Disusun oleh:
NIM : 71150055
Kode :
Di Yogyakarta,
Dosen Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Kerja Praktik
Pendampingan Penerapan Aplikasi SISWA GKI Wilayah Jawa Tengah di GKI Adisucipto
Yogyakarta, ...........................
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas cinta kasih dan
berkat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek untuk
implementasi software SISWA di Wilayah GKI Jawa Tengah khususnya GKI Adisucipto
dengan baik.
Penulis telah melaksanakan kegiatan Kerja Praktek sebagai salah satu syarat akademis
yang wajib dipenuhi dalam menjalankan perkuliahan di Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Duta Wacana, dan sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis yang telah
menyelesaikan kerja praktek tersebut maka disusunlah Laporan Kerja Praktek ini. Selain
memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai dunia kerja yang sesungguhnya, kerja praktek
ini juga tentunya akan mempersiapkan mahasiswa dalam melatih diri untuk menjadi tenaga
kerja yang ahli dan generasi muda yang siap pakai dalam masyarakat dimasa depan.
Mulai dari proses persiapan, pelaksanaan dan sampai pada penyelesaian Laporan Kerja
Praktek ini tentunya tidak lepas dari campur tangan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
turut terlibat membantu kelancaran proses Kerja Praktek ini.
Penulis sungguh menyadari bahwa penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu saran dan masukan yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan oleh penulis untuk perbaikan dan pengembangan diri kedepannya.
Penulis mengharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang luas dan
berguna bagi penulis serta semua pihak yang terkait. Terima kasih.
iv
ABSTRAK
Laporan Kerja Praktik dengan judul “Pendampingan Penerapan Aplikasi SISWA GKI
Wilayah Jawa Tengah di GKI Adisucipto” merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis dari
pelaksanaan kerja praktik pendampingan penerapan aplikasi SISWA di Wilayah Jawa Tengah
khususnya di GKI Adisucipto. Kerja praktik ini berbentuk implementasi sistem atau aplikasi.
Pendampingan dilakukan oleh tim implementasi. Tugas yang dilakukan adalah konversi data
jemaat, instalasi aplikasi SISWA, melakukan pelatihan penggunaan aplikasi, dan pembuatan
buku panduan penggunaan aplikasi.
Kata kunci – Aplikasi SISWA, konversi data, rapidminer, netbean , instalasi aplikasi,
pelatihan, buku panduan.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... v
vi
3.7 Solusi Permasalahan ................................................................................... 14
LAMPIRAN ................................................................................................................... 1
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.4 Tampilan aplikasi SISWA setelah data komversi sudah masuk.........................10
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan yang sering dijumpai oleh para lulusan S1 atau yang setingkat
ketika terjun ke dunia kerja adalah praktik di lapangan tidak sama dengan pembelajaran yang
diperoleh di perkuliahan. Sarjanawan dituntut mampu beradaptasi dengan cepat dengan kondisi
lingkungan kerja yang baru ditemui. Alhasil, tidak semua mendapat hasil yang baik. Cukup
banyak yang merasa tidak mampu dan akhirnya pindah perusahaan maupun beralih profesi atau
bahkan berhenti dan tidak bekerja. Hal ini terjadi karena kurangnya pengalaman di dunia kerja
nyata. Untuk menyikapi masalah tersebut, program studi Informatika Universitas Kristen Duta
Wacana menetapkan mata kuliah Kerja Praktik sebagai mata kuliah yang wajib diambil oleh
setiap mahasiswa jurusan Informatika.
Program kerja praktik Pendampingan Penerapan aplikasi SISWA merupakan salah satu
kerja praktik yang berbentuk projek. Dimana didalam pelaksanaannya, terdapat dua tim yang
saling bekerja sama, yaitu tim pengembangan dan tim implementasi. Jelas bahwa tim
pengembangan bertugas untuk membuat aplikasi sedangkan tim implementasi bertugas untuk
membantu penerapan aplikasi yang sudah dikembangkan di gereja-gereja klasis Jogja.
GKI Adisucipto merupakan salah satu gereja bagian dari klasis Yogyakarta yang
menjadi tempat penerapan aplikasi SISWA. Pencatatan data jemaat di gereja GKI Adisucipto
dilakukan dengan menggunakan Excel. Meskipun demikian, tetapi untuk melengkapi data
perlu mengetik data yang cukup banyak. Alhasil tidak semua data tercover dengan dengan baik.
