Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PONTIANAK . Tribun News. Com. Lorenzo Fernando alias Nando (4) tewas setelah dicekik
pengasuhnya, Yul (24) di kediaman Yul, Jalan Pulau Natunq No 53 B RT17/ RW 7,
Kelurahan Pasiran, Singkawang Barat, Minggu (11/9/2016) sekitar pukul 18.16 WIB. Kepala
Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi SW mengungkapkan,
bocah laki-laki tersebut memang diasuh Yul, karena orang tua korban sedang berada di
Malaysia.
“Dimana ketika itu korban rewel, menangis ingin buang air besar. Sementara itu, pelaku Yul
sedang menikmati rokok,” ungkapnya, Minggu (18/9/2016). Lanjut Suhadi, kemudian Yul
membuka baju Nando, dan mengantarkannya ke kamar mandi. Namun, saat sudah di dalam
kamar mandi, tangis Nando ternyata belum berhenti. “Korban masih rewel, akhirnya pelaku
menyulut tangan kiri korban dengan rokok sebanyak dua kali, dengan harapan korban diam
tidak menangis,” ujarnya. Dijelaskan Suhadi, namun karena Nando ini masihlah berusia
belia, dengan tangannya disulut api rokok, maka tangisnya pun semakin keras. “Karena
merasa kesakitan, untuk menghentikan tangisnya Nando ini, pelaku Yul mencekik leher
korban dengan posisi tangan kanan pelaku di depan dan tangan kiri di belakang,” jelasnya.
Selang beberapa menit, suara Nando pun terhenti. Ia langsung terkulai lemas, dan jatuh
membentur lantai kamar mandi. “Selanjutnya pelaku Yul menyiram korban dengan air
menggunakan gayung sebanyak tiga kali, maksudnya ini supaya korban bangun, namun
ternyata korban tidak sadarkan diri,” urai Suhadi. Yul kemudian panik, ia kemudian lari
menuju keluar rumah. Dan tak lama kemudian masuk kembali ke dalam kerumah. Dalam
kepanikannya, Yul membawa Nando menuju Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang.
“Namun jiwa korban sudah tidak tertolong dan meninggal dunia,” jelas Suhadi. Suhadi
menegaskan, berdasarkan pemeriksaan awal. Dari hasil autopsi, di tubuh korban ditemukan
adanya tanda tanda lebam pada bagian leher.
“Ada bekas luka sudutan rokok sebanyak dua titik dilengan sebelah kiri, ada tanda merah
diatas kemaluan, ada bekas lebam dibagian tulang rusuk sebelah kiri dan penyebab kematian
korban karena kekurangan banyak oksigen,”paparnya. Untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya, Yul kini telah diamankan di Mapolres Singkawang. Suhadi menerangkan,
pengungkapan kasus kekerasan hingga menyebabkan kematian terhadap anak ini memang
agak terlambat.
1
Dan baru terungkap setelah sepekan lamanya. “Ini karena pihak Polres Singkawang,
menunggu kedatangan orang tua korban yang sedang bekerja di negeri jiran Malaysia,”
terangnya. Setelah kedatangan orangtua Nando, pihak kepolisian baru mendapatkan izin
untuk melaksanakan otopsi, untuk mengetahui penyebab tewasnya Nando. “Akhirnya polisi
bertindak cepat, berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Untuk melakukan otopsi, dan
hasilnya penyebab kematian korban Lorenzo Fernando alias Nando karena kekurangan
banyak oksigen,” tegasnya.
Berdasarkan hasil otopsi inilah, pihak kepolisian langsung memeriksa Yul, yang diketahui
sebagai pengasuhnya selama ini. “Polisi langsung melakukan interogasi kepada pelaku Yul,
dan akhirnya ia mengakui melakukan kekerasan pada korban karena rewel mengganggu
pelaku menikmati rokok, namun dia berkata tak ada niat membunuh tak menyangka apa yang
dilakukannya membuat Nando meninggal,” sambung Suhadi.
Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku yaitu Yul pengasuh korban semula hanya bertujuan
untuk mendiamkan korban yaitu Nando. Pelaku yang sedang asyik menikmati rokoknya
merasa terganggu oleh korban. Seandainya korban berhenti menangis, besar kemungkinan
pelaku tidak akan menyulut tangan korban dengan rokok dan mencekik korban. Namun
pelaku cukup panik setelah melakukan perbuatannya dan tidak menyangka korban akan
meninggal dan berusaha membawa korban kerumah sakit. Kasus diatas termasuk suatu
peristiwa pidana karena kasus tersebut memenuhi syarat-syarat peristiwa pidana, dimana
terjadinya kekerasan atau penganiayaan kepada Nando yang berujung kematian.
1. Penganiayaan Pasal 351 KUHP Pasal 351 ayat (1) Penganiayaan diancam dengan pidana
penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah,ayat (2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.ayat (3) Jika
mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.ayat (4)
Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.ayat (5) Percobaan untuk
melakukan kejahatan ini tidak dipidana. Mengenai penganiayaan biasa ini merupakan
suatu tindakan hokum yang bersumber dari sebuah kesengajaan. Kesengajaan ini berarti
bahwa akibat suatu perbuatan dikehendaki dan ini ternyata apabila akibat itu sungguh-
2
sungguh dimaksud oleh perbuatan yang dilakukan itu, yang menyebabkan rasa sakit
luka, sehingga menimbulkan kematian. Unsur dengan sengaja disini pun terpenuhi jika
dilihat dari teori kesengajan yang terdiri dari :
Teori Kesengajaan yang terpenuhi dalam kasus ini adalah teori perkiraan dimana Yul
sama sekali tidak memperkirakan dengan menyulut rokok kemudian mecekek Nando
akan mengakibatkan Nando meninggal. Dapat dilihat dari kepanikannya dan langsung
membawa Nando ke Rumah Sakit, secara tepat dia tidak menghendaki Nando meninggal,
dia hanya menghendaki Nando untuk diam, namun cara yang digunakannya untuk
mendiamkan nando termasuk kedalam penganiayaan yang mengakibatkan kematian.