PENDAHULUAN
1.2. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Struktur Organisasi
1.2.1. Visi Rumah Detensi Imigrasi Medan
Visi Rumah Detensi Imigrasi Medan adalah “Masyarakat Memperoleh Kepastian
Hukum.”
1.4.2. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut.
1. Bagi Penulis
Memahami nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta nilai-
nilai tentang agenda Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI, meliputi
Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik serta
mengaktualisasikannya di unit kerja.
2. Bagi Unit Kerja
Sebagai indikator untuk meningkatkan kualitas pelayanan demi tercapainya
visi dan misi organisasi Rumah Detensi Imigrasi Medan.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan kepuasan, kenyamanan, dan informasi yang bermanfaat bagi
masyarakat, terhadap pelayanan yang diberikan.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Dalam Laporan Aktualisasi ini, ada 5 ( l i m a ) isu yang diidentifikasi untuk habituasi di
Sebelum melakukan penetapan isu, dibutuhkan analisis untuk mendapatkan isu prioritas.
Isu tersebut dinilai berdasarkan 4 (empat) kriteria, yaitu Aktual, Problematik, Berdampak Luas
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Penilaian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No ISU A P K L
√ √ √ √
1 Belum Optimalnya Pelayanan Terhadap Kunjungan/Besukan
√ √ √ √
3 Belum Optimalnya Registrasi Pengunjung Di Rudenim Medan
√ √ √ √
4 Belum Optimalnya Pengarsipan Surat Masuk Di Rudenim Medan
√ √ √ √
5 Kurangnya Kesadaran Deteni terhadap Kebersihan Kamar
Tabel 1 Pemilihan Isu dengan Penilaian Kriteria Aktual, Problematik, Berdampak Luas pada
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
Keterangan:
A = Aktual P= Problematik
Isu pertama yang dilakukan penilaian adalah memiliki kriteria aktual, problematik, berdampak
luas pada kekhalayakan, dan memiliki kelayakan untuk dapat dipertanggungjawabkan. Pada isu
akan berdampak tidak baik terhadap pelayan kunjungan/bezukan terutama terhadap masyarakat yang
Setelah kedua isu tersebut dianalisis berdasarkan kriteria yang disebutkan pada table diatas
maka perlu dilakukan pemilihan prioritas dengan teknik USG (Urgensy, Seriousness, dan
Growth). Skalanya yang digunakan adalah skala Likert, yaitu 1 (sangat kecil) – 5 (sangat
besar). Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Urgency melihat seberapa
mendesak isu tersebut diselesaikan dengan waktu yang disediakan dan tekanan yang dihadapi
dalam memecahkan isu tersebut. Seriousness dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dari
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut terhadap produktivitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. Perlu diingat bahwa masalah
yang dapat menimbulkan permasalahan lain adalah lebih serius dibandingkan dengan suatu masalah
yang berdiri sendiri. Growth melihat perkembangan isu tersebut jika dikaitkan dengan kemungkinan
masalah penyebab terjadinya isu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dikatakan bahwa isu nomor 2 (dua) yang teridentifikasi
merupakan isu prioritas dengan total skor ….. Hal ini dikarenakan kedua isu tersebut berdasarkan
teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) harus diselesaikan. Jika tidak diselesaikan akan
menimbulkan masalah pada aspek lain. Selain itu, jika tidak ditangani secara cepat akan
menimbulkan permasalahan yang nantinya akan sulit untuk dicegah. Pada isu pertama Belum
optimalnya pengawasan terhadap aktivitas warga binaan dalam melakukan kegiatan di blok hunian,
berdasarkan teknik USG, didapatkan skor 14. Hal ini dikarenakan tingkat urgensi, seriousness dan
growth berdampak terhadap pengawasan warga binaan. Apabila tidak segera ditindaklanjuti akan
menurunkan kredibilitas Rumah Tahanan Negara Pangkalan Brandan dan tingkat kepercayaan
Isu kedua Belum optimalnya pelayanan terhadap kunjungan/bezukan. Isu kedua ini
termasuk isu prioritas. Hal ini dikarenakan pelayanan kepada masyarakat untuk berkunjung petugas
pemasyarakatan langsung berinteraksi kepada masyarakat oleh karena itu apabila tidak