Berangkat dari permasalahan yang ada maka dibuatlah aplikasi SISWA. Aplikasi ini membantu
pencatatan data jemaat sehingga dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Oleh karena sistem yang dikembangkan merupakan sistem baru, maka dibentuklah satu
tim yang membantu penerapan aplikasi ini ke gereja-gereja. Tugas yang dilakukan oleh tim
implementasi adalah konversi data jemaat yang ke sistem, instalasi aplikasi ke dalam komputer
gereja, pelatihan bagi administrator gereja tentang penggunaan aplikasi dan pembuatan buku
panduan aplikasi SISWA.
1
1.2 Waktu dan Tempat
Ruang lingkup kerja yang dilakukan dalam pendampingan penerapan aplikasi SISWA
di GKI Adisucipto adalah
Tujuan pelaksanaan program kerja praktik ini adalah membantu penerapan aplikasi
SISWA di gereja GKI Adisucipto. Di samping itu untuk memenuhi tanggung jawab sebagai
peserta mata kuliah Kerja Praktik. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kerja
praktik adalah menjadi mandiri dan profesionali kerja. Terjun langsung ke dalam dunia kerja
mengajarkan banyak pengalaman. Dimana untuk kedepannya dapat digunakan sebagai bekal
baik fisik maupun mental.
Bab 1 Pendahuluan menjelaskan latar belakang kerja praktik, waktu dan tempat kerja
praktik, ruang lingkup, tujuan dan manfaat kerja praktik, serta sistematika penulisan laporan
kerja praktik.
Bab 2 Gambaran Objek berisi tentang sejara organisasi atau perusahaan, struktur
organisasi atau perusahaan, sistem atau prosedur kerja meliputi tabel dan gambar.
2
Bab 3 Intepretasi dan Hasil menjelaskan tentang aktifitas magang, lingkangan kerja,
sistem dan prosedur, peralatan dan teknologi, identifikasi masalah, analisis masalah, dan solusi
permasalahan.
3
BAB II
GAMBARAN OBYEK
Majelis Jemaat GKI Gejayan memulai Pos Pekabaran Injil (PI) Adisucipto pada Ibadah
Minggu 13 Juni 2004 di Hotel Quality, Jl. Adisucipto No. 48 Yogyakarta. pos PI ini menjadi
pengganti Pos PI Cik Di Tiro yang ditutup satu bulan sebelumnya. Setelah berjalan beberapa
waktu lamanya, aktivitas Pos PI Adisucipto di Hotel Quality sempat terhenti akibat peristiwa
gempa bumi Yogyakarta pada Sabtu, 27 Mei 2006. Ibadah Minggu ditiadakan selama tiga
minggu berturut-turut menunggu proses renovasi Hotel Quality selesai.
Tidak lama setelah renovasi Hotel Quality selesai, Pos PI Adisucipto terus mengalami
pertumbuhan yang positif. Rata-Rata kehadiran jemaat di Ibadah Umum berkisar 70-80 orang/
minggu dan Ibadah Sekolah Minggu berkisar 20-30 orang/ minggu. Jumlah kehadiran
melonjak hingga berkisar 500 orang pada perayaan Natal dan berkisar 200 orang pada Perayaan
Paskah.
Selanjutnya pada tahun 2009, Majelis Jemaat GKI Gejayan meneguhkan empat orang
Penatua untuk melayani di Pos PI Adisucipto. Mereka adalah Bapak Irwan Setiono sebagai
koordinator, Bapak Henry Feriadi, Bapak Budi Hartono, dan Bapak Helder Sihombing.
Peneguhan keempat Penatua tersebut berlangsung di GKI Gejayan. Fokus utama Pos PI
Adisucipto adalah pekabaran injil di kawasan Timur Kota Yogyakarta.
Pos PI Adisucipto melayani satu kali Ibadah Umum dan satu kali Ibadah Gabungan
Sekolah Minggu setiap Minggu pukul 09.00 WIB. Diawali keberadaannya, Majelis Jemaat
GKI Gejayan menunjuk Ibu Inawati sebagai Koordinator Sekolah Minggu untuk Pos PI
Adisucipto. Tahun 2010, Pos PI Adisucipto juga membuat pelayanan khusus untuk Kelas
Remaja dibawah Koordinator Ibu Yefi Kristina. Keduanya mengembangkan pelayanan anak
dan remaja dengan semangat yang tinggi walau dengan sarana terbatas. Nuansa persekutuan
semakin terasa dengan adanya Paduan Suara Melody Kasih dan Ensemble Anak Suara Ananda.
