Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ZAKAT
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Fiqh
Diampu oleh : H. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Ayu Nur Widyaningsih 23070180010
Khoiriyah 23070180079
Lina Tri Puji Astuti 23070180086

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019

i
i
A. Pendahuluan
Zakat merupakan salah satu rukun islam yang berarti setiap umat islam
wajib melaksanakannya. Sedang orang awam banyak yang tidak mengeluarkan
zakat dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka tentang zakat. Banyak
orang mengaku islam namun mereka tidak melaksanakan rukun islam yang
satu ini. Misal saja para pejabat negara yang berkewaajiban untuk membayar
zakat atas profesi mereka yang sudah mewajibkan membayar zakat maal.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar para pembaca bisa memahami makna
zakat, macamnya, penerima zakat, hikmah dan pendayagunaannya. Sehingga
umat islam mengetahui tidak hanya diri mereka saja yang perlu dizakati, tetapi
harta mereka juga perlu dizakati.
B. Pembahasan
1. Pengertian Zakat
Zakat berasal dari kata zaka yang bermakna bertambah dan
berkembang. 1 Menurut Bahasa berarti nama’ (kesuburan, tumbuh dan
berkembang), thaharah (kesucian), barakah (keberkahan) dan tazkiyah,
tathhir (mensucikan jiwa dan harta).2
Zakat secara istilah adalah kadar harta yang wajib di keluarkan telah
ditetapkan oleh Allah SWT kepada setiap muslim yang mampu untuk
mencapai keridhaan Allah SWT, berfungsi membersihkan jiwa orang yang
berzakat dan membebaskan beban orang yang membutuhkan.3
Zakat adalah tambahan atau kelebihan. Sedangkan menurut hukum
syariah, zakat adalah ibadah karena Alloh Swt. dengan cara mengeluarkan
sebagin kecil dari harta yang telah ditentukan menurut hukum dengan cara-
cara tertentu.4
Menurut beberapa definisi diatas, zakat adalah ibadah karena Alloh
Swt. dengan mengeluarkan sebagian harta dengan ketentuan sesuai syariah
yang berfungsi untuk menyucikan jiwa ataupun harta.

1
Yusuf Qardhawi, Fiqh zakat, juz 1 (Kairo, Maktabah Wahbah, 2006), hlm. 55.
2
Mu’jam al-Wasith, juz 1, hlm. 398.
3
Husain Hasan al-Khtib, Muhasabah az-Zakat, hlm. 19.
4
Adil Sa’di, Fiqhun Nisa Shiyam-Zakat-Haji, (Jakarta Selatan: Hikmah, 2008), hlm. 159

1
2. Dalil Kewajiban Zakat

ِ َّ َ‫الز َكاة َ ۚ َو َما تُقَ ِد ُموا ِِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ِم ْن َخي ٍْر تَ ِجدُوهُ ِع ْند‬
ۗ ‫َّللا‬ َّ ‫ص ََلة َ َوآتُوا‬َّ ‫َوأ َ ِقي ُموا ال‬
‫صير‬ ِ ‫َّللاَ ِب َما ت َ ْع َملُونَ َب‬
َّ ‫ِإ َّن‬
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apapun yang
kalian kerjakan bagi diri kalian, tentu kalian akan mendapat pahalanya di
sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kalian
kerjakan”. [Q.S Al Baqoroh:110].
3. Asnaf Delapan (8)
Golongan yang berhak menerima zakat ada 8, yakni fakir, miskin,
amil, muallaf, riqab, garim, sabilillah dan ibn sabil.
a. Fakir dan Miskin
Fakir adalah orang orang yang tidak mempunyai harta dan tidak
pula mempunyai mata pencaharian. Sedangkan miskin adalah orang yang
mempunyai harta dan mata pencaharian tetapi dibawah kecukupan.
Fakir miskin adalah golongan yang diberi saham zakat oleh Allah
SWT, karena sasaran utama zakat adalah untuk menumpas kemiskinan
dan kemelaratan di kalangan kaum muslimin. 5
b. Amil
Amil adalah orang yang mengurus segala permasalahan mengenai
zakat. Amil bukan termasuk fakir miskin. Amil diberi bagian zakat
karena itu merupakan hasil dari pekerjaannya.
Syarat yang boleh dikategorikan sebagai amil yaitu: 1) orang yang
ditugasi mengambil zakat sepersepuluh; 2) penulis; 3) pembagi zakat
untuk para mustahiq-nya; 4) penjaga harta yang dikumpulkan.6
c. Muallaf
Muallaf adalah mereka yang diharapkan kecenderungan atau
keyakinannya dapat bertambah rerhadap Islam, atau terhalangnya niat

