Problem Based Learning
Problem Based Learning
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Mengumpulkan data (data collection)
Berdasarkan kedua video tersebut siswa mencari dan mengumpulkan data atau
informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah
yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan
masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan).
4. Mengolah data (Data Processing)
Dalam hal ini siswa mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan
konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata (melatih
keterampilan berpikir logis dan aplikatif).
5. Memverifikasi (Verification)
Siswa mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan dan melalui
berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau
media, serta mengasosialisasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6. Menyimpulkan (Generalization)
Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada
suatu kejadian atau permasalahan yang sedang dikaji.
3
siswa, dan menantang siswa untuk mengevaluasi pekerjaan mereka serta
mendorong siswa untuk merevisi pemikiran mereka.
Selain video mengenai model pembelajaran discovary learning yang
banyak digunakan dalam pembelajaran matematika diluar negeri, ada juga dikutip
dari beberapa jurnal penelitian yang mendukung model pembelajaran discovary
learning.
Dalam proses pembelajaran (GID Purba, E Surya, M Manullang, A
Asmin : 31), model pembelajaran memainkan peranan penting dan merupakan
salah satu penunjang utama seorang dosen dalam mengajar. Model yang dipakai
oleh dosen akan berpengaruh pula pada cara belajar mahasiswa, untuk itu perlu
model yang mendorong mahasiswa aktif sehingga dapat memahami materi
matematika yang diajarkan. Didalam pembelajaran Discovery learning, peserta
didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya,
dan melakukan pengembangan menjadi informasi atas kemampuan yang sesuai
dengan lingkungan dan zaman tempat dan waktu ia hidup. Image model
Discovery learning adalah teori belajar yang didefenisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dengan
bentuk finalnya. Dengan demikian salah satu solusi yang ditawarkan dalam
memperbaiki proses pembelajaran matematika yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery learning.
Model pembelajaran Discovery learning adalah pembelajaran yang
menekankan kepada pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif untuk belajar.
Menurut Elfira (2013:32) adapun langkah-langkah dalam Discovery
learning sebgai berikut:
1. Stimulasi (stimulasi / pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Stimulasi pada
tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
4
2. Problem statement (pernyataan atau identifikasi)
Dalam tahap ini guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis.
5
kemampuan berpikir, seperti penalaran, kemampuan memecahkan masalah,
berpikir kritis dan sebagainya.
Menurut Adelia & Surya (2017) bahwa dalam belajar penemuan
(discovary), kegiatan atau penelaran dirancang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mental
sendiri. Hal ini senada dengan pendapat Herman (Silalahi, 2015), bahwa
Discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara siswa secara
aktif menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
tahan lama dalam ingatan dan tidak akan mudah dilupakan oleh siswa.
Selanjutnya menurut Nur (Adelia & Surya, 2017), bahwa dalam menemukan
konsep siswa melakukan pengamatan, mengklasifikasikan, membuat dugaan,
menjelaskan, menarik kesimpulan, dan sebagainya untuk menemukan beberapa
konsep atau prinsip-prinsip.
Penerapan model pembelajaran Discovery learning ini diharapkan dapat
mengatasi kesulitan siswa dala mempelajari matematika dan siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir analisis, kritis dengan menemukan sendiri
penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
6
tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri maka
diharapkan akan lebih menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar.
Pembelajaran discovary merupakan model pembelajaran yang disarankan
untuk digunakan dikelas dalam implementasi kurikulum 2013. Model
pembelajaran ini dapat mendorong siswa untuk mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui sehingga mendapatkan konsep pembelajaran yang baru dan diharapkan
dapat menjembatani siswa dalam memiliki implementasi dasar dalm kurikulum
2013.
7
Dengan menggunakan model Discovary Learning dalam pembelajaran
dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa karena serangkaian kegiatan
dalam proses Discovary Learning merupakan aktivitas yang dapat mencapai
indikator-indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Disamping itu model
pembelajaran yang sesuai tersebut hendaknya diimplemetasikan dalam perangkat
pembelajaran agar mendapatkan sumber belajar yang baik.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan
pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu,
melalui keterlibatan siswa ssecara aktif dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak
akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar
berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.
Kebiasaan ini akan di transfer dalam kehidupan bermasyarakat.
9
Salah satu metode belajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di
sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery. Hal ini disebabkan
karena metode ini: (1) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar
siswa aktif; (2) dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang
dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak
mudah dilupakan siswa; (3) pengertian yang ditemukan sendiri merupakan
pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam
situasi lain; (4) dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai
salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri; (5) siswa belajar
berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri,
kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.
2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan khususnya kepada guru mata
pelajaran matematika bahwa penerapan model pembelajaran discovary learning
dapat membantu siswa untuk memahami materi secara lebih mudah untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak
akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar
berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.
Kebiasaan ini akan di transfer dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini
dikarenakan model pembelajaran discovary learning mampu meningkatkan
berbagai kemampuan siswa dan model pembelajaran discovary learning juga
banyak digunakan di berbagai negara khususnya negara-negara yang maju dalam
bidang pendidikan matematika.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adelia, W.S., & Surya, E. (2017). Resolution to Increase Capacity by Using Math
Students Learning Guided Discovary Learning (gdl). International
Jornal of Sciences : Basic and Aplied Reseach (IJSBAR). Volume. 34,
No. 1 https://www.recearchgate.net/publication/318561469.
11
FMIPA Unimed. SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP
UNIMED. Vol. 7, No. 7. Hal 312-325.
12