Dua kelompok yang kerap berkolaborasi mengisi pujian dalam beberapa Ibadah khusus seperti
saat Natal dan Paskah.
Perjalanan GKI Gejayan Pos PI Adisucipto memasuki babak baru setelah proses
pembelian tanah seluas 1.580 meter persegi di Jl. Solo KM 10,5 Berbah pada Februari 2010.
4
Proses pencarian baru untuk Pos Adisucipto menjadi perjuangan yang tidak mudah. Ada
beberapa tempat yang sempat dirasa sesuai untuk membangun tempat ibadah namun terkendala
banyak hal. Tanah di Jl. Solo KM 10,5 Berbah merupakan alternatif kelima dan Puji Tuhan
akhirnya Pos PI Adisucipto memiliki tempat Ibadah sendiri. Ibadah perdana di Gedung Pos PI
Adisucipto berlangsung pada Minggu, 4 April 2010 yang bertepatan dengan Perayaan Paskah
yang dilayani oleh Pdt. Paulus Lie.
Proses sosialisasi kepada warga sekitar mulai berlangsung pada Juni - Juli 2010 dan
manuai reaksi yang beragam. Peristiwa erupsi Gunung Merapi Oktober 2010 menjadi momen
penting karena Gedeung Pos PI Adisucipto difungsikan menjadi pos penampungan warga
terdampak selama kurang lebih 1,5 bulan. Setidaknya ada 300 orang yang tertampung di Pos
PI Adisucipto. Mereka berasal dari Dusun Banteng, Cangkringan dan sekitarnya. Hubungan
yang baik terus diupayakan terjalin dengan masyarakat di sekitar Pos PI Adisucipto. Program
pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kerja sama dengan Ibu-Ibu PKK dan Kelompok
Budi Daya Perikanan (lele). Kerjasama lainnya juga menjangkau Kelompok Kesenian
Campursari dan program bakti sosial seperti mengadakan kegiatan pemeriksaan dan
pengobatan gratis. Pos PI Adisucipto terus berupaya bersinergi dan menjadi terang yang
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar gereja.
Menyadari karakter Jemaat yang sedikit berbeda dengan GKI Gejayan, kegiatan
pembinaan di Pos PI Adisuciptosemakin dikembangkan ke arah pembinaan untuk seluruh
anggota keluarga. Menyesuaikan kondisi Pos PI Adisucipto kemudian dibentuklah Persekutuan
Pemuda, Persekutuan Wanita, dan Persekutuan Doa. Selain itu juga ada kegiatan kebersamaan
yang melibatkan seluruh anggota keluarga pada momen-momen khusus.
Pos PI Adisucipto mendapat kesempatan untuk berubah menjadi Pos Jemaat Adisucipto
di usia yang ke 10 tepatnya 14 Juni 2014. Jumlah Kemaatnya terus bertambah. Rata-rata total
kehadiran dalam Ibadah Minggu berkisar 250 orang/ minggu - termasuk didalamnya Ibadah
Sekolah Minggu dan Pra Remaja dan meningkat menjadi 350 orang pada saat Paskah dan 500
orang pada saat Natal. Tidak hanya melakukan kegiatan Ibadah bagi Jemaat, beberapa kegiatan
5
juga dilakukan di luar gereja bersama dengan masyarakat sekitar.
Setelah hampir 2 tahun menjadi Pos Jemaat - Majelis Jemaat GKI Gejayan
mengupayakan peningkatan status Pos Jemaat Adisucipto menjadi bakal Jemaat Adisucipto.
Setelah melewati Pelawatan BPMSW dan BPMK akhirnya disetujui untuk meningkatkan Pos
Jemaat Adisucipto menjadi Bakal Jemaat Adisucipto. Ibadah Pelembagaan berlangsung pada
Jumat, 12 Februari 2016. Jumlah rata-rata kehadiran Jemaat dan simpatisan dalam Ibadah
Minggu berkisar 250-300 orang/ minggu dan meningkat pada ibadah khusus seperti Paskah,
Natal, dan lainnya.
Karena penyertaan Tuhan, Bakal Jemaat Adisucipto semakin berkembang dari berbagai
aspek. Oleh karenanya mulai 2017, Badan Pemimpinan Bakal Jemaat Adisucipto dan Majelis
Jemaat GKI Gejayan mulai mempersiapkan diri untuk melangkah ketahapan selanjutnya, yaitu
menjadi Jemaat Dewasa. Setelah seluruh syarat terpenuhi, Proposal Pendewasaan Bakal Jemaat
Adisucipto pun dikirimkan ke BPMS, BPMSW dan BPMK. Dan akhirnya pada 28 Agustus
2017, Bakal Jemaat Adisucipto menerima Perlawatab dari BPMS, BPMSW dan BPMK. Hasil
dari pelawatan ini mengharuskan Majelis Jemaat GKI Gejayan untuk memperlengkapi
beberapa data tambahan. Hingga pada 12 Maret 2018 diadakan kembali Pelawatan yang kedua.
Hasil dari pelawatan ini BPMS memberikan rekomendasi peningkatan status Bakal Jemaat
Adisucipto menjadi Jemaat Adisucipto. Kini dalam usia ke 14 tahun - pada hari ini Rabu 1
Agustus 2018 - Bakal Jemaat Adisucipto (GKI Adisucipto). Menjadi sebuah Jemaat yang selalu
Bertumbuh Dalam Rancangan Damai Sejahtera Allah.
6
8. Ketua Bidang Pembangunan Jemaat
(Bidang III ) : Pnt. Magnadalena Prasetianingati
9. Ketua Bidang Penatalayanan (Bidan IV) : Pnt. Djati Prasodjo
10. Wakil Ketua Bidang IV : Pnt. Jussac Hendranata
Bagian ini berisi sistem yang berlaku dan prosedur kerja serta peraturan kerja yang
berlaku pada unit di mana mahasiswa melakukan magang kerja. Sub bab dituliskan rata kiri.
Berdasarkan Tata Tertib Kerja Karyawan GKI Adisucipto Yogyakarta Surat Keputusan
Majelis Jemaat GKI Adisucipto Yogyakarta No. 3/Kep.MJ/VIII/2018, berikut beberapa
prosedur kerja yang berlaku di GKI Adisucipto :
1. Karyawan bekerja 6 hari selama hari kerja dalam seminggu dan pelaksanaannya
diatur dengan jadwal tersendiri.
2. Jumlah jam kerja efektif adalah 42 jam/minggu.
3. Karyawan wajib hadir ditempat kerja sekurang-kurangnya 10 menit sebelum
jam kerja dimulai.
4. Pada saat datang dan pulang wajib mengisi daftar hadir.
5. Keterlambatan masuk kerja ditoleransi selama 10 menit dan wajib melapor
kepada atasan.
6. Pada keadaan normal, tidak diperkenankan adanya kerja lembur.
7. Karyawan yang meninggalkan pekerjaan karena kepentingan pribadi, wajib
meminta izin dari atasannya.
8. Karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit wajib menyampaikan surat
keterangan/surat istirahat dari dokter.
9. Pada prinsipnya, semua bentuk fasilitas, peralatan kantor dan barang inventaris
lain milik gereja hanya dipergunakan untuk melayani kegiatan jemaat.
10. Karyawan tidak diperkenankan menggunakan fasilitas atau barang inventaris
lainnya untuk kepentingan pribadi.
11. Pada prinsipnya semua karyawan tergabung dalam satu tim kerja, meskipun
masing-masing mempunyai tugas yang berbeda.
7
BAB III
INTEPRETASI DAN HASIL
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik, aktifitas yang dilakukann oleh penulis adalah sebagai
berikut :
8
Data jemaat tersebut kemudian di edit format kolomnya sesuai
dengan database aplikasi SISWA. Contoh untuk tanggal lahir, format
tanggalnya diubah ke date yang english. Kemudian untuk data pendidikan,
difilter dan diedit sesuai database, yaitu SMA, SMK dan tingkatan strata.
9
Gambar 3.3 Database aplikasi yang menyimpan hasil
konversi
10
2. Melakukan instalasi atau pemasangan aplikasi SISWA
Pemasangan aplikasi tidak dilakukan hanya sekali. Ketika dievaluasi
dan ada perubahan maka akan diperbaiki. Hasil dari perbaikan kemudian
diinstal kembali ke komputer gereja.
