Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENGEMBANGAN LAB VIRTUAL

OLEH:
Nama : Nur Fajriati
NIM : 20600117046
Kelas : Fisika A (1,2)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan bagian dari sains yang memfokuskan kajiannya pada
materi, energi, dan hubungan antara keduanya. Beberapa konsep dalam fisika
termasuk konsep abstrak. Karakteristik beberapa konsep yang abstrak dalam
fisika, menyebabkan adanya kesulitan tersendiri dalam visualisasi dan
penyampaiannya kepada peserta didik. Konsep abstrak merupakan konsep yang
sulit divisualisasikan atau ditampilkan prosesnya secara langsung melalui kegiatan
laboratorium riil sekalipun. Hal ini kemudian berimplikasi pada rendahnya
penguasaan konsep dan perolehan hasil belajar peserta didik.
Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
mengakibatkan perubahan paradigma pendidikan yang ditandai dengan perubahan
kurikulum, media dan teknologi. Media pembelajaran yang baik
menginterpretasikan konsep yang abstrak menjadi konsep yang mudah dipahami.
Terkait dengan masalah tersebut maka dikembangkan virtual laboratory sebagai
media pembelajaran berbasis computer sebagai solusi untuk mensimulasikan
kegiatan percobaan di laboratorium. Virtual laboratory sebagai suatu produk
inovasi media pembelajaran berbasis komputer dan teknologi dapat diterapkan di
sekolah dengan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya. Virtual
laboratory lebih murah, aman dan cocok digunakan oleh siswa yang memiliki
gaya belajar visual karena siswa dapat mengeksplorasi virtual laboratory sesuai
kecepatan dan kebutuhannya (Jian et al. 2005, Saleh et al. 2009, Dobrzanki &
Honysz 2010).
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pentingnya Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran


Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada
teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari
orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan
teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Teknologi di masa kini telah
berkembang dengan pesat. Tak seperti waktu dulu, Teknologi sangatlah
berpengaruh dalam aspek kehidupan manusia dan ikut berperan dalam kehidupan
masyarakat luas khususnya peran teknologi di bidang pendidikan. Dalam pendidikan
sendiri teknologi kini memiliki peranan tersendiri dalam proses belajar mengajar.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut
Rosenberg dalam G. Gunawan (2009) dalam Sudibyo (2011), dengan
berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maka ada lima
pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) dari pelatihan ke penampilan, 2)
dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 3) dari kertas ke "on line" atau saluran,
4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Perkembangan TI dan TK dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan
berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, termasuk
dalam dunia pendidikan. Dengan perkembangan TI dan TK yang sangat pesat ini,
mau tidak mau, siap ataupun tidak siap, akan semakin deras mengalirkan informasi
dengan segala dampak positif dan negatifnya ke masyarakat Indonesia.
Perkembangan TI dan TK memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan
yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Contohnya
seperti penggunaan e-learning.
Seperti ramalan dan pandangan para cendikiawan tentang pendidikan di masa
depan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang
akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada
produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Dalam kehidupan kita dimasa
mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang
paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi
pemimpin dalam dunianya.
B. Laboratorium Virtual
Laboratorium Virtual dipresentasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1997
dengan judul Laboratorium Fisiologi Virtual. Saat itu fokus utama terletak pada
pengembangan prakondisi teknologi penelitian fisiologis di abad ke-19. Oleh karena
itu, database dengan teks dan gambar yang relevan telah dibuat. Pada tahun 1998,
konsep yang saat ini masih digunakan diciptakan setelah serangkaian modifikasi,
disusul dengan penerbitan cd-ROM pada tahun 1999. Perkembangan selanjutnya,
fokus laboratorium virtual telah diperluas dari fisiologi ke ilmu hayati pada
umumnya, begitu juga dengan seni dan sastra, pendek kata, fokus virtual
laboratorium merambah ke berbagai bidang ilmu pengetahuan baik pengetahuan
alam, sosial, maupun budaya.
Paling tidak ada empat manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya virtual
laboratory ini. Berikut beberapa manfaat lab virtual:

1. Pertama, Akses yang fleksibel. Mungkin manfaat yang paling sering dikutip

dari pembelajaran online adalah akses yang fleksibel, dimana siswa dapat

melakukan pembelajaran dengan nyaman dan fleksibel kapan para waktunya

siswa belajar dengan sebaik-baiknya. Tentu saja hal tersebut juga berlaku

untuk laboratorium virtual dimana peserta didik dapat melakukan eksperimen

pada waktu yang ditentukan oleh siswa sendiri. Dalam beberapa kasus,
laboratorium virtual mungkin digunakan pada pembelajaran kelas reguler

yang menyempitkan manfaat virtual lab namun tetap memungkinkan

fleksibilitas bagi guru yang tidak dibatasi dengan menggunakan sumber daya,

dalam batasan waktu yang ketat.

2. Kedua, dimungkin kan adanya umpan balik seketika . Siswa dapat mengulang

eksperimen di tempat saat mereka masih dalam mode berpikir kritis. Semua

hasil dicatat, membuat komunikasi antar guru dan siswa menjadi lebih efisien
pula. Percobaan tidak lagi memiliki pilihan "satu kesempatan" dan siswa

dapat menganalisis apa yang salah dan segera mencobanya kembali.

3. Ketiga, Perlengkapan kelas atas. Anak-anak sekolah dan siswa yang

menggunakan lab virtual memiliki akses ke teknologi mutakhir dalam hal

eksperimen. Perusahaan yang membangun dan memelihara laboratorium

virtual harus bersaing satu sama lain untuk tetap berada di depan kemajuan

teknologi dan meningkatkan kualitas pilihan bagi siswa. Dengan lab virtual,

siswa tidak harus menyelesaikan peralatan usang namun mahal karena sekolah

tidak mampu untuk menggantinya secara konsisten.

4. Keempat, Biaya lebih rendah . Ada biaya yang terkait dengan penggunaan lab
virtual namun biaya modal dan perawatan dikurangi secara drastis. Alih-alih

satu sekolah mengelompokkan tagihan untuk sumber daya, biaya dibagi di

antara klien lab virtual tertentu. Hal ini memungkinkan sekolah untuk

memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa dengan biaya

yang lebih rendah


Dalam jurnal Mahesti Kusdiastuti et all (2016), dalam hasil penelitiannya

mendapatkan bahwa pemanfaatan media virtual laboratorium dalam pembelajaran

berpengaruh positif terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik.

C. Hukum Coulomb
Charles Agustin de Coulomb (1736-1804) dalam tahun 1784 melakukan
penyelidikan tentang besarnya gaya interaksi antara dua muatan listrik. Ia
menggunakan neraca torsi (neraca puntir) untuk mengukur kuantitas/besar gaya
interaksi antarmuatan. Jenis Neraca torsi ini 13 tahun kemudian juga digunakan oleh
Cavendish untuk mengukur gaya gravitasi. Coulomb berdasarkan penyelidikannya
mendapatkan bahwa gaya tarikmenarik atau tolak-menolak antara “muatan-muatan
titik”, yaitu benda-benda bermuatan yang ukurannya kecil dibandingkan dengan
jarak r antara keduanya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak tersebut. Gaya
tersebut juga tergantung pada jumlah muatan dari tiap-tiap benda. Jumlah muatan
dapat digambarkan dengan suatu pernyataan kelebihan jumlah elektron atau proton
di dalam benda. Dalam praktek muatan suatu benda dinyatakan dalam satuan yang
jauh lebih besar dari muatan satu elektron atau proton. Bila jumlah muatan pada tiap-
tiap benda bermuatan dinyatakan dengan q dan q' dan jarak antara keduanya r maka
pernyataan matematik dari gaya interaksi antara dua muatan tersebut adalah
q1q2
Fe  k e
r2

dengan Fe adalah gaya Coulomb, q1 adalah besar muatan ke 1, q2 adalah besar

muatan ke 2, r adalah jarak antar muatan dan ke adalah konstanta Coulomb yang

besarnya 8.9875 x 109 N'm2/C2. Konstanta tersebut juga sering dinyatakan sebagai:

1
ke 
4 o
dengan єo sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya 8.8542 x 10-12 C2/Nm2.
BAB III
PROTOTYPE

Model laboratotium virtual yang saya gunakan adalah “Animasi dalam bentuk
video”. Saya memilih menggunakan V-Lab jenis animasi dalam bentuk video untuk
lebih memudahkan peserta didik dalam belajar. Pada proses pembelajaran dengan
metode yang sebelum-sebelumnya ternyata kurang efektif terkhusus untuk bidang
fisika. Dari dulu sampai sekarang ini fisika masih menjadi mata pelajaran yang paling
dianggap sulit oleh peserta didik. Terdapat tiga penyebab utama, penyebab
pertama adalah media pembelajaran yang biasa dilakukan guru dinilai masih kurang
efektif, karena hanya memanfaatkan buku dan juga file presentasi dari
Microsoft PowerPoint yang kurang interaktif. Penyebab kedua adalah guru
kesulitan menampilkan contoh-contoh yang nyata. Hal ini dikarenakan contoh-
contoh tersebut ditampilkan secara statis. Penyebab ketiga adalah sebagian siswa
beranggapan belajar fisika sangatlah sulit. Hal ini disebabkan banyak rumus
yang harus dihafalkan. Pada kenyataannya bukan rumus yang harus dihafalkan
tetapi penanaman konsep yang seharusnya dipahami. Rumus hanya sebagai alat
bantu dalam mengetahui konsep yang ada.. Dalam hal ini saya gunakan adalah video
animasi agar dengan penyajian materi pelajaran yang menyenangkan dapat membantu
peserta didik dalam belajar
Materi yang saya akan bawakan adalah materi mengenai listrik statis yang
disampaikan secara interaktif dan simulasi sederhana penyampaian rumus-rumus
serta penggunannya dalam contoh soal. Materi utama yang dibahas adalah
Hukum Coulomb . Hukum Coulomb membahas mengenai muatan listrik, penjelasan
muatan listrik, cara kerja elektroskop dalam menentukan suatu benda dapat
bermuatan listrik. Selain itu juga membahas mengenai gaya Coulomb, penjelasan
gaya Coulomb dan simulasi sederhana penyampaian rumus gaya Coulomb serta
penggunaannya.
Kompetensi Dasar yang ingin dicapai yaitu “ menerapkan konsep kelistrikan dan
kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi”.
Dengan indikator hasil belajar yaitu Menggunakan formulasi hukum Coulomb dalam
permasalahan fisika dan menerapkan Hukum Coulomb dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam membuat video animasi saya menggunakan tiga aplikasi pilihan yakni
Powtoon, Animaker dan Biteable.
DAFTAR PUSTAKA

Agustine, Dwi et all. 2014. Pengembangan E-Learning Berbantuan Virtual


Laboratory Untuk Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar Ii Di Program
Studi Pendidikan Fisika Fkip Unsri. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika.
Vol.1 No.1 :ISSN : 2355-7109
http://kumpulanmakalah94.blogspot.com/2016/01/pengaruh-teknologi-terhadap
pendidikan.html
https://www.kompasiana.com/tutinamaku/5bcaf02643322f2c44578c72/perananteknol
ogi-dalam-dunia-pendidikan?page=all
Islahuddin et all. 2018. Pemanfaatan Laboratorium Virtual Berbasis Ewb(Electronics
Workbench) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Ipa Kelas Xii
Ipa Ma Nw Darussalimin Sengkol, Batukliang Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2018/2019. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan
Fisika. Volume 4, Nomor 2 :p-ISSN : 2460-9587 e-ISSN : 2614-7017
Kusdiastuti, Mahesti et all. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan
Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Peserta Didik.
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Volume II No 3 : ISSN. 2407-6902
Purmadi, Ary dan Herman Dwi Surjono.2016. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Web Berdasarkan Gaya Belajar Siswa Untuk Mata Pelajaran Fisika. Jurnal
Inovasi Teknologi Pendidikan . Volume 3, No 2 : 151-165

Anda mungkin juga menyukai