5
As-Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, hlm. 104.
6
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian berbagai Mazhab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), hlm. 282-283

2
jahat mereka atas orang miskin, atau harapan akan adanya kemanfaatan
mereka dalam membela dan menolong kaum muslimin dari musuh.7
d. Riqab
Yang dimaksud riqab oleh ayat 60 dari surah At-Taubah yaitu
segala mereka yang hendak melepaskan dirinya dari ikatan riqab atau
perbudakan.8 Riqab adalah memerdekakan budak belian. Implikasi riqab
pada zaman sekarang yaitu dengan membebaskan buruh-buruh kasar dari
belenggu majikannya yang mengeksploitasi tenaganya. Hal ini kerap
terjadi di negara yang semakin sulit mengatasi masalah
perekonomiannya.
e. Garimin (orang yang berhutang)
Menurut Imam Malik, asy-Syafi’I dan Ahmad, bahwa orang yang
mempunyai hutang terbagi dua golongan. Pertama adalah orang yang
berhutang untuk memenuhi kemaslahatan dirinya sendiri dan yang kedua
adalah orang yang berhutang untuk kemaslahatan masyarakat.9
f. Fi Sabilillah
Di antara ulama dulu dan sekarang ada yang meluaskan arti
sabilillah, tidak khusus pada jihad yang berhubungan dengan Tuhan,
tetapi ditafsirkan pada semua hal yang mencakup kemaslahatan taqaruh
dan perbuatan baik, sesuai dengan penerapoan arti asal kalimat
tersebut.10
g. Ibnu Sabil
Menurut para ulama Ibnu Sabil adalah qiyasan untuk musafir, yaitu
orang yang melintas pada suatu daerah lain untuk melaksanakan suatu
hal yang baik, tidak untuk kemaksiatan.11

7
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: PT Pustaka Litera Antamusa, 1998), hlm. 563.
8
Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984), hlm. 192.
9
As-Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah,, hlm. 545
10
Ibid., hlm. 611
11
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian berbagai Mazhab, hlm. 289.

3
4. Zakat Fitrah Dan Zakat Maal
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan zakat yang disyari’atkan dalam agama
islam berupa satu sho’ dari makanan pokok yang dikeluarkan seorang
muslim diakhir romadhon, dalaam rangka menampakkan rasa syukur
atas nikmat-nikmat allah dalam berbuka dari puasa romadhon dan
penyempurnaannya.12
Zakat fitrah merupakan zakat jiwa (zakat al-nafs) yaitu kewajiban
berzakat bagi setiap individu baik bagi orang yang sudah dewasa maupun
belum dewasa, dan dibarengi dengan ibadah puasa(shaum).13
Zakat fitrah pada bulan ramadhan, dinamakan demikian karena
kembali fitrah disebabkan bulan ramadhan. Menyandarkan bulan
ramadhan pada fitrah seperti menyandarkan sesuatu pada penyebabnya.14
Jadi, zakat fitrah adalah ibadah wajib bagi setiap muslim dengan
mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki berupa makanan pokok untuk
dibagikaan kepada yang berhak menerima dengan tujuan menyucikan
jiwa karena alloh swt. pada akhir bulan romadhon.
Ukuran harta yang dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah satu sho’,
berupa makanan pokok daerah masing-masing. Misalnya, beras, kurma,
gandum, jagung atau yang lainnya. Sedang waktu mengeluarkan zakat
fitrah adalah dihari-hari terakhir bulan romadhon sampai sebelum shalat
id didirikan.
2. Zakat Maal
Zakat maal adalah bagian dari harta kekayaan seseorang (juga
badan hukum), yang wajib dikeluarkan oleh golongan orang-orang
tertentu setelah dimiliki dalam jangka waktu tertentu dan dalam jumlah
minimal tertentu.15

12
Zulkifli, Rambu-rambu Fiqh Ibadah, (Yogyakarta: Kalimedia, 2006), hlm. 187
13
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.
78
14
Adil Sa’di, Fiqhun Nisa Shiyam-Zakat-Haji, (Jakarta Selatan: Hikmah, 2008), hlm. 200
15
Zulkifli, Rambu-rambu Fiqh Ibadah, (Yogyakarta: Kalimedia, 2006), hlm. 167

4
Zakat maal adalah zakat kekayaan, artinya zakat yang dikeluarkan
dari kekayaan atau sumber kekayaan itu sendiri. Uang adalah kekayaan.
Pendapatan dari profesi, usaha, investasi merupakan sumber dari
kekayaan.16
Dari kedua pengertian diatas, maka zakat maal adalah zakat yang
dikeluarkan dengan tujuan untuk menyucikan harta benda yang dimiliki
ketika sudah mencapai nishab(jumlah minimal) dan haul(jangka waktu).
Adapun beberapa harta kekayaan yang wajib dizakati yaitu: Emas
dan perak, binatang ternak, tanaman dan buah-buahan, dan harta
perniagaan.
3. Sistem Pemungutan Zakat
Zakat dapat dipungut dan diperhitungkan dengan dua jenis sistem,
yaitu:
a. Self assessment, yaitu zakat dihitung dan dibayarkan sendiri oleh
muzakki atau disampaikan ke lembaga swadaya masyarakat atau
badan amil zakat untuk dialokasikan kepada yang berhak. Sistem
inilah yang digunakan di Indonesia.
b. Official assessment, yaitu zakat akan dihitung dan dialokasikan oleh
pihak yang berwenamg, misalnya badan-badan yang ditunjuk oleh
pemerintah. Disini muzakki hanya memberikan informasi tentang
kekayaannya kepada para penilai dan penghitung zakat kekayaan. 17
5. Hikmah dan Pendayagunaan Zakat
Menurut Hasbi ash Shiddiqy hikmah zakat dibagi menjadi 4.
Sementara Wahbi Sulaiman Goza menambahkan dari segi eksistensi harta
benda itu sendiri. Jadi, menurut keterangan di atas hikmah zakat dibagi
menjadi 5 yaitu :
1. Hikmah zakat bagi Muzakki
Jika seseorang melaksanakan kewajiban zakat, maka ia berarti
telah melakukan tindakan preventif bagi terjadinya kerawanan sosial

16
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.
80
17
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.
100-101

5
yang umumnya dilatarbelakangi oleh kemiskinan dan ketidakadilan
seperti terjadinya pencurian, perampokan, maupun kekerasan yang
diakibatkan oleh kekayaan.
2. Hikmah zakat bagi Mustahiq
Zakat sesungguhnya bukanlah sekedar memenuhi kebutuhan para
mustahiq akan tetapi memberi kecukupan dan kesejahteraan kepada
mereka dengan cara memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi
miskin.
3. Hikmah zakat keduanya
Zakat sebagai suatu kewajiban dan kebutuhan bagi seorang muslim
yang beriman. Hikmah zakat keduanya yaittu, antara lain: a)
Menghilangkan rasa kikir bagi pemilik harta; b) Membersihkan sikap
dengki dan iri hati bagi orang-orang yang kurang; c) Mengurangi
perbedaan kelas dan berhasilnya dalam mewujudkan pendekatan dari
kelas-kelas dalam masyarakat; d) Menciptakan suasana aman dan
tentram yang melindungi seluruh masa. Dengan demikian akan
menyebabkan tersebarnya keamanan masyarakat dan berkurangnya
tindakan kriminalitas.
4. Hikmah Kekhususan dari Allah
Dari segi kepentingan harta benda yang dizakiti, zakat mempunyai
hikmah: a) Memberikan suatu jaminan untuk membentengi harta
kekayaan tersebut dari kebinasaan; b) Memberikan keberkatan serta
kesucian dari kotoran dan subhat; c) Adanya balasan kebaikan dari Allah,
dengan mengabulkan do’a dari para penerima zakat yang telah
memberikan bantuan.
5. Hikmah zakat dari eksistensi harta
Hikmah dari eksistensi harta itu sendiri yaitu, antara lain: a)
Menjaga dan memelihara harta dari pendosa dan pencuri; b) Hidup
menjadi tentram tanpa ada rasa ketakutan dan kekhawatiran menjaga
harta mereka.18

18
Zulkifli, Rambu-rambu Fiqh Ibadah, (Yogyakarta: Kalimedia, 2006), hlm.165-167

6
Pendayagunaan zakat
Berbicara tentang pendayagunaan zakat berarti membicarakan usaha
atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari
penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah sesuai dengan tujuan
zakat yang disyariatkan. Dalam pendayagunaan zakat, zakat diberikan
kepada delapan asnaf, manfaat zakat itu dapat diterima dan dirasakan
manfaatnya dan sesuai dengan keperluan mustahiq (konsumtif atau
produktif). Biasanya pendisbtribusian dilakukan oleh sebagian lembaga-
lembaga amil di Indonesia yang sudah berkembang saat ini. Awalnya
pendayagunaan zakat dilakukan secara konsumtif, namun saat ini sudah
mulai tersadar untuk melaksanakan pendayagunaan secara produktif.
C. Penutup
Zakat adalah jumlah harta yang wajib di keluarkan kepada setiap muslim
yang mampu untuk mencapai keridhaan Allah SWT, berfungsi membersihkan
jiwa orang yang berzakat dan membebaskan beban orang yang membutuhkan.
Golongan yang berhak menerima zakat ada 8, yakni fakir, miskin, amil,
muallaf, riqab, garim, sabilillah dan ibn sabil. Zakat fitrah adalah ibadah wajib
bagi setiap muslim dengan mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki berupa
makanan pokok untuk dibagikaan kepada yang berhak menerima dengan
tujuan menyucikan jiwa karena alloh swt. pada akhir bulan romadhon. Zakat
maal adalah zakat yang dikeluarkan dengan tujuan untuk menyucikan harta
benda yang dimiliki ketika sudah mencapai nishab(jumlah minimal) dan
haul(jangka waktu). Hikmah zakat terdapat 5 yaitu hikmah bagi penerima zakat,
pemberi zakat, gabungan antara keduanya, hikmah yang khusus dari Allah, dan
hikmah dari eksistensi harta itu sendiri.
Daftar Pustaka
Al-Zuhayly, Wahbah.1995.Zakat Kajian berbagai Mazhab.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Al-Khtib, Husain Hasan. Muhasabah az-Zakat.
Mu’jam al-Wasith, juz 1.
Mursyidi. 2006. Akuntansi Zakat Kontemporer. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Qardhawi, Yusuf. 2006. Fiqh zakat, juz 1. Kairo: Maktabah Wahbah.

7
Sabiq, As-Sayyid. Fiqh as-Sunnah.
Sa’di, Adil. 2008. Fiqhun Nisa Shiyam-Zakat-Haji. Jakarta Selatan: Hikmah.
Zulkifli. 2006. Rambu-rambu Fiqh Ibadah. Yogyakarta: Kalimedia.
Qardawi, Yusuf.1998.Hukum Zakat.Jakarta: PT Pustaka Litera Antamusa.
Ash-Shiddieqy, Hasbi.1984.Pedoman Zakat,.Jakarta: PT Bulan Bintang.

Tanya Jawab :
1. Bagaimana bagian-bagian zakat per bidang?
Jawaban :
a. Harta Perniagaan: nishab harta perniagaan adalah 20 dinar (setara dengan
85 gram emas murni). Adapun besarnya zakat adalah 2,5%.
b. Hasil Pertanian : Ketentuan Nishab (batas kewajiban zakat) hasil pertanian
adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Kadar zakat untuk hasil pertanian
yaitu apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mataair, maka zakatnya
10% dari hasil perolehan (panen) dan apabila diairi dengan cara disiram /
irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5% dari hasil perolehan
(panen).
c. Zakat Profesi: nishab zakat profesi senilai 85 gram emas dan jumlah zakat
yang wajib dikeluarkan adalah 2,5%.
d. Emas dan Perak: nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan
perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Jumlah zakat yang wajib
dikeluarkan adalah 2,5%.
e. Binatang Ternak: Hitungan nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan
nishab sapi yaitu 30 ekor. Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya
bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah
terkena wajib zakat. Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara
dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85
gram emas, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %.
2. Jika ada seorang pns dengan gaji perbulan 5.000.000, maka berapa zakat yang
harus dikeluarkan?
Jawaban: kewajiban zakat profesi sebesar 2,5%.

8
2.5
× (5.000.000 × 12) = 1.500.000, maka zakat yang harus dikeluarkan
100

yaitu 1.500.000 dalam satu tahun.


3. Gharim terdapat 2. Untuk diri sendiri dan masyarakat. Nah dari itu semua mana
yang harus diutamakan?
Jawaban: gharim terdapat dua yaitu orang yang berhutang untuk memenuhi
kemaslahatan dirinya sendiri dan yang kedua adalah orang yang berhutang
untuk kemaslahatan masyarakat. Maka keduanya berhak mendapatkan zakat
sesuai ketentuan, tanpa memperdulikan mana yang lebih utama.
4. Jika ada bayi yang meninggal di bulan ramadhan, apakah bayi tersebut harus
dizakati?
Jawaban: Tidak mewajibkan untuk dizakiti, namun sebagian ulama ada yang
mengatakan ketika bayi itu sudah merasakn bulan ramadhan, baik meninggal
maupun melahirkan, maka bayi tersebut wajib dizakati.
5. Apa perbedaan fakir dan miskin?
Jawaban: fakir adalah orang yang tidak memiliki harta maupun penghasilan
sama sekali, sehingga tidak ada faktor yang dapat mencukupi penghidupannya.
Sedangkan miskin adalah orang yang memiliki harta maupun penghasilan,
akan tetapi harta dan penghasilannya tidak mencukupi selruh penghidupannya.
6. Di era mineal sekarang, banyak sekali masyarakat yang menanam saham di
perusahaan. Apakah saham juga dizakati?
Jawaban: ya, saham harus dizakati, karena saham adalah bagian kekayaan yang
dimilki oleh umat islam. Investir wajib menzakatkan saham apabila mencapai
ambang batas nishab, senilai 85 gram emas murni, sebesar 2.5%.
7. Jika ada seorang pemilik emas senilai nisab yang harus dizakati. Emas tersebut
diberikan kepada saudaranya semua. Lalu siapa yang harus membayar zakat?
Jawaban: jika emas tersebut sudah diberikan kepada saudaranya maka yang
wajib zakat yaitu orang yang diberi emas tersebut.
8. Waktu pengeluaran zakat yang paling diutamakan?
Jawaban: waktu yang paling utama dalam pengeluaran zakat fitrah yaitu
setelah terbit fajar dan sebelum shalat hari raya.

Anda mungkin juga menyukai