Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tria Ayu Kharisma Nama Dosen : Budiansyah, S.Pd,S.Pd,M.

Pd
Nim : 856708896 Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu
Kelas : E

MODUL 4
PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang


melibatkan beberapa mata pelajaran secara langsung untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa.Oleh karena itu, seorang pendidik atau guru perlu melakukan perancangan
pembelajaran terpadu yang didasarkan atas pertimbangan yang matang agar siswa memiliki
pengalaman belajar yang bermakna.Dalam menanamkan konsep pengetahuan atau keterampilan,
siswa diarahkan untuk belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep-konep lain yang dipahami sehingga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.
Perancangan yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
terpadu.

Perancangan memerlukan uraian lebih rinci melalui perencanaan jangka pendek yang
disebut dengan persiapan mengajar.Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mengetahui
kebutuhan para siswa sebagai seorang pelajar, merusmuskan tujuan kegiatan proses pembelajaran.
Untuk mencapai pembelajaran terpadu guru harus bisa menetapkan, Strategi merancang
pembelajaran terpadu.memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didik atau siswa kita,
karena itu dalam memilih model pembelajaran, seorang pendidik harus memperhatikan keadaan
atau kondisi siswanya. Penentukan Kompetensi Dasar yang bisa masuk kedalam tema, guru bisa
mengumpulkan atau menggabung Kompetensi Dasar dari beberapa mata pelajaran yang jenjang
dan semester yang sama untuk dijadikan sebuah tema yang nantinya tema tersebut dijadikan materi
atau bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik.

KEGIATAN BELAJAR 1

Tahap Perencanaan Pembelajaran Terpadu

Perencanaan adalah kegiatan penentuan tentang apa yang akan dibutuhkan dalam rangka
pencapaian tujuan. Adapun perencanaan pengajaran berarti suatu penerapan yang rasional dari
analisis system proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan berlangsung
secara fektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tujuan peserta didik dan masyarakat. Dalam
tahap perencanaan pembelajaran terrpadu terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh, antara
lain :
1. Menentukan jenis mata pelajaran.

Menentukan jenis mata pelajaran dilakukan setelah membuat petakompetensi dasar secara
menyeluruh pada semua mata pelajaran yang akan diajarkan dengan mengintegrasikan materi
pembelajaran. Dalam menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan hendaknya mempunyai
alas an dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar.

2. Penetapan kompetensi dasar

Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan semester
yang sama dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan dengan menggunakan tema pemersatu,
akan tetapi terlebih dahulu menetukan aspek dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan.

3. Menentukan hasil belajar dan indicator

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah mempelajari dan menentukan hasil
belajar dari masing-masing mata pelajaran. Penentuan hasil belajar bertujuan sebagai petunjuk
tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh peserta didik berkaitan dengan kegiatan belajar
yang dilakukan sesuai dengan kompetensi dasar dan materi. Sedangkan penentuan indicator
bertujuan sebagai adanya tanda tanda yang menunjukkan terjadiya perubahan perilaku pada diri
peserta didik.

4. Penentuan tema

Tema merupakan gagasan pokok atau pokok pikiran yang menjadi pusat pembicaraan atau
bahasan. Dalam pembelajaran terpadu penentuan tema merupakan hal yang sangat penting, karena
dengan adanya tema materi pelajaran dapat dipadukan. Dalam penentuan tema pembelajaran,
khususnya pada jenjang sekolah dasar, tema yang dipilih harus disesuaikan dengan usia,
perkembangan siswa, minat, dan kemampuan peserta didik, selain itu tema harus dipilih berkaitan
dengan lingkungan terdekat siswa dan dipilih dari hal yang kongkrit menuju hal abstrak. Selain itu
tema yang dipilih harus dapat mengakomodasi beberapa mata pelajaran, seperti contohnya satu
tema mengakomodasi mata pelajaran agama, social, sains, dan lain-lain, jadi tema pembelajaran
bias berfariasi.

