Al Quran
Al Quran
NIM : 1920202045
1. Pengertian Al-Qur’an
Kata Al-Qur’an menurut bahasa mempunyai arti yang bermacam-macam,
salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus di baca, dipelajari. Adapun
menurut istilah para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definisi terhadap
Al-Qur’an. Ada yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
bersifat mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya dari Allah SWT, yang
dinukilkan secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, dimulai dengan
surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas.
Ada yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril sebagai mukjizat dan berfungsi
sebagai hidayah (petunjuk).
Yang lain mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang
diriwayatkan kepada kita yang ada pada kedua kulit mushaf
Yang lain mengatakan : Al-Qur’an adalah kalamullah yang ada pada kedua
kulit mushaf yang dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas.
Yang lain mengatakan : Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad yang dinukil atau diriwayatkan secara mutawatir dan
membacanya bernilai ibadah.
Ada juga yang mengatakan : Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad, dengan bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara
mutawatir, yang ditulis di dalam mushaf, dimulai dari Surah al-Fatihah dan
diakhiri dengan Surah an-Nas, membacanya berfungsi sebagai ibadah, sebagai
mukjizat bagi Nabi Muhammad dan sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat
manusia.
Dari beberapa definisi yang disebutkan, dapat dikatakan bahwa unsur-unsur
utama yang melekat pada Al-Qur’an adalah :
a. Kalamullah
b. Diturunkan kepada Nabi Muhammad
c. Melalui Malaikat Jibril
d. Berbahasa Arab
e. Menjadi mukjizat Nabi Muhammad
f. Berfungsi sebagai “hidayah” (petunjuk, pembimbing) bagi manusia.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa AlQur’an ialah
wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara Malaikat Jibril dengan bahasa Arab, sebagai mukjizat Nabi Muhammad
yang diturunkan secara mutawatir untuk dijadikan petunjuk dan pedoman hidup
bagi setiap umat Islam yang ada di muka bumi.
2. Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an al karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat, ia
merupakan kitab Allah yang selalu dipelihara. Al-Qur’an mempunyai sekian
banyak fungsi diantaranya :
Berkaitan dengan perhatian yang diberikan oleh Nabi dan umatnya atas al-
Qur’an, yang hasilnya seringkali dikenal dengan tafsir, di sepanjang sejarahnya
diklasifikasikan atas tahapan Respon positif diberikan oleh Nabi Muhammad dan
umatnya berupa tafsir al-Qur’an, sedangkan orang-orang kafir Quraisy
memberikan respon negatif setelah mencermati al-Qur’an yang mereka
menganggapnya tak lebih dari syair-syair, sehingga turun ayat yang menantang
kaum Quraisy untuk mendatangkan surat yang sejenisnya. Lihat QS. al-Baqarah
ayat 23, yaitu :“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang
Kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar”. (QS. al-Baqarah :23) 10 Berbagai Pendekatan dalam
Studi Al-Qur’an berdasarkan karakteristik yang menonjol, yaitu tahap formatif,
tahap afirmatif, dan tahap reformatif :
1. Tafsir periode klasik adalah tafsir yang muncul dan berkembang pada masa
Rasulullah sampai munculnya tafsir masa pembukuan (akhir masa daulah
Umayyah dan awal daulah Abbasiyah), yakni abad ke-1H sampai abad ke-
2H.
2. Tafsir periode pertengahan adalah tafsir yang muncul dan berkembang di
abad ke-3H sampai abad ke-14H atau abad ke-9M sampai abad ke-20M.
Dalam peta sejarah pemikiran Islam, periode pertengahan dikenal sebagai
zaman keemasan ilmu pengetahuan. Periode ini ditandai dengan
berkembangnya berbagai diskusi di segala cabang ilmu pengetahuan, baik
yang merupakan cabang pengetahuan asli umat Islam maupun cabang-
cabang pengetahuan lainnya yang bahan-bahan dan sumbernya diadopsi
dari dunia luar Islam.
3. Tafsir periode kontemporer, yakni tafsir yang muncul setelah abad ke-14
H/abad ke-20M Istilah kontemporer ini seringkali dipakai untuk
menunjukkan periode yang tengah kita jalani sekarang. Dalam konteks
perkembangan tafsir, istilah masa kontemporer terkait dengan situasi dan
kondisi tafsir pada saat ini.