Anda di halaman 1dari 65

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

(RPJMDesa)
DESA MENDANA 2010-201

PEMERINTAH DESA MENDANA


KECAMATAN KERUAK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
2010
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan segala nikmat sehingga sampai saat ini kita semua masih

dalam keadaan sehat wal afiat.

Dengan nikmat sehat,sempat dan kesempatan yang telah diberikan kepada

kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari merupakan kebahagiaan yang

tidak mungkin dapat diukur dengan umpama atau ibarat.

Atas semua itu pula melalui proses yang cukup memerlukan

konsentrasi,energi dan pikiran, kami Pemerintahan Desa bersama lembaga

yang ada didesa dan masyarakat telah melaksanakan tahapan proses yang

menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam kegiatan pembangunan

didesa yaitu menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJMDes) yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana

Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) dalam bentuk dokumen.

Maka melalui kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk

masyarakat Desa Krama Jaya secara umum yang telah mengikuti proses

dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi,penggalian gagasan ditingkat

dusun,dan seterusnya sampai terlaksananya Musrenbangdes Tahun 2010

ini. Dan Alhamdulillah dengan hasil tahapan proses yang telah

dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah dokumen

penting dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan bagi


pemangku kebijakan khususnya yang ada didesa (Pemerintah Desa) dan

pemerintah pada umumnya terutama bagi SKPD yang ada dilingkup

Kabupaten Lombok Barat dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan

kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan

khususnya di Desa Mendana Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.

Karena sebagaimana kita ketahui bahwa setelah bergulirnya alam reformasi

di republik yang tercinta ini telah merubah semua tatanan sistem birokrasi

pemerintahan, yang dulu besifat sentralisasi kini menjadi desentralisasi

atau yang dikenal dengan otonomi daerah, kini masyarakat berhak untuk

menentukan arah kebijakan publik yang menjadi wewenang dan fungsi

pemerintah sehingga segala perencanaan pembangunan harus bersifat

aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan kita harus

mengakomodir segala kepentingan dan aspirasi masyarakat arus bawah

dengan pola perencanaan button up atau dari bawah keatas.

Namun dengan segala keterbatasan kami , baik Sumber Daya Alam (SDA)

ataupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kami miliki, sangat kami sadari

bahwa tidak semua kepentingan dan aspirasi masyarakat dapat

terakomodir dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMDes) ini. Untuk itu pula dalam kesempatan ini kami mohon maaf

yang sebesar-besarnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan semoga dapat menjadi perhatian

semua pihak yang berkompeten dan dapat membantu kami dalam


merealisasikan program-program yang telah direncakan dalam dokumen

RPMDes ini.

Ketua Tim Penyusun,

HAMZAH

Mengetahui :

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEPLA DESA MNDANA

K E T U A,

MARZOAN, S.Pd T A W I P
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
KECAMATAN KERUAK
KEPALA DESA MENDANA RAYA

PERATURAN DESA MENDANA


NOMOR………….TAHUN 2010
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA MENDANA,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi kegiatan
pembangunan desa yang terukur dan terarah perlu
membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJM-Desa) yang memuat tentang segala
kebijakan dan strategi pembangunan desa;
b. bahwa sebagaimana yang dimaksud dalam
pertimbangan huruf a diatas,maka dipandang perlu
menetapkan Rencana Pembangunan Jangkaan
Menengah Desa Mendana dengan Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 4389);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437,sebagaiman telah dirubah untuk kedua kalinya
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 124,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
8. Permendagri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan
Bentuk Produk Hukum Daerah;
9. Permendagri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur
Penyusunan Produk Hukum Daerah;
10. Permendagri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran
Daerah dan Berita Daerah;
11. Permendagri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan
Desa;
12. Permendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
13. Permendagri Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kerjasama
Desa;
14. Permendagri Nomor51 Tahun 2007 tentang
Pembangunan Kawasan Perdesaan berbasis
masyarakat;
15. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;
15.

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
dan
KEPALA DESA MENDANA

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA MENDANA TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-
DESA) MNDANA TAHUN 2010-2014.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat,berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintaha
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka


penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

3. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan


oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

4. Pemeritah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desasebagai


unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.

5. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah


lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintah desa.

6. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat selanjutnya disingkat LPM


adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat.

7. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB-


Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dalam Peraturan Desa.

8. Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala


Desa dan BPD

9. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat


mengatur dang merupakan pelaksanaan dar Peraturan Desa dan
kebijakan Kepala Desa yang menyangkut
pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah selanjutnya disingkat


RPJM-Desa adalah dokumen Perencanaan periode lima tahunan yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa,arah kebijakan keuangan
desa, kebijakan umum,program,program Satuan Kerja Perangkat
Desa (SKPD),lintas SKPD,dan program prioritas kewilayahan disertai
dengan rencana kerja.

11. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-


Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun yang
merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat rancangan
kerangka ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka
pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan
desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh
tispasi dengan pendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

12. Daftar Usulan Rencana Keiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya


disingkat (DURKP-Desa) adalah daftar yang merupakan usulan
kegiatan pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah
jelas sumbernya baik dari (APBN,APBD
(Provinsi,Kabupate,APBDesa,Swadaya dan gotong royong yang
merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya
diwilayah Indonesia.

13. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM


adalah anggota masyarakat desa yang memiliki
pengetahuan,kemauan untuk menggerakkan partisipatif.

14. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang
meliputi data dasar keluarga,potensi sumber daya alam,sumber daya
manusia,kelembagaan,prasarana dan saran serta perkembangan
kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.

15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya


disingkat Musrenbangdes adalah forum musyawarah 1 (satu)
tahunan atau 5 (lima) tahunan yang dilaksanakan secara partipastif
oleh para pemangku kepentingan desa (pihak yang berkepentingan
untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena
dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan
didesa selama 1 (satu) atu 5 (lima) tahun.
BAB II
TATA CARA PERUMUSAN DAN PENETAPAN RPJM DESA
Pasal 2
(1) Rancangan RPJM-Desa dapat diajukan Pemerintah Desa.

(2) Dalam menyusun Rancangan RPJM Desa,Pemerintah Desa harus


memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang
dimasyarakat yang diwadahi oleh LPM.

(3) Rancangan RPJM Desa yang berasal dari Pemerintah Desa


disampaikan oleh Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu
LPM,PKK Desa,KPM,Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama dan sebagainya.

(4) Setelah menerima Rancangan RPJM Desa,pemerintahan desa


melaksanakan Musrenbang desa untuk mendengarkan penjelasan
Kepala Desa tentang Perencanaan pembangunan desa.

(5) Jika rancangan RPJM Desa dari Pemerintahan Desa maka


pemerintah desa mengundang LPM,Lembaga-Lembaga
Kemasyarakatan,Tokoh Masyarakat dan lain-lain untuk melakukan
Musrenbang desa membahas RPJM Desa.

(6) Setelah dilakukan Musrenbang desa sebagaimana dimaksud dalam


ayat (4) dan (5),maka pemerintah desa menyelenggarakan rapat
paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPM
dan Lembaga Kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan
BPD atas Rancangan RPJM Desa menjadi RPJM Desa yang
dituangkan dalam Peraturan Desa; dan

(7) Setelah mendapat persetujuan pemerintahan desa sebagaimana yang


dimaksud ayat (6),maka Kepala Desa menetapkan RPJM Desa serta
memerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala Urusan yang ditunjuk
untuk mengundangkannya dalam Lembaran Desa.

BAB III
SISTEMATIKA PEYUSUNAN RPJM DESA

Pasal 3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) disusun


dengan sistematika sbb :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Desa
BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Desa Dan Kerangka
Pendanaan
BAB IV Visi dan Misi Dan Tujuan
BAB V Strategi Dan Arah Kebijakan
BAB VI Penutup
Lampiran Matriks RPJM-Desa

BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 4
(1) Dengan Peraturan Desa ini ditetapkan RPJM-Desa Mendana Tahun
2010-2014

(2) RPJM-Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) selengkapnya dimuat


dalam lampiran yang merupakan bagian terpisahkan dari Peraturan
Desa ini.

Pasal 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) sebagaimana
dimaksud Pasal 2 ayat (2) dijbaarkan lebih lanjut tiap tahunnya dalam
bentuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa).

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak diundangkan .
Agar setiap orang dapat mengetahuinya,memerintahkan Pengundangan
Peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Desa Mendana
Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.

Pada tanggal 20 Nopember2010


KEPALA DESA MENDANA

T A W I P
Diundangkan di Mendana
Pada tanggal…………………………………..2010

LALAU.ABDUL KADIR JAELANI


PENJELASAN
ATAS PERATURAN DESA\:

NOMOR ………..TAHUN 2010


TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA)
MENDANA
I. PENJELASAN UMUM

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan desa yang


demokratis,transparansi,akuntabel,efisiensi dan efektif dibidang
perencanaan pembangunan desa sebagai salah satu kesatuan
dalam system perencanaan pembangunan desa diperlukan adanya
peraturan desa tentang perencanaan pembangunan
desa,penerapan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan perencanaan pembangunan desa dimaksudkan untuk :
a. Menjamin tciptanya integrasi,prioritas,sinkronisasi dan
sinergitas,baik antar satuan wilayah pembangunan,antar
ruang,antar waktu maupun antar fungsi pemrintah
pusat,provinsi,kabupaen dan desa.

b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara


perencanaan,penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan.

c. Membangun sinergi pelaksanaan antar pelaku pembangunan


didesa dan antar desa.

d. Mengembangkan kelembagaan yang bersifat partispatif dan


dialogis dengan memberikan ruang gerak bagi masyarakat
untuk ikut dalam membuat keputusan terutama kelompok
miskin dan perempuan.

e. Agar dapat tersusun perencanaan program-programa


pembangunan yang sesuai dengan aspirasi ,potensi dan
kebutuhan masyarakat yang terpadu dan berkelanjutan melalui
system perencanaan partispatif

f. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan


desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
perdesaan atau antar desa untuk mengambil keputusan guna
membangun diri dan lingkunnya secara mandiri.

g. Mengembangkan kapasitas masyarakat untuk ikut


berpartisipasi dalam perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan
pemeliharaan pembangunan,yang berkelanjutan.
Perencanaan pembangunan turdesa dilaksanakan dengan
pendekatan politik,teknokratik,partispatif,atas-bawah (top-down) dan
bawah-atas (button-up). Perencanaan pembangunan desa terdiri dari
proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Proses perencanaan pembangunan desa diselenggarakan dengan
memasukkan prinsip pemberdayaan bertumpu pada pembangunan
manusia,otonomi,desentralisasi berpihak kepada
masyarakat,partispasi,kesetraan dan keadilan gender,transparansi
dan akuntabel,prioritas,cermat,proses berulang,penggalian
informasi,dempkratis,efisiensi,efektifitas dan .
Pelaksanaan perencanaan desa bertujuan untuk mengefektifkan
proses pemerintahan yang baik melalui pemanfaatan sumber daya
public,sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berdampak
pada akselerasi pembangunan desa dan revitalisasi pemerintah desa.
Disamping itu upaya meberdayakan masyarakat harus diupayakan
secara tararah melalui proses pembangunan mulai dari
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi dengan mengedepankan
palsafah dari,oleh dan untuk masyarakat,sehingga pembangunan
yang dilaksanakan dapat merata dan memenuhi rasa keadilan bagi
masyarakat desa.
Dalam proes pembangunan dimaksud apabila dalam tahap evaluasi
ditemui kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya,maka akan
dapat dilakukan penyempurnaan dengan mengalokasikan
perencanaan pembangunan untuk tahun berikutnya.
Selanjutnya dengan memperhatikan hal sebagaimana tersebut
diatas,maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-
Desa) perlu diatur dan ditetapkan dalam suatu Peraturan Desa.
II PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas

Pasal 6
Cukup jelas
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
KECAMATAN KERUAK
KEPALA DESA MENDANA RAYA

KEPUTUSAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MENDANA
NOMOR :………………………….2010
TENTANG
PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA MENDANA
TENTANG RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA(
RAPBDES)
TAHUN 2010
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MENDANA,
Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan Desa Mendana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Nomor ………..Tahun 2010 yang telah
dibahas melalui beberapa tahap,telah memenuhi
syarat dan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku;
b. bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Mekanisme Penyusunan Peraturan
Desa,dipandang perlu memberikan persetujuan
terhadap Rancangan Peraturan Desa dimaksud
yang ditetapkan dalam Keputusan Badan
Permusyawaratan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4389);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437,sebagaiman telah dirubah
untuk kedua kalinya dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
124,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4593);
8. Permendagri Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
9. Permendagri Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
10. Permendagri Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
11. Permendagri Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme
Penyusunan Peraturan Desa;
12. Permendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
13. Permendagri Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Kerjasama Desa;
14. Permendagri Nomor51 Tahun 2007 tentang
Pembangunan Kawasan Perdesaan berbasis
masyarakat;
15. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Memberikan Persetujuan atas Rancangan
Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa untuk ditetapkan
sebagai Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun
2010.
KEDUA : Dalam rangka optimaslisasi pelaksanaan Angaran
Pendapatan dn Belanja Desa , Kepala Desa dapat
mengeluarkan Peraturan dan atau Keputusan
Kepala Desa tentang Petunjuk Teknis dan
Petunjuk Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Mendana
Pada tgl. 28 Nopember
2010
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
MENDANA
K E T U A,

MARZOAN, S.Pd
DAFTAR HADIR
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA MENDANA

HARI : Senin……………………………………..
TANGGAL :……………………………………..
NO NAMA ALAMAT JABATAN TANDA TANGAN

1 MARZOAN,SPd MENDANA KETUA 1……………

2. ALWI JUPRI, S.Pd MENDANA WK. KETUA 2……………

3. JUMIRIN,A.Md MENDANA SEKRETARIS 3……………

4. RASMA,S.Pd ANGGOTA 4…………

5. MARUNDAH,S.Pd ANGGOTA 5……………

BADAN PERMUSYARATAN DESA


(BPD)

SEKRETARIS,

JUMIRIN,A.Md
RINGKASAN EKSEKUTIF

Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes),


setiap unsur atau komponen harus diformulasikan secara terintegrasi dan
dirumuskan dalam konteks organisasi sehingga upaya penggalian informasi
dan hasil pelaksanaan kegiatan lebih kredibel dan akuntabel.untuk itu
sebagai langkah-langkah dalam merumuskan dan menyusun dokumen
RPJMDes Mendana telah dilakukan hal-hal sbb :

1. Persiapan yaitu :

 Pembentukan Tim Penyusun terdiri dari


a. Penanggungjawab : KEPALA DESA
b. Ketua Tim penyusun : L.ABD. KADIR JAELANI (SEKDES
c. Anggota :
- ABDUL RAHMAN (KETUA TPK)
- SAHMAN (SEKERTARIS TPK)
- MI’N ARIANI (KD PNPM-MP)
- SUKURYAH (KD PNPM-MP)
- HUNAIFI,S.Pd (TP. PKK DESA)
- SUTAMAN,AMd (SEKR. BPD)
- H. MARZUKI (TOKOH MASYARAKAT)
- PALAL SUPARI (KADUS MENDANA )
- ALSAH (KADER POSYANDU)
- MUSIR (KAUR. PEMBANGUNAN)
- HARTAWIJAYA(KAUR. PEMERINTAHAN)
- HASMUNI(KAUR. KEUANGAN/TOMUD)
 Pembinaan Tim /pelatihan selama 1 hari : mengingat tim
penyusun terdiri dari Kader Desa PNPM,dan perwakilan
masyarakat yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan
tentang metode penggalian gagasan ditingkat dusun yang
difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan PNPM-MP/AP, maka
pembinaan yang dilakukan dalam rangka persiapan Penuyusunan
RPJMDes hanya besifat review terhadap hasil dan kendala yang
ditemukan dilapangan.
 Rapat persiapan pembagian tugas : untuk efektifitas pelaksanaan
perlu disusun pembagian tugas masing-masing tim sbb :

1. Tim I (Pagas ) :
- MI’IN ARIANI (KD PNPM-MP)
- SUKURIAH (KD PNPM-MP)
- RUDY PURNAMA (SEKR. BPD)
- H. MARZUKI (TOMAS)
- MU’AS (KADUS)

2. Tim II (Rekap Hasil Pagas) :


- HJ. SARI’AH (TP. PKK)
- ALSAH (KADER POSYANDU)
- HARTAWIJAYA(KAUR. PEMERINTAHAN)

3. Tim III (Penyusun Draft RPJMDes dan Profil Desa) :


- KEPALA DESA
- L.ABD.KADIR JAELANI (SEKDES)
- MUSHIR (KAUR.
PEMBANGUNAN)
- HASMUNI (KAUR KEUANGAN)

1. Pelaksanaan

 Pagas ( foto peserta )


 Musrenbang

- PJOK,FK dan FT
Kec.Keruak
memberikan arahan
- K
a
d
e
s

M
e
ndana (tenga
- Ka. UPTD Pendidikan Narmada (Kanan)
- Sekdes Desa Persiapan Mendana(L.Abd.Kadir Jaelani)
selaku Ketua Tim Penyusun RPJMDes (sebelah kiri)

- FK KERUAK ( )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perjalanan pembangunan pedesaan di Indonesia tejadi dalam


kemajemukan system nilai dan budaya, ternyata telah
megalami pula latar belakang sejarah yang cukup
panjang,tentunya dalam pendekatan yang bebeda pula. Latar
belakang inilah yang perlu dicermati dalam memilih prinsip
dasar pembangunan perdesaan di Indonesia secara integral.
Kelembagaan, temasuk organisasi, dan perangkat perturan
dan hukum memerlukan penyesuaian,sehingga peluang bagi
setiap warga masyarakat untuk berpartisipasi dan bertindak
aktif dalam pembangunan dapat tumbuh disemua bidang
kehidupannya. Oleh karena itu,diperlukan suatu kerangka atau
model pembangunan desa yang berpayung pada hukum dan
perundang-undangan agar tercipta peluang bagi masyarakat
untuk mengembangkan dirinya dan mengupayakan
pemberdayaan masyarakat agar mampu memanfaatkan
peluang tersebut.

Pembedayaan memiliki makna bahwa penyelenggaraan


pemerintahan desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraaan masyarakat melalui penetapan
kebijakan,program dan kegiatan sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat. Desa yang otonom
memberikan ruang gerak yang luas dalam perencanaan
pembangunan sebagai kebutuhan nyata masyarakat.

Upaya pemberdayaan dapat mempercepat proses penyiapan


masyarakat melalui berbagai cara dan pendekatan yang
mampu mewadahi seluruh komponen sumber daya manusia
dan kelembagaan. Proses yang dilakukan melibatkan
masyarakat dan stakeholders agar perencanaan dan proses
pemberdayaan berjalan secara terpadu sekaligus membantu
tercapainya konsep pembangunan yang ditawarkan pemerintah
desa (Kepala Desa) yang tentunya telah memiliki visi dan misi.

