Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hanif Fadhlurrahman A

NIM : 18105030039

Kalam Awal
Ilmu Kalam Adalah Nama cabang pengetahuan dalam Islam yang bioasanya diterjemahkan
sebagai teologi spekulatif. Dalam pemakaian kata kalam Nabi diriwayatkan pernah menjumpai
sekelompok kaum muslim yang bediskusi tentang takdir. Sebuah pernyataan Malik (795 M)
menjelaskan hubungan antara pembicaraan seperti itu dan kalam dalam batas makna lesikalnya ia
berkata “hati-hatilah terhadap Bid’ah). Malik juga menyatakan “aku tidak menyukai kalam kecuali
dalam hal melibatkan amal (tindakan, perbuatan)tetapi dalam kalam tentang tuhan, diam adalah
lebih baik daripada bicara. Kalam yang dimaksud disini ialah pembahasan tentang masalah-
masalah teologi. Sebagai mana yang di lihat oleh M Abd Roziq , diskusi diskusi malasah teolog
disebut kalam sebelum ilmu kalam berdiri dicatat dalam tulisan , dan orang-orang yang berlibat
dalam pembicaraan itu disebut mutakallimun.
Para sarjana barat berpendapat bahwa asal usul islam istilah kalam diturunkan secara
langsung dari kata yunani, dialexis, yang dipergunakan para peter greja, atau kata logos, secara
tidak langsung dengan bahasa suryani, tetapi tak satu pun argument yang mendasari pandangan
pandangan tersebut memberikan kesimpulan pasti. Penjelasan paling masuk akal atas kebneradaan
istilah ini masih berkisar soal makna leksikal asli seperti yang digunakan dalam tradisi-tradisi
profetik.J. Van Ess berpendapat bahwasanya tidak pembahasan tentang persoalan agam dapat
dinilai sebagai bagian dari kalam , sebaliknya kalam mensyaratkan cara tertentu dalam
memperlakukan yang ,meniscayakan adanya seorang lawan bicara dalam diskusi tersebut. Kalam
berarti suatu produser yang dengannya adnda membahas dan mendiskusikan suatu topic yang
biasanya terjadi atau berjalan menurut suatustruktur tertentudengan pertanyaan dan jawaban.
Sebetulnya kita memiliki argument yang lebih awal daripada tahun yang dikemukakan van
ess yaitu disaat dialog antara ibn abbas dan beberapa orang khawarij yang memberontak terhadap
ali. Dalam dialognya orang-orang khawarij dan ibnu abbas menggunakan metode atau rumusan
Tanya jawab , dan masa ini ialah suatu masa yang lebih dahulu sebelum masa risalah Van Essyang
menunjukkan asal usul non muslim bagi rumusannya. Pandangan van ess bahwa kalam melibatkan
struktur dialektis yang seperti itu tidaklah selaras dengtan pandangan islam tentang kalam. Situasi
dialegtis dan rumusan disjungsi tentu saja merupakan bagian dari kalam, tetapi bvukan satu-
satunya bentuk yang diakui. Sepanjang sejarah Kalam tulisan tulisan karakteristik beragam juga
diterima sebagai bagian dari kalam.
Tahapan Paling awal kalam islam tentu tentu dijumpai dalam Al-Qur’an sendiri. Kalam
dalam pengertian teknisnya melibatkan penyampaian bukti-bukti rasional dalam memantapkan
rukun Iman. Pada kenyataannya, ini merupakan gambaran pokok tentang cara Al-Qur’an
menggarap subjek-subjek teologis. Sebenarnya Al-Qur’an menyinggung semua masalah yang
dibicarakan dalam kalam saat ilmu ini kemudia dikembangkan.
Kalam, Sunni dan Kontroversi Teologis
Masalah kalam sangat luas dan mencakup banyak pokok persoalan. Reaksi ortodoks
terhadap kalam juga sangat kompleks dan beragam. Untuk mencurahkan perhatian pada inti reaksi
ortodoks, metodologi dan tujuannya, kita perlu memutuskan diri pada sebagian kontorversi
teologis utama dalam islam. Secara umum, kontroversi berkisar diseputar sefat Tuhan dan sifat-
sifatnya. Ini melibatkan konsep-konsep seperti kalam Tuhan, yang berkaitan dengan keyakinan
pada kebukan makhlukan Al-Qur’an dan kehendak tuhan, yang berkaitan dengan kepercayaan
pada keterciptaan dunia. Bagian terburuk kontroversi ini adalah metodologi yang digunbakan
untuk menjelaskan sifat Tuhan.
Sebagai kontroversi teologis paling awal dalam islam, yang menjadi basis berkembangnya
kalam, berkisar di sekitar penafsiran terhadap sifat-sifat tuhan. Sumber-sumber muslim menurut
kontroversi ini bermula dari Ja’d ibn Dan Muridnya, Jahm ibn Shafwan, dan dari Washil Ibn Atha.
Dalam literature ortodoks, Jahmlah yang dianggap sebvagai pendiri kalam sesungguhnya. Istilah
Jahmiyah digunakan secara samar-samar untuk menyebut setiap kelompok yang memakai kalam.
Argumen argument awal ini melibatkan pula beragam ilmu seperti tuhan “berbicara” kepada musa
dan status ali, muawiyah, serta pengikut pengikut mereka setelah tahkim dalam perang shiffin.
Akhirnya argument argument ini berkembang menjadi kontroversi-kontroversi teologis tentang
makna tauhid (keesaan tuhan) dan hakikat sifat-sifat Tuhan dan makna iman serta definisi mukmin.
Meskipun alasannya tidak begitu jelas, Istilah-istilah kalam dan mutakallimun mulai
menunjukkan kepada mereka yang bergelut dalam sejenis spekulasi tentang sifat sifat tuhan.
Pendorong utama pemakaian kalam hadir ketika pengaruh filsafat dan logika yunani
merasuk kedalam pemikiran kaum Muslim. Yunani merasuk ke dalam pemikiran kaum muslim .
begitu kalam mendapat momentumpemakaiannya selama pemerintahan khalifah abbasiyah, Al-
ma’mun, yang terang terangan mendukung mu’tazilah, muncul reaksi keras ditengah-tengah ulama
tradisional baik terhadap metode kalam maupun sebagian besar kesimpulan mutakallimun.

Anda mungkin juga menyukai