Anda di halaman 1dari 15

Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)

Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

EFEKTIVITAS TAGLINE #DijaminOri TERHADAP BRAND


AWARENESS E-COMMERCE JD.ID
Dominica A. Widyastuti
dominica.arni@gmail.com

Muhammad Rizky Nugroho


Universitas Bakrie

Naskah diterima : 30 November 2018


Naskah di approval : 20 Desember 2018

Abstract - This study aims to analyze the effectiveness of the #dijaminOri tagline used by JD.ID
companies to establish their brand awareness. In testing this study a questionnaire was used with 10
items of statements distributed to 100 respondents. The sample used in this study were people who had
seen the #DijaminOri tagline. The sample is done by purposive sampling method. In this study simple
regression analysis was used. The results of this study indicate that the tagline has a very significant
effect with a positive direction.

Keyword: tagline, brand awareness, e-commerce

Latar Belakang Masalah konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan


dengan komputer sebagai perantara transaksi
Konsumen Indonesia mulai tahun 2013
bisnis. E-Commerce berguna dalam
menurut penelitian dari Nielsen Indonesia
mengurangi biaya administrasi dan waktu
pada triwulan pertama nya, mulai menyukai
siklus proses bisnis, dan meningkatkan
belanja online dimana meningkat pula
hubungan dengan kedua mitra bisnis dan
penetrasi pasar internet di Indonesia.
pelanggan.
Konsumen Indonesia sangat menyukai
mengenai review mengenai produk dan jasa Konsumen di Indonesia yang berkunjung ke e-
yang dibutuhkan (setiawan, 2014). Belanja commerce rata-rata sebesar 87 persen
online adalah kegiatan pembelian produk (baik menggunakan mobile (maulana, 2018).
barang ataupun jasa) melalui media internet Sehingga banyak sekali e-commerce yang
(Katawetawaraks & Wang, 2011). mempertimbangkan dalam mengembangkan
platform mobile nya. Menurut Maulana
Menurut Riset yang dilakukan oleh Asosiasi E-
(2018), konsumen dinilai suka bertansaksi
commerce Indonesia, nilai pasar e-commerce
melalui desktop karena mereka puas dengan
Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp 94,5
akses layar computer yang jauh lebih lebar.
triliun, sedangkan pada tahun 2016 meningkat
Mereka mencuci mata dengan mobile, namun
menjadi 295 triliun (setiawan, 2014). Kebanyakan
bertransaksi melalui desktop. Konsumen di
konsumen di Indonesia berbelanja di Internet
Indonesia juga dikatakan senang sekali
karena ada nya rasa nyaman. Barang yang paling
berbelanja secara online pada hari kerja,
banyak dibeli di toko online adalah fashion 78%,
sehingga banyak sekali program-program flash
electronic 43%, groceries 24%. Menurut Laudon
sale yang disesuaikan pada momentum ini.
(2009) electronic commerce (e-commerce)
Hal-hal tersebut banyak dilakukan oleh
adalah suatu proses membeli dan menjual
pengusaha e-commerce sehingga dapat
produk-produk secara elektronik oleh
menentukan strateginya.

211
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

Berbeda dengan JD.ID, dimana platform informasi (1%), dan terlambatnya penerimaan
tersebut menggulirkan satu kampanye barang (1%). Dari data YLKI tersebut,
pemasaran yang ber-tagline #DijaminOri, ditemukan fakta bahwa konsumen masih
didedikasikan untuk seluruh pelanggannya di menerima barang yang tidak sesuai dengan
Indonesia. Tagline ini dipilih berangkat dari deskripsi dari website dengan jumlah 9% dari
kondisi industri e-commerce di Indonesia yang 101 keluhan yang disampaikan (KataData,
secara umum menawarkan hal yang sama, 2018). Hal ini menarik dibahas karena salah
mulai dari ragam pilihan produk, harga yang satu kelemahan saat bertansaksi secara online
paling murah, hingga ongkos kirim gratis. adalah konsumen tidak dapat melihat secara
langsung barang yang akan dibelinya. Semua
JD.ID adalah perusahaan mal online yang
detail tentang produk mengenai bentuk,
beroperasi di Jakarta, yang merupakan anak
ukuran, fungsi, kelengkapan, keaslian dan
perusahaan dari JD.com. JD.com adalah salah
harga sudah tercantum di website dan aplikasi.
satu toko B2C online terbesar di China secara
jumlah transaksi, yang merupakan rival Kampanye #dijamin ori ini dimulai pada 8
terbesar Alibaba. JD.ID mulai beroperasi di September 2017 dan JD.ID menggulirkan satu
Indonesia sejak Oktober 2015. Keputusan kampanye pemasaran yang ber-tagline
JD.com untuk memasuki industri e-commerce #DijaminOri, didedikasikan untuk seluruh
Indonesia dirasa cukup tepat. Dengan jumlah pelanggannya di Indonesia. Tagline ini dipilih
populasi yang sangat besar, Indonesia berangkat dari kondisi industri e-commerce di
menyimpan potensi ekonomi digital di masa Indonesia yang secara umum menawarkan hal
yang akan datang seiring berkembangnya yang sama, mulai dari ragam pilihan produk,
teknologi dan media sosial. harga yang paling murah, hingga ongkos kirim
gratis. Namun hal tersebut tidak dibarengi
Salah satu strategi JD.ID dengan berani
dengan kualitas layanan dan keaslian dari
mengeluarkan tagline #dijamin ori, melihat
produk yang dijual (JD.ID, 2017).
banyaknya keluhan dari lapisan
masyarakat. Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI)
mencatat konsumen selama 2017
paling banyak mengeluhkan
pengalaman saat bertransaksi
belanja online. Dari 642
pengaduan umum sejak Januari –
November 2017, YLKI menerima
101 keluhan belanja online atau
sebesar 16%. Jumlah aduan terkait
belanja online meningkat dua kali
lipat dibandingkan tahun 2016.
Pada tahun 2016, jumlah aduan
online hanya sebesar 8%. Angka
ini juga mengalahkan jumlah
Gambar 1.1 Poster Digital #DijaminOri
keluhan konsumen terhadap perbankan yang
sebelumnya berada di urutan pertama. Selama (JD.ID, 2017)
2017, keluhan terhadap perbankan hanya 83
JD.ID melakukan kampanye ini karena
aduan atau sebesar 13%. Berdasarkan data
mereka menganggap masih banyak e-
YLKI, konsumen kerap mengeluhkan
commerce yang menjual produk tidak orisinil.
lambatnya respon komplain (44%), belum
Terdapat beberapa jenis produk yang masih
diterimanya barang (36%), sistem merugikan
sering dipalsukan, antara lain adalah sepatu,
(20%), tidak diberikannya refund (17%),
pakaian, tas, bahkan barang elektronik. Selain
dugaan penipuan (11%), barang yang dibeli
karena alasan tersebut, JD.ID yang tergolong
tidak sesuai (9%), dugaan kejahatan siber
baru di industri e-commerce Indonesia, butuh
(8%), lalu ada juga keluhan mengenai cacat
akan kesadaran merek (brand awareness)
produk (6%), pelayanan (2%), harga (1%),

212
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

yang tinggi agar dapat bersaing dengan e- informasi bisnis menggunakan pertukaran data
commerce lain yang sudah lebih dahulu terjun elektronik, surat elektronik, electronic bulletin
di industri ini, seperti Lazada, Tokopedia, board, transfer dana elektronik dan teknologi
Bukalapak, dan masih banyak lagi. Dengan berbasis jaringan lainnya. Informasi secara
adanya kampanye ber-tagline #DijaminOri elektronik ditransfer dari komputer ke
dan iklannya, maka JD.ID akan komputer dengan cara otomatis. (Bajaj & Nag,
berkesempatan untuk meningkatkan kesadaran 2005)
mereknya.
Menurut Hoffman and Fodor (2010), e-
Untuk menegaskan bahwa JD.ID hanya commerce dapat berjalan dengan baik apabila
menjual produk orisinil, selain melakukan dijalankan berdasarkan prinsip 4C, yaitu:
kampanye pemasaran, JD.ID juga connection (koneksi), creation (penciptaan),
menggunakan sistem curated marketplace consumption (konsumsi) dan control
yaitu pasar yang terkurasi, artinya JD.ID (pengendalian). Prinsip-prinsip ini dapat
hanya bekerja sama dengan produsen atau memotivasi konsumen yang mengarah pada
distributor utama (jika barang impor) dan Return Of Investment (ROI) perusahaan, yang
tidak bekerja sama dengan pedagang diukur dengan partisipasi aktif seperti
perorangan, jadi kualitas dan keaslian produk feedback atau review konsumen, dan share
bisa lebih terkontrol. Saat ini produk-produk atau merekomendasikan kepada pengguna
yang dijual di JD.ID terbagi dalam 13 lain. (Hoffman & Fodor, 2010)
kategori, mulai dari gadget, perlengkapan ibu
Kim, Sohn dan Choi (2011) berpendapat
dan bayi, komputer dan laptop, kamera,
bahwa konteks budaya membentuk
gaming, produk gaya hidup, fashion,
penggunaan teknologi komunikasi dan pola
perlengkapan rumah, groceries, voucher,
penggunaan situs jaringan sosial. Mereka
otomotif, sampai produk-produk kesehatan
berpendapat bahwa aviditas media bisa jadi
dan kecantikan.
berbeda di negara-negara yang berbeda, sesuai
Latar belakang yang sudah dipaparkan, maka dengan karakteristik budaya negara masing-
dapat dirumuskan apakah kampanye tagline masing. Masyarakat kolektif, misalnya di
#DijaminOri yang diluncurkan oleh JD.ID negara-negara Asia seperti India dan
dapat serta sebagai proses latihan peneliti Indonesia, lebih bergantung pada interaksi
untuk dapat berfikir secara logis dan sosial daripada mereka yang hidup dalam
sistematis dalam bidang ekonomi dan masyarakat yang berorientasi individualistis
pemasaran. (Hofstede, 2001). Namun, selain beberapa
perbedaan, motif yang mendasari dasar untuk
menggunakan internet (mencari teman,
LANDASAN TEORI
dukungan sosial, hiburan, informasi, dan
Electronic Commerce kenyamanan) bisa menjadi mirip antar satu
Menurut Laudon (2009), e-commerce adalah negara dengan negara lainnya dengan budaya
suatu proses membeli dan menjual produk- yang berbeda. Hal tersebut juga akan
produk secara elektronik oleh konsumen dan mempengaruhi bagaimana sebuah bisnis akan
dari perusahaan ke perusahaan dengan berjalan dan berkembang di suatu negara,
komputer sebagai perantara transaksi bisnis. termasuk bisnis e-commerce. Selain jenis
Menurut Organization for Economic interaksinya yang beraneka ragam, klasifikasi
Cooperation and Development (OECD): e- bisnis dari e-commerce juga berbeda-beda. Hal
commerce adalah transaksi berdasarkan proses ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk
dan transmisi data secara elektronik. Indonesia yang mempunyai latar belakang,
budaya serta karakteristik yang berbeda-beda
Menurut Bajaj dan Nag (2005), e-commerce tiap individu, sehingga perusahaan harus
membantu melakukan perdagangan tradisional beradaptasi dengan kondisi tersebut.
melalui cara-cara baru mentransfer dan
memproses informasi, karena informasi Berikut adalah tabel mengenai klasifikasi
merupakan inti dari semua kegiatan komersial. bisnis e-commerce yang ada di Indonesia:
E-commerce mengacu pada pertukaran

213
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

Tabel 2. 1 Klasifikasi Bisnis E-Commerce proses


verifikasi
Jenis Contoh (di Kelomp yang ketat.
Nom Website E- Penjelasan Indonesia) ok
or Commerce Interak
si
1 Listing / Berfungsi OLX, B2C, 4 Toko Model bisnis Lazada, B2C
iklan baris sebagai berniaga.co C2C Online ini cukup Bhinneka
sebuah m sederhana,
platform yakni sebuah
yang mana toko online
para individu dengan
dapat alamat
memasang website
barang (domain)
jualan sendiri di
mereka mana
secara gratis. penjual
Pendapatan memiliki
diperoleh stok produk
dari iklan dan
premium. menjualnya
Jenis iklan secara online
baris seperti kepada
ini cocok pembeli.
bagi penjual 5 Toko Banyak Penjual C2C
yang hanya online di penjual di yang
ingin media Indonesia menggunak
menjual sosial yang an sosial
barang menggunaka media
dengan n situs media
kuantitas sosial seperti
kecil. Facebook,
2 Online Ini adalah Tokopedia, C2C Twitter dan
Marketplac model bisnis Bukalapak. Instagram
e yang mana untuk
website yang mempromosi
bersangkuta kan barang
n tidak dagangan
hanya mereka.
membantu 6 Website Website Kitabisa.co C2B
mempromosi crowdsourc dipakai m,
kan barang ing dan sebagai wujudkan.c
dagangan crowdfundi platform om
saja, tapi ng untuk
juga mengumpulk
memfasilitas an orang-
i transaksi orang
uang secara dengan skill
online. yang sama
Seluruh atau untuk
transaksi penggalanga
online harus n dana
difasilitasi secara
oleh website online.
yang
bersangkuta (Pradana, 2015)
n.
3 Online Model bisnis BliBli, B2B, Tagline
Shopping ini mirip Zalora, B2C
Mall dengan JD.ID Tagline adalah bagian penting dari sebuah
marketplace, iklan, biasanya terdiri dari kalimat yang
namun
penjual yang singkat, padat, dan mudah diingat. Menurut
bisa Swartz yang dikutip dari Rustan (2009)
berjualan di
sana
mendefinisikan bahwa tagline merupakan
haruslah susunan kata yang ringkas, biasanya tidak
penjual atau lebih dari 7 kata, diletakkan mendampingi
brand
ternama logo dan mengandung pesan brand yang kuat,
karena

214
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

dan ditujukan kepada audience tertentu 1. Top of mind (puncak pikiran) adalah
(Rustan, 2009). merek yang disebutkan pertama kali
oleh konsumen atau yang pertama kali
Menurut Knapp (2001) yang dikutip dari
muncul dalam benak konsumen.
Chaidir (2018), tagline merupakan suatu
Dengan kata lain, merek tersebut
urutan kata-kata atau suku kata pendek yang
merupakan merek utama dari berbagai
ekspresif yang digunakan untuk
merek yang ada dalam benak
mengkomunikasikan dan mendramatisir
konsumen.
manfaat-manfaat fungsional dan emosional
2. Brand recall (pengingatan kembali
dari brand bagi para pelanggan dan pelanggan
terhadap merek) adalah pengingatan
potensial dalam usaha untuk memengaruhi
kembali terhadap merek tanpa bantuan
perasaan konsumen terhadap brand tersebut.
(unaided recall).
Tagline adalah bagian dari iklan yang biasa
3. Brand recognition (pengenalan merek)
digunakan sebagai penutup pesan agar
adalah tingkat minimal brand
konsumen mudah mengingat isi pesan iklan
awareness, di mana pengenalan suatu
dan mempunyai daya pembeda dari iklan-iklan
merek muncul lagi setelah dilakukan
pesaingnya (Chaidir, 2018).
pengingatan kembali lewat bantuan
Menurut Ismiati (2000) yang dikutip dari (aided recall).
Abiromo (2014), peran tagline dalam sebuah 4. Unaware of brand (tidak menyadari
iklan merupakan sebuah hal yang teramat merek) adalah tingkat paling rendah
penting untuk dapat membantu menanamkan dalam piramida brand awareness, di
sebuah produk yang diiklankan ke dalam mana konsumen tidak menyadari
benak konsumen. Dengan adanya tagline adanya suatu merek.
dalam sebuah iklan, maka akan sangat
membantu masyarakat untuk mengingat merek
Penelitian Terdahulu
dari produk yang ditawarkan. Jadi tagline
merupakan sederetan kalimat atau ungkapan 1. Abiromo (2014) melakukan penelitian
kreatif yang mudah diingat dan mampu yang berjudul Pengaruh Tagline dan Brand
mempresentasikan keseluruhan pesan iklan Ambassador terhadap Brand Awarenes
dari perusahaan kepada konsumen atau produk kartu perdana Simpati (studi kasus
masyarakat, yang meliputi merek dan karakter pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
produknya, dalam rangka proses penanaman Universitas Negeri Yogyakarta) yang
konsep terhadap produk secara positif ke bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dalam benak masyarakat. tagline terhadap brand awareness brand
kartu perdana Simpati, pengaruh brand
Menurut Darno (2007), terdapat tiga dimensi
ambassador terhadap brand awareness
dalam menentukan baik atau tidaknya tagline
produk kartu perdana Simpati versi Agnes
yang dibuat yaitu, Familiarity, Differentiation,
Monica tahun 2012 dan 2013, dan
dan Message/Value. Tiap dimensi mempunyai
pengaruh tagline dan brand ambassador
indikator penilaian yang beragam dan
terhadap brand awareness produk kartu
indikator ini akan menjadi tolak ukur apakah
perdana Simpati versi Agnes Monica
tagline berpengaruh terhadap brand
tahun 2012 dan 2013. Hasil dari penelitian
awareness.
ini adalah tagline berpengaruh positif
Brand Awareness terhadap brand awareness, brand
Menurut (Durianto, 2004), mendefinisikan ambassador berpengaruh positif brand
kesadaran merek (brand awareness) adalah awareness. Tagline dan brand ambassador
kesanggupan seorang calon pembeli untuk terhadap brand awareness berpengaruh
mengenali, mengingat kembali suatu merek positif. Jadi besar pengaruh tagline dan
sebagai bagian dari suatu kategori produk brand ambassador terhadap brand
tertentu. Terdapat empat tingkatan kesadaran awareness sebesar 23.8%, dan sisanya
merek. Berikut adalah tingkatannya dari yang sebesar 76.2% dipengaruhi oleh faktor lain
tertinggi hingga yang terendah: di luar variabel penelitian ini.

215
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

2. Chaidir (2018) melakukan penelitian yang tersebut dapat disimpulkan bahwa brand
berjudul Pengaruh Tagline Iklan Yamaha ambassador, tagline, dan jingle iklan versi
“Semakin Di Depan” terhadap Kesadaran iklan televisi Yamaha berpengaruh positif
Merek pada masyarakat Kecamatan dan signifikan terhadap brand awareness.
Samarinda Ulu di kota Samarinda 5. Bangun (2016) melakukan penelitian
memiliki tujuan untuk untuk mengetahui berjudul Pengaruh Advertising terhadap
adanya pengaruh tagline iklan Yamaha pembentukan Brand Awareness pada
“Semakin di Depan” terhadap kesadaran Zalora Indonesia, Hasil dari analisis
merek pada masyarakat Kecamatan Ulu di regresi linier sederhana dalam penelitian
Kota Samarinda. Hasil dari penelitian ini ini yaitu sebesar 0,885 satuan, yang
menunjukkan terdapat pengaruh tagline artinya bahwa terdapat pengaruh
iklan Yamaha “Semakin Di Depan” Advertising terhadap Brand Awareness
terhadap masyarakat kecamatan pada Zalora Indonesia. Nilai t hitung lebih
Samarinda Ulu di kota Samarinda. Dari besar dari t tabel yaitu 16,649 > 1,660,
hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hal ini menunjukkan bahwa adanya
dengan membagikan kuesioner dengan pengaruh Advertising terhadap Brand
jumlah responden sebesar 100 orang, awareness yang dilakukan oleh Zalora.
maka dapat dikatakan bahwa tagline Hasil analisis koefisien determinasi
berpengaruh sebesar 52,6% dengan menunjukkan hubungan variabel bebas
kesadaran merek masyarakat kecamatan Advertising dengan Brand Awareness
Samarinda Ulu di Kota Samarinda. sebesar 73,4%, dan sisanya 26,4%
Sisanya 47,4% berasal dari model lain. dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
3. Zulianto (2010) melakukan penelitian diteliti dalam penelitian ini.
berjudul Analisis Pengaruh Penggunaan
Tagline Dan Persepsi Konsumen Dalam 2.7 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Pembentukan Brand Awareness Suatu
Dengan berpedoman pada tinjauan peneliti
Produk (Studi kasus pada iklan Coca cola)
sebelumnya dan dengan kerangka pemikiran
yang bertujuan untuk menganalisis
bahwa tagline yang baik maka akan
hubungan antara penggunaan tagline yang
menimbulkan brand awareness yang baik, dan
dilakukan oleh Coca cola dan persepsi
mengingat JD.ID tergolong baru dalam
konsumen dalam pembentukan brand
industri e-commerce Indonesia, maka brand
awareness-nya. Dari hasil penelitian
awareness yang baik akan dibutuhkan untuk
diketahui bahwa secara parsial terdapat
dapat bersaing dengan e-commerce lain seperti
pengaruh yang signifikan antara variabel
Lazada, Tokopedia, Shopee, dll. Sehingga
penggunaan tagline terhadap pembentukan
pada penelitian ini, Tagline pada Brand
brand awareness Secara simultan
Awareness. Berikut ini adalah kerangka
(bersama-sama) variabel penggunaan
konseptual yang penulis rumuskan:
tagline dan persepsi konsumen
berpengaruh signifikan terhadap Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
pembentukan brand awareness. Kontribusi H0 (+)
perubahan tagline dan persepsi konsumen Brand
ditunjukkan oleh nilai R² = 0.546 atau Tagline (X)
Awareness
54,6%. Yang artinya 54,6% variabel
pembentukan brand awareness dapat
dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel Kerangka tersebut dibuat merujuk dari
independen (penggunaan tagline dan beberapa penelitian yang telah ada
persepsi konsumen). sebelumnya, berikut adalah penjelasannya:
4. Septiyanto (2016) melakukan penelitian
yang berjudul Pengaruh Brand Hasil penelitian dari Abiromo (2014)
Ambassador, Tagline, Dan Jingle Iklan menunjukkan bahwa tagline mempunyai
Versi Iklan Televisi Terhadap Brand pengaruh positif terhadap brand awareness.
Awareness (Studi pada Pengguna Produk Tagline memegang peran penting dalam
Yamaha Motor) dan dari penelitian pembentukan kesadaran merek, tagline yang

216
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

baik dan mudah diingat akan menciptakan populasi yang besar, sampel minimalnya
kesadaran merek pada konsumen. Brand adalah 100 responden atau lebih. Sehingga
awareness ini erat kaitannya dengan mindset, dalam penelitian ini, penulis menggunakan
dalam menciptakan mindset tersebut sampel, yaitu sebesar 100 responden.
melibatkan proses persepsi. Persepsi yang
Pengumpulan Data
menarik harus memiliki karakteristik mudah
diingat, unik, dan sering muncul. Dengan Data akan diperoleh dengan menggunakan
mengacu pada hal tersebut maka terciptalah metode survey dengan menggunakan
hipotesis sebagai berikut: kuesioner. Penelitian ini menggunakan dua
variabel, yaitu :
H0 : Tagline iklan berpengaruh positif pada
brand awareness. 1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel independen dalam penelitian
ini adalah tagline JD.ID yang
METODE PENELITIAN dilambangkan dengan X.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Jenis Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini
Jenis penelitian yang digunakan dalam adalah brand awareness yang
penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian dilambangkan dengan Y.
kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa
Operasionalisasi Variabel
angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui
Operasionalisasi variabel penelitian adalah
(Darmawan, 2013). Metode yang digunakan
kesimpulan dari variabel bebas, variabel
dalam penelitian ini adalah metode survei,
terikat yang digunakan dalam penelitian ini
pengumpulan data diperoleh dengan
dan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 3.1
menggunakan kuesioner. Penelitian ini akan
menjelaskan tentang operasionalisasi variabel
meneliti pengaruh tagline #DijaminOri dari
terdiri dari variabel, dimensi, indikator, dan
JD.ID terhadap Brand Awareness.
skala.
Populasi dan Sampel
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel
Sedangkan menurut Sugiyono (2013), populasi Penelitian
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas Variabel Dimensi Indikator Skala
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh Tagline (X 1) 1. Familiarity  Mudah diingat Ordinal
penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik (Darno,
kesimpulannya. Adapun populasi dalam 2007) 2. Differentiation  Kesesuaian dengan harapan
penelitian ini adalah semua orang yang pernah konsumen
 Mempunyai perbedaan yang
melihat marketing campaign dari JD.ID yang menjadi ciri khas dibanding
ber-tagline #DijaminOri. pesaingnya.
3. Message or  Kesesuaian dengan produk
Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah value
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang Brand 1. Top of mind  Merek yang disebutkan Ordinal
dimiliki oleh populasi tersebut. Peneliti Awareness pertama kali oleh konsumen
(Durianto, atau yang pertama kali
memiliki beberapa karakteristik untuk anggota 2004) muncul dalam benak
sampel yang telah disesuaikan dengan tujuan konsumen.
2. Brand recall  Pengingatan kembali terhadap
penelitian. Karakteristik sampel yang merek tanpa bantuan.
digunakan pada penelitian ini adalah orang
3. Brand  Tingkat minimal brand
yang pernah mengetahui marketing campaign recognition awareness, di mana
dari JD.ID yang ber-tagline #DijaminOri. pengenalan suatu merek
muncul lagi setelah dilakukan
Untuk penetapan besaran sampel merujuk pengingatan kembali lewat
bantuan
pada pendapat Aaker (1996) yang menyatakan 4. Unaware brand  Tingkat paling rendah dalam
bahwa penelitian survei dengan ukuran brand awareness, di mana
konsumen tidak menyadari
adanya suatu merek.
217
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