Untuk mewujudkam Visi ,Misi dan Program Kepala Desa,


diperlukan suatu Perencanaan yang matang, terarah dan
terukur,juga dengan tetap mengakomodir aspirasi masyarakat
yang tertuang dalam sebuah konsep Perencanaan dalam
bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMDES
). Agar setiap Rencana Pembangunan dapat berjalan sesuai
harapan maka RPJMDES harus selaras dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
Pedoman Penyusunannya mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional)
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Propinsi.
Didalam RPJMDES memuat tentang strategi Pembangunan
Desa, kebijakan umum dan pengelolaan keuangan Desa baik
yang bersumber dari PADes , ADD, Program lintas Sektoral
ataupun sumber lainnya yang disesuaikan dengan arah
kebijakan Keuangan Daerah dan Pusat
Sebagai kerangka implementasi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa ( RPJMDes) yang dapat dijadikan
acuan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Tahunan,
diperlukan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) sesuai
kebutuhan Kondisi Desa dengan tetap memperhatikan
berbagai aspek, antara lain : Ekonomi ,Kesehatan,
Pendidikan,Sosial dan budaya berdasarkan aspirasi yang
berkembang.
1.2. DASAR HUKUM

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Nomor 4286);
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Per Undang – Undangan
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);
4. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
5. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang –
Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
6. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7. Undang–undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4700);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3373);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai
Daerah Otonom;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 205 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4027);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah (lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 210
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang
pelaporan penyelenggaraan pemerintah daerah (Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4124);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor
4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor
4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Tambahan Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
20. Permendagri No. 12 Tahun 2007, tentang Profil Desa /
Kelurahan;
21. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007, tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 10
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Timur Tahun
2010 – 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur
Seri E Nomor 10 Tahun 2008);
23. Peraturan Bupati No. 6 Tahun 2010 tentang Gerakan
Terpadu Membangun Desa;
1.3. PENGERTIAN
Tersusunnya RPJMDes Desa Th. 2010 – 2011 Mendana 4,
disamping sebagai Pedoman Kebijakan bagi Pemerintah Desa
dalam kegiatan pembangunan juga dapat diakses oleh pihak
Pemerintah Daerah sebagai acuan dalam merencanakan dan
melekasankan program baik melalui SKPD, Lintas SKPD,
maupun Program yang langsung dibiayai melalui Pemerintah
Pusat didesa Mndana dalam kurun waktu 5 tahun mendatang
BAB II

PROFIL DESA

2.1 Kondisi Desa


2.1.1 Sejarah Desa

- Desa Mendana merupakan salah satu desa dari 16


desa yang ada diwilayah Kecamatan Keruak
Kabupaten Lombok Timur, yang merupakan desa
pemekaran dari Desa Selebung Ketangga.
- Berawal dari keinginan masyarakat yang
mengharapkan peningkatan kwalitas pelayanan
publik mengingat pusat pemerintahan desa induk
(Selebung Ketangga) jaraknya cukup jauh sekitar 4
km dari dusun Mendana. Atas dasar itulah para
tokoh masyarakat dusun Mendana melakukan
rembuk merencanakan pemekaran wilayah atau
berpisah dari desa Selebung Ketangga, bagai gayung
bersambut setelah dilakukan musyawarah bersama
dengan pemerintah Desa induk ketika Kepala Desa
dijabat oleh Bpk. SAHUDIN. dapat disetujui dan
diajukan pemekaran menjadi Desa Mendana kepada
Pemerintah Daerah.
- Mengawali berjalannya administrasi pemerintahan
desa, mengingat desa Mendana belum memiliki
kantor yang tetap ,untuk sementara Desa Mendana
diberikan izin untuk menempati salah satu
perumahan H.LALU SAPARDI.
- Dengan tekad dan kerjasama serta keinginan yang
kuat dari masyarakat kurang lebih setangah
tahun,meskipun sekedar pondasi dan tiang
saja/bisa kita katakan sudah mencapai 40 %.
-
2.2. Demografi

1. Geografi
Secara geografis wilayah Desa Mendana Kec. Keruak
Desa Mendana terletak di sebelah kiri dan kanan
jalan Profinsi kalau dari Selong Pancor dengan batas
wilyah:
● Sebelah Utara :Desa Pematung
● Sebelah Selatan :Desa Selebung Ketangga
● Sebelah Barat :Desa Senyiur
● Sebelah Timur :Desa Bungtiang

Kantor Kepala Desa berada di wilayah Panggungan


sekaligus sebagai pusat Pemerintahan, mempunyai
luas wilayah + 1,74 Km2 yang terdiri dari Areal
persawahan seluas + 1,34 km2 , areal perkebunan
seluas + 0,21 km2,areal permukiman seluas + 0,17
km2 dan lain-lain seluas + 0,02 km2.

2. Geohidrologi
Wilayah Desa Mendana diapit oleh dua aliran yaitu
sungai / kali Tibu Senyiur sebagai batas wilayah
dengan Desa Senyiur, kali Bungambar Desa
Bungtiang juga sebagai batas wilayah dengan debit
air kedua sungai tersebut beberapa tahun
belakangan ini mulai bekurang akan tetapi belum
penah mengalami kekeringan.
3. Klimatologi
Kondisi iklim di sebagian besar desa Mendana
secara umum dengan dua musim, yaitu musim
kemarau yang berlangsung antara bulan Mei hingga
Nopember dan musim hujan antara bulan
September hingga Mei dengan temperatur / suhu
udara pada tahun 2010 rata - rata berkisar antara
27,22 ºc sampai 30,46 ºc dan suhu maksimum
terjadi pada bulan Oktober dengan suhu 32,10 ºc
serta suhu minimum 20,70 ºc terjadi pada bulan
Juni. Kelembaban udara berkisar antara 81,58 %,
kelembaban udara maksimum terjadi pada bulan
Maret dan Nopember sebesar 86,00 % sedangkan
kelembaban minimum terjadi pada bulan September
dan Agustus sebesar 77,00 %.

Lamanya penyinaran matahari yang terjadi selama


tahun 2010 rata - rata 68,67 %, lamanya
penyinaran matahari maksimum terjadi pada bulan
Juli sebesar 86,00 % dan lamanya penyinaran
matahari minimum terjadi pada bulan Pebruari,
Nopember dan Desember sebesar 49,00 %.
Kecepatan angin rata-rata yang terjadi selama
tahun 2008 sebesar 207/8 knot, kecepatan
maksimun terjadi pada bulan Pebruari yaitu 270/10
knot, sedangkan kecepatan minimum terjadi pada
bulan Mei sebesar 135/8 knot. Tekanan udara yang
ditandai dengan dua musim yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Tekanan udara berkisar antara
1.001,60 mbs – 1.006,60 mbs. Sedangkan keadaan
curah hujan pada tahun 2008 sebesar 144,29 mm
dengan curah hujan terendah bulan Juli sebesar
0,00 mm dan curah hujan tertinggi pada bulan
Nopember sebesar 448,90 mm.

2.3 Keadaan Sosial


1. Sumberdaya Alam

Potensi sumberdaya alam di Desa Krama Jaya


meliputi sumberdaya alam non hayati yaitu : air,
lahan, udara dan bahan galian, sedangkan
sumberdaya alam hayati yaitu perkebunan, flora
dan fauna.
Khususnya tataguna dan intesifikasi lahan yang ada
di Desa Krama Jaya sbb :
- Persawahan seluas : 104 Ha.
- Perkebunan seluas : 41 Ha
- Permukiman seluas : 17 Ha
- Perkantoran/Fasilitas umum seluas : 8 Ha
- Fasilitas dan SAB
 Sumur gali
 PDAM
 Perlindungan Mata Air
 Perpipaan
 Mata air

Sumberdaya air di Desa Mendana terdiri dari air


tanah (akifer) termasuk mata air dan air
permukaan. Berdasarkan atas besaran curah hujan
pertahun, hujan lebih dan evapotranspirasi
tahunan yang akan berpengaruh terhadap air
meteorologis sesuai dengan gradasi sebaran curah
hujan

2. Sumber Daya Manusia

Sebagaimana telah disampaikan diatas tabl 2.1,


bahwa Desa Jaya terdiri dari 7 dusun yaitu : 1.
Dusun Jerangoan, 2. Dusun Keramat Daye, 3.
Dusun Keramat Lauk ,4.Mejeti Daye, 5. Dusun
Mejeti Tengak 6. Dusun Mejeti Lauk dan 7. Dusun
Mejeti Otak Dese.
Adapun kondisi sumber daya manusia secara
umum menurut latar belakang pendidikan masih
sangat rendah, sesuai dengan pendataan tahun
2009 yang lalu bahwa angka buta aksara dari usia
sekolah sampai usia 50 tahun keatas tercatat
sebanyak 867 jiwa yang tidak mampu membaca
dan menulis (buta aksara) dan kondisi tersebut
rata-rata disemua dusun yang ada. Untuk lebih
akuratnya kondisi potensi Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dimiliki oleh desa Krama Jaya sbb :
1.Jumlah Penduduk : 4.103 jiwa
Laki-laki : 2.108 jiwa
Perempuan : 1.995 jiwa
2.Penduduk menurut strata pendidikan
a. Sarjana (S1,S2,S3) : 20 orang
b.Diploma (D1,D2,D3) : 12 orang
c. SLTA / sederajat : 257 orang
d.SMP / sederajat : 811 orang
e. SD/ sederajat : 2.171 orang
f. Buta aksara :
- Usia 07-15 th : orang
- Usia > 15 – 45 th : 369 orang
- Usia > 45 th keatas : 498 orang
3. Prasarana Dan Sarana

a. Prasarana Pendidikan
 Gedung TK : 2 Unit (1masih

Proporsi sumber mata paencaharian masyarakat Desa Kama Jaya


Proporsi jumlah anggkatan
No Jenis Pekerjaan
kerja Tahun 2009
Jumlah %
(1) (2)
1 Petani 582.00 14.17
2 Buruh Tani /Buruh Bangunan 578.00 14.07
3 Buruh Harian Lepas 417.00 10.15
4 Pedagang 125.00 3.04
5 Wiaswasta 427.00 10.39
6 PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 23.00 0.56
7 Jasa Angkutan 15.00 0.37
8 Peternak 191.00 4.65
9 Tukang Bangunan 157.00 3.82
10 Belum Bekerja 1,593.00 38.78
Jumlah 4,108.00 100.00
numpang)
 Gedung SD/ MI : 2 Unit
 Gedung SMP/ MTS : - Unit
 Gedung SMA/ MA : - Unit
b. Prasarana Transportsi
 Jalan Kabupaten : 1.500 m’
 Jalan Lingkungan : 1.500 m’
 Jalan usaha tani : 750 m’

c. Prasarna Ibadah
 Masjid : 6 Unit
 Musholla : 6 Unit
2..4 Keadaan Ekonomi.

Desa Krama Jaya kami analisa sebagai salah satu


desa swakarsa bila melihat dari kondisi mata
pencaharian masyarakat yaitu m ata pencaharian
penduduk sudah mulai begeser dari sector primer ke
industri, penerapan tehnologi pada usaha
pertanian,kerajinan dan sektor skunder mulai
berkembang. Meskipun dalam pendataan terakhir
mengindikasikan adanya perkembangan ditingkat
ekonomi masyarakat akan tetapi dari 1.143 Kepala
Keluarga yang ada, sebanyak 713 KK masih tergolong

Tabel 2.1
Pembagian Wilayah Administrasi Desa Mnendana Raya
Banyaknya
No Dusun Jenis Kelamin Luas (km 2)
Penduduk
Laki Prp
1 2 3 4 5 6
1 Jerangoan 1,184 618 566 435.00
2 Keramat Daye 519 268 251 229.00
3 Keramat Lauk 528 273 255 252.00
4 Mejeti Daye 624 315 309 155.00
5 Mejeti Otak Dese 298 147 151 162.00
6 Mejeti Tengak 343 177 166 157.00
7 Mejeti Lauk 607 310 297 350.00
Krama Jaya 4,103 2,108 1,995 1,740.00
miskin atau berdasarkan prosentase sekitar 81.49 %
masih tergolong tidak mampu (sumber data
Jamkesmas dan Jamkesda) itupun masih banyak
kepala keluarga yang mengajukan Surat Keterangan
Tidak Mampu untuk mendapatkan rekomendasi
pembebasan dari biaya di Rumah Sakit atau untuk
pendidikan anaknya.
Dengan hal tersebut menunjukkan betapa masih
lemahnya kondisi ekonomi masyarakat karena
disamping
IPM masyarakatnya masih rendah juga disebabkan
sumber mata pencaharian dan anggkatan kerja
sangat rendah
2.2 Kondisi Pemerintahan Desa
2.2. Pembagian wilayah

Secara administrasi Desa Mendsns Raya Kecamatan


Narmada Desa Krama Jaya terbagi dalam 7 dusun,
dengan luas wilayah + 174 hektar
KEPALA DESA
SAMANHUDI
SEKRETARIS DESA
SAFRUDIN BAIHAQI

KAUR. PEMERINTAHAN
TENAGA TEHNIS L. BUDI ERAWADI

SATGAS LINMAS KAUR. PEMBANGUNAN


M. JUAENI MAHRUDIN

PENGHULU DESA KAUR. KESRA


H.M. JUMAIDI.AR. NURHAYATI

KAUR. KEUANGAN
ABDUL WAHAB

KAUR. UMUM
SYIFAIYAH

KAUR. TRAMTIB.
USMAN
KEPALA DUSUN

KERAMAT DAYE KERAMAT LAUK MEJETI DAYE


MUSTAJAB KAMARUDIN H. ILHAM
MEJETI LAUK MEJETI OTAK DESE
PALAL SUPARI DARMAWAN

2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa


BAB
III
POTENSI DAN MASALAH

Untuk dapat menentukan arah kebijakan dan tindakan guna


mengatasi suatu permasalahan yang ada didesa perlu dilakukan
pengkajian potensi dan masalah, dalam kerangka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk menganalisa
suatu poteni dan masalah diperlukan keterlibatan semua komponen
masyarakat dan kelembagaan yang ada didesa yang mengedapankan
suatu Perencanaan Pembangunan secara Prtisiatif, hal tersebut telah
dilaksanakan sehingga setelah dilakukan proses melalui Penggalian
Gagasan (Pagas) dengan kondisi sbb :
3.1. Masalah
3.2. Potensi
Dengan kondisi sebagaimana kami tuangkan dalam table dibawah ini ;

A. ANALISA KALENDER MUSIM

NO MASALAH POTENSI
 PDAM
 SUMUR GALI
KEKURANGAN AIR BERSIH PADA  MATA AIR
1
MUSIM KEMARAU  KALI
 PERPIPAAN
 PMA
 PUSTU
BANYAK MASYARAKAT TERJANGKIT  POSKESDES
2 PENYAKIT YG TERGOLONG 10  PARA MEDIS
VARIABEL PENYAKIT UMUM  KADER
 ASKESKIN
 AIR
 PEKASIH
 ALAT BAJAK
3 MUSIM TANAM PADI TIDAK TERATUR
 LAHAN PERTANIAN
 PETANI
 JADWAL PEMBAGIAN AIR
 PADI
BANYAK HAMA BURUNG PADA SAAT
4  PETANI
PADI MULAI BERBUAH
 BURUH TANI
PADA SAAT PANEN PADI,PETANI
 SAUDAGAR
5 KEBANYAKAN JUAL PADI LANGSUNG
 HARGA YANG TINGGI
DISAWAH
 LAHAN PERTANIAN
MUSIM TANAM PALAWIJA &
6  PETANI
HOLTICULTURA TIDAK TERATUR
 AIR
 POHON BESAR
7 TERJADINYA ANGIN KENCANG
 PERUMAHAN
 HASIL PANEN MELIMPAH
HARGA PALAWIJA & HOLTICULTURA  SAUDAGAR / PEMBELI
8
SERING TIDAK STABIL  PASAR

 KELOMPOK TANI
 GAPOKTAN
9 PUPUK SERING LANGKA & MAHAL
 RDKK
 KUD
 PEKASIH
 PETANI’
SERING TERJADI KONFLIK ANTAR
 SUBAK
PETANI/SUBAK PADA SAAT
10  P3A
PEMBAGIAN AIR KARENA KURANGNYA
 PENJAGA PINTU AIR
DEBIT AIR IRIGASI
(WAKER)
 JADWAL SUPLY AIR

B. ANALISA PETA SOSIAL DESA


NO MASALAH POTENSI
 SWADAYA
 SARANA TRANSPORTASI
 PASIR
JALAN KABUPATEN RUSAK  KRIKIL
1 SEPANJANG + 1.300 M DAN TIDAK  BATU KALI
ADA DRAINASE  HASIL PERTANIAN
 ANAK SEKOLAH
 BURUH PASAR &
BANGUNAN

JALAN DESA DAN ANTAR DESA  HASIL PERTANIAN


BELUM ADA PERKERASAN, TIDAK  PETANI
2
ADA DRAINASE BERLOBANG DAN  ANAK SEKOLAH
BECEK PADA MUSIM HUJAN  SARANA TRANSPORTASI
SAMPAH MENUMPUK  LAHAN PEKARANGAN
3
DISEMBARANG TEMPAT  SWADAYA
 TERNAK
KANDANG KOLEKTIF KUMUH &  KANDANG
4
TIDAK TERTATA  PARIT
 KOTORAN TERNAK
 PETANI
 AIR
5 SALURAN IRIGASI TIDAK LAYAK
 PEKASIH
 GOTONG ROYONG
MATA AIR & PMA BELUM  MATA AIR
6 DIMANFAATKAN SECARA  PMA
MAKSIMAL  PERPIPAAN
 KALI
PADA MUSIM KEMARAU MASY.
 PARIT
7 BANYAK YANG B.A.B. DI
 LAHAN
SEMBARANG TEMPAT
 SWADAYA
BANYAK BALITA YANG  LINGKUNGAN
8
BERPOTENSI PENYAKIT ISPA/  PUSTU
MENDERITA ISPA  POSKESDES
 BALITA
 KADER POSYANDU
 PARA MEDIS
 PUSTU
 POSKESDES
BANYAKNYA BALITA BGM / GIZI  POSYANDU
9
BURUK  PMT
 KADER POSYANDU
 PARA MEDIS
 BALITA
BELUM ADA TEMPAT POSYANDU  KADER
10
PERMANEN  BUMIL
 SWADAYA
 POSKESDES
 PUSTU
 PARA MEDIS
11 BELUM ADA AMBULAN DESA
 DUKUN BERANAK
 KADER POSYANDU
 BUMIL & BULIN
 KANDANG
 TEMPAT PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK
KOTORAN TERNAK/LIMBAH
12  KEL. TANI
TERNAK MENUMPUK
 GAPOKTAN
 FMA
 LAHAN PERTANIAN
 ASKESKIN
BANYAKNYA MASYARAKAT MISKIN  RASKIN
13 DAN TINGGAL DIRUMAH TIDAK  LAHAN
LAYAK HUNI (KUMUH)  RUMAH
 RUMAH TANGGA BARU
 GEDUNG SD
TINGGINYA ANGKA BUTA AKSARA  TENGA GURU
14
DAN MASIH ADANYA DROP OUT  MAJLIS TA’LIM
 TOGA & TOMAS
 BABINSA
 BABINMAS
 PEMDES
15 KONFLIK ANTAR KELUARGA
 BPD
 LPM
 TOGA & TOMAS
 JADWAL SUPLY AIR
 PEKASIH
KONFLIK ANTAR PETANI PEMAKAI
16  AIR
AIR SERING TERJADI
 MUSIM TANAM
 POLA TANAM
 LAHAN PERKEBUNAN
BURUH GALIAN
17 BANYAKNYA GALIAN C
 ANEMER
 PEMILIK LAHAN
FASILITAS KANTOR DESA BELUM  LAHAN
18
LENGKAP  SWADAYA
 REMAJA
 PROGRAM KB
BANYAKNYA ANGKA PERNIKAHAN  PLKAB
19 DINI DAN TINGGINYA ANGKA  PUS
KELAHIRAN BAYI  P3N
 PENGHULU DESA
 TOGA & TOMAS
JALAN LINGKUNGAN/ GANG
 GANG
MASIH ADA YANG BELUM
20  PERUMAHAN
DIRABAT (PAVING BLOCK) DAN
 SWADAYAS
TIDAK ADA SPAL
 BATU KALI
BELUM ADA GERBANG BATAS  PASIR
21
DESA  KRIKIL
 SWADAYA
C. ANALISA KELEMBAGAAN

NO LEMBAGA MASALAH POTENSI


 KAPASITAS SDM  PERANGKAT
KURANG LENGKAP
 DISIPLIN JAM KERJA  SARANA
1 PEMDES KURANG TERSEDIA
 PELAYANAN KURANG
 HONOR STAF BELUM
SESUAI UMR
 KAPASITAS SDM  ANGGOTA
KURANG LENGKAP
 KURANG AKTIF  SEKRETARIAT
 BANYAK PERGANTIAN ADA
2 BPD
ANGGOTA  SARANA ADA
 HONOR MINIM
 KEANGGOTAAN
DIDOMINASI LAKI-LAKI
 KURANG AKTIF  ANGOTA
 KAPASITAS SDM LENGKAP
KURANG  SEKRETARIAT
 BOP LPM TIDAK ADA
MEMADAI  SARANA ADA
3 LPM & PKK  KURANG DILIBATKAN
DALAM PERENCANAAN
& PELAKSANAAN
PROGRAM
 KURANG FAHAM
TUPOKSI
 BANYAK YANG  USAHA ANGGOTA
MACET/TUNGGAKAN  DANA PNPM-MP
PINJAMAN  AWIG-AWIG
4 KLP. SPP  PENGURUS TIDAK
TRANSPARAN
 KAPASITAS SDM
PENGURUS & ANGOTA
KURANG
 PENGURUS KURANG  MODAL USAHA
AKTIF  PENGURUS
 KAPASITAS SDM
PENGURUS KURANG
 PENGELOLAAN DANA
5 BUMDES DIPEGANG OLEH
MANAGER SECARA
INDIVIDUAL
 BELUM ADA
SEKRETARIAT
(KANTOR)
 KAPASITAS SDM  PENGURUS
PENGURUS KURANG  KEGIATAN
 KEGIATAN MASIH MUSIMAN
BERSIFAT LOKAL  IURAN
KLP.
6  AWIG-AWIG TIDAK
BANJAR
JELAS
 TIDAK ADA BALAI
BANJAR

