Syok anafilaktit
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat
mengancam nyawa penderitanya. Reaksi alergi ini berkembang dengan cepat dan
membutuhkan penanganan medis segera ketika terjadi. Syok anafilaktik terjadi dalam
hitungan detik atau menit setelah penderita terpapar oleh penyebab alergi (alergen).
2. Syok kardiogenik
Syok kardiogenik adalah kondisi di mana jantung mengalami gangguan secara
mendadak, sehingga tidak mampu mencukupi pasokan darah yang dibutuhkan oleh tubuh.
Walaupun jarang terjadi, kondisi ini umumnya merupakan komplikasi dari serangan jantung
dan membutuhkan pengobatan segera.
Syok kardiogenik termasuk dalam kondisi gawat darurat. Oleh sebab itu,
penanganannya dilakukan di rumah sakit dan dirawat di ruang rawat intensif (ICU). Penderita
umumnya membutuhkan oksigen tambahan untuk meminimalisasi kerusakan jantung dan
organ-organ lain. Alat bantu napas atau ventilator juga kadang dibutuhkan. Sementara obat-
obatan dan cairan yang diperlukan tubuh akan dimasukkan melalui infus.
Obat-obatan yang digunakan dalam penanganan syok kardiogenik memiliki dua
manfaat, yaitu meningkatkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi pompa
jantung. Beberapa jenis obat yang mungkin diberikan
adalah dobutamin, norepinephrine, dopamine, atau epinephrine. Karena penyebab terbanyak
dari syok kardiogenik adalah serangan jantung, penting untuk mengatasi serangan jantung
yang terjadi. Selain serangan jantung, penyebab lain seperti penyakit katup jantung juga harus
diatasi, misalnya dengan operasi penggantian katup jantungatau pemasangan alat ventricular
assist device untuk memperbaiki pompa jantung.
Dalam kasus aritmia yang mengancam nyawa, terapi kejut jantung dengan defibrilasi
atau kardioversi akan diberikan. Dapat juga dilakukan pemasangan alat pacu jantung untuk
denyut jantung yang lemah
3. Syok hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah
yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.
Kurangnya pasokan darah ini umumnya dipicu oleh perdarahan. Perdarahan dapat
terjadi akibat cedera atau luka (perdarahan luar) dan perdarahan dalam, misalnya akibat
perdarahan saluran pencernaan. Selain itu, penurunan pasokan darah juga dapat terjadi saat
tubuh kekurangan banyak cairan, misalnya akibat dehidrasi atau luka bakar.
Diagnosis bisa didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik pasien, terutama jika ditemui
gejala syok hipovolemik, berupa tekanan darah rendah, suhu tubuh menurun, atau detak
jantung cepat dengan denyut nadi yang lemah. Syok hipovolemik merupakan kondisi gawat
darurat yang harus segera ditangani ketika gejala dan tanda klinis tersebut ditemukan,
terutama pada orang-orang yang mengalami trauma atau cedera. Penetapan diagnosis dan
penanganan tidak perlu menunggu hasil pemeriksaan penunjang, karena dapat
membahayakan nyawa penderita. Setelah keadaan gawat darurat tertangani namun penyebab
dari syok masih belum dapat ditentukan, beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan,
di antaranya adalah:
Beberapa pemeriksaan dan tindakan juga dapat dilakukan untuk memantau seberapa berat
syok hipovolemik yang dialami dan sekaligus pemantauan terhadap terapi yang sudah
diberikan. Pemeriksaan dan tindakan tersebut antara lain:
Syok hipovolemik merupakan kondisi gawat darurat., oleh karena itu penanganan harus
segera dilakukan. Bila Anda mencurigai kondisi ini terhadap seseorang, segera minta
pertolongan medis. Sambil menunggu pertolongan medis, ada beberapa upaya yang bisa
Anda lakukan untuk membantu penderita, di antaranya adalah:
Penanganan Medis
Penanganan medis untuk kasus syok hipovolemik pada seorang pasien bertujuan
untuk memaksimalkan pasokan oksigen, mengembalikan volume cairan dalam tubuh, serta
mengendalikan kehilangan darah bila disebabkan karena perdarahan. Pemberian oksigen
tambahan atau pemasangan alat bantu napas, dapat diberikan jika ditemukan gangguan
pernapasan pada pasien. Pemberian cairan infus secara cepat ataupun transfusi darah (bila
diperlukan) dapat membantu tubuh untuk mengembalikan volume cairan. Untuk
menghentikan perdarahan, dapat dilakukan tindakan operasi, terutama bila perdarahan terjadi
akibat cedera dan mengenai organ dalam.
Pada kasus tertentu, guna membantu meningkatkan volume darah yang dipompa oleh
jantung serta membantu meningkatkan tekanan darah, dokter dapat memberikan obat-obatan
berupa dopamine, norepinephrine, epinephrine, atau dobutamin.
Pada kasus syok hipovolemik, syok yang ringan lebih berpeluang untuk pulih.
Sedangkan syok hipovolemik yang berat cenderung menjurus pada kematian, terutama jika
dialami oleh orang-orang lanjut usia.