Setelah ketiga tahap di atas dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan dipadukan dengan
jenjang kelas dan semester yang sama. Dalam pembelajaran terpadu peran tema ini sangat penting
terutama untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif yang dapat diwujudkan antara lain
dalam beberapa hal berikut:

a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
b. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan beberapa kompetensi dasar antar
mata pelajaran dalam tema yang sama.
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Kompetensi dasar bisa dikembangkan secara lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran
satu dengan pelajaran lainnya dan pengalaman pribadi siswa.
e. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema
yang jelas.
f. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata untuk
mengambangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif,misalnya bertanya, berdiskusi,
bercerita, bermain peran, menulis deskripsi dan sebagainya.
g. Guru dapat menghemat waktu karena matapelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dalam dua atau tiga kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan
untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan (enrichment).

Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu disekolah dasar terdapat sejumlah aspek
yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

1. Tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berfikir pada diri siswa serta terkait dengan
cara dan kebiasaan belajarnya.
2. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat dan
kemapuannya.
3. Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa, dari hal-hal termudah
menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks, dan dari hal yang konkrit
menuju hal yang abstrak.

5. Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan nama pemersatu.

Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu dapat dilakukan


dengan membuat matriks jaringan topic yang memperhatikan kaitan antara tema pemersatu dengan
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Dalam pemetaan tersebut juga tampak hubungan tema
pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indicator.

6. Penyusunan silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, indicator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh satuan pendidikan,
khususnya pada pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dalam implementasi KTSP,
pengembangan silabus harus sesuai dengan perinsip ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas,
konsisten, memadai, dan efisien. Pengembangan silabus dalam pembelajaran terpadu disusun
dengan memperhatikan komponen-komponen yang telah ditentukan dalam tahapan-tahapan
sebelumnya, komponen-komponen tersebut dijadikan dasar pengembangan silabus

7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu

Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas perlu disusun suatu satuan
pembelajaran terpadu. Penyusunan satuan pembelajaran terpadu merupakan realisasi dari
pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponen
satuan pembelajaran terpadu meliputi:
a) Identitas mata pelajaran
b) Kompetensi yang hendak dicapai
c) Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dasar
d) Strategi pembelajaran ( kegiatan pembelajatan secara kongkter yang harus dilakukan oleh
siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai
kopetensi dasar
e) Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar
f) Penilaian dan tindak lanjut ( prosedure dan instrumen yang akan di gunakan untuk menilai)
g) Sumber dan bahan yang di gunakan dalam kegiatan pembelajaran terpadu sesuai bahan yang
sesuai dengan kopetensi dasar yang ahrus dikuasai

KEGIATAN BELAJAR 2

Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu

stilah silabus dalam hal ini dapat diartikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi/materi pembelajaran terpadu. Silabus digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut
dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian
materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
tersebut. Pegembangan silabus dalam pembelajaran terpadu merupakan salah satu tahapan dalam
pengembangan kurikulum yang bermanfaat sebagai pedoman dalam penyusunan satuan
pembelajaran terpadu.

Prinsip yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan silabus pembelajaran terpadu yaitu

