Bab Ii Fix
Bab Ii Fix
HIPOTESIS
adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap diminati oleh investor.
badan usaha yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh
pada balance sheet (neraca), income statement (laporan laba rugi), dan cash flow
statement (laporan arus kas) serta hal-hal lain yang turut mendukung sebagai
adalah :
11
12
sering disajikan adalah (1) pernyataan laporan posisi keuangan, (2) Laporan laba
rugi atau laporan laba rugi komprehensif, (3) Laporan arus kas, (4) Laporan
perubahan ekuitas. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari
nonkeuangan.
manajemen.
keuangan (progres report) secara periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen
yang bersifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan disusun setiap akhir
tahun periode akuntansi, yaitu triwulan, semester atau tahunan. Hal tersebut
Menurut Irham Fahmi (2012: 30-36) ada beberapa pihak yang selama ini
perusahaan,yaitu:
a. Kreditur
b. Investor
c. Akuntan publik
d. Karyawan perusahaan
e. Bapepam
f. Underwriter
g. Konsumen
h. Pemasok
i. Lembaga penilai
j. Asosiasi perdagangan
k. Pengadilan
l. Akademis dan Peneliti
m. Pemda
n. Pemerintah pusat
o. Pemerintah asing
p. Organisasi internasional
14
berikut:
berikut:
tersebut”.
berikut:
merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar serata mengacu pada standar yang
digunakan.
tujuan, yaitu:
keuangan. Salah satu analisis laporan keuangan yang paling umum digunakan
rasio keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan mencapai target seperti yang
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya dalam jangka pendek secara tepat waktu. Rasio
likuiditas terdiri dari :Current Ratio, Quick Ratio, dan Net Working
Capital
b. Rasio Leverage
Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rasio solvabilitas terdiri dari: Debt to Total Assets, Debt to Equity
Ratio, Times Interest Earned, Fixed Charge Coverage, dan times
interest earned.
c. Rasio Aktivitas
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
harta yang dimilikinya untu menunjang aktivitas perusahaan. Rasio
Aktivitas terdiri dari : Inventory Turnover, Account Receivable
Turnover, Fixed Asset Turnover dan Total Asset Turnover.
d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini menunjukan kemampuan dari perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau investasi. Rasio Profitabilitas terdiri
dari : Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on investment
(ROI), Return on Equity, dan Operating Ratio.
e. Rasio pertumbuhan
Rasio ini mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan
ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan dilihat dari : Sales,
Earning after tax, laba perlembar saham, dividen perembar saham, dan
harga pasar per lembar saham.
f. Ratio Pasar
Rasio ini menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio pasar
terdiri dari: Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per
Share, Dividend Yield, dan Dividend Payout.
18
Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin dan Net Profit Margin.
(ROE). ROE sebagai proksi dari kinerja keuangan karena variabel ini merupakan
salah satu variabel yang terpenting yang dilihat investor sebelum mereka
berinvestasi. ROE juga merupakan suatu basic test seberapa efektif manajemen
setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio
ini penting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang
tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang
1. Definisi ROE
sebagai berikut :
modal sendiri.”
“Rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.”
2. Rumus ROE
Pretax Income
ROE =
Average Stockholder’s Equity
Net Income
ROE =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
1. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
2. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik pinjaman maupun modal sendiri.
3. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri maupun pinjaman.
Sementara itu, menurut Kasmir (2012:198) Manfaat yang diperoleh dari
keputusan perusahaan.”
kepentingan dalam perusahaan. Asumsi ini sejalan dengan teori berbasis kontrak
dalam memilih metode akuntansi yang akan memberikan nilai tambah bagi
perusahaan. Manajer yang memegang saham perusahaan akan ditinjau oleh pihak-
pihak yang terkait dalam kontrak seperti pemilihan komite audit yang
23
adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh
perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Tujuan keputusan keuangan tersebut
berikut:
24
all of the firm’s assets were sold for their market value”.
perusahaan adalah nilai actual perlembar saham yang akan diterima apabila
berikut:
sebagai berikut:
“Nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham, nilai
berikut:
“Nilai atau harga pasar yang berlaku atas saham umum perusahaan”.
perusahaan”.
perusahaan merupakan nilai jual yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya.
