Penelitian biologi sederhana ini mempunyai tujuan penting untuk anak–anak agar:
1. mengetahui bahwa bernapas itu penting dan merupakan proses dalam hidup yang otomatis;
2. mengamati dan mencatat data dalam proses pernapasan;
3. memperagakan bagaimana udara masuk dan keluar dalam proses pernapasan di paru–paru;
4. mengamati bagaimana pernapasan dapat berubah seiring dengan perubahan aktivitas yang
berbeda pula; dan
5. penggunaan perhitungan sebagai alat untuk mengumpulkan data.
Aktivitas 1
Mengumpulkan salah satu gas yang keluar dari napas yang kita embuskan.
Materi
Handuk basah, cermin tangan
Prosedur
Gunakan handuk basah untuk membersihkan dan mengeringkan cermin. Pegang cermin
mendekati mulut, tetapi tidak menyentuhnya. Embuskan dua atau tiga napas ke hadapan
cermin tersebut. Periksa apa yang terjadi pada permukaan cermin.
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada cermin?
2. Mengapa cermin tersebut memburam?
Aktivitas 2
Mendengarkan napas teman; menghitung embusan napas dalam satu menit.
Materi
Stetoskop (bila diperlukan); jam atau stopwatch dalam genggaman tangan, kartu penanda tiap
napas yang dilakukan setiap anak
Prosedur
Percobaan 1
Gunakan stetoskop untuk mendengarkan secara jelas embusan napas teman. Tahan napas
selama mungkin untuk menghitung seberapa lama setiap anak dapat menahan napas.
Percobaan 2
Tiap anak berpasangan; satu anak bernapas, anak yang lain menghitung dengan memegang
jam atau stopwatch. Dalam keadaan tenang, anak yang bernapas duduk tenang (berbaring
lebih efektif). Dalam 1 menit, secara serentak anak yang memegang alat penghitung
menghitung berapa kali embusan napas teratur yang dilakukan pasangannya. Setelah selesai,
lalu bertukar pasangan dan lakukan prosedur yang sama.
Percobaan 3
Sebelum memulai menghitung napas di percobaan 2, anak-anak yang bernapas berlari-lari di
tempat atau melompat-lompat di tempat terlebih dahulu selama 60 detik. Bila telah selesai,
ulangi aktivitas percobaan 2.
Jangan lupa untuk mencatat setiap perhitungan napas dalam setiap percobaan di kartu anak–
anak yang telah disediakan.
Pertanyaan:
1. Dalam kasus seperti apa kita bernapas lebih dari biasanya? Kenapa?
2. Apakah menurutmu kita akan bernapas lebih cepat atau lebih lambat setelah berlari
selama 10 menit?
3. Mengapa kita tidak bisa menahan napas selama lebih dari 5 menit?
Aktivitas 3
Membuat paru–paru buatan
Materi
Gunting atau cutter (karena menggunakan alat tajam, diperlukan perhatian lebih); 1 atau 2
liter botol air mineral bekas; beberapa buah balon
Prosedur
Potong dan buang bagian bawah botol. Masukkan balon ke dalam botol dari mulut botol
dengan ujungnya terlebih dahulu, renggangkan hingga dasar botol. Potong bagian atas
balon.Lalu, masukkan botol tadi ke dalam balon dengan bagian bawahnya terlebih dahulu.
Pegang botol tersebut. Dengan tangan lainnya, gerakkan permukaan balon di bagian bawah
botol dengan cara menarik dan mendorongnya.
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada balon?
2. Mengapa balon tersebut mengembang dan mengempis?
3. Bagian otot mana yang digunakan untuk melakukan pernapasan dan bagaimana hal
tersebut dilakukan bila melihat dari percobaan tersebut?
BAB 2 PENCERNAAN
Materi Belajar
Pencernaan makanan adalah suatu proses penguraian makanan menjadi sari-sari
makanan untuk digunakan di dalam tubuh, yaitu untuk pertumbuhan, memperbaiki bagian
yang rusak,dan untuk sumber energi.
Proses pencernaan makanan di mulai dari rongga mulut. kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, poros dan dubur. Proses pencernaan makanan terdiri atas dua cara, yaitu
mekanik (fisika) dan kimia. Makanan di cerna secara mekanik oleh gigi dan gerakan otot
lambung. Pencernaan secara kimia dilakukan dengan bantuan enzim-enzim pencernaan.
Pada saat kita menelan makanan, tenggorokan akan di tutup oleh suatu katup yang
disebut epiglotis. Selain itu pada saat mengunyah makanan di dalam mulut, gerakan mekanik
oleh gigi dibantu oleh kelenjar-kelenjar ludah yaitu kelenjar di bawah lidah, kelenjar parotis,
dan kelenjar bawah rahang. Selain terdapatnya kelenjar-kelenjar tersebut, lidah juga memiliki
fungsi sebagai berikut:
· Membasahi makanan supaya mudah ditelan
· Mengandung enzim ptialin yang berguna untuk pencernan zat tepung (amilum)
· Membuat makanan bersifat basa
· Membersihkan lidah
Proses pencernaan.
Makanan yang telah di kunyah di dalam mulut akan ditelan masuk ke kerongkongan.
Kemudian gumpalan makanan tadi di dorong ke dalam lambung dengan gerakan peristaltis.
Di dalam lambung, makanan di adu-aduk dan dicampur dengan getah lambung sehingga
menjadi cairan. Setelah itu sedikit demi sedikit makanan masuk ke dalam usus 12 jari untuk
dicernakan lebih lanjut. Dari usus 12 jari makanan masuk ke bagian usus halus lainnya dan di
sempurnakan pencernaannya. Selanjutnya, sari-sari makanan diserap. Sisa makanan
kemudian masuk ke dalam usus besar. Disini makanan di serap airnya dan di busukkan.
Selanjutnya sisa makanan masuk ke dalam poros usus untuk akhirnya dikeluarkan lewat
lubang pelepasan.
Tujuan Percobaan
· Dengan percobaan ini siswa dapat menjelakan bagaimana proses pencernaan terjadi, dan
dapat menerangkan organ-organ pencernaan.
Cara Kerja
I. Kesimpulan:
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa pembuluh kayu pada tumbuhan hijau
memiliki fungsi, terbukti terjadinya perubahan warna pada batang tumbuhan yang semula
berwarna hijau kemudian menjadi berwarna merah karena larutan merah itu masuk melalui
saluran yaitu pembuluh kayu tersebut.
BAB V