Uji Instrumen Penelitian adanya korelasi antar variabel bebas yaitu


tagline dan iklan Youtube. Dalam model
Uji Reliabilitas regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui korelasi diantara variabel bebas (Ghozali,
tingkat kestabilan suatu alat ukur (Ghozali, 2011). Uji multikolinearitas hanya bisa
2011). Konsep reliabilitas dalam arti dilakukan untuk model regresi linear
reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan berganda.
masalah kekeliruan pengukuran. Kekeliruan
pengukuran sendiri menunjukkan sejauh mana Uji Heteroskedastisitas
inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
dilakukan pengukuran ulang terhadap menguji apakah dalam sebuah model regresi
kelompok subyek yang sama (Matondang, terjadi ketidaksamaan varians residual dari
2009) satu pengamatan ke pengamatan yang lain
Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data tetap, maka disebut Heteroskedastisitas. Jika
yaitu dengan menggunakan rumus Alpha titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Cronbach. Kuesioner dikatakan variabel angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk
apabila nilai r cronbach Alpha > 0.6. Pada pola tertentu, maka tidak terjadi
umumnya reliabilitas kurang dari 0,6 dianggap heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Jika
tidak reliable, jika reliabilitas berada pada varians dan residual dari suatu pengamatan
kisaran 0,7 akan diterima, dan apabila 0,8 ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
maka dianggap reliabel (Sekaran & Bougie, homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
2010). Adapun perhitungan reliabilitas heteroskedastisitas. Suatu model regresi yang
menggunakan bantuan independen program baik adalah regresi yang tidak terjadi
SPSS versi 19. heteroskedastisitas.
Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang Analisis Regresi Linear Sederhana
digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen Analisis yang digunakan untuk mengetahui
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa seberapa besar pengaruh lebih dari satu
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013) variabel bebas terhadap satu variabel terikat
Kriteria penilaian uji validitas adalah: yaitu:
a. Apabila r hitung > r tabel, maka kuesioner Y= a + β1 X1 + e
tersebut valid. Keterangan:
b. Apabila r hitung < r tabel, maka dapat a = Konstanta
dikatakan item kuesioner tidak valid. Y = Brand Awareness
β1 = Koefisien Regresi
Uji Asumsi Klasik X1 = Tagline
e = Standar error
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji Uji Statistik t
apakah dalam model regresi, variabel Uji t juga merupakan pengujian pada variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi independen, tetapi dilakukan secara parsial.
normal. Model regresi yang baik adalah Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
memiliki distribusi data normal atau seberapa jauh pengaruh satu variabel
penyebaran data statistik pada sumbu independen secara individual dalam
diagonal dari grafik distribusi normal menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2011). Uji normalitas dilakukan (Ghozali, 2011)
dengan melihat penyebaran hasil pada sumbu Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan
diagonal grafik normal Probability Plot. uji dua pihak (two tails) ini berlaku ketentuan,
bahwa bila nilai hitung berada pada daerah
Uji Multikolinieritas penerimaan H0 atau terletak diantara nilai t
Uji multikolinieritas bertujuan menguji tabel, maka H0 diterima dan Ha di tolak. Nilai
apakah dalam model regresi ditemukan

218
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat kisaran 0,7 akan diterima, dan apabila 0,8
(+) atau (-) nya (Sugiyono, 2013). maka dianggap reliable (Sekaran & Bougie,
2010). Dengan demikian dapat dinyatakan
HASIL PENELITIAN DAN bahwa seluruh item pernyataan yang
PEMBAHASAN berhubungan dengan variabel penelitian telah
memenuhi uji reliabilitas dan kuesioner
Pre-test Kuesioner memiliki konsistensi untuk mengukur konstruk
Sebelum melakukan pengambilan data di atau variabel penelitian.
lapangan dan pengujian terhadap data,
Analisis Karakteristik Responden
kuesioner harus diuji terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa pernyataan yang telah Penulis menerapkan dua kriteria untuk
ditentukan valid dan reliabel dalam responden yang akan mengisi kuesioner
menjelaskan variabel – variabel penelitian. penelitian ini. Karakteristik sampel yang
Untuk mengukur instrumen penelitian digunakan pada penelitian ini adalah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji responden yang mengetahui marketing
validitas menggunakan korelasi r Pearson campaign dari JD.ID yang ber-tagline
sedangkan uji reliabilitas menggunakan alpha #DijaminOri
Cronbach. Uji coba kuesioner pada penelitian
Jenis Kelamin
ini melibatkan 30 responden. Berikut hasil uji
coba kuesioner dari 30 responden: Berikut ini adalah tabel karakteristik jenis
kelamin responden:

Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas dan Tabel 4. 2 Karakteristik Jenis Kelamin


Reliabilitas 30 Responden Karakteristik Frekuensi Persentase
Laki – Laki 46 46%
Uji Validitas Uji Reliabilitas Perempuan 54 54%
Variabel Item Nilai Ket.
r r
Ket. Cronbach’s Sumber: Data Primer 2018 (diolah)
Hitung Tabel
Alpha (α)
Tagline1 0.435 0.361 Valid 0.793 Reliabel Dari 100 responden yang mengisi
Tagline2 0.791 0.361 Valid kuesioner penelitian ini, 46 diantaranya
Tagline
(X1) Tagline3 0.818 0.361 Valid adalah laki – laki dan 54 nya adalah
Tagline4 0.844 0.361 Valid perempuan. Selisihnya tidak terlalu jauh
Tagline5 0.739 0.361 Valid membuktikan bahwa kampanye pemasaran
AW1 0.79 0.361 Valid 0.688 Reliabel
dari JD.ID mencakup semua gender.
Brand AW2 0.601 0.361 Valid
Awareness
(Y) AW3 0.786 0.361 Valid
AW4 0.699 0.361 Valid

Sumber: Data primer 2018 (diolah)


