Perusahaan?
Sebenarnya, secara disadari atau tidak, setiap perusahaan pasti memiliki arah dan
tujuan yang ingin dicapai. Kemudian, untuk mencapai tujuan perusahaan, tim
manajemen perusahaan bergabung membuat terpisah masing-masing departemen di
dalamnya dan melakukan pengelompokan deskripsi kerja untuk mendukung secara
penuh tercapainya visi dan misi perusahaan.
Dari ulasan di atas bisa disimpulkan bahwa visi misi perusahaan selalu ada, dan itulah
yang mendorong berdirinya sebuah perusahaan. Hanya saja, ada visi misi
perusahaan yang secara jelas disebutkan, ada yang masing samar-samar.
Berikut adalah beberapa arti penting adanya visi dan misi dalam sebuah
perusahaan:
Lalu, apa yang terjadi jika hal tersebut tidak hanya dimengerti oleh satu orang
karyawan saja, melainkan hampir seluruh karyawan dalam sebuah perusahaan?
Selamat! Itu berarti perusahaan Anda sedang menuju puncak kejayaannya dalam
meningkatkan omset dan pertumbuhan perusahaan.
Apalagi jika dalam prakteknya, sebuah perusahaan juga memiliki kontribusi terhadap
masyarakat, maka para karyawan akan lebih berkomitmen dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh perusahaan untuknya. Karena karyawan semakin sadar, bahwa
kontribusinya yang besar untuk perusahaan ternyata juga bermanfaat bagi
masyarakat.
Dari sini, seorang karyawan jadi tahu apa saja deskripsi pekerjaan yang harus
dilakukannya agar tepat sasaran dan tidak salah dalam mengambil langkah atau
kebijakan-kebijakan yang penting bagi departemennya masing-masing.
Berikut adalah cara merumuskan visi dan misi yang baik dan efektif bagi perusahaan:
1. Tinjau ulang uraian tugas karyawan untuk memastikan bahwa uraian tugasnya sudah
sesuai dengan yang seharusnya dilakukan oleh karyawan. Jika karyawan telah
mengambil tanggung jawab baru atau pekerjaan telah berubah secara signifikan, uraian
tugas juga harus direvisi.
2. Identifikasi dan tinjau ulang apakah uraian tugas sudah selaras atau mendukung
rencana kerja individu, rencana strategis, maupun tujuan organisasi secara
keseluruhan.
3. Buat rencana kerja yang menguraikan tugas-tugas atau target kerja yang akan
dicapai dan metode yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang diharapkan.
4. Identifikasi cukup 3 sampai paling banyak 5 sasaran kinerja yang harus dicapai oleh
karyawan dalam 1 tahun penilaian kinerja. Terlalu banyak sasaran/target kerja akan
membuat karyawan tidak fokus. Sebaliknya apabila terlalu sedikit akan membuat
karyawan tidak tertantang.
6. Identifikasi tujuan pengembangan karir yang dapat menjadi bagian dari perencanaan
karir jangka panjang karyawan. Kejelasan jalur karir ke depan membuat karyawan akan
lebih terarah dan termotivasi.
Di akhir proses perencanaan kerja, karyawan maupun manajer perlu menandatangani
rencana kerja yang diusulkan. Salinan rencana harus diberikan kepada karyawan dan
yang lain harus disimpan dalam arsip data karyawan.
Manajer perlu memastikan bahwa sasaran kinerja telah mencakup berbagai tugas yang
dilakukan oleh karyawan, terutama yang tugas sehari-hari yang memakan waktu tetapi
sering diabaikan sebagai prestasi yang signifikan.
Kriteria sasaran kinerja yang baik setidaknya harus memenuhi kriteria SMART sebagai
berikut:
a. Spesifik
Tentukan dengan jelas apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, siapa saja yang
bertanggung jawab dan berapa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
b. Measurable
Mengajukan pertanyaan seperti: Berapa banyak? Kapan suatu pekerjaan harus
diselesaikan? Serta beberapa ukuran-ukuran lain dapat digunakan jika memungkinkan,
misalnya, kuantitas, kualitas, kerangka waktu dan biaya.
c. Attainable
Pastikan bahwa sasaran kinerja yang akan dicapai sangat realistis tapi challenging untuk
dicapai. Pertimbangankan kemampuan dan kapasitas karyawan, disamping sasaran
kinerja yang .
d. Realistis
Kebutuhan Tujuan harus sesuai dengan tingkat kompleksitas dengan pengalaman
karyawan dan kemampuan dan tidak ada pasukan diatasi luar kendali karyawan harus
menghambat pencapaiannya.harus diselesaikan.
e. Time-Bound
Perjelas di awal target waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, Dalam banyak kasus,
tujuan akan diselesaikan pada akhir periode penilaian kinerja. Hal ini tidak tepat karena
penyelesaian pekerjaan dipengaruhi beberapa factor. Misalnya, apabila ada mesin baru
yang akan datang pada pertengahan tahun, maka kesiapan orang (sasaran kinerja) harus
siap pada saat itu.