Anda di halaman 1dari 21

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS WAIWERANG
GOLONGAN III ANGKATAN XII

MENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN MENGENAI CARA


PENGGUNAAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR DI
PUSKESMAS WAIWERANG KABUPATEN FLORES TIMUR

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANGELA DIANA DHUY NYAGA, S.Farm.,Apt


NIP : 199107172019032002
ANGKATAN : XII
NO URUT :5

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Johny Lapuisaly, SE, MM
NIP : 19691125 199503 1 005
Pangkat dan Golongan : Pembina IV/a
Jabatan : Widyaswara Ahli Madia

Dengan ini menyatakan bahwa,


Nama : Angela Diana Dhuy Nyaga, S.Farm., Apt
NIP : 19910717 201903 2 002
Pangkat dan Golongan : Penata Muda Tk.I/ IIIb
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama

Telah menyetujui Rancangan Aktualisasi dengan judul “Meningkatan Pemahaman


Pasien Mengenai Cara Penggunaan Obat yang Baik dan Benar di Puskesmas
Waiwerang Kabupaten Flores Timur”

Demikian surat peryataan ini dibuat untuk dimaklumi.

Kupang, 01 Agustus 2019


Coach

Johny Lapuisaly, SE, MM


19691125 199503 1 005
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

1. Kondisi Puskesmas Waiwerang

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Waiwerang


merupakan salah satu pusat pelayanan masyarakat tingkat pertamadi
kabupaten Flores Timur yang bertempat di jalan pasar inpres kelurahan
Waiwerang kota, kecamatan Adonara Timur. Pada awalnya puskesmas
waiwerang merupakan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang didirikan
pada tahun 1965.Setelah menjalani berbagai perbaikan akhirnya pada tahun
1974 BKIA waiwerang diresemikan menjadi Pusat kesehatan masyarakat
(PUSKESMAS) Waiwerang oleh bapak Ben Boi selaku kepala dinas
kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur saat itu.
Jumlah tenaga yang berada dalam lingkup UPTD Puskesmas
waiwerang adalah 88 orang, dengan rincian 44Tenaga PNS, 10 tenaga CPNS,
31 tenaga kontrak daerah dan 3 tenaga kontrak provinsi.
Sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat baik promotif,
preventif maupun kuratif dan rehabilitatif puskesmas waiwerang pelayanan
yang diberikan meliputi pelayanan rawat jalan (poli umum, poli gigi, poli
MTBS, poli KIA KB, klinik konsultasi TB-HIV-GIZI-KESLING,
laboratorium dan apotek, UGD 24 jam setiap hari, rawat inap dan persalinan
24 jam setiap hari.
Sebagai salah satu pusat kesehatan masyarakat di kabupaten Flores
Timur, puskesmas waiwerang belum dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang optimal kepada masyarakat di Adonara Timur, hal ini disebabkan karena
keterbatasan sarana prasarana dan juga sistem yang belum berjalan dengan
optimal.Salah satu pelayanan yang belum optimal yakni pelayanan
kefarmasian, hal tersebut dikarenakan pada tahun-tahun sebelumnya tenaga
farmasi yang ada di puskesmas sebatas tenaga teknis sehingga pelayanan
belum berjalan sesuai standar pelayanan kefarmasian yang sesuai standar.
Dampak dari belum optimalnya pelayanan kefarmasian di puskesmas
berpengaruh langsung kepada rendahnya pengetahuan pasien mengenai carai
penggunaan obat yang baik dan benar, hal ini ditunjukan dengan banyaknya
kesalahan dalam penggunaan obat, banyak masyarakat yang membeli obat di
warung/ kios yang tidak memiliki izin untuk menjual obat-obatan, menyimpan
obat yang kadaluarsa, dan membuang obat di sembarang tempat. Maka dari i
itu isu mengenai “rendahnya pemahaman pasien mengenai cara penggunaan
obat yang baik dan benar di puskesmas waiwerang kabupaten flores timur”
diangkat agar dapat meningkatkan pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Waiwerang serta menjalankan tugas dan fungsi sebagai apoteker guna
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Waiwerang sebagai
pusat kesehatan masyarakat Adonara Timur.

2. Visi dan MisiPuskesmas Waiwerang

Visi UPTD Puskesmas Waiwerang “Menjadikan Masyarakat Adonara Timur


yang sehat, mandiri dan berkeadilan”

Misi UPTD Puskesmas Waiwerang:


1. Pemberdayaan masyarakat melalui program pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima dan profesional
3. Menjalin kerjasama lintas sektor
3. Struktur Organisasi Puskesmas Waiwerang

Kepala puskesmas
Martinus Sanga Samon, Amd.kep SIKDA
Kristina L.Gelu, A.Md.PK
Kesubak Tata Usaha
Kepegawaian
Maria Goreti Uba Lela

Penanggung jawab UKM Penanggungjawab Penanggungjawab UKP Penanggungjawab jaringan pel


Bendahara Barang
esensial dan keperawatan UKMpengembangan kefarmasian dan laboratorium puskesmas dan jejaring pel
Kristina Natalia. S
kesehatan masyarakat kesehatan
Dina Dince T, AmdKep Agusttina P.Raya, AmdKep Dr. Danny Gunawan Valentinus B.Lengari, Amd KG
Keuangan
Polindes Beloto
Promkes Pel.lansia Rawat jalan
Nur Asia.SKM Emerlinda O.Lamak, A.Md.Keb Agusttina P.Raya, AmdKep
Bendahara BOK
Pustu Dawata’a
Florida Uba Boli
SALEHA.N
Kesehatan lingkungan Pel kesehatan jiwa-PTM Kes. Gigi dan mulut
Halima B.S Kadir.A.Md.KL Agustina penaten Raya Konstantina B.W.A Amd KG Polindes ipi ebang
Norita A.Md.Keb Bendahara JKN
Pelayanan KIA/KB
Pel kesehatan kerja Pelayanan KIA/KB Polindes terong Elisabeth Y Uba
Kamria B. Ile.A.Md.Keb Siti F Korebima, A.Md.Keb
Lima Natalia AmdKep Siti Bariyah.A.Md.Keb

Pelayanan Gizi Polindes narasosina Bendahara PPT


Maria Sela Ritan.MGZ Pel kesehatan gigi masyarakat Pel gawat darurat Maria M Ina A.Md.Keb Maria Yoanita Ina Duran
Paulina P Sanga, Amd.Kes Paskalis Lebu Raya
Polindes lewobunga
Pel persalinan Katarina K Kuma A.Md.Keb
Pel.pengendalian penyakit
Samuel Ola Kian,SKM Mince
Putu karinglamalouk
Pel. Kefarmasian Bibiana benga doni
PEl.keperawatan kesehatan Angela D.D.N, S.Farm,Apt
Poskesdes Tapobali
masyarakat
Arneldis Lely W A AmdKep
Florentina J.Lamen Pel laboratorium
Rosiana Tuto Sura AMAK Poskesdes tapobali
Anastasia Bulu A.Md.Keb

Pel Rawat Inap


Pustu lamatwelu
Dina Dince Maria goreti wau
4. Tugas dan Fungsi Mentor (Kepala Puskesmas)
a. Bertanggung jawab melaksanakan dan menjalankan fungsi puskesmas dengan baik
b. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan puskesmas
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan
d. Mengevaluasi kegiatan
e. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan secara keseluruhan berkualitas
sesuai kompetensi dan kewenangannya
f. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakitatau sarana kesehatan yang lebih
lengkap dan mampu untuk memfasilitasi pengobatan, perawatan dan dukungan
terhadap pasien selanjutnya
g. Berkoordinasi dengan lintas sektor tingkat kecamatan, BKPKM serta pihak terkait
lainnya
h. Mengkoordinir pencatatan pelaporan kegiatan dan melaporkan kepada dinas
kesehatan Kabupaten/ Kota setempat
i. Melakukan koordinasi dengan puskesmas lain berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan yang menunjang
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kadis kesehatan

5. Tugas dan Fungsi Apoteker Ahli Pertama


a. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan kefarmasian
b. Megklasfikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan farmasi
c. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan farmasi
d. Mengolah data dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi
e. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi
f. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi
g. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
h. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat (LPLPO) puskesmas ke gudang
farmasi kabupaten
i. Membuat laporan obat-obatan narkotika, psikotropika dan prekursor
j. Mengelolah pengeluaran/ pendistribusian obat kepada puskesmas pembantu, pos
kesehatan desa dan polindes
k. Visit eke ruang rawat inap
l. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
m. Konseling obat
n. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
o. Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat
p. Melakukan monitoring efek smping obat (MESO)

