I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui prosedur kerja pembuatan minyak
kacang tanah
Dapat menjadi ide bisnis
Dapat mempraktikkan nya
190 °C
Olive oil 100 14 73 11
(374 °F)[8]
230 °C
Corn oil 100 15 30 55
(446 °F)[8]
225 °C
Peanut oil 100 17 46 32
(437 °F)[8]
250 °C
Rice bran oil 100 25 38 37
(482 °F)[11]
Vegetable
shortening 165 °C
71 23 8 37
(hydrogenated (329 °F)[8]
)
190 °C
Lard 100 39 45 11
(374 °F)[8]
200 °C
Suet 94 52 32 3
(392 °F)
150 °C
Butter 81 51 21 3
(302 °F)[8]
177 °C
Coconut oil 100 86 6 2
(351 °F)
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau
legum terpenting kedua setelah kedelai di Indonesia. Di Indonesia menurut hasil
penelitian dikenal empat macam varietas unggul yaitu, varietas gajah, banteng, macan,
dan kijang. Varietas kijang mempunyai kandungan minyak terbesar yaitu 49,9% dari
berat daging.
Biji kacang tanah digunakan sebagai pembuatan peanut butter sebanyak 23%
sebagai kembang gula, 22% untuk kacang asin dan 4% untuk disangrai. Kacang tanah
dimanfaatkan untuk berbagai makanan, antara lain sebagai kacang goreng, kacang
rebus, sayur asam, bumbu gado-gado, tauge, minyak kacang, dan sisa ampas minyak
dapat dibuat oncom.
Minyak kacang tanah digunakan sebagai bahan pangan maupun bahan non
pangan. Bahan pangan digunakan sebagai minyak goreng, bahan dasar pembuatan
margarine, mayones, salad dressing, dan mentega putih. Dan digunakan dalam industri
sabun face krim, shaving krim, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnya. Dalam
bidang farmasi digunakan untuk campuran pembuatan adrenalin, dan obat asma.
Kacang tanah dapat dipres sehingga minyaknya keluar. Hasil pres adalah
kacang tanah dengan kadar minyak yang rendah, dan minyak kacang tanah.
Selanjutnya kacang tanah dengan kadar minyak rendah digiling menjadi tepung kacang
tanah. Sedangkan, minyak hasil pres dapat digunakan langsung sebagai minyak
goreng.
III. PROSEDUR KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
Panci
Alat pengering
Alat pres
Pengukus
Pengiling
2. BAHAN
Biji kacang tanah
B. CARA KERJA
Proses Pendahuluan
1. Blanching. Kacang tanah dicelupkan ke dalam air mendidih selama 1-3 menit
sambil diaduk-aduk. Setelah itu kacang ditiriskan.
2. Pengeringan. Kacang yang telah di blanching dikeringkan pada suhu 130-150°C
selama 3-4 jam sehingga kadar air kurang dari 6%. Setelah itu kacang didinginkan.
3. Pembuangan kulit ari. Kacang yang telah dikeringkan digosok-gosok dengan
tangan sehingga kulit arinya terlepas. Setelah itu, kacang ditampi sehingga kulit ari
yang telah terlepas dapat dibuang dan diperoleh biji kacang tanpa kulit ari.
Pengepresan
1. Kacang yang telah dibuang kulit arinya dibungkus dengan kain katun tebal yang
kuat, kemudian dipres sehingga sebagian besar minyaknya keluar. Hasil
pengepresan adalah bungkil dan minyak kacang tanah.
Penggilingan Bungkil
1. Bungkil kacang tanah digiling dengan mesin penggiling sampai halus (60 mesh).
Penghalusan bungkil dapat juga dilakukan dengan menggunakan blender atau
ditumpuk dengan lesung. Hasil yang diperoleh disebut dengan tepung kacang
tanah. Tepung kacang ini berkadar minyak rendah.
Pemurnian Minyak Kacang
1. Minyak kacang tanah didiamkan selama semalam, kemudian disaring dengan kain
saring rapat (3 lapis). Setelah itu minyak dipanaskan pada suhu 1500 C selama 15
menit. Selama pemanasan dilakukan pengadukan.
2. Setelah pemanasan, minyak didiamkan lagi selama semalam. Endapan yang
terbentuk dibuang, kemudian disaring lagi dengan kain saring rapat (3 lapis). Hasil
yang diperoleh adalah minyak kacang tanah yang dapat disimpan lama.
Pengemasan
1. Tepung kacang tanah dikemas di dalam kantong plastik, atau kotak kaleng.
2. Sedangkan minyak kacang disimpan di dalam botol kaca yang berwarna gelap dan
ditutup rapat.