1. Disusun berdasarkan prisip ilmiah


2. Ruang lingkup dan urutan penyajian materi pembelajaran daam silabus
3. Penyusunan silabus dilakukan secara sistematis
4. Silabus disusun berdasarkan baga/matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema
pemersatu yang telah dikembangkan
5. Dalam memilih aktivitas belajar siswa, ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai dengan
kompetesi dasar dan tema pemersatu
6. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dalam pembelajaran terpadu
disusun dalam silabus tersendiri.
Sesuai dengan prinsip yang tertera dalam pion c di atas, silabus pembelajaran terpadu
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sistem, di mana komponen-komponen yang
ada di dalamnya saling berhubungan satu sama lain dalam rangka mencapai kompetensi dasar
yang teah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya mengenai komponen-komponen tersebut sebagai
berikut :
1. Identifikasi mata pelajaran yang akan dipadukan
Tuliskan dengan jelas nama-nama mata pelajaran yang akan dipadukan, ditujukan untuk
kelas berapa, dan pada semester mana
2. Penentuan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator.
Kompetensi dasar berisi mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi pada masing-masing
pembelajaran. Kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator ini sudah ditulis dalam buku
standar kompetensi per mata pelajaran
3. Penentuan materi pokok
Materi pokok berisi mengenai pokok bahan pelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana untuk pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Sebenarnya, materi
pokok ini juga sudah ditetapkan secara nasional dan tertulis dalam buku standar
kompetensi. Cara penulisannya jika kompetensi dasa dirumuskan dalam bentuk kata kerja,
maka materi pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang
dibendakan.
4. Penentuan alternatif strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran dalam hal ini dimaksudkan sebagai prosedur umum kegiatan
pembelajaran terpadu yang akan dilaksanakan, baik yang menyangkut kegiaan tatap muka
maupun pengalaman belajar non tatap muka. Kegiatan tatap muka dilakukan dengan
mengembangkan interaksi langsung antara guru dan siswa, misalnya dalam bentuk
penjelasan melalui metode ceramah, diskusi, kuis, dsb. Pengalaman belajar non tatap
muka dilakukan dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bukan berbentuk
interaksi guru-siswa, tetapi berupa interaksi siswa dengan objek dan atau sumber belajar
lain untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar, bentukya berupa kegiatan
mendemonstrasikan, mempraktikan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen,
menemukan, mengamati, menelaah, dan kegiatan sejenisnya. Strategi pembelajaran yang
perlu dituliskan dalam silabus harus berupa alternatif-alternatif kegiatan.
5. Penentuan alokasi waktu
Alokasi waktu perlu diperhatikan pada tahap pengembangan silabus dengan maksud untuk
memperkirakan jumlah jam pelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembalajaran
terpadu. Guru harus mampu memperkirakan berapa lama siswa dapat mempelajari materi
pelajaran yang ditentukan. Dalam penentuan alokasi waktu ini guru perlu
mempertimbangkan tingkat kesulitan, ruang lingkup atau cakupan, serta tingkat
pentingnya materi pelajaran yang dipelajari.
Komponen-komponen silabus sebagaimana telah diuraikan di atas, perlu disusun
dalam bentuk format untuk silabus pembelajaran terpadu bisa disusun dalam bentuk
naratif maupun matriks. Namun untuk memudahkan dalam melihat keterkaitan antar mata
pelajaran satu dengan mata pelajaran lainnya, silabus disarankan disusun dalam format
matrik untuk masing-masing tema yang telah ditetapkan.
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Tuliskan kompetensi dasar dan indikator yang dapat dipadukan yang hendak dicapai
atau dijadikan tujuan. Tuliskan juga nomor komposisi dasarnya.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Tuliskan materi pokok (beserta uraian singkat) yang perlu dipelajari siswa dalam
rangka mencapai kompetensi dasar.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
Tuliskan strategi pembelajaran berupa kegiatan pembelajaran secara konkret yang
harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber
belajar untuk menguasai kompetensi dasar, mencakup kegiatan dan pengalaman tatap
muka dan pengalaman belajar non-tatap muka.
D. ALAT, MEDIA, DAN SUMBER
Tuliskan berbagai alat dan media evaluasi yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, serta sumber bahan/rujukan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Gunakan cara
penulisan yag sudah baku, tuliskan juga bagian/bab dan halamannya.
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Tuliskan prosedur, jenis, bentuk dan alat/instrumen yang digunakan untuk memulai
pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian.
F. SUMBER RUJUKAN
1. Tim BKG, Bina Bahas Indonesia, untuk sekolah Dasar Kelas 3, Erlangga, tahun
2003
2. Tim BKG, Matematika Tangkas berhitung SD Kelas 3, Rosda, tahun 2003

Dalam satuan pembelajaran terpadu di atas, dapat di lihat keterpaduan pembelajaran yang
tergambar dalam strategi pembelaja’ran sesuai dengan kopetensi dasar yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai