Makalah Chendy Kesling
Makalah Chendy Kesling
Disusun Oleh :
CHENDY FRAGI YENDRA
1603003
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah tujuan dari pengolahan air limbah?
2. Bagaimanakah proses pengelohan air limbah hingga dapat dilepas lagi ke lingkungan?
3. Apakah parameter yang menjadi dasar untuk air limbah dapat dilepas lagi ke lingkungan?
4. Apakah hasil dari pengolahan air limbah?
5. Apakah jenis limbah yang ditangani oleh IPAL?
6. Apakah prinsip pengolahan air limbah di IPAL?
C. TUJUAN
1. Mengetahui tujuan dari pengolahan air limbah.
2. Mengetahui pengelohan air limbah hingga dapat dilepas lagi ke lingkungan.
3. Mengetahui parameter yang menjadi dasar untuk air limbah dapat dilepas lagi ke
lingkungan.
4. Mengetahui hasil dari pengolahan air limbah.
5. Mengetahui jenis limbah yang ditangani oleh IPAL.
6. Mengetahui prinsip pengolahan air limbah di IPAL.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Proses Fisika
Proses fisika merupakan pengolahan untuk memisahkan bahan pencemar dalam air
limbah secara fisika. Proses pengolahan secara fisika meliputi:
a. Screening (Penyaringan)
Fungsinya adalah untuk menahan benda- benda kasar seperti sampah dan benda- benda
terapung lainnya.
b. Grit Chamber
c. Sieves
d. Equalisasi
e. Flotasi
f. Filter (pemisahan dengan memanfaatkan gaya gravitasi (sedimentasi atau oil/water
separator)
g. Adsorbsi
h. Stripping
Pemisahan padatan dalam air limbah merupakan tahapan penting untuk mengurangi
beban, mengembalikan bahan-bahan yang bermanfaat dan mengurangi resiko rusaknya
peralatan akibat kebuntuan (clogging) pada pipa, valve dan pompa.
Dua prinsip dalam pengolahan secara fisika:
i. Screening, sieving, dan filtrasi
ii. Penggunaan gaya gravitasi (sedimentasi, flotasi dan sentrifugasi)
2) Proses Kimia
Proses ini menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bahan pencemar.
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikelpartikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor,
dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-
bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-
koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai
hasil reaksi oksidasi.
3) Proses Biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai
pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang
paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode
pengolahan biologi dengan segala modifikasinya. Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara
biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
b. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara
biologi,proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
a. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
b. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
A. KESIMPULAN
1. Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari
industry, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk
berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang
sehat dan baik.
2. Tujuan pengolahan air limbah yaitu untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta
memerhatikan estetika dan lingkungan.
3. Secara umum, pengolahan air limbah dapat dibagi menjadi 5 tahap berikut:
I. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah
II. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Betujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang
berlangsung.
III. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan
proses fisik biasa.
IV. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation,
serta thickening gravity or flotation.
V. Pengolahan Lumpur (Sludge Traetment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian
diolah kembali.
4. Parameter yang menjadi dasar untuk air limbah dapat lepas lagi ke lingkungan seperti
apabila air sudah benar-benar steril barulah air limbah dapat di lepas ke lingkungan.
Parameter Konsentrasi (mg/L)
COD 100 – 300
BOD 50 – 150
Minyak nabati 5 – 10
Minyak mineral 10 – 50
Zat padat tersuspensi (TSS) 200 – 400
pH 6.0 – 9.0
Temperatur 38 – 40 [oC]
Ammonia bebas (NH3) 1.0 – 5.0
Nitrat (NO3-N) 20 – 30
Senyawa aktif biru metilen 5.0 – 10
Sulfida (H2S) 0.05 – 0.1
Fenol 0.5 – 1.0
Sianida (CN) 0.05 – 0.5
5. Hasil yang diperoleh dalam pengolahan limbah cair rumah tangga di IPAL adalah :
v Air (golongan 2)
v Lumpur
6. Jenis limbah yang ditangani oleh IPAL yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah
industri (pabrik).
7. Manfaat hasil pengolahan limbah cair rumah tangga :
v Mengurangi tingkat pencemaran air tanah
v Menjaga kualitas air tanah
v Lumpur digunakan untuk pupuk organik
B. SARAN
1. Dengan tidak adanya pencemaran, masyarakat menjadi sehat, sejahtera, dan cerdas, serta
lingkungannya bersih.
2. Dengan tidak adanya pencemaran, sumur penduduk bisa dikonsumsi memenuhi standar
kesehatan.
3. Dengan tidak adanya pencemaran, sungai menjadi bersih sehingga bisa digunakan sumber
air baku PDAM.
4. Masyarakat untuk dapat menyambungkan air limbahnya ke jaringan pipa air limbah.
5. Untuk masyarakat, seharusnya masyarakat lebih sadar diri untuk tidak membuang
limbahnya ke sungai sehingga tidak mencemari sungai karena apabila sungai bersih membuat
lingkungan menjadi lebih sehat.
6. Untuk pemerintah, seharusnya pemerintah mengadakan lebih banyak lagi penyuluhan
tentang baiknya menggunakan jasa pengolahan air limbah.
7. Dengan didirikannya IPAL, diharapkan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran
untuk lebih peduli lagi terhadap pencemaran dan pengolahan air limbah.
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya:
Usaha Nasional
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara
Sumber Widya
Pemerintah Kota Surakarta. 2009. Sekilas Pengolahan Air Limbah Kota
Surakarta. Surakarta: PDAM.
Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius
Soemirat, Juli, 1994. KesehatanLingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas
Indonesia Press
http://lamaizon.blog.uns.ac.id/2010/05/10/pengolahan-limbah-cair/
http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg=airminum&kode=6597
http://id.shvoong.com/tags/pengolahan-air-limbah/