11
2. Panduan Access Control List (ACL)
3. Panduan login SISWA
4. Panduan modul report menggunakan Nextreports.
Pelaksanaan program kerja praktik ini, penulis bersyukur karena ditempatkan pada
situasi lingkungan kerja yang sangat mendukung. Baik rekan se-tim, dosen pembimbing dan
petugas gereja sangat turut membantu dalam pelaksanaan kerja praktik. Lingkungan kerja yang
sangat kondusif membantu penulis dapat melakukan kerja praktik dengan baik. Kesempatan
untuk berdiskusi dan bertanya sangat membantu hingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan
magang ini dengan baik.
Prosedur atau tata cara kerja yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
2. Ketika ada update aplikasi maka tim implementasi wajib untuk melakukan
pemasangan ulang dan pergantian databse.
Apabila tidak bisa atau terdapat data yang tidak dapat dikonversi, jangan menghapus
data. Tetapi konversilah data yang dapat dikonversi.
Peralatan dan teknologi yang digunakan penulis dalam menjalankan kerja praktek adalah
sebagai berikut :
12
- RAM 4 GB
- AMD A9-9420 Radeon R5
Software :
- Microsoft Excel
- RapidMiner Studio
- Netbeans
- Aplikasi SISWA GKI
- Google Document
1. Konversi tanggal lahir. Perbedaan pengaturan tanggal membuat konversi data menjadi
bermaslah. Akibatnya data sempat mengalami eror dan tidak dapat di konversi.
2. Data baptis yang tidak lengkap, tidak memiliki nama pengesah padahal sistem wajib
mengisi nama pengesah.
3. Sistem tidak menyimpan data nomor atau kode jemaat yang statusnya baptis anak atau
pun baptis dewasa (sidi).
Setelah melalui serangkaian proses konsultasi dan diskusi, dikatakan bahwa keadaan
data yang demikian diakibatkan oleh tidak adanya standarisasi data. Standaraisasi data yang
dimaksud adalah aturan format data jemaat yang dibuat seragam. Keadaan data tanggal yang
selain memiliki format yang tidak sesuai dan juga isi data yang tidak lengkap menjadi masalah
yang mengakibatkan data eror dan tidak dapat dikonversi.
Untuk kasus berikut yaitu data pengesah. GKI tidak menyimpan di dalam excel data
pengesah baptis. Masalahnya, data tersebut harus dimasukkan agar status baptis baik sidi
maupun baptis anak terbaca dan dapat ditampilkan sistem.
Sedangkan untuk masalah yang terakhir berkaitan dengan data nomor induk untuk
status babpis. GKI Adisucipto menyimpan data kode jemaat yang status baptis anak, baptis sidi
13
dan belum dibaptis. Kendalanya, sistem SISWA tidak menyediakan fasilitas penyimpanan data
tersebut secara spesifik atau khusus kode baptis.
Belajar dari masalah yang dijumpai dilapangan, solusi yang dapat di ambil adalah harus
dilakukan standarisasi format data. Seperti tanggal, harus disesuaikan dengan kebutuhan
database sistem. Sedangkan untuk data kode status baptis, jalan keluarnya adalah di simpan
ditempat yang sama dengan data nomor induk yang lain , yaitu di nomor induk lama.
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah. (2014). GKI Klasis Yogyakarta GKI Adisucipto. Diambil
kembali dari GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah:
https://www.gkiswjateng.org/churches/detail/gki-adisucipto
Majelis GKI Adisucipto. (2018). Tata tertib kerja karyawan GKI Adisucipto Yogyakarta No.
3/Kep.MJ/VIII/2018 Surat keputusan majelis jemaat GKI Adisucipto. Daerah
Istimewah Yogyakarta, Indonesia: GKI Adisucipto.
Majelis Jemaat Adisucipto. (2018, Augut 8). surat keputusan majelis jemaat Adisucipto
Yogyakarta NOMOR : 1/KEP.MJ/VIII/2018 tentang Susunan pengurus. Yogyakarta,
Daerah Istimewah Yogyakarta, Indonesia: GKI Adisucipto.
16
LAMPIRAN
L-1
2. Presensi Log Aktifitas Harian
Bulan September
L-2
Bulan Oktober
L-3
Bulan November
L-4
3. Bukti Pelatihan Penggunaan Aplikasi SISWA di GKI Adisucipto
L-5
4. Dokumentasi Kegiatan
L-6
L-7