Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanggal 1 Juni 1945 disebut sebagai tanggal lahirnya Pancasila dari pidatoIr.Soekarno
dihadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Lima dasar/sila yang beliau ajukan beliau namakan sebagai
filosofische grondslag. Pancasila yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
merupakan dasar flsafat Negara Republik Indnesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, Dalam
kenyataannya secara objektif Pancasila telah dimilki oleh Bangsa Indonesia melalui
suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajan kerajaan pada abad
ke IV, ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai Nampak pada abad
ke VII, yaitu ketika munculnya kerajan Kutai di Kalimantan, Sriwijaya di Palembang,
kerajaan Majapahit d Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa sebelum kemerdekaan?
2. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa orde lama?
3. Bagaimanakah Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?
4. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa orde baru?
5. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa reformasi?

Tujuan Penulis
a. Mengetahui lebih jauh tentang Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia
b. Dapat memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya
dengan jati diri bangsa indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Periodesasi Tahap –Tahap Perkembangan Sejarah Pancasila
1. Masa kerajaan
Munculnya kerajaan-kerajan pada abad ke VII di Indonesia telah memberikan
banyak andil terhadap nilai-nilai Pancasila seperti nilai sosial politik dalam bentuk
kerajaan, dan nilai Ketuhanan dalambentuk kenduri, sedekah paa brahmana.
Kerajaan Sriwijaya mengembangkan bidang pendidikan terbukti dengan didirikannya
semacam universitas agama Budha yang sangat terkenal di Asia.
Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit , hidup dan berkembang dua agama
yaitu Hindu dan Budha. Pada masa itu pula hidup Mpu Prapanca dan Mpu Tantular
yang pada kitab karangan mereka ditemukan istilah ‘’Pancasila’’ dan ‘’Bhineka
Tunggal Ika’’. Kedua kerajaan itu merupakan negara-negara berdaulat, bersatu, serta
mempunyai wilayah yang meliputiseluruh nusantara ini. Pada zaman tersebut, kedua
kerajaan itu mengalami kehidupan masyarakat yang sejahtera.Keberadaan Candi
Borobudur sebagai wujud keberadaan masyarakat Buddha serta Candi Prambanan
milik masyarakat Hindu. Nilai-nilai Pancasila yang terdapat saat itu ialah nilai religius,
nilai toleransi beragama, kekeluargaan dan musyawarah.

2. Penjajahan kolonial belanda


Kesuburan Indonesia dengan hasil buminya yang melimpah, terutama tempeh-
rempah yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara di luar Indonesia, menyebabkan
bangsa asing (Eropa) masuk ke Indonesia. Bangsa Eropa yang membutuhkan
rempah-rempah itu mulai memasuki Indonesia yaitu, Portugis, Spanyol, Inggris, dan
Belanda. Masuknya Bangsa Eropa seiring dengan kemundurannya Kerajaan
Majapahit sebagai akibat dari persilihan dan perang saudara, yang berarti nilai-nilai
nasionalisme sudah ditinggalkan, walaupun pada abad ke-XVI agama Islam
berkembang dengan pesat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, seperti
Samudera Pasai, dan Demak, tampaknya tidak mampu membendung tekanan
bangsa Eropa memasuki Indonesia.
Bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba memperebutkan kemakmuran bumi
Indonesia ini. Sejak itu, mulailah lembaran hitam sejarah Indonesia dengan

2
penjajahan Eropa pada khsususnya Belanda. Masa penjajahan Belanda itu dijadikan
tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapi cita-citanya, sebab
pada zaman penjajahan ini apa yang telah dicapai bangsa Indonesia pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit menjadi hilang. Kedaulatan negara hilang, persatuan
dihancurkan, kemakmuran lenyap, wilayah diinjak-injak penjajah.

3. Zaman Penjajahan Jepang


Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia,
Jepang saudara tua bangsa Indonesia. Pemerintah Jepang bersikap bermurah hati
kepada bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia akan merdeka. Pada tanggal
29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang beliau memberikan
hadiah kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa syarat.
Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka
dibentuklah suatu badan yang menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau Dokuritu Zyumbi Tioosakai yang diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat, dan beranggotakan 60 orang yang berasal dari pulau Jawa,Sumatra,
Maluku, Sulawesi dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina dan Arab.

4. kemerdekaan
Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda membuat
diamankannya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengas dengklok, agar tidak dapat
pengaruh dari Jepang. Setelah diadakan prtemuan di Pejambon Jakarta pada tanggal
16Agustus 1945 diperoleh kepastian bahwa Proklamasi kemerdekaan akan tetap
dilaksanakan di Jakarta, untuk mempersiapkan proklamasi tersebut Soekarno-Hatta
pergi ke rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi dan pada
akhirnya konsep Soekarno yang diterima dan diketik oleh Sayuti Melik.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945di Pegangsaan timur 56 Jakarta, tepat
pada hari Jum’at legi jam 10.00 WIB, Bung Karno dengan didampingi oleh Bung Hatta
membacakan naskah Proklamasi sebagai berikut :

3
a. Siding PPKI
(1). Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)
Pada sidang pertama ini PPKI menghasilkan suatu kesepakatan tentang
naskah pembukaan Undang Undang Dasar 1945, memilih presiden dan wakil
presiden pertama .
(2). Sidang PPKI kedua (19Agustus 1945)
Sidang PPKI yang kedua menentukan tentang daerah propinsi dengan
pembagiandareah propinsi Jawa, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, Sunda
Kecil. Dalam sidang tersebut dibentuk kementrian atau Departemen yang
meliputi :
a) Departemen Dalam Negeri
b) Departemen Luar Negeri
c) Departemen Kehakiman
d) Departemen Keuangan
e) Departemen Kemakmuran
f) Departemen Kesehatan
g) Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan
h) Departemen Sosial
i) Departemen Pertahanan
j) Departemen Penerangan
k) Departemen Perhubungan
l) Departemen Pekerjaan Umum (Sekretariat Negara, 1995 : 461)
(3). Sidang ketiga (20 Agustus 1945)
Pada sidang ketiga PPKI dilakukan pembahasan terhadap agenda tentang
Badan Penolong Korban Perang. Adapun keputusan yang dihasilkan adalah
terdiri atas delapan pasal, salah satu dari delapan pasal tersebut yaitu : pasal
2 dibentuklah suatu badan yang disebut Badan Keamanan Rakyat (BKR).
(4). Sidang keempat (22Agustus 1945)
Pada sidang keempat PPKI membahas agenda tentang Komite Nasional Partai
Nasional Indonesia, yang pusatnya berkedudukan di Jakarta.

4
5. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian
sebagai berikut :
a) dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak
berlakunyatertib hukum kolonial.
b) Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa
indonesiaterbebas dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk
menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.
Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa indonesia
masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan
Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica
(Netherland Indies Civil Administration). Selain itu belanda secara licik
mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi RI. Hadiah pasis
Jepang.
6. Sejarah Pancasila pada Masa Orde Lama
Proklamasi kemerdekaan secara ilmiah mengandung pengertian sebagai berikut:
a. Dari sudut ilmu hukum (Yuridis), proklamasi merupakan saat tidak
berlakunya tertib hukum kolonial dan saat berlakunya hukum nasional.
b. Secara politis ideologis, proklamasi mengandung arti bangsa Indonesia
terbebasdari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk
menentukan nasib sendiri.
Setelah proklamasi kiemerdekaan 17 Agustus 1945, negara Indonesia masih
menghadapi tentara sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan
Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan NICA
(Netherlands Indies Civil Administration). Selain itu Belanda secara licik
mempropagandakan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan Indonesia adalah
hadiah dari Jepang.
Untuk melawan propaganda tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan tiga
buah maklumat sebagai berikut :
 Maklumat Wakil Presiden No. x (iks) tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya

5
(seharusnya selama 6 bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan
kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada KNIP.
 Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, tentang pembentukan
partai politik sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari
anggapan bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai. Maklumat ini
juga sebagai upaya agar dunia luar menilai bahwa negara Indonesia sebagai
negara yang demokratis.
 Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, intinya maklumat ini
mengubah sistem kabinet Presidensial menjadi system kabinet
Parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal.
Keluarnya tiga maklumat tersebut mengakibatkan ketidakstabilan di bidang
politik karena sistem demokrasi liberal bertentangan dengan UUD 1945, serta
secara ideologis bertentangan dengan Pancasila. Akibat penerapan sistem kabinet
parlementer maka pemerintahan Negara Indonesia mengalami jatuh bangun
sehingga membawa konsekuensi serius terhadap kedaulatan negara Indonesia.

7. Masa Orde baru


‘Orde Baru’, yaitu suatu tatanan masyrakat dan pemerintahan yang menutut
dilaksanakannya Pancasila dan UUD ’45 secara murni dan konsekuen. Munculnya
orde baru diawali dengan aksi-aksi dari seluruh masyarakat antara lain : Kesatuan
Aksi Pemuda Pelajar Indonesia(KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia(KAMI),
Kesatuan Aksi guru Indonesia(KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut menuntut denga tiga
tuntutan atau yang dikenal dengan ‘Tritura’, adapun isi tritura tersebut sebagai
berikut :
1). Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
2). Pembrsihan kabinet dari unsure G 30 S PKI
3). Penurunan harga
Karena orde lama tidak mampu menguasai pimpinan negara, maka Panglima
tertinggi memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan
Jendral Soeharto dalam bentuk suatu surat yang dikenal dengan ‘surat perintah 11
Maret 1966’(Super Semar). Tugas pemegang super semar yaitu untuk memulihkan
keamanan dengan jalan menindak pengacau keamanan yang dilakukan oleh PKI.

6
Orde Baru berangsur-angsur melaksanakan programnya dalam upaya merealisasikan
pembangunan nasional sebagai perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD’45
secara murni dan konsekuen.

8. Pancasila pada Masa Reformasi


Di zaman ini, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa
pemerintah belum sepenuhnya mampu membawa bangsa pada taraf demokratisasi
seperti halnya yang menjadi tuntutan di era reformasi. Sampai saat ini masih banyak
terjadi korupsi yang justru dilakukan oleh para pejabat negara, padahal mereka
adalah wakil-wakil rakyat yang diharapkan mampu dan kompeten untuk
menyalurkan aspirasi-aspirasi rakyat dan membawa kepada kesejahteraan. Selain
itu, masalah kemiskinan, kekerasan atas nama agama dan kebebasan beraspirasi pun
masih terjadi di zaman ini. Franz Magnis Suseno, dalam tulisannya mengungkapkan
bahwa akar dari permasalahan kesejahteraan rakyat, kekerasan atas nama agama,
dan sikap kurang demokratis adalah perilaku korupsi yang semakin hari semakin
menggerogoti bangsa ini.
Korupsi itu merusak kejujuran bangsa, sehingga demokrasi dan kesediaan
mengakui perbedaan tidak bisa tercapai. Keadaan seperti itulah yang mencoreng
nilai-nilai dan asas dasar Pancasila. Keberadaan dan kedudukan Pancasila di zaman
ini seakan disepelekan dan tak punya arti lagi. Kesucian dan kesaktian Pancasila pun
semakin tercemar. Tuntutan era reformasi pada akhirnya tidak terwujud.
. Oleh karena itu, ”kembali pada Pancasila” sangat penting. ‘Kembali pada Pancasila’
berarti kembali memurnikan jiwa bernegara sehingga nantinya dapat membawa
rakyat pada kesejahteraan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

7
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
 Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah
melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa
indonesia. Tetapi bangsa indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan nya
yang tua, melalui gemilangnya kerajaan-kerajaan di indonesia, kemudian
mengalami masa penjajahan tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa
indonesia memproklamasikan kemerdekaanya.
 Bangsa indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang,
dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam
penderitaan.
 Pancasila merupakan sumber dan nilai yang penting dalam perjalanan
sejarah indonesia.

Anda mungkin juga menyukai