Berdasarkan uji validitas pada Tabel 4.1, Usia
menunjukkan bahwa nilai r hitung per item
Berikut adalah tabel karakteristik usia
pernyataan, bernilai positif dan lebih dari
responden yang dibagi menjadi 4 rentang usia:
0,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kuesioner terbukti valid, artinya bahwa semua Tabel 4. 3 Karakteristik Usia
butir pernyataan dalam kuesioner tersebut Karakteristik Frekuensi Persentase
dapat mengukur variabel penelitian. 18-25 tahun 81 81%
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas untuk 26-33 tahun 14 14%
data instrumen menunjukkan bahwa semua
34-41 tahun 4 4%
variabel menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha
42-49 tahun 1 1%
> 0,6. Kuesioner dikatakan reliabel apabila
nilai r Cronbach Alpha lebih dari 0.6. Pada Sumber: Data Primer 2018 (diolah)
umumnya reliabilitas kurang dari 0,6 dianggap
tidak reliabel, jika reabilitas berada pada

219
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

Pada karakter usia 18-25 tahun, responden Tabel 4. 5 Karakteristik Pendidikan


yang berusia tersebut mendominasi dengan
Karakteristik Frekuensi Persentase
jumlah 81% dan usia 42-49 memiliki SMA atau sederajat 45 45%
jumlah responden paling sedikit. Menurut Diploma atau sederajat 8 8%
Prensky (2011) yang dikutip dari Putri Sarjana (S1) atau 44 44%
sederajat
(2017) digital natives adalah generasi Magister (S2) atau 3 3%
dilahirkan ke dalam sebuah keadaan ketika sederajat
teknologi terus berevolusi dengan Sumber: Data Primer 2018 (diolah)
kecepatan yang terus bertambah.
Berdasarkan usia pengguna, mayoritas Dari 100 responden yang mengisi
pengguna Internet di Indonesia berusia 18- kuesioner tersebut, 45 orang adalah lulusan
25 tahun sesuai dengan kategori digital SMA dan 44 orang adalah lulusan sarjana
natives yang dimaksud oleh Prensky. Hal strata satu.
ini membuktikan bahwa target dari
kampanye pemasaran dari JD.ID adalah
kaum digital natives yang berumur 18-25 Uji Validitas dan Uji Reabilitas
tahun yang notabene lebih cepat menyerap Variabel
hal – hal baru. Uji Validitas
Pekerjaan Uji signifikansi dilakukan dengan
Penulis membuat enam karakteristik membandingkan nilai r hitung dengan r
pekerjaan untuk responden, berikut adalah tabel untuk degree of freedom (df)= n-2,
detail dari macam – macam pekerjaannya: dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan
alpha = 0.05. Jika r hitung lebih besar dari
Tabel 4. 4 Karakteristik Pekerjaan r tabel dan nilai positif, maka butir atau
Karakteristik Frekuensi Persentase pertanyaan atau indikator tersebut
Pegawai Negeri/TNI 7 7% dinyatakan valid (Ghozali, 2012). Dengan
Pegawai Swasta 30 30% responden sebanyak 100 sampel maka
Pelajar/ Mahasiswa 56 56%
Ibu Rumah Tangga 0 0%
nilai r-tabel yang diperoleh sebesar 0,1966.
Wiraswasta 4 4% Tabel 4. 6 Uji Validitas 100 Responden
Lainnya 3 3%
Variabel Item Uji Validitas
Sumber: Data Primer 2018 (diolah)
r Hitung r Tabel Ket.
Dari Tabel 4.4, kategori pelajar dan mahasiswa
mendominasi dengan persentasi 56% dan
pegawai swasta dengan persentase 30%. Hal Tagline (X1) Tagline1 0.745 0.196 Valid
ini membuktikan bahwa pegawai swasta dan Tagline2 0.784 0.196 Valid
mahasiswa adalah golongan yang sering Tagline3 0.841 0.196 Valid
berselancar di internet sehingga mengetahui Tagline4 0.812 0.196 Valid
tagline #DijaminOri dan pernah melihat iklan Tagline5 0.789 0.196 Valid
nya di Youtube. Brand Awareness1 0.857 0.196 Valid
Awareness Awareness2 0.845 0.196 Valid
(Y)
Awareness3 0.815 0.196 Valid
Pendidikan Awareness4 0.682 0.196 Valid
Karakteristik responden terakhir adalah Sumber: Data primer 2018 (diolah)
pendidikan terakhir yang ditempuh oleh
responden, penulis membagi menjadi empat Tabel 4.6 menujukan hasil uji validitas dari
kategori pendidikan. keempat variabel dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang. Hasil dari uji validitas
tersebut menunjukkan hasil yang baik, hal ini

220
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

dikarenakan keempat variabel tersebut normalitas yang sudah dilakukan:


memiliki nilai Pearson correlation atau nilai r
Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas
hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat Dari gambar 4.1 terlihat titik-titik menyebar di
pada kuesioner dikatakan valid. sekitar garis diagonal serta penyebarannya
mengikuti garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Reliabilitas
Mutikolinieritas terjadi apabila pada model
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui regresi ditemukan adanya korelasi antar
tingkat kestabilan suatu alat ukur (Ghozali, variabel independent. Setelah melakukan uji
2011) mutikolinieritas di software SPSS 19, maka
didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Uji Reliabilitas 100 responden
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikoleniaritas
Variabel Cronbach Keterangan a
Coefficients
Alpha
Tagline 0.852 Reliabel
Brand 0,815 Reliabel
Collinearity Statistics
Awareness
Sumber: Data primer 2018 (diolah) Model Tolerance VIF

1 (Constant)
Tabel 4.7 menunjukan hasil uji reliabilitas dari
ketiga variabel dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang. Hasil dari uji realibilitas Tagline ,693 1,443
tersebut menunjukkan hasil yang baik, hal ini
dikarenakan ketiga variabel tersebut memiliki
nilai Cronbach’s Alpha (α) di atas 0,8. a. Dependent Variable: Brand Awareness
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan
yang terdapat pada kuesioner dapat dipercaya
dan dikatakan reliabel. Dari Tabel 4.8 di atas dapat dilihat nilai
tolerance penelitian ini melebihi 0,1 dan VIF
penelitian ini tidak melebihi angka 10.
Uji Asumsi Klasik Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadinya multikolinieritas pada data
Setelah validitas dan reliabilitas item – item
penelitian ini.
pernyataan teruji, langkah selanjutnya adalah
menguji pemenuhan asumsi klasik regresi Regresi Linier Sederhana
linear sederhan. Uji asumsi klasik yang akan
Untuk mengetahui seberapa besar tagline dan
dilakukan yaitu uji normalitas,
iklan YouTube dari JD ID terhadap brand
multikolinearitas dan heteroskedastisitas.4.4.1
awareness, maka dilakukan perhitungan
Uji Normalitas
menggunakan software SPSS dengan hasil
sebagai berikut:
Berikut adalah gambar hasil pengujian
Tabel 4. 9 Regresi Linear Sederhana

Sumber: Data primer 2018 (diolah)

Variabel B T Sig Keteranga


n
(Constant) (0,326) (0,186) 0,853

Tagline (X1) 0,277 3,110 0,002 Positif dan


signifikan
Berdasarkan Tabel 4.9, model persamaan
regresi berganda yang dapat dituliskan dari

221
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

hasil pengujian tersebut adalah: pemasaran yang dilakukan oleh JD.ID.


Berangkat dari keadaan e-commerce di
Y = -0,326 + 0,277X1
Indonesia yang mayoritas mempunyai sistem
Dengan interpretasi sebagai berikut: dan pelayanan yang sama, namun tidak
a. b1 = 0,277, artinya tagline (X1) memberikan jaminan keaslian barang yang
berpengaruh positif terhadap brand dibeli. Perlu diketahui pula bahwa tagline
awareness (Y). Hasil ini menunjukkan yang baik terdapat beberapa indikator penting
bahwa semakin menarik tagline (X1), sebagai penunjang keberhasilan tagline dalam
maka akan meningkatkan brand menjalankan fungsinya. Penelitian ini
awareness (Y) pada diri konsumen. menggunakan tiga indikator untuk menilai
sebuah tagline. Indikator tersebut berupa
b. Persamaan diatas memiliki arti Brand Familiarity, Differentiation, and
Awareness (Y) akan bernilai negative Message/Value. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat
apabila tagline tidak ada atau bernilai nol. diketahui bahwa tagline berpengaruh sangat
signifikan dengan arah positif terhadap
peningkatan brand awareness. Dengan hasil
Uji Statistik t pengujian berdasarkan t hitung diketahui
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sebesar 3,110 > 1,98447 dengan nilai
apakah koefisien regresi pada tagline (X1). signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil < 0,05.
Untuk menguji model regresi variabel dapat Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa
diperoleh dengan menggunakan uji t. Tagline iklan berpengaruh positif pada
brand awareness, dapat diterima. Hal ini
t tabel = (α/2 : n-k) berarti sebuah tagline yang baik dan mudah
= (0,05/2 : 100-2) diingat akan membuat masyarakat mengenali
sebuah merek. Dari yang tadinya tidak
= (0,025 : 98) → dilihat pada distribusi t tabel mengetahui apa – apa mengenai sebuah merek
= 1,98447 (unaware of brand), sampai menjadi merek
yang diingat ketika ingin melakukan sebuah
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat dilihat pembelian di e-commerce. Pengaruh tagline
bahwa nilai t hitung untuk tagline (X1) adalah terhadap kesadaran merek dikatakan memiliki
sebesar 3,110 sedangkan nilai t tabel diperoleh pengaruh yang signifikan dilihat dari hasil
dari nilai tabel t student dengan tingkat perhitungan uji regresi sederhana yang
signifkan 5% untuk pengujian dua pihak dan menunjukkan hasil nilai yang signifikan ke
derajat bebas (n-k) 98 adalah 1,98447. Dapat arah positif. Tagline yang diusung oleh JD.ID
dilihat dengan jelas bahwa nilai t hitung lebih dalam hal ini adalah “Dijamin Ori”, melalui
besar dari nilai t tabel dengan derajat bebas 98, Tagline ini JD.ID ingin menyampaikan pada
atau p-value lebih kecil dari 0,05. Maka dapat masyarakat bahwa JD.ID ingin selalu
disimpulkan bahwa tagline (X1) berpengaruh memberikan jaminan yang tidak diberikan
positif dan signifikan terhadap brand oleh kompetitornya, yaitu jaminan keaslian
awareness. barang yang dibeli. JD.ID berharap dengan
Pembahasan mengusung tagline “Dijamin Ori” masyarakat
dapat lebih mudah dalam mengenal,
HO: Tagline iklan berpengaruh positif mengingat, dan diharapkan dapat memenuhi
pada brand awareness kebutuhan konsumen di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh penggunaan Tagline
#DijaminOri terhadap kesadaran merek JD.ID. KESIMPULAN DAN SARAN
Setiap tagline yang digunakan oleh perusahaan Kesimpulan
tertentu pasti mempunyai arti dan nilai
tersendiri bagi perusahaan tersebut, termasuk Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
juga dengan tagline #DijaminOri ini. Tagline yang telah dilakukan maka dapat ditarik
ini adalah kata penutup dari kampanye kesimpulan sebagai berikut berdasarkan hasil
regresi sederhana dapat disimpulkan bahwa

222
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

tagline #DijaminOri iklan Youtube dari JD.ID


berpengaruh sangat signifikan dengan arah
positif terhadap peningkatan brand awareness.
DAFTAR PUSTAKA
Abiromo, B. (2014). Pengaruh Tagline Dan
Saran
Brand Ambassador Terhadap Brand
Berdasarkan kesimpulan yang diatas, ada Awarenes Produk Kartu Perdana
beberapa saran yang dapat dikemukakan Simpati (Studi Kasus Pada Mahasiswa
penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
lain yang terkait dengan pemasaran produk Yogyakarta). Skripsi.
dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran
Bajaj, K. K., & Nag, D. (2005). E-Commerce:
tersebut antara lain sebagai berikut:
The Cutting Edge of Business. New
1. Kesadaran merek yang tinggi akan Delhi: Tata McGraw-Hill Education.
menjadikan sebuah produk menjadi yang
Bangun, B. T. (2016). Pengaruh Advertising
terdepan dipilih oleh konsumen pasar.
Terhadap Pembentukan Brand
Terlebih sekarang ini persaingan pun
Awareness Pada Zalora Indonesia. e-
menjadi semakin ketat. Berbagai macam
Proceeding of Management : Vol.3,
perang strategi seperti perang harga,
No.2 Agustus, 1.
layanan, dan lain-lain gencar dilakukan
oleh e-commerce lain. Membuat tagline Chaidir, M. (2018). Pengaruh Tagline Iklan
yang mudah dipahami dan diingat adalah Yamaha “Semakin Di Depan”
salah satu cara untuk meningkatkan brand terhadap Kesadaran Merek pada
awareness, namun JD.ID sebaiknya masyarakat Kecamatan Samarinda Ulu
membuat publikasi yang lebih merata di kota Samarinda. eJournal Ilmu
karena dengan merujuk data yang ada, Komunikasi Volume 6 No 1, 391-402.
masyarakat yang mengetahui tagline Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian
#DijaminOri adalah kaum digital natives Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja
(berumur 18-25 tahun) dan 56% nya Rosdakarya.
adalah mahasiswa, sedangkan dengan
umur 18-25 tahun dengan pekerjaan Darno. (2007). Efektifitas Tagline dalam
mahasiswa, kemungkinan belum Meningkatkan Brand Awareness
mempunyai penghasilan sendiri yang (Studi pada Mahasiswa Pengonsumsi
tetap. Maka JD.ID harus memperluas Produk Rokok, Minuman Teh, dan
cakupannya sehingga masyarakat dengan Minuman Bersoda). Universitas
umur di atas 30 bisa lebih aware dengan Negeri Semarang.
keberadaan JD.ID sehingga bisa Durianto, S. D. (2004). Brand Equity Ten-
mempertimbangkan saat ingin melakukan Strategi memimpin pasar. Jakarta:
pembelian suatu barang atau jasa. Gramedia Pustaka Utama.
2. Selain Tagline #dijamin ori, sebaiknya
JD.ID juga mempertimbangkan ke khas an Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian
lain. Dikarenakan makin banyaknya Manajemen: Pedoman Penelitian
pesaing yang mulai mengikuti cara ini Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan
dengan meyakinkan para konsumen nya Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang:
bahwa produk mereka asli. Tagline #pasti Badan Penerbit Universitas
murah, #pasti sampai patut Diponegoro.
dipertimbangkan, mengingat beberapa Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
kejadian yang terjadi saat ini barang yang Multivariate dengan Program IBM
dibeli ternyata lebih mahal dibandingkan SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
dengan toko online lain, begitu pun Universitas Diponergoro.
ketepatan barang sampai pada konsumen.
Hofstede, G. (2001). Culture’s Consequences:
Comparing Values, Behaviors,

223
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

Institutions, and Organizations Across Edition. New Jersey: Pearson Higher


Nations. Thousand Oaks, California: Education.
Sage Publications.
Laudon, K. C. (2009). Management
Hoffman, D., & Fodor, M. (2010). Can You Information Systems: International
Measure the ROI of Your Social Edition, 11/E. In K. C. Laudon,
Media Marketing? MIT Sloan Management Information Systems:
Management Review Vol.52 No.1, 41- International Edition, 11/E. Pearson
49. Higher Education.
JD.ID. (2017, 9 14). JD.ID Berikan Jaminan Matondang, Z. (2009). VALIDITAS DAN
Produk Asli Lewat Kampanye RELIABILITAS SUATU
#DijaminOri. Retrieved from Jd.ID: INSTRUMEN PENELITIAN.
https://www.jd.id/blog/jd-id-berikan- JURNAL TABULARASA PPS
jaminan-produk-asli-lewat-kampanye- UNIMED Vol.6 No.1, 87-97.
dijaminori_90.html
Maulana, R.F (2018). Tren Perilaku
KataData. (2017, 10 9). Potensi Ekonomi Konsumen Belanja Online Indonesia
Digital Indonesia. Retrieved from Tahun 2018 Menurut iPrice. Retrieved
databoks.katadata.co.id: from: id. techinasia.com:
https://databoks.katadata.co.id/datapub https://id.techinasia.com/tren-perilaku-
lish/2017/10/09/inilah-potensi- konsumen-online-indonesia-menurut-
ekonomi-digital-indonesia iprice. Diakses pada tanggal 10
desember 2018.
KataData. (2018, 2 12). 2022, Penjualan e-
Commerce Indonesia Mencapai US$ Putri, S. D. (2017). Pengaruh Online
16 Miliar. Retrieved from Marketing Campaign
databoks.katadata.co.id: #Samyangchallenge terhadap
https://databoks.katadata.co.id/datapub Consumer Behaviour Digital Natives
lish/2018/02/12/2022-penjualan-e- Pengguna Youtube di Indonesia.
commerce-indonesia-mencapai-rp-16- PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu
miliar Hubungan Masyarakat, Volume 1, No.
2, 132-141.
KataData. (2018, 1 19). YLKI: Keluhan
Terbanyak Konsumen Selama 2017 Rustan, S. (2009). Mendesain Logo. Jakarta:
Soal Toko Online. Retrieved from PT Gramedia Pustaka Utama.
https://katadata.co.id:
Sekaran, U., & Bougie, R. (2010). Research
https://katadata.co.id/berita/2018/01/1
Methods for Business: A Skill Building
9/ylki-keluhan-terbanyak-konsumen-
Approach. John Wiley dan Sons.
selama-2017-soal-toko-online
Septiyanto, I. B. (2016). Pengaruh Brand
Katawetawaraks, C., & Wang, C. (2011).
Ambassador, Tagline, Dan Jingle
Online Shopper Behavior: Influences
Iklan Versi Iklan Televisi Terhadap
of Online Shopping Decision. Asian
Brand Awareness Studi Pada
Journal of Business Research Vol. 1,
Pengguna Produk Yamaha Motor).
Number 2, 66-74.
Skripsi.
Kim, Y., Sohn, D., & Choi, S. M. (2011).
Setiawan, S.R.D (2014). Ketika Orang
Cultural difference in motivations for
Indonesia Lebih Senang Belanja
using social network sites: A
Online. Retrieved from kompas.com:
comparative study of American and
https://ekonomi.kompas.com/read/201
Korean college students. Computers in
4/10/13/084300126/Ketika.Orang.Indo
Human Behavior 27.1, 365-372.
nesia.Lebih.Senang.Belanja.Online.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Diakses pada 10 Desember 2018.
Management Global Edition 14e

224
Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI)
Volume 1 Nomor 04 - Desember 2018

Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tabachnick, B., & Fidell, L. (2007). Using
Multiviariate Statistic (5th ed). New
Jersey: Pearson Education Inc.
Zulianto, E. (2010). Analisis Pengaruh
Penggunaan Tagline Dan Persepsi
Konsumen Dalam Pembentukan
Brand Awareness Suatu Produk (Studi
Kasus Pada Iklan Coca Cola) . Skripsi.

225

Anda mungkin juga menyukai