B. RANCANGAN AKTUALISASI
1. Identifikasi Isu
1. Kurangnya pemahaman tentang tata cara penyimpanan obat dan penandaan obat
tertentu
2. Rendahnya kepatuhan pasien terhadap aturan minum obat
3. Rendahnya pemahaman pasien mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar
4. Kurangnya konseling pasien dengan penyakit kronis, lansia, anak, polifarmasi dan
pasien yang mendapatkan obat dengan indeks terapi sempit
5. Kekosongan obat esensial

2. Isu yang Diangkat


Analisa menggunakan metode APKL
NO ISU A P K L Jumlah Rank

1 Kurangnya pemahaman tentang tata cara penyimpanan 3 2 1 1 7 V


obat dan penandaan obat tertentu
2 Rendahnya kepatuhan pasien terhadap aturan minum 2 3 2 2 9 IV
obat
3 Rendahnya pemahaman pasien mengenai cara 5 5 5 5 20 I
penggunaan obat yang baik dan benar
4 Kurangnya konseling pasien dengan penyakit kronis, 1 4 4 4 17 II
lansia, anak, polifarmasi dan pasien yang mendapatkan
obat dengan indeks terapi sempit
5 Kekosongan obat esensial 4 1 3 3 11 III
Analisa menggunakan metode USG
NO ISU U S G JUMLAH RANK

1 Rendahnya pemahaman pasien mengenai cara


penggunaan obat yang baik dan benar 5 5 5 15 I CORE
ISSUE
2 Kurangnya konseling pasien dengan penyakit kronis, 4 4 4 12 II
lansia, anak, polifarmasi dan pasien yang
mendapatkan obat dengan indeks terapi sempit
3 Kekosongan obat esensial 3 3 3 9 III

Keterangan :
5 = SANGAT KUAT
4 = KUAT
3 = CUKUP KUAT
2 = KURANG KUAT
1=SANGAT KURANG KUAT

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan meggunakan metode APKL dan USG maka isu
yang diangkat adalah “Rendahnya pemahaman pasien mengenai cara penggunaan obat
yang baik dan benar”.

3. Gagasan Pemecahan Isu


Dari isu yang diangkat selanjutnya gagasan pemecahan isu sebagai berikut
“Meningkatkan pemahaman pasien mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar
di Puskesmas Waiwerang”
4. Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


HASIL DENGAN MATA TERHADAP VISI NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaporkan diri 1. Menyampaikan konsep Tersedianya konsep Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
dan konsultasi rancangan aktualisasi rancangan dalam bentuk  Tanggung jawab memberikan kontribusi merupakan
degan mentor/ kepada kepala puskesmas laporan terhadap misi ke-2 penguatan nilai
kepala puskesmas 2. Adanya koreksi dari Etika publik puskesmas yakni organisasi yakni
terkait pelaksanaan kepala puskesmas  Sopan satun “meningkatkan :
aktualisasi pelayanan kesehatan  Disiplin
yang prima dan  Kerja sama
profesional”
2 Memperbaiki dan 1 Konsultasi dengan kepala Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
melengkapi format puskesmas untuk memperbaiki format  tanggung jawab memberikan kontribusi merupakan
etiket (obat oral meminta persetujuan terhadap misi ke-2 penguatan nilai
dan obat luar) serta etiket dan membuat puskesmas yakni organisasi yakni
kegiatan yang akan Nasionalisme
membuat label obat format label yang sesuai  kerjasama “meningkatkan :
dilaksanakan
(Atibiotik, LASA ,
2 mendesain etiket (obat standar ntuk pelayanan kesehatan  Disiplin
HIGH
oral dan obat luar) meningkatkan ketepatan Etika publik
yang prima dan  Kerjasama
ALERT)yang profesional”
sebagai penanda aturan dalam pemberian  memberikian  Edukatif
sesuai standar
minum obat Berdasarkan informasi obat. informasi yang benar  Adil dan
permenkes No.36 yang jujur
Komitmen Mutu
sekurang-kurangnya
Bukti fisik:  tepat guna
harus berisi hal-hal
 Form persetujuan  inovatif
sebagai berikut :
 Nyata
 Nama sarana kepala puskesmas
kesehatan  Etiket obat
 Alamat  Label obat
 Tempat, tanggal dan  Foto kegiatan Anti Korupsi
tahun pembuatan  kerja keras
etiket  berani
 No resep
 Nama pasien
 Tanggal lahir
 No rekam medik
 Nama obat
 Jumlah obat
 Expired date
 Kasiat obat
 Aturan pakai

Aturan mengenai warna etiket


:
 Putih : untuk obat oral
(obat yang melalui GI
track)
 Biru : untuk obat
dengan pemakaian luar
(tidak melalui GI track)
3. Mendesain label obat
(Atibiotik, LASA , HIGH
ALERT) sebagai penanda
obat-obat dengan perlakuan
khusus yang sesuai standar.

