Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TINDAKAN

MENGHITUNG INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN


DI RUANG HEMODIALISA
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

DI SUSUN OLEH :

SITI NURJANAH

NIM : N520184417

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2019
JURNAL TINDAKAN
MENGHITUNG INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN
RUANG HEMODIALISA RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Nama Mahasiswa : Siti Nurjanah


Nim : N520184417
Hari/tanggal : Senin, 5 Agustus 2019
Tempat Praktek : Ruang Hemodialisa, RSUD dr. Loekmonohadi Kudus

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.M
Alamat : Mlekang 02/02 Gajah Demak Jateng

Diagnosa medis : Chronic Kidney Disease (CKD)

B. PENGKAJIAN
1. DATA OBYEKTIF
Pasien tampak lemas, wajah pucat, konjungtiva anemis, turgor kulit menurun.
Hasil pemeriksaan laboratorium, Hb :L 9,7g/dL, Eritrosit :L 4,45jt/dL,
Hematokrit :L 37,1%, Ureum : H 107,8mg/dl, Kreatinin : H 7,2 mmol/L.
TTV, TD : 160/90, RR : 24x/mnt, HR : 130x/mnt, suhu 36oC.

2. DATA SUBYEKTIF
Pasien mengatakan badan lemas, sesak nafas, kaki bengkak 1 minggu.
Pasien memiliki riwayat sakit hipertensi.

C. TINDAKAN
1. DEFINISI
Suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh
(intake) dan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (output)
2. TUJUAN
a. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh pasien
b. Menentukan tingkat dehidrasi
c. Menentukan jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh klien, terdiri dari
: air minum, air dalam makanan, air oksidasi/metabolisme, cairan
intravena dll
d. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien terdiri dari :
urin, IWL, feces, muntah, dll
e. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : Intake –
Output.

3. INDIKASI
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien dengan gangguan kardiovaskular
c. Pasien dengan penyakit gagal ginjak kronis (CKD)

4. INTRUKSIONAL KERJA
a. Fase Orientasi`
1) Memberi salam & menyapa nama pasien
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan tindakan
4) Menjelaskan langkah prosedur
5) Menanyakan kesiapan pasien
6) Mencuci tangan
b. Fase Kerja
1) Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri
dari air minum, air dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme),
cairan intra vena.
2) Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari
urine, keringat, feses, muntah, insensible water loss (IWL).
3) Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus :
INTAKE – OUTPUT
INTAKE :
Cairan infus 500 cc
Minum 1000 cc
Makanan 500 cc
Injeksi 80 cc

OUTPUT :
Urin 1000 cc
Feses 150 cc

Keseimbangan cairan = Intake / cairan masuk – (Output / cairan


keluar + IWL (Insensible Water Loss))
= 2100 cc – (1150 cc + (15x50))
= +120 cc

4) Mendokumentasikan
c. Fase Terminasi
1) Merapikan pasien& alat
2) Melakukan evaluasi hasil tindakan
3) Berpamitan
4) Mencuci tangan

D. ANALISIS
Dari hasil perhitungan keseimbangan intake dan output cairan pada
Ny.M, didapatkan hasil jika Ny.M mengalami kelebihan / overload volume
cairan. Ny.S didiagnosa menderita sakit Chronic Kidney Disease dengan faktor
resiko yaitu hipertensi yang rentan mengalami ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit akibat adanya gangguan regulasi cairan pada ginjal. Hal ini dibuktikan
pada pemeriksaan laboratorium, nilai ureum dan kreatinin pada Ny.M
mengalami peningkatan yang mengindikasikan adanya kegagalan fungsi ginjal.
Oleh karena itu, penting bagi Ny.M untuk selalu dilakukan pemantauan intake
dan output cairan sehingga tidak terjadi komplikasi yang lainnya.
Dalam hal ini, perawat memberikan edukasi kepada Ny.M dan keluarga
agar selalu memperhatikan asupan cairan dan nutrisi agar seimbang. Perawat
memberikan edukasi diit yang tepat bagi Ny.M yang menderita penyakit CKD
agar tidak terjadi kembali komplikasi hipoglikemia dan overload volume cairan
seperti yang dialami Ny.M saat ini.

E. DAFTAR PUSTAKA
Ns. Tarwoto, S.Kep, Ns. Aryani Ratna S.Kep, Dra. Wartonah, Skep. 2011.
Anatomi dan Fisilogi. Jakarta : CV Trans Info Media.
Horne M, Mma, 2001, Seri Pedoman Praktis, Keseimbangan Cairan dan
Elektroli, Alih bahasa : Indah Nurmala Dewi, EGC, Jakarta.
Anggraini, et al., Pemantauan Intake Output Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik, Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 19, No. 3, November 2016,
hal 152-160 154.

Anda mungkin juga menyukai