 PROGRAM KEGIATAN  KELOMPOK TANI
TIDAK ADA  AREAL
 PENGURUS KURANG PERTANIAN
AKTIF  PETERNAKAN
 SUMBER BIAYA
KEGIATAN BELUM
JELAS
6 GAPOKTAN  TIDAK ADA AWIG-AWIG
 HONOR PENGURUS
TIDAK ADA
 ANGGOTA GAPOKTAN
KURANG FAHAM PERAN
& FUNGSI GAPOKTAN
 SEKRETARIAT MASIH
NUMPANG
 BUNGA PINJAMAN  PEDAGANG KAKI
TINGGI LIMA
 MASA TEMPO  PEDAGANG KIOS
PINJAMAN RELATIF  PEDAGANG
KPR /
PENDEK BUAH-BUAHAN
7 BANK
 ADA JAMINAN
KELILING
NASABAH
 PEMBAYARAN
PINJAMAN DITAGIH
TIAP HARI
 KEGIATAN BERSIFAT  MASJID
MUSIMAN  JAMAAH
 TIDAK PUNYA
REMAJA
8 PROGRAM RUTIN
MASJID
 PENGURUS TIDAK
AKTIF
 TIDAK MEMILIKI
SUMBER DANA YANG
PASTI

 PELAKSANAAN  KADER DESA


PROGRAM TIDAK  TPK
TEPAT WAKTU  TERSEDIANYA
 BANYAK TAHAPAN DANA
9 PNPM PROSES USULAN  UPK
KEGIATAN  FK
 KOMPETISI  PJoK
 MUSYAWARAH
DESA
 SOSIALISASI PROGRAM  PENGURUS
& KEGIATAN MASIH  PPL
KURANG  SUMBER DANA
 KURANG BERSINERGI JELAS
DENGAN PEMDES
10 FMA
(KURANG
BERKOORDINASI)
 TIDAK ADA PELAPORAN
HASIL KEGIATAN KE
PEMDES
BAB.
IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA


(RPJMDes)

Dalam penyusunan RPJMDes memerlukan satu filosofi pembangunan yang


mampu menjadi pedoman bagi desa untuk menentukan visi, misi dan arah
pembangunan. Filosofi pembangunan Desa Mendana Kecamatan Keruak
Kabupaten Lombok Timur dengan Motto yaitu ABDI dari singkatan kata
yaitu “ Aman” Bersih” Damai” dan “Indah” yang dapat juga dimaknai
sebagai Pengabdian Oleh Individu,Lembaga, Dan Masyarakat Untuk
Berpartispasi Dalam Pembangunan dengan tetap berpedoman kepada nilai
“ PATUH KARYA”

4.1 . VISI

Visi merupakan harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Visi Desa
Mendana,yaitu : “Terwujudnya masyarakat desa Mendana yang
mandiri sejahtera, sehat,aman,berpengetahuan dan terampil yang
menjunjung tinggi kebersamaan” dengan harapan cita-cita yang
tertuang dalam visi tersebut dapat menjadi referensi untuk
mengaplikasikan semangat yang tertanam dalam visi pembangunan
Kabupaten Lombok Timur periode 2010-2014 yaitu : “Terwujudnya
Masyarakat Lombok Timur yang Maju, Mandiri dan Bermartabat
dengan dilandasi Nilai-Nilai Patuh Kerya“.

4.2. MISI

Untuk menunjang dan mendukung terwujudnya visi diatas,


diperlukan misi yang jelas dan konkrit yaitu ;

1. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat


berdasarkan prinsip ekonomi desa secara berkelanjutan dan
berkeadilan.
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat
berdasarkan prinsip kemandirian dan partisipasi masyarakat.
3. Membangun semangat otonomi desa yang bermakna bagi
kehidupan masyarakat.
4. Memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana perumahan, dan
air bersih yang berkualitas
5. Memfasilitasi upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan
penanganan kemiskinan serta penyandang masalah
kesejahtreraan sosial lainnya

Untuk mewujudkan misi – misi sebagimana telah di rumuskan di


atas, maka tujuan yang ingin di capai dalam kurun waktu 5 tahun
ke depan adalah sebagai berikut :

Tujuan 1 Tersedianya prasarana air bersih melalui


pemamfaatan sumber daya dan potensi local yang
sesuai dengan standar kesehatan serta teratasinya
masalah kemiskinan
Tujuan 2 Terwujudnya Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
:
Tujuan 3 Tersedianya prasana kesehatan dan teratasinya Gizi
: Buruk
Tujuan 4 Terpenuhinya kesejahteraan bagi Lembaga Desa dan
: Kader pembangunan lainnya.
Tujuan 5 Tersedia serta berkualitasnya prasarana dan sarana
: pendidikan pra sekolah dasar
Tujuan 6 Terselenggaranya Program KF dan tuntasnya angka
: buta aksara
Tujuan 7 Mudahnya akses modal usaha bagi masyarakat
:
Tujuan 8 Meningkatnya kapasitas dan kualitas kelompok usaha
: dan kelompok tani
Tujuan 9 Tertatanya prasarana transportasi (jalan) yang
: memberikan rasa aman,nyaman bagi lalu lintas
transportasi yang dapat berpengaruh terhadap
perbaikan ekonomi masyarakat melalui
pengembangan dan pemasaran hasil produksi
pertanian atau industri lain yang berdaya saing
Tujuan Terpenuhinya suply air bagi para petani pada musim
10: tanam padi sehingga dapat mengurangi biaya
produksi pertanian
Tujuan Masyarakat petani lebih mandiri dan inovatif dalam
11: mengembangkan tehnologi pembuatan pupik /
ketersediaan pupuk alternative
4.2.Kebijakan Pembangunan

4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata


12: laksana pemerintahan yang baik serta meningkatnya
peranserta lembaga desa,toga,tomas dan semua
komponen masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
Tujuan Membentuk wadah LPTQ yang mampu menjadi basis
13: pengembangan dan pembinaan mental spiritual bagi
semua lapisan masyarakat
Tujuan Terciptanya masyarakat yang sadar hukum dan
14: menjunjung tinggi semangat kekeluargaan
Tujuan Terbentuknya kelembagaan adat yang dapat
15: melakukan fasilitasi,mediasi dan advokasi terhadap
pengembangan seni dan budaya
No Issu – Issu Strategis Arah Kebijakan
(1) (2) (3)
1 Banyaknya Rumah Tangga / Membangun sarana air bersih sesuai
masyarakat yang belum bisa dengan potensi dan sumber daya local
mengakses air bersih sesuai dg standar
kesehatan.
2 Kurangnya kesadaran masyarakat Semakin sadarnya masyarakat tentang
memanfaatkan/memelihara prasarna pentingnya hidup sehat.
kesehatan lingkungan
3 Kurangnya sarana dan prasarana - Tersedianya prasarana kesehatan
pendukung bagi pelayanan ibu (Ambulan desa,gedung Posyandu).
melahirkan,balita,posyandu dan - Teratasinya balita BGM dan Gizi
meningkatnya balita BGM / Gizi Buruk Buruk
- Optimalisasi peran serta lembaga
PKK
4 Minimnya tunjangan kesejahteraan - Meningkatnya kesejahteraan Kader
bagi kader Posyandu dan Dukun Posyandu dan Dukun Beranak
beranak
5 Kurang layaknya sarana dan Sarana dan prasana TK lebih
prasarana TK (TK. Nurul Iman & TK. berkwalitas
Rumpun Sejati)
6 Mininmnya honor bagi guru TK Terjaminnya kesejahteraan guru TK
7 Tingginya angka buta huruf dan drop Berkurangya angka buta huruf dan
out drop out
8 Kurangnya akses modal usaha bagi Tersedianya modal usaha yang dapat
masyarakat dan kelompok usaha diakses oleh setiap anggota kelompok
dan masyarakat.
9 Pelatihan yang pernah dilakukan Meningkatnya kwalitas dan kapasitas
belum mengakomodir semua kelompok kelompok usaha
tani maupun kelompok usaha yang
ada
10 Tingginya angka pengangguran dan Terciptanya peluang usaha dan
banyaknya masyarakat penyadang lapangan kerja bagi masyarakat
masalah kesejahteraan
11 Buruknya prasana transportasi dan Tertatanya jalan kabupaten,jalan
fasilitas pelayanan public kurang lingkungan dan fasilitas pelayanan
memadai public yang memadai, bersih dan sehat
12 Kurang layaknya infrastruktur - terjaminnya supply air bagi masing-
pertanian dan dan sering terjadinya masing subak.
antar petani maupun subak serta - Restrukturisasi lahan tidak produktif
tingginya biaya produksi pertanian - Pemanfatan limbah dan kotoran
ternak sebagai pupuk organic yang
bernilai ekonomi
13 Rendahnya minat masyarakat untuk - Terbentuknya LPTQ ditingkat desa
mempelajari Al-Qur’an dan ilmu agama - Meningkatnya peran serta toga dan
lainnya serta kurangnya berperannya tomas dalam perencanaan maupun
majlis taklim dalam sosialisasi kegitan pelaksanaan pembangunan
pembangunan didesa
14 Belum terbentuknya Karang Taruna - Terbentuknya lembaga Karang Taruna
dan kurang lengkapnya fasilitas olah dan tersedianya fasilitas olah raga
raga didesa
15 Kurangnya maksimalnya pran serta Terjalinnya sinergi antar lembaga
lembaga yang ada dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan
16 Sering terjadinya konflik antar warga Menciptakan masyarakat yang sadar
hokum
17 Belum terbinanya grup kesenian dan Terbentuk kelembagaan adat yang
kelembagaan adat dapat melakukan mediasi,fasilitasi
dan advokasi keberlangsungan
pengembangan seni dan budaya
PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN

Tindakan yang Pemenuhan Dukungan Peningkatan Dukungan jumlah Peringkat


layak Kebutuhan org Pendapatan potensi Nilai Tindakan
banyak Masyakat
Pembuatan jaringan perpipaan 3 4 5 12 37
Pembuatan bak penampung 5 2 5 12 52
Pembuatan PMA 5 1 7 13 36
Penggunaan Tekhnologi Tepat Guna untuk Air Bersih 6 3 8 17 23
Penyuluhan PHBS 8 3 7 18 22
Pembangunan Bak Sampah 9 5 8 22 14
Pembangunan Jamban Keluarga 9 4 7 20 15
Penyuluhan Pola Asuh Bagi Bumil & Bulin 5 4 3 12 38
Pemberian PMT 5 6 5 16 26
Pembangunan gedung Posyandu 5 8 9 22 24
Pengadaan Ambulan Desa 9 8 7 24 18
Pelatihan/demo memasak di Posyandu 5 7 3 15 31
Optimalisasi Penyuluhan KB 8 7 5 20 21
Optimalisasi Dana Kel. SPP 9 9 9 27 1
Perbaikan saluran irigasi 9 7 8 24 27
Pembuatan pintu air pembagi 7 9 9 25 17
Penyuluhan Kelompok Tani 4 4 2 10 50
Penjadwalan ulang sistem pembagian air 5 4 3 12 39
Pembuatan pupuk organik 7 5 9 21 30
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik 9 9 6 24 19
Pengadaan Alat pembuatan pupuk organik 5 6 4 15 32
Program Ajudikasi / Sertifikasi Lahan 4 3 2 9 49
penanaman pohon dipinggir jalan kabupaten 9 5 6 20 20
Program Keaksaraan Fungsional 2 3 4 9 44
Pembentukan PKBM & Pengadaan Sarana Penunjang 4 4 8 16 28
Pembangunan gedung TK Nurul Iman 9 9 8 26 7
Pembangunan Sekretariat BUMDes & Pengadaan meubler 1 1 1 3 52
Peningkatan Honor Lembaga Desa 5 3 2 10 43
Pengadaan mesin pengolah pupuk oranik 5 3 2 10 42
Pengaspalan jalan kabupaten (hotmix)& drainase 9 9 9 27 2
Perkerasan Jalan antar Desa & drainase 8 9 9 26 4
Perbaikan dan perluasan jembatan 9 9 9 27 3
Pengadaan Komputer dan perlengkapan kantor desa 8 9 9 26 5
Plafond Aula Kantor Desa 7 9 9 25 6
Pembangunan Dapur,Trali,Cat Kantor Desa,Cat Pagar 4 5 3 12 40
Halaman dan Paving block halaman Kantor Desa 4 6 3 13 41
Pengadaan Meubler & Buku Perpustakaan Desa 4 5 6 15 11
Rabat Gang 8 9 8 25 12
Talud jalan dusun/drainase 4 6 3 13 35
Talud jalan dusun/drainase 8 9 7 24 9
Tanggul lingkungan 1 2 1 4 51
Tanggul jalan lingkungan 5 5 9 19 11
Rabat jalan / talud 9 9 6 24 10
cor plat drainase 4 5 3 12 46
Pembentukan LPTQ Desa 8 6 3 17 25
Penyuluhan Hukum 4 3 2 9 47
Pembentukan Karang Taruna 7 5 2 14 34
Pengadaan Fasilitas olah Raga 9 5 6 20 10
Pembentukan Lembaga Adat/Lembaga Hukum Desa 9 6 7 22 13
4.2.2. Potensi dan masalah
Dengan banyaknya issu yang menjadi masalah sebagaimana yang disampaikan pada BAB III diatas yang
didasari dengan beberapa alat kaji tentunya tidak semua dapat terselesaikan dengan sesingkat mungkin,
sudah barang tentu harus melalui proses secara bertahap maka untuk menenetukan suatu tindakan
pemecahan yang bersifat skala prioritas haruslah dilakukan penilaian berdasarkan potensi,manfaat dan
kebutuhan untuk itu dibawah ini disampaikan hasil perankingan tingkat masalah sbb :

Kriteria dan Nilai Pembobotan


Jumlah Urutan Keterang
No. Masalah Dirasaka Sangat Mengha sering Kriteria
Nilai Peringkat an
n oleh parah mbat terjadi lain
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pembuatan jaringan perpipaan 5 2 5 1 - 13 21
2 Pembuatan bak penampung 5 1 7 1 - 14 20
3 Pembuatan PMA 6 3 8 1 - 18 17
4 Penggunaan Tekhnologi Tepat Guna untuk Air Bersih 8 3 7 1 - 19 16
5 Perbaikan saluran irigasi 9 5 8 8 - 30 6
6 Pembuatan pintu air pembagi 9 4 7 5 - 25 11
7 Penyuluhan Kelompok Tani 5 4 3 1 - 13 21
8 Penjadwalan ulang sistem pembagian air 5 6 5 9 - 25 11
9 Pembuatan pupuk organik 5 8 9 6 - 28 8
10 Penyuluhan PHBS 9 8 7 7 - 31 5
11 Pembangunan Bak Sampah 5 7 3 4 - 19 16
12 Pembangunan Jamban Keluarga 8 7 5 7 - 27 9
13 Program Jum'at Bersih 4 3 2 1 - 10 24
14 Penyuluhan Pola Asuh Bagi Bumil & Bulin 8 7 8 7 - 30 6
15 Pemberian PMT 7 9 9 8 - 33 3
16 Pembangunan gedung Posyandu 4 4 2 3 - 13 20
17 Pengadaan Ambulan Desa 5 4 3 5 - 17 18
18 Pelatihan/demo memasak di Posyandu 7 5 9 7 - 28 8
19 Program Keaksaraan Fungsional 9 9 6 7 - 31 5
20 Ujian Paket B dan C 5 6 4 3 - 18 17
21 Pembentukan PKBM & Pengadaan Sarana Penunjang 4 3 2 3 - 12 22
22 Optimalisasi Penyuluhan KB 9 5 6 7 - 27 9
23 Penyuluhan tentang Antisipasi Pernikahan Dini 2 3 4 2 - 11 23
24 Pembangunan gedung TK Nurul Iman 9 9 8 5 - 31 5
25 Pembangunan Gedung TK Rumpun Sejati 9 9 8 5 - 31 5
26 Pengadaan Alat Bermain bagi TK 9 9 8 5 - 31 5
27 Pengadaan Buku panduan KBM TK 9 4 4 3 - 20 15
28 Penambahan Honor Guru 7 9 9 7 - 32 4
29 Pendampingan Kelompok Usaha 3 2 3 1 - 9 25
30 Pelatihan Kelompok UEP 4 5 6 5 - 20 15
31 Optimalisasi Dana Kel. SPP 9 9 9 6 - 33 3
32 Temu Usaha 2 1 3 1 - 7 26
33 Pembentukan Asosiasi & Advokasi KUEP 1 3 1 1 - 6 27
34 Study Banding Kelompok 1 1 1 1 - 4 29
35 Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik 5 3 2 1 - 11 23
36 Pengadaan Alat pembuatan pupuk organik 5 3 2 1 - 11 23
37 Pelatihan Keterampilan Home Industri (Life skil) 4 5 6 2 - 17 18
38 Pengaspalan jalan kabupaten (hotmix)& drainase 9 9 9 8 - 35 1
39 Perkerasan Jalan antar Desa & drainase 9 9 9 7 - 34 2
40 Perbaikan dan perluasan jembatan 8 9 9 7 - 33 3
41 Pengadaan Komputer dan perlengkapan kantor desa 9 9 9 8 - 35 1
42 Pembangunan Sekretariat BUMDes & Pengadaan 4 5 3 4 - 16 19
Meubler - 0
43 Plafond Aula Kantor Desa 4 5 6 7 - 22 14
44 Pembangunan Dapur,Trali,Cat Kantor Desa,Cat Pagar 8 9 8 7 - 32 4
Halaman dan Paving block halaman Kantor Desa - 0
45 Pengadaan Meubler & Buku Perpustakaan Desa 4 6 3 1 - 14 20
46 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Desa/kader 8 9 7 7 - 31 5
47 Study banding Lembaga Desa 1 2 1 1 - 5 28
48 Peningkatan Honor Lembaga Desa 5 5 9 5 - 24 12
49 Pembentukan LPTQ Desa 9 9 6 5 - 29 7
50 Penyuluhan Hukum 4 5 3 7 - 19 16
51 Program Ajudikasi / Sertifikasi Lahan 8 6 3 6 - 23 13
52 Pembentukan Karang Taruna 4 3 2 2 - 11 23
53 Pengadaan Fasilitas olah Raga 7 5 2 3 - 17 18
54 Rabat Gang 9 5 6 6 - 26 10
55 Penanaman pohon dipinggir jalan Kabupaten 9 6 7 5 - 27 9
4.2.3. Program Pembangunan Desa.

Untuk mengatasi issu-issu strategis yang berkembang sampai 5


tahun mendatang perlu dipertegas dengan langkah-langkah sebagai
tindakan yang diprioritaskan untuk mengatasi issu-issu tersebut
berdasarkan hasil pengkajian pemecahan masalah sesuai dengan
sub-sub urusan wajib dan beberapa program / urusan pilihan sbb :

MATRIK RPJMDes

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Periode Tahun 2010 s/ 2014

Provinsi : NTB Kecamatan : Kruak


Kabupaten : Lombok Timur Desa : Mendana

Targ Tahun
Urusan
No Program Tujuan Kegiatan et Pelaks
Wajib
Hasil anaan
1 Pendidika  Pembentukan Pengentasan  Keaksaraan 867 2010
n PKBM dan buta aksara Fungsional org
sarana  Penambahan 2011
penunjang honor guru 10
TK org
 Pelatihan 7 klp 2011
Kelompok
Usaha
Bersama
 Perbaikan  Meningkatka  Pembangunan 1 2010
prasarana & n kwalitas gedung TK unit
sarana pendidikan Nurul Iman
pra SD.  Pembangunan 1 2011
 gedung TK unit
Rumpun
Sejati
 Pengadaan 2 2010
alat bermain pake
t
 Pengadaan 2 2010
buku KBM pake
t
10 2010
org
2 Kesehata  Pengadaan Meningkatkan  Pembuatan 300 2011
n Sarana kwalitas jaringan m
prasarana Air drajat perpipaan
Bersih & kesehatan  Pembangunan 1 2011
Kesehatan masy. bak unit
penampung
(reservoar)
Meningkatkan  Pembangunan
kwalitas jamban
kesehatan keluarga
lingkungan  Pembangunan
bak sampah
Optimalisasi  Pembangunan 7
kegiatan gedung unit
pelayanan posyandu
posyandu  Pengadaan 1 2011
ambulan desa unit
 Peningkatkan Menambah  Pemberian
gizi anak dan asupan gizi Makanan
balita Tambahan
 Penyuluhan/P Meningkatkan  Penyuluhan 2010
elatihan pemahaman PHBS
tentang hidup
sehat
 Penyuluhan 2010
pola asuh bagi
Bumil & Bulin
 Pelatihan 2010
demo
memasak
sehat di
Posyandu
Meningkatkan  Penyuluhan 2010
kesadaran KB
masayarakat
terhadapa
pentingnya
KB
Meningkatkan  Jum’at bersih 2010
kebersihan
lingkungan
3 Sarana  Peningkatan Meningkatkan  Penghotmixka 1500 2011
dan sarana kenyamanan n jalan m
Prasaran prasarana lalu lintas kabupaten
a transportasi transportasi  Rabat gang
dusun
 Pembangunan
tanggul
lingkungan
 Drainase jalan
lingkungan
Memperlancar  Pengerasan 1500 2011
transportasi jalan usaha m
pemasaran tani dan
dan supply pengaspalan
kebutuhan jalan antar
pertanian desa
Mencegah  Perbaikan 3000 2012
erosi jalan drainase jalan m
dan
memperlancar
aliran air
jalan
Meningkatkan  Perbaikan dan 3 2011
kwalitas dan pelebaran unti
kemampuan jembatan
daya tahan
beban
jembatan
 Peningkatan Meningkatkan  Pembangunan 1 2011
sarana kwalitas dapur kantor unit
prasarana pelayanan desa
perkantoran publik dan  Pemasangan 31 2011
/kantor desa keamanan trali jendela unit
kantor  Pengecatan
tembok
halaman
kantor desa
 Pemasangan 100 2011
paving block m2
halaman
kantor desa
 Pengadaan 1 set 2010
computer

 Pengadaan 1 2010
meubler & pake
buku t
perpustakaan
desa
 Plafond aula 1 2011
dan unit
sekretariat
lembaga desa
4 Lingkung  Pelestarian  Mencegah  Penanaman 500 2010
an Hidup lingkungan polusi udara pohon phn
dijalan dipinggir jalan
 Mencegah kabupaten
erosi jalan

5 Sosial  Pembentukan  Wadah  Pembentukan 1 2010


Budaya Lembaga pembinaan LPTQ unit
Sosial Budaya bagi generasi
dan muda dan  Mengadakan 2011
Keagamaan Remaja MTQ tingkat
 Meningkatka Desa
n minat
belajar
agama bagi
generasi
muda dan
remaja
 Mengkoordin
ir
/mengadaka
n kegiatan
pengajian
umum dan
kegiatan
keagamaan
ditingkat
desa
 Membantu  Pembentukan 1 2010
Pemdes Lembaga unit
menjadi Adat/
mediator,fasi Lembaga
litator dalam Hukum Desa.
mengatasi 
konflik
internal
warga
masyarakat

 Wadah
pembinaan
dan
pengembang
an seni dan
budaya
6 Kelompok  Simpan  Mempermud  Mengajukan 7 klp 2010
Usaha Pinjam ah akses permohonan
dan Perempuan modal untuk modal usaha
BUMDes usaha bagi kelompok
masyarakat SPP melalui
miskin PNPM-MP.
 Peningkatan 1 2011
modal bagi unit
BUMDes
 Redesign 1 2010
kepengurusan unit
BUMDes
 Pelatihan 1 2010
pegurus uint
BUMDes
 Pembangunan 1 2011
secretariat unit
BUMDes
7 Kegiatan  Pelatihan  Terbentukny  Pelatihan 7 klp 2011
Kemasyar a kelompok manajemen
akatan usaha baru dan
pemasaran
UEP bagi
masyarakat
 Pendampinga 7 klp 2010
n kelompok
UEP
 Penyuluhan  Terciptanya  Penyuluhan
Hukum masyarakat hukum bagi
yang sadar masyarakat
hokum  Penyuluhan
antisipsai
pernikahan
dini

PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN PILIHAN

Tahu
n
Urusan Target
No Program Tujuan Kegiatan pelak
pilihan hasil
sanaa
n
 Mengurangi  Pembuatan 60 2010
pencemaran pupuk organik ton
lingkungan
 Pemanfaatan
 Pembuatan
limbah/koto
pupuk
ran ternak
alternatif
menjadi
pupuk
1 Pertanian alternative
(organic)
 Mempermud  Pengadaan 1 unit 2010
 Pengadaan ah proses mesin
sarana pengolahan pengolahan
pengolah  Mempercepa /pencacah
pupuk t proses pupuk organic
organik  Mengurangi
biaya proses

PENGODEAN PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN WAJIB

Kod Urusan Wajib Kode Program Kode Kegiatan


e
1.01 Pendidikan 01.  Pembentukan PKBM 01.1. Keaksaraan
1 dan sarana 1 Fngsional
penunjang 01.1.  Penambahan
2 honor guru
TK
01.1.  Pelatihan
3 Kelompok
Usaha
Bersama
01.2 Perbaikan prasarana & 01.2.  Pembangunan
sarana 1 gedung TK
Rumpun Sejati
01.2.  Pengadaan
2 alat bermain
01.2.  Pengadaan
3 buku KBM
1.02 Kesehatan 02.1 Pengadaan Sarana & 02.1.  Pembuatan
prasarana Air Bersih 1 jaringan
perpipaan
02.1.  Pembangunan
2 bak
penampung
(reservoar)
02.1.  Pembuatan
3 jaringan
perpipaan
02.1.  Pembangunan
4 bak
penampung
(reservoar)
02.1.  Pembuatan
5 jaringan
perpipaan
02.1.  Pembangunan
6 bak
penampung
(reservoar)
02.1.  Pembangunan
7 jamban
keluarga
02.1.  Pembangunan
8 bak sampah
02.2 Optimalisasi keiatan 02.2.  Pembangunan
pelayanan posyandu 1 gedung
posyandu
02.2.  Pengadaan
2 ambulan desa
02.3  Peningkatkan gizi 02.3. Pemberian
anak dan balita 1 Makanan
Tambahan
 Penyuluhan/pelatiha 02.3.  Penyuluhan
n 2 PHBS
02.3.  Penyuluhan
3 pola asuh bagi
Bumil & Bulin

02.3.  Pelatihan
4 demo
memasak
sehat di
Posyandu
02.3. Penyuluhan
5 KB
1.03 Sarana dan 03.1 Peningkatan sarana 03.1.  Penghotmixka
Prasarana prasarana transportasi 1 n jalan
kabupaten
03.1.  Rabat gang
2 dusun
0.3.1.  Pembangunan
3 tanggul
lingkungan
03.1.4  Drainase jalan
lingkungan
03.1.5  Pengerasan
jalan usaha
tani dan
pengaspalan
jalan antar
desa
03.1.6  Perbaikan
drainase jalan
03.1.7  Perbaikan dan
pelebaran
jembatan
03.2 Peningkatan sarana 03.2.1  Pembangunan
prasarana dapur kantor
perkantoran /kantor desa
desa 03.2.2  Pemasangan
trali jendela
03.2.3  Pengecatan
tembok
halaman
kantor desa
03.2.4  Pemasangan
paving block
halaman
kantor desa
1.04 Lingkungan 04.1 Pelestarian 04.1.1  Penanaman
Hidup lingkungan pohon
dipinggir jalan
kabupaten
1.05 Sosial Budaya 05.1 Pembentukan 05.1.1  Pembentukan
Lembaga Sosial LPTQ
Budaya dan 05.1.2  Mengadakan
Keagamaan MTQ tingkat
Desa
05.1.3  Pembentukan
Lembaga
Adat/
Lembaga
Hukum Desa.
1.06 Kelompok 06.1 Simpan Pinjam 06.1.1 Mengajukan
Usaha dan Perempuan permohonan
BUMDes modal usaha
bagi kelompok
SPP melalui
PNPM-MP
06.1.2 Peningkatan
modal bagi
BUMDes
06.1.3 Pelatihan
pengurus
BUMDes
06.1.4 Redesign
pengurus
BUMDes
1.07 Kegiatan 07.1 Pelatihan 07.1.1  Pelatihan
Kemasyarakata manajemen
n dan
pemasaran
UEP bagi
masyarakat
07.1.2  Pendampingan
kelompok UEP
07.2 Penyuluhan Hukum 07.2.1  Penyuluhan
hokum bagi
masyarakat
07.2.2  Penyulahan
antispasi
pernikahan
dini
PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN PILIHAN

Kod Urusan Pilihan Kode Program Kode Kegiatan


e
2.01 Pertanian 01.1 Pembuatan pupuk 01.1.1 Pembuatan
alternative pupuk organic
01.2 Pengadaan sarana 01.2.1 Pengadaan
pengolag pupuk mesin
organik pengolahan
/pencacah
pupuk organic

4.2.4 Strategi Pencapaian

Visi dan misi pembangunan desa adalah cita – cita dan citra masa depan guna
mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Cita - cita dapat tercapai
bilamana visi dan misi menggambarkan suatu hal yang realistis sesuai situasi dan
kondisi desa yang sudah, sedang terjadi dan kecenderungan perkembangan masa
depan. Untuk mempercepat implementasi pencapaian visi dan misi dalam proses
pembangunan desa, perlu dikembangkan Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan
Umum sehingga dinamika pembangunan tetap terarah menuju visi dan misi yang
dicita – citakan.

Strategi pembangunan desa merupakan rumusan langkah – langkah strategis


dengan mengoptimalkan potensi desa dan peluang yang ada serta mengatasi
kelemahan internal dan tantangan eksternal pembangunan desa untuk menjamin
terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan desa. Dengan demikian dapat
dimaknai bahwa strategi menjembatani visi dengan realitas yang ada.

Berdasarkan tujuan dan sasaran – sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dan
mencermati issu – issu strategis pembangunan Desa Krama Jaya 5 (lima) tahun ke
depan, maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang
ditetapkan adalah sebagai berikut :

Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum Pembangunan


Desa Mendana Tahun 2010 – 2014

No Issu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan


Umum
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Banyaknya Rumah Membangun - Mengembangkan Mencari
Tangga / sarana air tehnologi tepat dukungan
bersih sesuai guna. dengan instansi
masyarakat yang
dengan potensi- Meningkatkan terkait
belum bisa dan sumber swadaya (Dikes,BPMPD)
mengakses air daya local masyarakat
bersih sesuai dg - Membangun bak
PMA
standar kesehatan.
- Pembangunan
jaringan Air
Bersih

2 Kurangnya Terwujudnya - Membentuk Berkoordinasi


kesadaran prilaku Hidup Kader Kesling dengan Dikes
- meningkatkan (Pemda)
masyarakat Bersih dan
peran serta
memanfaatkan/me Sehat. Toga,Tomas dan
melihara prasarana lembaga yang
kesehatan ada
- Pemetaan dan
lingkungan
menginventarisir
sasaran
pembinaan
Kesling
3 Kurangnya sarana - Tersedianya - Optimalisasi Koordinasi
dan prasarana prasarana anggaran dengan
dibidang Dikes,BPMPD,BK
pendukung bagi kesehatan
Kesehatan KBN,TP,PKK
pelayanan ibu (Ambulan melalui Kabupate dan
melahirkan,balita,p desa,gedung APBDes,APBD Propinsi
osyandu dan Posyandu). I,II dan APBN
meningkatnya balita - Teratasinya
BGM / Gizi Buruk balita BGM
serta rendanya dan Gizi
kwalitas derajat Buruk
kesehatan - Optimalisasi
masyarakat peran serta
lembaga PKK

4 Minimnya - Meningkatny - Optimalisasi Koordinasi


tunjangan a anggaran PKK dengan TP.PKK &
melalui ADD dan BKKBN
kesejahteraan bagi kesejahteraa
mendorong Kabupaten dan
kader Posyandu dan n Kader peran aktif Propinsi,
Dukun beranak Posyandu lembaga PKK
dan Dukun
Beranak

5 Kurang layaknya - Sarana dan - Rehab gedung Koordinasi


sarana dan prasana TK dan dengan
lebih penambahan PNPM,Dikpora
prasarana TK (TK.
berkwalitas sarana dan atau lembaga
Nurul Iman & TK. - Meningkatny fasilitas bermain terkait.
Rumpun Sejati) a
serta Mininmnya kesejahteraa
n guru TK
honor bagi guru TK
6 Tingginya angka Terlaksananya
- Membentuk Koordinasi
buta huruf dan program lembaga PKBM dengan Dikpora
drop out Keaksaraan - Pembinaan tutor
fungsional KF
- Melaksanakan
program KF
7 Kurangnya akses Tersedianya - mendorong - Membangun
modal usaha bagi modal usaha percepatan hubungan
bantuan modal dengan pihak-2
masyarakat dan yang dapat
dari PNPM dan yang menjadi
kelompok usaha diakses oleh program leading sector
setiap anggota ekonomi lainnya
kelompok dan
masyarakat.
8 Pelatihan yang Meningkatnya - menyediakan - Mengembangka
pernah dilakukan kwalitas dan peralatan sarana n jaringan
prasarana pemasaran
belum kapasitas
produksi bagi
mengakomodir kelompok kelompok usaha
semua kelompok usaha yang pernah
tani maupun dilatih
- mendata dan
kelompok usaha
mengaktifkan
yang ada kembali
kelompo-2 yang
ada
- memperkuat
kapasitas
pengurus
kelompok
9 Tingginya angka Terciptanya - melakukan - Koordinasi
pengangguran dan peluang usaha pelatihan dengan
keterampilan BLK,Depnaker,
banyaknya dan lapangan
disesuaikan Dinsos dan
masyarakat kerja bagi dengan Dispertanak
penyadang masalah masyarakat kebutuhan - Workshop
kesejahteraan - mengembangkan
usaha pupuk
organilk

10 Buruknya prasana Tertatanya - pengaspalan dan


transportasi dan jalan perkerasan jalan
kabupaten dan
fasilitas pelayanan kabupaten,jalan
jalan desa
public kurang lingkungan dan - pembangunan
memadai fasilitas drainase jalan
pelayanan - paving
blok(rabat) gang
public yang
dusun,
memadai, halaman,trali,gor
bersih dan den,dapur.mush
sehat olla,garasi
,listrik,PDAM
dan keramik
lantai kantor
desa
11 Kurang layaknya - Terjaminnya - perbaikan - berkoordinasi
infrastruktur supply air saluran irigasi dengan
dan pembuatan mengajukan
pertanian dan bagi masing-
pintu pembagi dukungan
sering terjadinya masing air dengan pihak
konflik antar petani subak. - penjadwalan Pemda
maupun subak - Restrukturis supply air pada (PU,P3A,Pekas
masing-2 subak ih, Dinas
serta tingginya asi lahan
- koordinasi Pertanian)
biaya produksi yang tidak antar desa
pertanian produktif - menimngkatkan
- Pemanfatan peran
pengurusa P3A
limbah dan
- mengerahkan
kotoran masy. Petni
ternak untuk
membersihkan
sebagai saluran irigasi
pupuk yang tersumbat
/ rusak
organic yang
- mengadakan
bernilai jaringan
ekonomi perpipaan
irigasi subak
triding
12 Rendahnya minat
- - - melakukan
masyarakat untuk Terbentukny pendataan
kader-kader
mempelajari Al- a LPTQ
yang telah
Qur’an dan ilmu ditingkat menguasi ilmu
agama lainnya serta desa Al-Qur’an
kurang berperannya
- - - mengadakan
pembinaan bagi
majlis taklim dalam Meningkatny
masy.
sosialisasi kegitan a peran serta Khususnya
pembangunan toga dan tentang Al-
didesa tomas dalam Qur’an
- membentuk
perencanaan
LPTQditingkat
maupun desa
pelaksanaan - meningkatkan
pembanguna keterlibatan
Toga,Tomas
n
dalam kegiatan
sosialisasi
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan
13 Kurangnya peran - Optimalisasi
- Mengupayakan - melakukan
remaja masjid dan peranRemaj tersedianya koordinasi
fasilitas olah dengan
belum terbentuknya a Masjid dan
raga Dikpora,Bupati
Karang Taruna Terbentukny- Membentuk , DPRD II dan
a lembaga kepengurusan Dinsos
Karang Lembaga Karang
Taruna
Taruna dan
tersedianya
fasilitas olah
raga didesa
14 Kurang Terjalinnya - Penguatan - berkoordinasi
maksimalnya peran sinergi antar kapasitas dan dengan PMD
pemberdayaan (BPMPD)
serta lembaga yang lembaga
lembaga yang - bekerjasama
ada dalam desa ada. dengan pihak
perencanaan dan - Revitalisasi lain
pelaksanaan lembaga yang
ada
pembangunan
- Meningkatkan
kwalitas
pelayanan publik
15 Sering terjadinya Menciptakan - membentuk - berkoordinasi
konflik antar masyarakat Lembaga dengan
Pertimbangan (Camat,Kepolisi
keluarga yang sadar
Hukum Desa an,Depag,BPN)
hukum (LPHD) dan pihak yang
- melakukan terkait
mediasi secara
maksimal bila
terjadi konflik
- penyuluhan /
sosialisasi
hukum
- menfasilitasi
masyarakat
untuk
mendapatkan
legalitas
kepemilikan
lahan
16 Belum terbinanya Terbentukny - membentuk - berkoordinasi
grup kesenian dan a Lembaga adat dengan
desa Lembaga
kelembagaan adat kelembagaa
- melakukan PEMBASAK
n adat yang pembinaan grup - Berkoordinasi
dapat kesenian dengan Dinas
melakukan - stimulanisasi Pariwisata
grup kesenian
mediasi,fasil
- melakukan
itasi dan koordinasi
advokasi dengan tokoh2
keberlangsu adat yang ada
ngan
pengembang
an seni dan
budaya
BAB V
PENUTUP

Dengan tersusunnya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Desa (RPJMDes) ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemrintah
terutama Pemerintah Desa Mendana dalam menyusun Rencana Kerja
Pembangunan untuk masa 5 tahun mendatang dan dapat dijadikian tolok
ukur keberhasilan pembangunan di desa.

Terlepas itu semua kegiatan rencana pembangunan yang tertuang dalam


dokumen ini tidak serta merta dapat terealisasi tanpa dukungan dari semua
pihak mulai dari tingkat masyarakat sampai ke pemerintah pusat, untuk itu
guna tercapainya harapan tersebut mohon kiranya bagi Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang menjadi Leading Sektor bagi program yang
direncanakan dalam RPJMDes ini dapat membantu untuk mempercepat
proses mediasi, fasilitasi ataupun pelaksanaan langsung.

Namun perlu dipertegas bahwa RPJMDes ini bukanlah suatu hl yang baku
dan tidak perlu perbaikan akan tetapi bila nantinya kondisi dan situasi
memungkinkan untuk dilakukan perubahan atas semua rencana yang ada,
maka dengan musyawarah atau melalui keputusan Kepala Desa tentang
Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Desa perubahan-perubahan
tersebut dapat dituangkan.

Mudah-mudahan target pembangunan yang disepakati melalui forum


musyawarah dengan semua lapisan masyarakat dalam bentuk RPJMDes ini
dapat terwujud sehingga harapan masyarakat yang mendambakan rasa
keadilan, kesetaraan dan terpenuhi kebutuhan yang menjadi hal mendasar
untuk mendukung peningkatan kwalitas sumber daya dalam berbagai aspek
dapat lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai sumber pendekatan dan referensi atas pencapaian hasil
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini
disampaikan lampiran-lampiran sbb :

1. 3 alat kaji yatitu : Peta Sosial Desa, Diagram Kelembagaan Desa, dan
Kelender Musim berikut hasil rekapan masalah dan potensi masing-
masing.

2. Data penduduk dan RTM dalam KK

3. Format sesuai Permendagri No. 66 Tahun 2007

4. BA dan Daftar Hadir proses persiapan dan pelaksanaan Musrenbang

Anda mungkin juga menyukai