Aturan mengenai label obat:


 Obat golongan antibiotik
menggunakan latar
belakang merah dengan
tulisan Antibiotik harus
dihabiskan.
 Obat-obatan yang
memiliki resiko tinggi/
HIGH ALERT
menggunakan label
berwarna dasar merah
dengan tulisan HIGH
ALERT
 Obat-obatan yang
memiliki nama dan rupa
mirip (NORUM/LASA)
diberi penandaan dengan
label berlatar belakang
kuning dengan tulisan
NORUM/LASA
4. Menyiapkan daftar nama
obat yang masuk dalam
golongan obat-obat yang
harus diberi penandaan
khusus.
5. Melakukan sosialisasi
dengan tenaga farmasi
dan tenaga kesehatan
lainnya (Dokter, perawat
dan bidan) terkait etiket
dan label sehingga
informasi yang
diberikan kepada pasien
sesuai.
6. Print dan perbanyak
etiket dan label
7. Melakukan koordinasi
dengan tenaga
kefarmasian mengenai
penggunaan etiket dan
label (Gunting dan
menempel label dan
etiket)
8. Etiket dan label
digunakan saat
melakukan pelayanan
3 Membuat leaflet 1. Konsultasi dengan kepala Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
yang berkaitan puskesmas untuk membuat leaflet yang  tanggung jawab memberikan kontribusi merupakan
dengan meminta persetujuan terhadap visidan misi penguatan nilai
penggunaan obat
berkaitan dengan puskesmas yakni organisasi yakni
melakukan kegiatan
penggunaan obat dalam Nasionalisme “Terwujudnya :
2. Menentukan informasi
penting mengenai cara rangka meningkatkan  kerjasama masyarakat Adonara  Disiplin
penggunaan obat yang pengetahuan Timur yang sehat,  Kerjasama
mandiri dan
baik dan benar masyarakat mengenai Etika publik  Edukatif
berkeadilan”
3. Mencari literatur cara penggunaan obat  memberikian Serta “ meningkatkan  Jujur
4. Merangkum informasi informasi yang benar pelayanan kesehatan
yang baik dan benar
dari literatur yang prima dan
5. Mendesain model leaflet professional”
Bukti Fisik : Komitmen Mutu
6. Konsultasi dengan kepala  tepat guna
puskesmas  Form persetujuan
kepala puskesmas  inovatif
7. Print dan perbanyak  Nyata
leaflet  Kerangka acuan
8. Membagikan leaflet  Informasi terkait Anti Korupsi
kepada pasien penggunaan obat  kerja keras
 Model leaflet  berani
 Print out leaflet
4 Membuat SOP 1. Melakukan Konsultasi Terlaksannya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
konseling dan visite dengan kepala puskesmas membuat SOP  tanggung jawab memberikan kontrbusi merupakan
apoteker ke untuk meminta konseling dan visite  kejelasan terhadap misi ke-2 penguatan nilai
ruangan rawat inap persetujuan melakukan Nasionalisme puskesmas yakni organisasi yakni
apoteker ke ruangan “meningkatkan :
kegiatan  kerjasama
2. Melakukan koordinasi rawat inap. Etika publik pelayanan kesehatan  Disiplin
dengan tim akreditasi Bukti fisik :  memberikian yang prima dan  Kerjasama
profesional”
puskesmas terkait SOP  Form persetujuan informasi yang benar  Edukatif
Komitmen Mutu
kefarmasian kepala puskesmas  tepat guna
3. Mencari literatur terkait  SOP konseling  inovatif
SOP konseling dan visite  SOP Visite Apoteker  Nyata
apoteker ke ruangan rawat ke ruangan rawat inap Anti Korupsi
inap  Foto kegiatan  kerja keras
4. Menyusun SOP sesuai  berani
dengan aturan yang
berlaku
5. Melakukan konsultasi
dengan kepala puskesmas
untuk meminta
persetujuan SOP yang
dibuat.
6. Melakukan sosialisasi
SOP kepada tenaga
kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya
7. Mendokumentasikan SOP
pada dokumen akreditasi
puskesmas.
5 Melakukan 1. Melakukan Konsultasi Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Pemberian dengan kepala puskesmas Pemberian informasi obat  Tanggungjawab memberikan kontrbusi merupakan
Informasi Obat untuk meminta (PIO) pada pasien rawat terhadap misi ke-2 penguatan nilai
(PIO) pada pasien persetujuan melakukan jalan. Nasionalisme: puskesmas yakni organisasi yakni
Rawat Jalan  Kerjasama “meningkatkan :
kegiatan
2. Menyiapkan lembar cek
Bukti fisik: pelayanan kesehatan  Disiplin
 Form persetujuan kepala Etika Publik yang prima dan  Kerjasama
list Pemberian Informasi profesional”
puskesmas  Cermat  Edukatif
Obat (PIO)yang berisi :  Lembar cek list  Hormat
 Identitas pasien (nama, pemberian informasi  sopan
umur) obat (PIO)  memberikian
 informasi yang  Video/Foto kegiatan informasi yang benar
diberikan Komutmen Mutu
 paraf petugas  tepat sasaran
 paraf pasien (sebagai  tepat guna
bukti bahwa pasien telah  inovatif
menerima informasi  empati
obat dan telah  ramah
memahami dengan baik)
3. Melakukan PIO Anti Korupsi
4. Melakukan konfirmasi  jujur
 peduli
kepada pasien mengenai
 mandiri
pemahamannya terkait
 disiplin
pelayanan PIO
 sederhana
 adil
6 Melakukan Visite 1. Konsultasi dengan kepala Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
apoteker ke puskesmas untuk meminta visite apoteker ke ruangan  tanggungjawab, memberikan kontrbusi merupakan
Ruangan Rawat persetujuan kegiatan rawat inap terhadap visidan misi penguatan nilai
Inap 2. Menyiapkan lembar puskesmas yakni organisasi yakni
monitoring pengobatan Nasionalisme “Terwujudnya :
Bukti fisik:
 kerjasama masyarakat Adonara  Disiplin
pasien yang memuat hal-  Form persetujuan kapus
hal sebagai berikut:
Timur yang sehat,  Kerjasama
 Lembar monitoring Etika Publik mandiri dan
 Identitas pasien  Edukatif
pengobatan pasien  cermat berkeadilan”
 Profil penggunaan obat  Foto kegiatan Serta “ meningkatkan  Jujur
 hormat
 Masalah terkait  sopan pelayanan kesehatan
penggunaan obat  memberikian yang prima dan
3. Melakukan koordinasi informasi yang benar professional”
dengan bagian terkait
yakni rawat inap dan Komitmen Mutu
rekam medik  tepat waktu
4. Melakukan visite pasien  tepat sasaran
rawat inap baik secara  tepat guna
mandiri maupun  inovatif
kolaborasi dengan tenaga  empati
kesehatan lainnya  ramah
5. Melakukan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan Anti korupsi
lain (dokter, perawat dan  peduli
bidan) untuk melakukan  mandiri
rencana tindak lanjut  adil
pengobatan
6. Mencatat hasil visite pada
lembar monitoring
pengobatan yang
disediakan
7 Melakukan 1. Melakukan Konsultasi Terlaksananya kgiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
konseling pada dengan kepala puskesmas melakukan konseling  tanggungjawab, memberikan kontrbusi merupakan
pasien DM dan untuk meminta pada pasien DM dan terhadap visipuskesmas penguatan nilai
Hipertensi persetujuan melakukan Nasionalisme yakni “Terwujudnya organisasi yakni
hiertensi di puskesmas
kegiatan  kerjasama masyarakat Adonara :
waiwerang..
2. Menyiapkan lembar
Timur yang sehat,  Disiplin
konseling yang berisi hal- Etika Publik mandiri dan  Kerjasama
 cermat berkeadilan”
hal sebagai berikut:  Edukatif
Bukti fisik:  hormat Serta misi puskesmas

