PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kanker nasofaring?
2. Apa yang dimaksud dengan cisplatin?
3. Mengapa cisplatin dikombinasikan dengan obat kanker lain pada
pengobatan kanker nasofaring?
2
BAB II
ISI
2.1 Kanker Nasofaring
Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas epitel nasofaring
yang merupakan suatu tumor ganas utama di nasofaring pada daerah
endemis. Karsinoma nasofaring adalah tipe tumor dengan distribusi
endemis yang unik.1 Karsinoma nasofaring ini dapat ditemukan
diseluruh negara dari lima benua tetapi insiden tertinggi terdapat di Cina
bagian selatan khususnya di provinsi Guangdong dan jarang ditemukan
di Eropa dan Amerika Utara.2 Insiden di provinsi Guangdong pada pria
mencapai 20-50/100000.1 Insiden kejadian kanker nasofaring
dihubungkan dengan faktor geografi dan latar belakang etnik (Rahman,
et al., 2015).
Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan kanker kepala
dan leher terbanyak di temukan di Indonesia. Tumor ini sifatnya
menyebar secara cepat ke kelenjar limfe leher dan organ jauh, seperti
paru, hati, dan tulang (Munir, 2007). Penelitian di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya selama periode tahun 1996-2000, didapatkan 887 penderita
KNF (41,90%) dari 2119 penderita tumor ganas kepala-leher. Terapi
yang diberikan umumnya berupa radiasi (radioterapi) sebagai treatment
of choice. Terapi KNF dengan radioterapi konvensional seperti ini
seringkali hasilnya kurang memuaskan (Kentjono, 2003).
2.2 Cisplatin
Cisplatin merupakan obat utama dan paling sering sering dipakai
pada terapi kanker kepala dan leher. Cisplatin biasanya diberikan dalam
waktu 2-6 jam dengan dosis 60-120 mg/m2. Efek toksik pada renal
biasanya terjadi, termasuk terjadinya azotemia moderat, kebocoran
elektrolit khususnya magnesium dan potassium. Efek toksik lainnya
adalah mual dan muntah, neurotoksik perifer, ototoksik, dan mielosupresi
yang terjadi setelah diberikan beberapa kali kemoterapi. Dosis pemberian
berkisar 60-120 mg/m2 yang diberikan setiap 3-4 minggu dengan respon
parsial lebih kurang 15-30 % (Witte, 1998).
3
Efek toksik cisplatin khususnya efek nefrotoksik dan neurotoksik,
telah dikembangkan analog obat ini dengan tujuan mempertahankan efek
antitumornya dan mengurangi efek toksiknya. Contohnya adalah
carboplatin yang mempunyai efek neorotoksik dan nefrotoksik yang
lebih kecil. Keuntungan lainnya adalah cara pemberian yang lebih
mudah. Karena efek mual dan muntahnya lebih kecil, carboplatin dapat
diberikan tanpa perawatan dan hidrasi yang ketat (Witte, 1998).
4
diberikan setiap 3 minggu dengan syarat bila adanya respon terhadap
kemoterapi.
Penggunaan carboplatin kombinasi radiasi serta terapi adjuvant
carboplatin dengan 5-flourourasil menunjukkan peningkatan
kelangsungan hidup pasien 89,7% selama 3 tahun (Dechamphunkul et
al., 2011). Kombinasi paclitaxel dan carboplatin merupakan rejimen
terapi yang perlu dipertimbangkan karena memiliki toleransi yang baik
(Mustajabah et al., 2012).
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis diharapkan dapat lebih banyak mempelajari literasi-literasi
terkait untuk meambah pengetahuan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Hendarsih, E., Amaylia, O., Rachmat, S., Imam, S., & Bethy, S. H. 2014.
Ekspresi Vascular Endothelial Growth Factor dan Ekspresi Tissue
Factor berdasarkan Respons Terapi Kemoradiasi Cisplatin pada
Penderita Karsinoma Nasofaring Stadium Lanjut. MKB, 1(47):2.
Kentjono, W. A. 2003. Perkembangan Terkini Penatalaksanaan Karsinoma
Nasofaring. Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, 2(14):1.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. 2017. Kanker Nasofaring. Jakarta
: Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran.
Munir M. 2007. Keganasan di bidang telinga hidung tenggorok. Dalam:
Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher, ed
6, Jakarta:Balai Penerbit FKUI. Hal. 162.
Mustajabah, L., Didik, S., & Sudarso. 2012. Pola Terapi Pada Pasien Kanker
Nasofaring di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Pharmacy,
02(09):3.
Rahman, S., Bestari, J. B., & Histawara, S. 2015. Faktor Risiko Non Viral
Pada Karsinoma Nasofaring. Jurnal Kesehatan Andalas,4(3):1.