiplek, penutup atap asbes semen
gelombang, diberi pintu dan jendela secukupnya dengan ukuran sesuai volume dalam
RAB. Letak bangunan akan ditentukan oleh Kepala Unit/Satuan Kerja.
C. Foto Dokumentasi Pekerjaan Dengan Camera Digital Tanpa Film
Setiap jenis pekerjaan harus dibuatkan foto visual kegiatan dalam 3 (tiga) fase yaitu
dalam keadaan 0% (kondisi awal)- 50% (kondisi saat pelaksanaan pekerjaan lengkap
dengan para pekerjaan lengkap dengan para pekerjayang sedang bekerja dan peralatan
yang digunakan) – 100% (kondisi setelah selesai pekerjaan). Titik-titik/ posisi
pengambilan foto visual setiap pekerjaan harus tetap dan disusun dengan urutan yang
benar pada foto album, sehingga akan tergambar jelas semua hasil-hasil pekerjaan.
Foto Asli kegiatan dibuat rangkap 3(set) dan 2 (set) Foto Copy.

PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Pembersihan lapangan dan perataan


Pembersihan lapangan dan perataan pada lokasi pekerjaan dimaksudkan untuk
mendapatkan level rencana dengan mengacu pada level rencana yang ada pada
gambar sesuai level rencana yang ada pada gambar kerja, dibersihkan dari berbagai
macam puing, kotoran, rumput, maupun pohon-pohon eksisting yang letaknya
mempengaruhi peletakan elemen baru dengan bentuk dan ukuran sesuai dimensi
gambar rencana.
B. Pekerjaan Angkutan Material/Sisa Galian dan rasionalisasi sejauh 20 Km (Dengan
Dump Truck)
Hasil pembersihan lapangan dibuang ke lokasi yang telah ditentukan.

PEKERJAAN PEMBUATAN LANTAI CPG

A. Pengalian tanah untuk pondasi


 Setelah mendapatkan level eksisting kemudian dilakukan pekerjaan penggalian
tanah dengan alat manual, kedalaman galian menyesuaikan level rencana.
 Tanah galian kemudian dipakai kembali untuk mengisi level yang berada di bawah
level rencana dan dilakukan pemadatan setiap 20cm lapisan (layer).
 Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila ini terjadi
pengurugan harus kembali dilakukan dengan pasangan atau beton tanpa biaya
tambahan dari Pemberi Tugas.

B. Pemadatan Tanah Dasar Dengan Stamper


 Sebelum dilakukan pengecoran beton pastikan struktur dari lahan yang hendak di
telah. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Stamper.

 
 Urugan pasir harus dilaksanakan di bawah semua lantai dan di bawah rabat sesuai
gambar kerja.
 Pekerjaan Pelapisan tanah merah, Pengolahan dan Pengemburan Tanah
dimaksudkan untuk persiapan penanaman.

C. Pekerjaan Pengurugan Pasir Urug


 Pengurugan pasir diberikan sebelum dilakukan sebelum dilakukan pemasangan
batu kosong (Aanstamping), hal ini diperlukan untuk membuat struktur tanah yang
sudah di padatkan menajdi lebih stabil.

D. Pekerjaan Pemasangan Wiremesh (Jaring Kawat Baja)


 Pemasangan wiremesh (Jaring Kawat Baja) di perlukan untuk mengikat struktur
lantai agar lebih kuat dan tahan terhadap beban struktur CPG.
 Pemasangan wiremesh untuk area play ground dengan satu lapis dan spesifikasi
wiremesh M6 dan disesuaikan dengan kebutuhan luas penampang area lokasi
pekerjaan yang akan di cor dengan beton. Penampang area lokasi pekerjaan yang
akan di cor sudah siap dengan lantai kerja plastik cor. Dan diharapkan kepada
pelaksana lapangan agar mengajukan persetujuan terhadap bahan yang terpasang
supaya dijadikan dokumentasi sebagai bahan bukti lampiran bahan yang sesuai
dengan rencana dan RAB.

E. Pekerjaan Pembuatan Beton Mutu F'C 21,7 Mpa (K-250)


 Pembuatan Beton Mutu = 21,7 Mpa (K 250) agar kondisi beton kuat dengan
ketebalan 25 cm sebagai beton dasar childern Playground, serta pelaksana
lapangan bisa menggunakan mesin molen untuk proses pengadukan bahan beton
apabila diperlukan
 Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding
atau dasar cetakan,serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian -
bagian konstruksi.
 Pekerjaan pengecoran untuk struktur bangunan penunjang, seating wall, pedestrian
menggunakan beton K-250 sesuai dengan yang telah tertuang di gambar kerja
menggunakan metode site mix dengan bantuan mesin pengaduk beton/ concrete
mixer dengan komposisi semen sesuai standar SNI, pasir, kerikil, dan air, sesuai
ketentuan yang terdapat di SNI DT-91-0008-2007 tentang Tata Cara Perhitungan
Harga Satuan Pekerjaan Beton oleh Departemen Pekerjaan Umum dimana kualitas
komposisi tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas, dan
apabila dipandang perlu, maka dilakukan uji laboratorium atas biaya penyedia
barang/ jasa.
 Kegagalan pekerjaan beton bertulang yang diakibatkan oleh kelalaian kontraktor
seluruhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
 Pengerjaan pembetonan disesuaikan dengan kondisi cuaca pada saat pelaksanaan.
 Setelah pengecoran, selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari
pengeringan yang terlalu cepat dan melindunginya dengan penutup yang basah
diatas permukaan terus menerus selama paling tidak 10 (sepuluh) hari setelah
pengecoran.

F. Pekerjaan Pemasangan Batu Kosong (Aanstamping)


 Pemasangan batu kosong diperlukan untuk meluaskan daerah beban, sehingga
pondasi bisa menerima beban yang lebih besar. Pemadatan pasir urug dicelah-
celah batu harus disiram dengan air, sampai pasir betul-betul mengisi celah-celah
batu kali. Pemakaian ukuran batu kali variatif. Dan di lakukan pemadatan dengan
stamper.

G. Pekerjaan Pasang Bekisting Untuk Lantai


 Pekerjaan pemasangan bekisting untuk sloof memakai bahan kayu meranti atau
sejenis, dan bisa juga dengan menggunakan bahan multiplek yang dipotong sesuai
dengan kebutuhan ukuran tebal lantai beton yang diperlukan dan sudah mendapat
persetujuan pengawas lapangan/Direksi.

 
 Pekerjaan bekisting harus bersih dari kotoran serta tidak ada genangan air yang
mengakibatkan penurunan mutu beton.
 Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya dalam
pengecoran.
 Pembongkaran bekisting baru dilaksanakan sesudah umur beton mencukupi
(minimal21 hari).

PEKERJAAN CHILDREN PLAYGROUND


  Children Playground yang di gunakan adalah dengan merek “SiComel” dengan
tipe sebagai berikut :

1. Integrated Set : SCC16132-037A

2. Independent Item : Forest Vines

3. Integrated Set : SCB18152-218

Syarat Syarat :
‐ Seluruh perlengkapan ornamen playground harus memiliki sertifikat
internasional terkait keamanan terhadap pengguna anak anak
‐ Kontraktor harus memberikan detail material playground yang akan
digunakan dan harus disetujui oleh pengawas dan client
‐ Memberikan garansi 5 tahun untuk wahana bermain anak integrated set,
dan 1 tahun untuk set lainnya
‐ Bersertifikat ISO
‐ Terdaftar dalam ASTM (American Standard Testing and Material) dan
TUV 1176 (European Standard)
‐ Memiliki sertifikasi CPSI (Certified Playground Safety Insepector)
‐ Memiliki dukungan distributor resmi produsen negara asal dan LOA (Letter
Of Autorization)

PEKERJAAN RUBBER FLOORING


    Pekerjaan Rubber flooring dengan menggunakan rubber tile tebal 25 mm
dengan kualitas produk standar internasional.

 
III. KEBUTUHAN PERSONIL
Kebutuhan minimal personil dalam kegiatan ini terdiri dari tenaga ahli dan
pendukung yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai. Secara
terperinci kebutuhan personil pada kegiatan ini sebagai berikut :

No Jabatan Pendidikan Pengalaman Jumlah Keterangan


1. Pelaksana sipil STM / Sederajat 3 tahun 1 orang SKT TS010 / TS013,
Ijazah, KTP, NPWP
dan Daftar Riwayat
Hidup serta Refrensi
Pengalaman Kerja.
2. Mandor STM / Sederajat 5 tahun 3 orang SKT TL005, Ijazah,
KTP, NPWP dan
Daftar Riwayat Hidup
serta Refrensi
Pengalaman Kerja.
3. Drafter STM / Sederajat 3 tahun 1 orang SKT , Ijazah, KTP,
NPWP dan Daftar
Riwayat Hidup serta
Refrensi Pengalaman
Kerja.
4. Pekerja 30 orang Memiliki Sertifikat
Keterampilan
Kerja/SKT Mandor
yang masih berlaku,
dilengkapi dengan
Ijazah, KTP, NPWP,
dan Daftar Riwayat
Hidup serta Surat
Pengalaman Kerja.

 
IV. KEBUTUHAN PERALATAN
Peralatan minimal yang dibutuhkan dalam kegiatan ini harus di sediakan oleh
Penyedia Barang/Jasa dan atas persetujuan Pengawas Lapangan pekerjaan baik dalam hal
jenis dan jumlah alat yang di gunakan. Berikut ini daftar peralatan yang dibutuhkan pada
kegiatan ini, apabila penggunaan dan jumlah alat berbeda dapat disampaikan sesuai
dengan metode yang ditawarkan. Adapun kelengkapan dibuktikan dengan adanya bukti
kepemilikan/sewa.

No Jenis Alat Jumlah Minimal


1 Beton Molen dengan kapasitas 350 3 unit
2 Spray gun dan compressor 3 unit
3 Stamper 3 unit
4 Waterpass 3 unit
5 Trowel 3 unit
6 Jack Hammer 3 unit
7 Cutting Machine 3 unit
8 Concrete Vibrator 3 unit
9 Mobil Pick Up 3 unit
10 Pompa air 3 unit
11 Genset 3 unit
Yang dibuktikan dengan Surat Kepemilikan / Sewa

V. KEBUTUHAN DUKUNGAN HARGA


Dukungan dari pabrikan/distributor resmi (ATPM) yang diperlukan pada kegiatan ini
adalah Pengadaan Children Playground (CPG).

VI. PEKERJAAN TAMBAH/KURANG


 Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis atau ditulis
dalam buku harian oleh Pengawas Lapangan dengan persetujuan PPK. Termasuk nilai
dari pekerjaan tambah/kurang tersebut.
 Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang terdapat perintah tertulis dari
Pengawas Lapangan atau persetujuan PPK.
 Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga satuan
pekerjaan yang dimasukkan oleh Penyedia Barang/Jasa.
 Perhitungan pekerjaan tambah/kurang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa dan
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.
 Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan
yang dimasukan dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Pengawas Lapangan bersama-sama Penyedia Barang/ Jasa dengan persetujuan PPK.
 Adanya pekerjaan tambahan tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab
keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Pengawas Lapangan dapat
mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

 
VII. PEKERJAAN AKHIR DAN PEMERIKSAAN PEKERJAAN
Pada akhir pekerjaan Penyedia Barang/Jasa harus melakukan :
1. Membongkar semua bangunan-bangunan sementara dan mengeluarkannya dari lokasi
pekerjaan, kecuali terhadap sesuatu yang dinyatakan lain oleh PPK.
2. Melakukan perapihan seperti membersihkan lapangan dari sisa bahan bangunan, sisa
bongkaran bangunan sementara, sampah dan lain-lain sesuai petunjuk PPK.
3. Penyedia Barang/Jasa harus melakukan perbaikan-perbaikan pada pekerjaan yang
dianggap tidak memenuhi spesifikasi teknis dan harus sudah selesai sebelum masa
Kontrak dan harus selalu menjaga kerapihan lapangan sampai batas waktu masa
pemeliharaan selesai.
4. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan membuat As Built Drawing pekerjaan dan mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas.

A. Pemeriksaan Pekerjaan
1. Pemeriksaan yang dilakukan oleh PPK :
 PPK akan melaksanakan pengawasan setiap hari dan mencatat semua
kegiatan pekerjaan pada Buku Harian Lapangan.
 Pada waktu pekerjaan akan diserahkan kepada Pihak Pertama. PPK akan
mengadakan Pemeriksaan akhir untuk pekerjaan tersebut.

2. Pemeriksaan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) :


 Pengawas teknis, Pengawas konsultan, Pejabat Pembuat Komitmen dan
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan akan bersama mengadakan pemeriksaan
hasil pekerjaan tersebut sebelum dilaporkan ke PPK.
 Apabila setelah diadakan Evaluasi Pemeriksaan bersama, masih ditemukan
kekurangan-kekurangan sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah
ditentukan maka Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk memperbaiki segala
kekurangan yang terdapat dilapangan.
 Segala keperluan peralatan/biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
pemeriksaan hasil pekerjaan (tes mutu bahan, tes core, dll) dan segala akibat
yang timbul dalam hal pemeriksaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.

VIII. BILL OF QUANTITY

Sebagai pedoman atau dasar dalam penyusunan item, perhitungan volume dan
biaya pekerjaan pada Surat Penawaran Harga (SPH), maka dalam bestek ini dibuat
daftar item pekerjaan (dibuat sebagai lampiran bestek ini) yang merupakan penjelasan
dan syarat-syarat teknis / bestek sebagaimana tersebut diatas.

IX. PENJELASAN KHUSUS


a) Dalam pelaksanaannya setiap tahapan Penataan Ruang Terbuka Hijau Taman di
Wilayah Jakarta Selatan dengan Sub Kegiatan Penggantian CPG di taman-taman
wilayah Jakarta Selatan harus disetujui pengawas teknis sebelum berlanjut ke tahapan
berikutnya.
b) Diwajibkan untuk menyampaikan usulan bahan pekerjaan (soft material maupun hard
material) kepada Kepala Seksi Pertamanan dan dapat digunakan apabila telah ada
persetujuannya.
c) Bila perlu dilanjutkan dengan contoh langsung pekerjaan dilapangan (Mock Up) untuk
disetujui pengawas teknis dan Kepala Seksi Kehutanan, kemudian dilanjutkan
pelaksanaan seterusnya.

 
d) Pada akhir pelaksanaan diwajibkan kepada penyedia jasa untuk membuat Berita Acara,
perubahan-perubahan disertai gambar-gambar pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing diserahkan berupa 1 set gambar dalam format kertas A3 dan 2 set cetak.
e) Persyaratan-persyaratan lain agar selalu berpedoman dan mengikuti ketentuan-
ketentuan yang ada dalam SPK / Kontrak yang diberikan.
f) Pada waktu penyerahan pekerjaan/ serah terima pekerjaan harus dalam keadaan
selesai 100%.
g) Hal-hal yang belum disebut / diatur dalam bestek ini akan dijelaskan pada rapat
penjelasan teknis (Aanwijzing) dan hasilnya akan dituangkan dalam berita acara.

Jakarta, Agustus 2019


Mengetahui,
Kepala Suku Dinas Kehutanan Kepala Seksi Perencanaan
Kota Administrasi Jakarta Selatan Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Selaku KPA/PPK,

Ir. Sabdo Kurnianto, M.Si Habib Prabandoko


NIP 196501221990031004 NIP 198603192010011014

Anda mungkin juga menyukai