Nilai perusahaan dapat dilihat dari tingginya tingkat nilai saham yang dimiliki
2.1.3.1.1 Saham
Selembar saham mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi
3 (tiga), yaitu:
a. Harga Nominal
Harga yang tercermin dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan, besarnya
harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
b. Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh
penjamin emisi (under writer) dan emiten, dengan demikian akan
26
perusahaan dan diikuti dengan tanda kepemilikan atas suatu perusahaan oleh
2.1.3.1.2 Investasi
“Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
sebagai berikut :
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
bagian yaitu:
1. Investasi dalam bentuk aktiva rill (real asset) berupa aktiva berwujud
seperti emas, perak, intan, barang-barang seni, dan real estate.
2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa surat-
surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang
dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi
pada sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Investasi langsung (direct investment)
Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-
surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi
telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa
penghasilan dividend dan capital gain.
b. Investasi tidak langsung (indirect investment)
Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang
dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi
(investment company) yang berfungsi sebagai perantara.
terdiri dari:
c. Tobin’s Q
earning per share dalam saham. PER adalah fungsi dari perubahan
yang diinvestasikan.
c. Tobin’s Q
sebagai berikut :
29
(𝐸𝑀𝑉+𝐷)
𝑞= (𝐸𝐵𝑉+𝐷)
Keterangan:
Q : nilai perusahaan
EMV (nilai pasar ekuitas) : closing price saham x jumlah saham yang
beredar
sangat berharga karena menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai
Faktor Pasar
-Kondisi Ekonomi
-Peraturan Pemerintah
-Persaingan (Domestik dan Asing)
Nilai Perusahaan
1. Struktur Modal
2. Profitabilitas
3. Resiko Perusahaan
1. Return On Asset
2. Return On Equity
3. Risiko Perusahaan
arus kas yang dihasilkan. Di sisi lain, keputusan investor untuk menanamkan
dananya di sektor riil atau sektor finansial ditentukan oleh dana yang dimiliki
menentukan besarnya imbal hasil yang diminta oleh investor. Interaksi dari
kondisi pasar, kinerja internal perusahaan, dan perilaku investor pada akhirnya
menentukan nilai suatu perusahaan, yang akan tercermin dari harga saham
penelitian ini dan menjadi bahan masukan atau bahan rujukan bagi penulis dapat
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Peneliti/Tahun
1 Anindyati Pengaruh Kinerja Kinerja keuangan Tempat penelitian Penelitian sekarang dan
Sariwindah Utami Keuangan Terhadap berpengaruh signifikan dilakukan di tempat penelitian sebelumnya
(2011) Nilai Perusahaan terhadap nilai berbeda. memiliki persamaan
dengan perusahaan Terdapat 2 variabel dalam variabel x1, x2 dan
Pengungkapan Kepemilikan pemoderasi yaitu y. Dengan variabel x1, x2
Corporate Social manajerial sebagai Corporate Social kinerja keuangan,
Responsibility dan variabel moderating Responsibility dan Good kepemilikan manajerial
Good Corporate berpengaruh terhadap Corporate Governance dan variabel y nilai
Governance Sebagai hubungan kinerja perusahaan.
Variabel Pemoderasi keuangan dengan nilai
perusahaan.
2 Angra Hermawati Pengaruh Kinerja Kinerja keuangan Variabel moderating Penelitian sekarang dan
(2011) Keuangan Terhadap berpengaruh signifikan dalam penelitian ini yaitu penelitian sebelumnya
Nilai Perusahaan positif terhadap Nilai kepemilikan manajerial memiliki persamaan
dengan Perusahaan. Semakin sedangkan dalam dalam variabel x1 dan y.
Pengungkapan tinggi kinerja penelitian sebelumnya Dengan variabel x1
Corporate Social keuangan maka akan adalah kepemilikan kinerja keuangan, dan
Responsibility dan semakin tinggi pula manajerial dan corporate variabel y nilai
Kepemilikan nilai perusahaan. sosial responsibility. perusahaan.
Manajerial sebagai Semakin besar laba Objek dan Tempat
Variabel moderasi yang dihasilkan oleh penelitian berbeda
perusahaan maka akan
semakin banyak
33
bertindak demi
kepentingannya
sendiri, hal ini akan
menyebabkan
turunnya nilai
perusahaan karena
tidak terjadi
ketidaksamaan
kepentingan antara
manajer dan pemilik
yaitu pemegang saham
minoritas.
3 Tri Kartika Pengaruh Kinerja Hasil pengujian dalam Penelitian penulis Penelitian sekarang dan
Pertiwi dan Ferry Keuangan, Good penelitian ini merupakan pengembangan penelitian sebelumnya
Madi Iks Pratama. Corporate menunjukan bahwa dari penelitian tersebut memiliki persamaan
(2012) Governance kinerja keuangan dengan menambahkan dalam variabel x dan y.
Terhadap Nilai berpengaruh signifikan kepemilikan manajerial Dengan variabel x
Perusahaan Food positif terhadap nilai sebagai variable kinerja keuangan, dan
and Beverage perusahaan, hal ini moderating variabel y nilai
menunjukan bahwa Objek dan Tempat perusahaan.
semakin naik kinerja penelitian berbeda.
keuangan maka terjadi
kenaikan pula terhadap
nilai perusahaan.
Sedangkan good
corporate governance
yang diprokisakan
35
dengan kepemilikan
manajerial tidak
berpengaruh terhadap
hubungan kinerja
keuangan dengan nilai
perusahaan.
4 Luh eni muliani, Pengaruh Kinerja Hasil pengujian dalam Memiliki perbedaan dalam Memiliki variabel y
Gede adi yuniarta, Keuangan terhadap penelitian ini varaiabel pemoderasi, yang sama yaitu nilai
dan Kadek nilai perusahaan menunjukan bahwa dalam penelitian ini perusahaan.
sinarwati dengan kinerja keuangan variabel pemoderasinya Memiliki variabel x
(2014) pengungkapan berpengaruh positif ada hanya ada 1 yaitu yang sama yaitu kinerja
Corporate Social signifikan terhadap Good Corporate keuangan
Responsibility dan nilai perusahaan. Governance sedangkan Variabel pemoderasinya
Good Corporate Dengan kata lain dalam penelitian menggunakan GCG
Governance sebagai berarti kinerja sebelumnya ada 2 yaitu yang diproksikan dengan
Variabel keuangan dapat Corporate Social kepemilikan manajerial
Pemoderasi meningkatkan nilai Responsibility dan Good
perusahaan. Corporate Governance
Kepemilikan
manajerial
berpengaruh signifikan
terhadap hubungan
antara Kinerja
Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan,
walaupun mempunyai
koefisien parameter
36
maupun pihak eksternal. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan (pihak internal),
internal dan eksternal perusahaan harus disusun secara baik dan memenuhi
dihasilkan berkualitas.
Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) termasuk kedalam rasio
yang biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai
39
antara lain Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Profit
Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM) merupakan contoh indikator yang
lazim atau sering digunakan oleh para peneliti untuk menilai tingkat profitabilitas
perusahaan.
teoritis kinerja keuangan perusahaan dikatakan baik, yang berakibat pula naiknya
harga saham perusahaan. Dimana, harga saham dan jumlah saham yang beredar
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kinerja keuangan, maka
Perusahaan. Semakin tinggi kinerja keuangan maka akan semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan
Penelitian yang dilakukan oleh Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan
terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain berarti kinerja keuangan dapat
meningkatkan nilai perusahaan (Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan Kadek
sinarwati, 2014).
perusahaan.
Menurut Cho (1998) dalam Gary Tian (2011) When managerial ownership
shareholders are fully aligned. At this level, management pursues best financial
kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hasil ini menunjukan bahwa semakin
tinggi tingkat kepemilikan saham manajerial maka akan semakin rendah nilai
Penelitian yang dilakukan oleh Luh eni muliani, Gede adi yuniarta, dan
berdampak pada menurunnya nilai perusahaan dimata para pelanggannya (Luh eni
Kepemilikan Manajerial
42