 Identitas pasien  Form persetujuan kepala  sopan “ meningkatkan Jujur
 Nama obat puskesmas  memberikian pelayanan kesehatan
 Hal-hal yang diberikan  Lembar konseling informasi yang benar yang prima dan
saat konseling  Foto kegiatan yang professional”
 Cek list pemahaman dilakukan Komitmen Mutu
pasien  tepat waktu
 Paraf pasien/keluarga  tepat sasaran
 Paraf apoteker  tepat guna
3. Menentukan pasien yang  inovatif
akan diberikan  empati
dikonseling  ramah
4. Meminta persetujuan
pasien yang akan
dikonseling
5. Melakukan konseling Anti korupsi
 peduli
6. Melakukan konfirmasi
 mandiri
kepada pasien mengenai
pemahamannya terkait  adil
konseling yang telah
diberikan
7. Mencatat hasil konseling
pada lembar konseling
yang telah disediakan.

8 Membuat 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
DAGUSIBU dengan kepala puskesmas pembuatan “DAGUSIBU  tanggungjawab, memberikan kontrbusi merupakan
CORNER” di untuk meminta CORNER” di puskesmas terhadap visipuskesmas penguatan nilai
puskesmas (media persetujuan melakukan menigkatkan pengetahuan Nasionalisme yakni “Terwujudnya organisasi yakni
informasi mengenai kegiatan mengenai penggunaan  kerjasama masyarakat Adonara :
cara mendapatkan,
2. Menentukan posisi untuk
obat yang baik dan benar Timur yang sehat,  Disiplin
menggunakan,
membuat DAGUSIBU Etika Publik mandiri dan  Kerjasama
menyimpan, dan Bukti fisik  cermat berkeadilan”
CORNER  Edukatif
membuang obat  Form persetujuan kapus  hormat Serta misi puskesmas
3. Melakukan konsultasi  Jujur
dengan benar)  DAGUSIBU CORNER  sopan 1. Memberdayakan
dengan kepala puskesmas
 Foto kegiatan  memberikian masyarakat
terkait tempat yang informasi yang benar melalui program
ditentukaan pelayanan
4. Melakukan koordinasi dan kesehatan
Komitmen Mutu
kolaborasi dengan pihak  tepat sasaran 2. meningkatkan
terkait diantaranya tenaga  tepat guna pelayanan
teknis kefarmasian untuk  inovatif kesehatan yang
menjelaskan tujuan dan  empati prima dan
pelaksanaan kegiatan  ramah professional
5. Menyiapkan bahan/ media
untuk membuat dagusibu Anti korupsi
corner  peduli
6. Membuat dagusibu corner  mandiri
 adil

WOG
 koordinasi
9 Home visite (pada 1. Melakukan konsultasi erlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
pasien lansia dan dengan kepala puskesmas home visite(pada pasien  tanggungjawab, memberikan kontrbusi merupakan
penyakit kronis) untuk meminta usia lanjut dan penyakit terhadap visipuskesmas penguatan nilai
persetujuan melakukan kronis) Nasionalisme yakni “Terwujudnya organisasi yakni
kegiatan  kerjasama masyarakat Adonara :
2. Berkoordinasi dengan
Bukti fisik: Timur yang sehat,  Disiplin
tenaga kesehatan lain
Etika Publik mandiri dan  Kerjasama
 Form persetujuan kepala  cermat berkeadilan”
terkait pasien yang akan  Edukatif
puskesmas  hormat Serta misi puskesmas
dilakukan home visite “ meningkatkan  Jujur
 Daftar nama pasien dan  sopan
(tenaga teknis farmasi dan riwayat pengobatan pelayanan kesehatan
perawat)  memberikian yang prima dan
 Form persetujuan pasien informasi yang benar
3. Mendata pasien yang akan untuk dilakukan home professional”
dilakukan home visite visite
4. Meminta persetujuan  Jadwal waktu Komitmen Mutu
pasien pelaksanaan  tepat waktu
5. Menjadwalkan waktu  Form home visite  tepat sasaran
pelaksanaan  Foto kegiatan  tepat guna
6. Menyiapkan form home  inovatif
visite  empati
7. Melakukan home visite  ramah
dan edukasi pasien terkait
pengobatan Anti korupsi
8. Mencatat hasil home visite  peduli
pada form yang telah  mandiri
disediakan  adil

10 Melakukan survey 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
pemahaman pasien dengan kepala puskesmas elakuakn survey  tanggungjawab, memberikan kontrbusi merupakan
terkait informasi untuk meminta pemahaman pasien terkait terhadap visipuskesmas penguatan nilai
obat persetujuan melakukan informasi obat yang telah Nasionalisme yakni “Terwujudnya organisasi yakni
kegiatan diberikan  kerjasama masyarakat Adonara :
2. Berkoordinasi dengan
Timur yang sehat,  Disiplin
bagian mutu pelayanan
Etika Publik mandiri dan  Kerjasama
Bukti fisik:  cermat berkeadilan”
puskesmas untuk bekerja  Form persetujuan kepala  hormat Serta misi puskesmas  Edukatif
sama dalam penyusunan puskesmas  sopan “ meningkatkan  Jujur
form survey  Form survey  memberikian
pelayanan kesehatan
3. Menyusun form survey pemahaman pasien yang prima dan
informasi yang benar
untuk mengetahui terkait informasi obat professional”
pemahaman pasien terkait  Hasil evaluasi
pemahaman pasien Komitmen Mutu
informasi obat yang telah
terkait informasi obat  tepat waktu
diperoleh  tepat sasaran
 Foto kegiatan
4. Mencetak dan  tepat guna
memperbanyak form
 inovatif
survey
5. Mensosialisasikan form  ramah
kepada tenaga teknis Anti korupsi
kefarmasian  peduli
6. Memberikan form kepada
 mandiri
pasien disertai dengan
penjelasan terkait cara
pengisian form
7. Mengevaluasi hasil survey
11 Menyusun laporan 1. Melakukan evaluasi hasil Tersediannya dokumen Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
hasil kegiatan dan kegiatan lapoan hasil kegiatan dan  Tanggung jawab, memberikan kontrbusi merupakan
mengusulkan untuk 2. Menyusun laporan persetujua kapus untuk terhadap misi ke-2 penguatan nilai
menjadi program kegiatan menjadikan kegiatan Nasionalisme puskesmas yakni organisasi yakni
kefarmasian di 3. Melaporkan pada kepala menjadi salah satu  kerjasama “meningkatkan :
puskesmas
puskesmas mengenai
program kefarmasian di pelayanan kesehatan  Disiplin
puskesmas Etika Publik yang prima dan
capaian hasil kegiatan profesional”
 cermat
4. Mengusulkan kepada Bukti fisik :  memberikian
kepala puskesmas  Laporan hasil kegiatan informasi yang benar
kegiatan yang dapat  SK kepala puskesmas
menjadi program mengenai program yang
kefarmasian di puskesmas Komitmen Mutu
disetujui
 tepat waktu
 tepat sasaran
 tepat guna
 inovatif

Anti korupsi
 mandiri

12 Berpamitan dengan 1. Menyampaikan kepada Memperoleh izin dari Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
mentor untuk kepala puskesmas bahwa kepala puskesmas untuk  Tanggung jawab memberikan kontribusi merupakan
mengikuti ujian kegiatan aktualisasi telah mengkuti ujian aktualisasi terhadap misi ke-2 penguatan nilai
aktualisasi dilaksnakan dan akan Etika publik puskesmas yakni organisasi yakni
mengikuti ujian aktualisasi  Sopan satun “meningkatkan :
sesuai jadwal yang telah
pelayanan kesehatan  Disiplin
yang prima dan
ditentukan profesional”
5. Jadwal Aktualisasi
BULAN
NO KEGIATAN
AGUSTUS SEP

M1 M2 M3 M4 M1

1 Melaporkan diri dan konsultasi degan mentor/ kepala puskesmasterkait


pelaksanaan aktualisasi
2 Memperbaiki dan melengkapi format etiket (obat oral dan obat luar) dan membuat
label obat (Atibiotik, LASA , HIGH ALERT) yang sesuai standar
3 Membuat leaflet yang berkaitan dengan penggunaan obat

4 Membuat SOP pemberian konseling dan visite apoteker di ruangan rawat inap

5 Melakukan Pemberian Informasi Obat (PIO) pada pasien rawat jalan

6 Melakukan Visite apoteker ke Ruangan Rawat Inap

7 Melakukan konseling pada pasien DM dan Hipertensi

8 Melakukan penyuluhan tentang “DAGUSIBU” kepada masyarakat

9 Home visite (pada pasien lansia dan penyakit kronis)

10 Melakukan survey pemahaman pasien terkait informasi obat

11 Membuat laporan kegiatan dan mengusulkan kegiatan menjadi program


kefarmasian di puskesmas
12 Berpamitan dengan mentor untuk mengikuti ujian hasil aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai