Anda di halaman 1dari 5

PEMBENTUKAN

TIM INTERPROFESI
No Dokumen :
731.G/PTIP/V/SKSD I/2017
SOP No.Revisi : 01
TanggalTerbit : 8 Mei 2017
Halaman : 1/2
drg. I Putu Novara Sona
PUSKESMAS
SUKASADA I NIP.
196611212002121006

Pengertian Pembentukan Tim Interprofesi adalah suatu proses dalam


pembentukan tim yang berisi petugas kesehatan yang professional dan
kompeten untuk melakukan kajian bila diperlukan penanganan pasien
secara Tim
Tujuan Terbentuknya tim interprofesi (tim kesehatan) dengan tenaga
profesional yang kompeten untuk melakukan kajian jika diperlukan
penanganan secara tim.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sukasada I, No : 731.2/SK/I/SKSD I/2017
tentang Tim Interprofesi di Puskesmas Sukasada
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Prosedur 1. Petugas melakukan identifikasi layanan medis yang memerlukan
layanan inter profesi.

2. Petugas terkait melakukan kajian guna memahami dan menentukan


kebutuhan pasien

3. Jika diperlukan pasien dirujuk ke unit terkait sesuai dengan


kebutuhan
4. Petugas terkait mencermati, mengintegrasikan hasil pemeriksaan
sebelumnya dan menentukan diagnosa
5. Petugas terkait menentukan rencana layanan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan kewenangan profesi masing masing
6. Petugas terkait mencatat hasil pemeriksaan masing masing
dalam catatan medis
7. Petugas terkait membuat evaluasi dan rencana tindak lanjut layanan

8. Petugas Terkait menjawab rujukan internal sesuai dengan hasil


pemeriksaan masing-masing
PELAYANAN KB

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas drg. I Putu Novara Sona


(ttd Ka. UPTD)
Sukasada I NIP.196611212002121006

1. Pengertian Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu


individu atau pasangan suami istri untuk menghindari
kelahiran yangtidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
dan istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan Keluarga
Berencana di unit KIA-KB
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang jenis
pelayanan yg disediakan

4. Referensi 1. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.


2. Standar Pelayanan Kebidanan
5. Alat 1. Meja dan Alat Tulis
2. Kursi
3. ABPK (alat bantu pengambilan keputusan)
6. Prosedur/Langkah 1. Petugas memanggil pasien berdasarkan nomor urutan
-langkah 2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan identitas
dalam rekam medis.
3. Jika tidak sesuai petugas melakukan konfirmasi ulang ke
bagian pendaftaran dan rekam medis, sampai terjadi
kesesuaian.
4. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien.
5. Petugas melakukan pemeriksaan antropometri berat
badan dan memeriksakan tekanan darah pasien.
6. Jika pasien merupakan akseptor baru petugas
memberikan konseling KB dengan menggunakan ABPK
(alat bantu pengambilan keputusan), jika pasien
merupakan pasien lama petugas menanyakan keluhan
utama.
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui
kesesuaian alat kontrasepsi yang diinginkan pasien
dengan keadaan fisik.
8. Petugas melakukan penapisan.
9. Pada pasien baru jika terdapat ketidaksesuaian pilihan
pasien dengan penapisan petugas maka kembali ke
langkah 6. Jika tidak ada masalah petugas memberi inform
consent pada pasien untuk pemberian jenis kontrasepsi
yang dipilih.
10. Petugas memberikan kontrasepsi yang sesuai dengan
kondisi dan pilihan pasien.
11. Petugas memberikan konseling setelah pemberian alat
kontrasepsi.
12. Petugas menulis dan memberi resep bila perlu.
13. Petugas mencatat di Rekam Medis KB, kartu KB pasien
dan buku register.
14. Petugas menjelaskan mengenai kunjungan ulang.

7. Bagan
Alir/Diagram Alir
8. Hal yang perlu di
perhatikan

9. Unit Terkait
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai