Anda di halaman 1dari 62

“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

TUGAS BUSSINESS PLAN


APOTEK SAYA

Yang diajukan oleh :


Nadia Iha Fatihah (14811006)
Bintan Viky Syifaul Ummah (14811018)
Dwi Adriyanti (14811019)
Warda Nabiela (14811055)
Nurma Sari (14811070)

Telah disetujui oleh :


Pembimbing Utama

(Dra. Suparmi, M.Si., Apt.)

2
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………………………………………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ...................................................................................................................... 2
Bab I. Rencana Organisasi ........................................................................................... 3
Visi Misi ............................................................................................................. 3
Latar Belakang .................................................................................................. 3
Bentuk Bisnis..................................................................................................... 4
Analisis SWOT ................................................................................................... 5
Gambaran potensi ekonomi ............................................................................. 7
Bab II. Gambaran Layanan .......................................................................................... 9
Sumber Daya Manusia ...................................................................................... 9
Struktur Organisasi dan Job Description ........................................................... 9
Alat dan Perbekalan Farmasi ............................................................................ 11
Bab III. Standar Operaional Prosedur ......................................................................... 14
Bab IV. Rencana FInansial ........................................................................................... 32
Bab V. Penutup ........................................................................................................... 38
Lampiran ..................................................................................................................... 39

3
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

BAB I
RENCANA ORGANISASI
A. VISI DAN MISI
VISI
Menjadi Apotek yang bersahaja kepada masyarakat dengan berbasis patient oriented
dan memberikan pelayanan pharmaceutical care yang maksimal serta memuaskan
dengan harga yang terjangkau.
MISI
Adapun misi dari “Apotek Saya” adalah :
1. Menyediakan obat, alat kesehatan, kosmetika, dan perbekalan farmasi lainnya
yang berkualitas, bermanfaat, dan terjangkau oleh masyarakat umum.
2. Memberikan pelayanan kesehatan dengan sepenuh hati dan patient oriented.
3. Melaksanakan pelayanan kefarmasian dengan tepat, cepat, terpercaya,
informatif dan ramah serta mampu menerapkan prinsip pelayanan
pharmaceutical care.
4. Mengembangkan diri dan senantiasa melakukan inovasi untuk meningkatkan
pelayanan.
B. Latar Belakang
Menurut PP No.51 tahun 2009, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Pengadaan sediaan farmasi
dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas
pelayanan sediaan farmasi. Pengadaan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga
kefarmasian. Dalam pengadaan sediaan farmasi ini, harus dapat menjamin keamanan,
mutu, manfaat, dan khasiat sediaan farmasi. Dengan demikian adanya keharusan
penanganan dalam pengadaan sediaan farmasi oleh tenaga kefarmasian sangat
membantu di dalam penjaminan keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat sediaan farmasi
yang akan diterima oleh masyarakat.
Berdasarkan PP No.51 tahun 2009, dijelaskan pelayanan kefarmasian adalah
suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian, apoteker berkewajiban
memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis,

4
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Pelayanan informasi obat
yang akurat dan objektif merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan karena dapat menunjang penggunaan obat secara rasional yaitu tepatpasien,
tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis (aturan pakai) dan mewaspadai efek samping
obat. Oleh karena itu, apoteker harus berinteraksi langsung dengan pasien dalam hal
informasi penggunaan obat yang bertujuan untuk menjamin keamanan, efektifitas dan
kerasionalan penggunaan obat. Tenaga kefarmasian dalam melakukan pekerjaan
kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian wajib mengikuti paradigma pelayanan
kefarmasian dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Saat ini terjadi pergeseran paradigma, yang awalnya berorientasi pada
pelayanan kefarmasian dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang
komprehensif (pharmaceutical care ) dalam pengertian tidak saja sebagai pengelola obat
namun dalam pengertian yang lebih luas mencakup pelaksanaan pemberian informasi
untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional, monitoring penggunaan
obat untuk mengetahui tujuan akhir serta kemungkinan terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error). Dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang farmasi sesuai dengan yang
termuat dalam Kode Etik Apoteker Indonesia.
Apotek sebagai institusi yang berfungsi sebagai unit pelayanan kesehatan dan
unit bisnis menjadi peluang yang sangat besar untuk menjawab tantangan ini. “Apotek
Saya” didirikan untuk memberikan pelayanan pasien terbaik dengan fokus pelayanan
pada pasien sesuai pharmaceutical care yang dilakukan langsung oleh apoteker guna
meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.

5
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

C. BENTUK BISNIS
Nama Apotek : “Apotek Saya”
Lokasi : Malangrejo, Wedomartani,Ngemplak Sleman, Yogyakarta
Denah lokasi : Terlampir

Karyawan
1. Pemilik Sarana Apotek : Syifaul Ummah, S.Farm. Apt.
2. Apoteker Pengelola Apotek : Warda Nabiela, S.Farm., Apt
3. Apoteker Pendamping : Nurma sary S. Farm., Apt.
Nadia Iha Fatihah, S.Farm., Apt.
4. Asisten Apoteker : Dwi Adriyanti, S.Farm.

Ruangan :
1) Status tanah dan bangunan : Sewa/kontrak
2) Luas bangunan : Lebar ± 4 meter, Panjang ± 8 meter (2 Lantai)

Jumlah pesaing :
Apotek pesaing tidak terlalu berpengaruh dalam memberikan pelayanan
terhadap masyarakat di sekitar “Apotek Saya” karena perbandingan jumlah apotek
dengan banyaknya masyarakat di daerah tersebut sudah sesuai. Selain itu apotek
pesaingnya memiliki fasilitas dan persediaan obat kurang lengkap.

Keamanan :
Lingkungan “Apotek Saya” relatif aman karena terletak dekat dengan
pemukiman penduduk dan jalur lalu lintas ramai kendaraan. Sehingga jam buka
apotek hingga larut malam dirasa aman untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Transportasi :
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan yang
merupakan jalan alternatif antara jalan solo dan ringroad utara sehingga selalu
ramai oleh kendaraan pribadi maupun umum. Sehingga lokasi “Apotek Saya” dapat
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dari apotek ini.

6
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Tingkat sosial dan ekonomi :


Keadaan ekonomi di Malangrejo cukup baik, karena daerah yang dekat
dengan perumahan, dipadati pedagang, toko-toko selain itu lokasinya dekat dengan
lapangan bola yang sering dipadati penonton. Hal ini merupakan peluang bisnis yang
besar untuk memperoleh konsumen.

D. ANALISA SWOT
Berdasarkan hasil survey, maka dapat dilakukan analisis SWOT yang dilihat dari
aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru
A. Kekuatan/strength
Kekuatan kompetitif apotek yang akan didirikan adalah sebagai berikut :
1. Apotek SAYA dengan konsep pelayanan promotif dan preventif serta dilengkapai
pelayanan pemeriksaan kesehatan.
2. Pelayanan kepada pasien dengan ramah, berempati serta care.
3. Membatasi penggunaan antibiotik yang tidak rasional, Apotek SAYA
menggalakkan kampanye penggunaan antibiotic yang benar dengan promosi
melalui konseling, leaflet, pemasangan benner dan kunjungan ke acara
masyarakat sekitar.
4. Harga obat, alkes dan perbekalan farmasi yang efisien dan kompetitif dibanding
apotek pesaing.
5. Tersedianya obat, alkes dan perbekalan farmasi yang lengkap sesuai dengan
pola kebutuhan masyarakat.
6. Apotek buka setiap hari , untuk senin- sabtu jam 07.00-22.00 untuk hari minggu
buka jam 08.00- 22.00.
7. Dekat dengan klinik dan bidan bersalin.
8. Adanya layanan customer care melalui SMS, phone, social media
B. Kelemahan/Weakness
1. Merupakan apotek baru sehingga belum dikenal oleh masyarakat dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
2. Belum adanya kerjasama dengan sarana pelayanan kesehatan lain seperti
puskesmas, rumah sakit.

7
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

C. Peluang/Opprtunity
Peluang yang dapat diambil yaitu:
1. Lokasi apotek dekat dengan klinik
2. Lokasi merupakan jalur ramai dan dekat dengan pemukiman penduduk
D. Ancaman/Threats
Ancaman terutama datang dari para kompetitor atau pesaing, yaitu swalayan yang
juga menjual obat-obat bebas (HV), serta apotek lain

Strategi untuk menangani kelemahan apotek


1. Papan nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan
nama tersebut yang dibuat dengan menarik.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan program kesehatan yang inovatif dan
kreatif, sehingga konsumen merasa nyaman, tertarik, dan mau kembali untuk
melakukan pelayanan kesehatan di “Apotek SAYA”.
3. Melakukan Home-care untuk pasien khusus dan yang membutuhkan.
4. Memberikan harga obat yang kompetitif dan pelayanan yang efektif dan efisien.
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan pasien dan berpenampilan
sopan.
6. Meningkatkan kompetensi, kejujuran, rasa empati, dan budaya disiplin agar
apotek berkembang.

E. Gambaran Potensi Ekonomi


A. Aspek Pasar
1. Potensi pasar
Letak apotek strategis yaitu berada dekat dengan pusat permukiman
penduduk dan mudah dijangkau. Disekitar lokasi teradapat sekolah sebagai
pusat kegiatan penduduk sehingga tidak pernah sepi saat jam kerja (07.00-
20.00). Perkiraan konsumen yaitu pasien menebus resep, pasien yang
membeli obat bebas dan bebas terbatas, obat wajib apotek (OWA), dan
komoditi lain serta pasien swamedikasi.

8
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

2. Market share
Terdapat 2 klinik dengan radius 500 m, tetapi tidak akan terlalu
mempengaruhi market share karena klinik tersebut tidak sebagai apotek
yang memiliki persediaan obat-obatan lengkap, selain itu apotek ini
dilengkapi dengan pelayanan konsultasi obat dan penyakit secara berkala di
apotek maupun home care
B. Rencana dan Strategi Pemasaran
1. Apotek dilengkapi fasilitas konsultasi obat dan terapi, melayani cek tekanan
darah, gula darah, kolesterol dan asam urat
2. Pemberian layanan home care bagi pasien dengan penyakit kronis
3. Penetapan harga terjangkau dan kompetitif
4. Melakukan sosialisasi dan promosi kesehatan ke warga sekitar apoteker
dengan brosur dan pamflet kesehatan dua bulan sekali dan ikut aktif dalam
program puskesmas
5. Mengutamakan pelayanan kesehatan pada pasien dengan prisip 3S
(senyum, salam, dan sapa)
6. Membangun relasi dengan PBF profesional dan tenaga kesehatan lain

9
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

BAB II
GAMBARAN LAYANAN
A. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam sebuah pendirian
apotek. Oleh karena itu, setiap sumber daya manusia harus mengetahui perandan
tanggung jawab dalam mewujudkan visi dan misi sebuah apotek. Sumber daya manusia
yang terampil, jujur dan cekatan menjadi kunci keberhasilan tujuan didirikan apotek.
“Apotek Saya” membutuhkan 4 karyawan sebagai berikut:
 Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
 Apoteker pendamping : 2 orang
 Asisten Apoteker : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
1. Jam kerja : 07.00 - 22.00 dibagi menjadi 2 shift, yaitu pukul 07.00 - 22.00 WIB dan
pukul 14.00 – 22.00 WIB.
2. Hari minggu tetap buka dan hari libur nasional tutup.
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya) terlampir.
4. Sumber Daya Manusia merupakan aset terbesar dari apoteker itu sendiri.
Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja
yang nyaman dan tenang serta mampu memberikan pelayanan yang prima,
karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban
serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan. Untuk itu kemampuan
manajerial dari apoteker sangat diperlukan.

B. Struktur Organisasi dan Job Description


Adapun tugas untuk masing – masing personel di “Apotek Saya” adalah sebagai
berikut:
1. Apoteker Pengelola apotek (APA)
a. Bertanggung jawab atas kelancaran segala bidang kegiatan dalam apotek serta
bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.
Sebagai pemimpin apotek yang merencanakan mengkoordinasi serta
mengawasi kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek

10
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

b. Melalukan kegiatan manajerial apotek seperti: pengadaan dan pengendalian


persediaan, pengelolaan Sumber Daya Manusia dan perizinan
c. Memberikan pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada
masyarakat atau pasien.
d. Memberikan kesejahteraan pegawai dan menjalin hubungan yang baik dengan
para pegawai, PBF dan tenaga medis lainnya di lingkungan apotek.
e. Membuat dan menetapkan SOP pada tiap - tiap fungsi kegiatan di apotek.
f. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SOP dan program kerja pada
tiap – tiap fungsi kegiatan di apotek.
g. Melayani resep dari dokter termasuk memberi harga, meracik dan
mempersiapkan resep.
h. Melakukan langkah - langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas mutu
apotek.
2. Apoteker Pendamping (APING)
a. Membantu tugas - tugas Apoteker Pengelola Apotek (APA).
b. Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, jika APA sedang berhalangan
hadir selama jam kerja di apotek.
c. Sebagai Apoteker Pendamping membantu merencanakan, mengkoordinasi
serta mengawasi kegiatan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek
termasuk menyerahkan obat dan melakukan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE).
d. Bertanggung jawab penuh dalam melakukan tugas dan fungsi sebagai
apoteker pendamping.
e. Melayani resep dari dokter termasuk memberi harga, meracik dan
mempersiapkan resep.
f. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep dan OGB dan OWA ) dan waktu kadaluarsa.
g. Mendata kebutuhan obat dalam defecta dan membantu kelancaran kegiatan
pembelian.
h. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur dan
mencatat ke dalam buku pembelian (computer) dan menjaga agar buku daftar
harga tetap up to date.

11
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

i. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan


peracikan obat.
j. Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir (yang
menerima pelayanan resep) dan lain sebagainya.
k. Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang
diselesaikan. Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan
petunjuk atau instruksi pimpinan apotek.
3. Asisten Apoteker (AA)
a. Menyediakan kebutuhan apotek bila diperlukan.
b. Membantu menyiapkan obat yang dikerjaan.
c. Menyusun obat di etalase.
d. Menyusun dan membendel obat dengan baik.
e. Mencatat pelaporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep, resep dan OGB ) serta waktu kadaluarsa.
f. Mendata kebutuhan obat dalam defecta dan membantu kelancaran kegiatan
pembelian.
g. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat
ke dalam buku pembelian (computer) menjaga agar daftar obat tetap up to
date.

C. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan


1. Bangunan
“Apotek Saya“ terdiri dari 2 lantai dengan ukuran lebar 4 meter dan
panjang 8 meter. Area parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan
pengunjung apotek. Bangunan didesain dengan memiliki kesan minimalis,
bersih, sejuk dan sehat yaitu dengan cat warna hijau tosca pada dindingnya dan
putih plafonnya, lantai keramik berwarna putih yang selalu terjaga
kebersihannya. Penampilan “Apotek Saya” ditampilkan sedemikian rupa agar
masyarakat mudah mengenali kebersihan, penerangan, sanitasi dan suasana
disusun sedemikian rupa untuk menarik minat pengunjung.
Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan Over The Counter (OTC),
ruang penerimaan atau penyerahan resep dan tempat konsultasi obat, ruang

12
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

peracikan, ruang tunggu pasien, kasir, tempat parkir dan toilet. Bangunan
dilengkapi dengan penerangan, televisi, kipas angin, sumber air yang memenuhi
persyaratan, alat pemadam kebakaran, ventilasi, rak informasi, majalah / leaflet
tentang kesehatan, tempat sampah, timbangan berat, pengukur tinggi badan
dan sanitasi yang mendukung lainnya.
Penerangan yang cukup menggunakan sumber listrik dan mampu
menggunakan sumber listrik dan lampu yang terang sehingga menjamin
pelaksanaan tugas dan fungsi apotek dengan baik. Papan nama berukuran
minimal 60 cm dan 40 cm dan tulisan warna hitam di atas dasar merah muda,
tinggi huruf minimal 5 cm dengan tebal 5 mm, dilengkapi dengan neon box.
Papan nama terdiri nama apotek, alamat apotek, nama apoteker dengan SIPA
terpasang dengan jelas. Papan penunjuk apotek ukuran panjangnya 50 cm dan
lebar 20 cm dengan tulisan warna putih di atas dasar hijau tebal 1 mm. Papan
penunjuk bertuliskan “Apotek Saya” ±500 m.
2. Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi diperlukan:
a. Obat keras (Obat keras dengan resep dan OWA).
b. Obat bebas OTC dan obat bebas terbatas.
c. Alat Kesehatan: masker, thermometer, timbangan berat badan, perban,
kateter, sarung tangan, spuit, pispot dan lain - lain.
d. Produk herbal, makanan dan minuman kesehatan (susu, madu, energy drink
dan lain - lain).
e. Bahan tambahan obat.
f. Kosmetik dan perlengkapan bayi (bedak, botol, susu bayi, sabun, susu, pasta
gigi antiseptik, kapas kecantikan dan lain - lain).
3. Perlengkapan
Alat pembuat, pengelola dan peracikan (Terlampir).
4. Alat perbekalan farmasi
a. Botol berbagai ukuran.
b. Pot plastik berbagai ukuran.
c. Pipet tetes.
d. Sendok obat (5ml, 10ml 15ml).

13
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

e. Lemari pendingin.
f. Lemari dan rak untuk penyimpanan.
g. Lemari untuk menyimpan narkotika, psikotropika dan bahan obat lain.
5. Wadah pembungkus dan pengemas
a. Etiket: putih untuk obat dalam, biru untuk obat luar.
b. Wadah pengemas, kertas perkamen, cangkang kapsul, botol dan plastik klip.
c. Streples, gunting, selotip, cutter, pelubang kertas.
d. Wadah pengemas dan pembungkus: plastik tas / kantong plastik.
6. Alat admistrasi
a. Blangko pesanan obat.
b. Blangko kartu stok obat kartu stelling.
c. Blangko kartu registrasi narkotika dan psikotropika.
d. Blangko salinan resep.
e. Buku defecta.
f. Buku Farmakope Indonesia.
g. Buku MIMS dan ISO.
h. Buku pembukuan keuangan.
i. Surat pesanan obat narkotika dan psikotropika.
j. Surat laporan obat narkotika dan psikotropika.
k. Kwitansi, alat - alat tulis dan kertas.

14
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

BAB III
Standar Operasional Prosedur
1. Penerimaan Resep
a. Resep diterima oleh Apoteker,
b. Memeriksa kebenaran dokter yang tertera dalam resep, jika meragukan segera
hubungi dokter yang bersangkutan,
c. Memeriksa kebenaran pasien yang tertera dalam resep; mengecek nama, umur
dan alamat. Jika tidak sesuai dengan pasien yang bersangkutan maka
dikonfirmasikan pada penulis resep atau ditolak,
d. Memastikan sediaan farmasi-alkes sesuai dengan tujuan terapi pasien. Jika tidak
sesuai diperbaiki atau dikonfirmasi pada penulis resep/ditolak tergantung dari
situasi dan besar kecilnya ketidaksesuaian tersebut,
e. Mengecek ketersediaan sediaan farmasi-alkes di apotek sesuai yang tertulis di
resep:
- Jika sediaan farmasi-alkes tidak tersedia atau habis stoknya maka
sediaan farmasi-alkes pada resep diberi harga dan diberi tanda (*)
- Jika sediaan farmasi-alkes tersedia sesuai pada resep makan sediaan
farmasi-alkes tersebut dicek harganya di catatan list harga.
f. Jika sediaan farmasi-alkes yang tidak tersedia, maka pasien dan atau dokter
diberitahu termasuk pengganti alternative jika ada,
g. Memberitahukan harga yang harus dibayar:
- Pasien diminta membayar jika ia setuju dengan harga yang hars dibayar
- Jika pasien tidak membawa uang yang cukup, apoteker harus bertindak
terutama untuk antibiotik. Jika harga obat terlalu mahal bagi pasien
maka apoteker rmenghubungi dokter dan mengkonsultasikannya
dengan dokter penulis resep untuk mengganti antibiotik tersebut
dengan nama dagang yang harganya mampu dibayar oleh pasien atau
ditawarkan pada pasien secara langsung untuk diganti dengan merek
lain yang lebih murah.
h. Bila sudah terjadi persetujuan mengenai harga maka apoteker mengambil obat
yang diminta sesuai dengan permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah
obat yang diminta dan dilakukan pembayaran oleh pasien,

15
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

i. Memberikan nomor urut yang sesuai dengan nomor resep pada pasien dengan
tujuannya supaya tidak terjadi kesalahan pada penerimaan sediaan farmasi-alkes,
sebagai nomor antrian pasien agar lebih teratur dan tertib serta mempermudah
dalam pengecekan jika ada sesuatu sebagai nomor resep yang masuk di apotek.
j. Nomor antrian diberikan pada pasien yang bersangkutan, selanjutnya ditukar
dengan obatnya setelah proses penyiapan selesai,
k. Menyampaikan ucapan terima kasih.
2. SOP pelayanan OTC
a. Pasien datang,
b. Menyambut pasien dengan senyum dan ramah kemudian menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan,
c. Mendengarkan keluhan atau permintaan obat dari pasien,
d. Bila perlu tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien atau
informasi dari pasien meliputi:
- untuk siapa obat tersebut
- tempat timbulnya gejala penyakit
- seperti apa rasanya gejala penyakit
- kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya
- sudah berapa lama gejala dirasakan
- ada tidaknya gejala penyerta
- pengobatan yang sebelumnya telah dilakukan
- obat lain yang dikonsumsi untuk pengobatan penyakit lainnya
e. Membuat keputusan professional untuk membantu pasien seperti dirujuk ke
dokter RS atau memberikan terapi obat,
f. Memilih obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien
dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek.
g. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap nominal harga,
h. Bila sudah terjadi persetujuan, mengambil obat yang diminta sesuai dengan
permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah obat yang diminta,
i. Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
nama obat, tujuan pengobatan, dosis, frekuensi pemakaian sehari, lamanya
penggunaan obat, cara penggunaan, efek samping yang mungkin timbul setelah

16
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

penggunaan, cara penyimpanan yang baik serta hal penting lain yang harus
dilakukan maupun harus dihindari oleh pasien untuk menunjang pengobatan. Bila
sakit berlanjut/lebih dari 3 hari, dianjurkan untuk menghubungi dokter atau
apoteker apabila ada keluhan selama penggunaan obat,
j. Menjaga kerahasiaan data dan mendokumentasikan data pelayanan pasien,
k. Menyampaikan ucapan terima kasih.
3. SOP pelayanan OWA
a. Pasien datang,
b. Menyambut pasien dengan senyum dan ramah kemudian menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan,
c. Menanyakan pada pasien mengenai informasi sebagai berikut:
- untuk siapa obat tersebut
- tempat timbulnya gejala penyakit
- seperti apa rasanya gejala penyakit
- kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya
- sudah berapa lama gejala dirasakan
- ada tidaknya gejala penyerta
- pengobatan yang sebelumnya telah dilakukan, bagaimana hasilnya
(kondisi membaik atau bertambah parah)
- obat lain yang dikonsumsi untuk pengobatan penyakit lainnya,
d. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan,
maka pilihlah obat lain yang sesuai dan rasional dengan kondisi pasien, begitu
juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah meminum obat,
e. Menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap nominal harga,
f. Bila sudah terjadi persetujuan, mengambil obat yang diminta sesuai dengan
permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah obat yang diminta,
g. Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
nama obat, tujuan pengobatan, dosis, frekuensi pemakaian sehari, lamanya
penggunaan obat, cara penggunaan, efek samping yang mungkin timbul setelah
penggunaan, cara penyimpanan yang baik serta hal penting lain yang harus
dilakukan maupun harus dihindari oleh pasien untuk menunjang pengobatan. Bila

17
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

sakit berlanjut/lebih dari 3 hari, dianjurkan untuk menghubungi dokter atau


apoteker apabila ada keluhan selama penggunaan obat,
h. Mendokumentasikan data pasien, seperti nama, alamat dan no.telepon dan
membuat catatan khusus tentang pasien, dan menyampaikan ucapan terima
kasih.
4. SOP pelayaanan resep
a. Skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama dokter,
nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf
dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien,
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan, dosis,
frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
obat,
3. Mengkaji aspek klinis yaitu: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian
(dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya),
4. Membuat kartu pengobatan pasien (medication record),
5. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan,
b. Penyiapan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
1. Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan
permintaan pada resep,
2. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum,
3. Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan/ alat/ spatula/ sendok,
4. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalian
ketempat semula,
5. Meracik obat (mengolah, menimbang, mengubah bentuk, mencampur,
meracik),
6. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum,
7. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat
luar),
8. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan permintaan
dalam resep.
c. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

18
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian


antara penulisan etiket dengan resep),
2. Memanggil nama pasien,
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien,
4. Mencocokkan keluhan pasien dengan indikasi obat yang diserahkan,
5. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat,
6. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli bila dibutuhkan dan diparaf
oleh apoteker,
7. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
5. SOP Pelayanan Resep Narkotika
a. Proses awal
1. Menyambut pasien dengan senyum, salam dan sapa,
2. Menanyakan keperluan pasien.
b. Skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi yaitu nama
dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau
paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien,
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan, dosis,
potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian,
3. Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain),
4. Narkotik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli rumah sakit, puskesmas,
apotek lainnya, balai pengobatan, dokter. Salinan resep narkotika dalam
tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekali,
5. Salinan resep narkotik yang baru dilayani sebagai atau yang belum dilayani
sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli,
6. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan.
c. Penyiapan resep
1. Menyiapkan obat sesuai dengan perimntaan resep,
2. Untuk obat racikan, apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung
narkotika atau menimbang bahan baku narkotika, menutup dan
mengembalikan wadah obat pada tempatnya,

19
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

3. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok


4. Menyiapkan etiket yang sesuai,
5. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai
permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi penting lainnya,
6. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat
sesuai permintaan dalam resep.
d. Penyerahan obat
1. Melakukan pemeriksaan akhir kesuaian antara penulisan etiket dengan resep
sebelum dilakukan penyerahan.
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5. Menanyakan dan menuliskan alamat/nomor telepon pasien di balik resep.
6. Menyampaikan ucapan terima kasih.
7. Menyimpan resep pada tempatnya
6. SOP Konseling
a. Pasien datang,
b. Menyambut pasien dengan senyum dan ramah kemudian menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan,
c. Obat diserahkan pasien kepada Apoteker, kemudian Apoteker mencocokkan
dengan data pasien,
d. Mencocokkan obat tersebut dengan kondisi pasien dengan menanyakan pada
pasien mengenai keluhan yang sedang dialaminya,
e. Menanyakan kepada pasien informasi apakah yang sudah didapatkan dari
dokter terkait obat, cara pemakaian dan tujuan penggunaan,
f. Memberitahukan kepada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut,
g. Memberikan segala macam informasi yang berkaitan mengenai aturan
penggunaan obat kepada pasien meliputi: cara penggunaan, dosis, waktu
penggunaan, jangka waktu pengobatan, cara penyimpanan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama penggunaan obat dan
informasi penting lainnya,

20
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

h. Memberikan contoh dan menjelaskan bagaimana penggunaan obat tertentu,


seperti: suppositoria, obat tetes, inhaler, gargarisma, douche,
i. Menanyakan kembali mengenai informasi yang telah diberikan oleh Apoteker
kepada pasien untuk memastikan bahwa pasien paham dan mengerti
mengenai penggunaan obat yang akan dikonsumsi,
j. Memberitahukan pada pasien mengenai kontraindikasi dan efek samping obat
yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang bisa dilakukan oleh pasien
terhadap efek samping yang terjadi,
k. Memberi saran kepada pasien untuk periksa ke dokter bila efek samping obat
dirasa cukup mengganggu,
l. Mencatat nama pasien dan nomor telepon pasien untuk menanyakan
bagaimana perkembangan selanjutnya selama penggunaan obat,
m. Membuat catatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan,
n. Menyampaikan ucapan terima kasih.
7. SOP Penyerahan Obat pada Pasien
a. Sediaan farmasi-Alkes yang sudah disiapkan dan diberi etiket diserahkan kepada
pasien,
b. Memanggil nama pasien sesuai dengan yang tertulis pada resep,
c. Meminta nomor antrian yang diberikan diawal penerimaan resep,
d. Mencocokkan nomor antrian dengan nomor resep, setelah nomor antrian dan
nomor resep cocok sediaan farmasi-Alkes diserahkan pada pasien,
e. Menyerahkan sediaan farmasi-Alkes pada pasien dengan pemberian informasi
tentang cara pemakaian, aturan pakai dan waktu penggunaan dan cara
penyimpanan (KIE),
f. Memastikan bahwa sediaan farmasi- Alkes yang diterima oleh pasien digunakan
secara benar, informasi yang diberikan oleh Apoteker dipahami oleh pasien. Jika
terlihat terlihat ragu-ragu, ulangi penjelasan pada pasien (asuhan kefarmasian),
g. Menyampaikan ucapan terima kasih.
8. SOP Pelayanan Informasi Obat (PIO)
a. Menyambut pasien dengan senyum dan ramah serta membuka awal percakapan,

21
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

b. Memberikan informasi obat kepada pasien berdasarkan resep atau kartu


pengobatan pasien (medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan
maupun tertulis,
c. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan informasi,
d. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis
dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis,
e. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien, meliputi:
- Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
- Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi:
bagaimana cara menggunakan oba, kapan harus mengkonsumsi obat
tersebut, seberapa banyak/dosis yang dikonsumsi sebelumna, waktu
sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan obat/rentang jam
penggunaan.
- Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
- Peringatan atau efek samping obat
- Bagaimana cara mengatasi masalah jika terjadi efek samping obat
- Tata cara penyimpanan sediaan farmasi-Alkes
- Pentingnya kepatuhan terhadap penggunaan obat.
f. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll),
g. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat,
h. Menyampaikan ucapan terima kasih.
9. SOP Swamedikasi
a. Pasien datang dengan mengeluhkan gejala sakit yang dialaminya,
b. Mendengarkan keluhan penyakit pasien yang ingin melakukan swamedikasi,
dilakukan:
- Penilaian pasien oleh Apoteker untuk merespon keluhan pasien dan menggali
informasi, meliputi: untuk siapa obat tersebut, tempat timbulnya gejala penyakit
seperti apa rasanya gejala penyakit, kapan mulai timbul gejala dan apa yang
menjadi pencetusnya, sudah berapa lama gejala dirasakan, ada tidaknya gejala
penyerta, pengobatan yang sebelumnya telah dilakukan, bagaimana hasilnya

22
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

(kondisi membaik atau bertambah parah) dan obat lain yang dikonsumsi untuk
pengobatan penyakit lainnya,
- Apoteker membantu memilihkan terapi pengobatan yang rasional dan sesuai
dengan kebutuhan pasien. Bila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut maka
disarankan pemeriksaan ke dokter
- Obat yang dapat diberikan hanya untuk mengurangi keluhan
c. Jika pasien datang dengan menanyakan obat tertentu, dilakukan:
- Melihat ketersediaan obat di Apotek
- Bila obat tersedia, maka ditanyakan jumlah yang dibutuhkan. Bila menurut ilmu
kefarmasian sudah tepat sesuai kebutuhan, maka obat dapat diberikan. Bila
menurut ilmu kefarmasian kurang tepat, maka perlu dilakukan penilaian pasien
untuk membantu memilihkan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bila pasien setuju, dilakukan pengemasan sesuai dengan permintaan pasien (jenis
dan jumlahnya),
e. Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
nama obat, tujuan pengobatan, dosis, frekuensi pemakaian sehari, lamanya
penggunaan obat, cara penggunaan, efek samping yang mungkin timbul setelah
penggunaan, cara penyimpanan yang baik serta hal penting lain yang harus
dilakukan maupun harus dihindari oleh pasien untuk menunjang pengobatan. Bila
sakit berlanjut/lebih dari 3 hari, dianjurkan untuk menghubungi dokter atau
apoteker apabila ada keluhan selama penggunaan obat,
f. Mendokumentasikan data pasien, seperti nama, alamat dan no.telepon dan
membuat catatan khusus tentang pasien,
g. Menyampaikan ucapan terima kasih.
10.Penyiapan Obat Puyer
a. Memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus),
b. Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat, obat salut,
effervescent dan lain-lain tidak boleh digerus dan dilakukan konfirmasi pada
dokter penulis resep,
c. Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep yang diterima,
d. Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal pembuatan resep, nama pasien dan
aturan penggunaan obat,

23
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

e. Etiket langsung ditempatkan di wadah pengemas (plastik klip) agar tidak tertukar
dengan resep lain,
f. Sebelum dipakai, mortar dan stamper harus dicuci terlebih dahulu dan
dikeringkan,
g. Apoteker yang akan meracik, harus mencuci tangan lebih dulu dan dikeringkan,
h. Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasannya, setelah semua obat
terbuka darikemasannya digerus sesuai dengan prosedur yang baik sampai halus
dan homogen,
i. Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai dengan jumlah
puyer yang akan dibuat,
j. Mengemas puyer dengan menggunakan kertas puyer kemudian dipres dengan
menggunakan sealing machine,
k. Menghitung kembali jumlah puyer yang dibuat berdasarkan resep,
l. Memasukkan pada plastik klip yang sudah diberi etiket.
11.SOP Peracikan Obat menjadi Kapsul
a. Memastikan bahwa semua obat bisa diracik (digerus),
b. Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat, obat salut,
effervescent dan lain-lain tidak boleh digerus dan dilakukan konfirmasi pada
dokter penulis resep,
c. Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep yang diterima,
d. Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal pembuatan resep, nama pasien dan
aturan penggunaan obat,
e. Etiket langsung ditempatkan di wadah pengemas (plastik klip) agar tidak tertukar
dengan resep lain,
f. Sebelum dipakai, mortar dan stamper harus dicuci terlebih dahulu dan
dikeringkan,
g. Apoteker yang akan meracik, harus mencuci tangan lebih dulu dan dikeringkan,
h. Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasannya, setelah semua obat
terbuka darikemasannya digerus sesuai dengan prosedur yang baik sampai halus
dan homogen,
i. Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai dengan jumlah
puyer yang akan dibuat,

24
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

j. Kemudian serbuk tersebut dimasukkan pada cangkang kapsul sama banyak,


k. Setelah semua serbuk masuk pada cangkang kapsul, ditutup kembal kapsul bagian
atasnya sambil menekan-nekan agar kapsul tertutup rapat kemudian dibersihkan
dengan tisu,
l. Menghitung kembali jumlah puyer yang dibuat berdasarkan resep,
m. Memasukkan pada plastik klip yang sudah diberi etiket.
12. SOP Penyiapan dan Penyerahan Sirup Kering
a. Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada resep,
b. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok,
c. Menawarkan pada pasien apakah mau melakukan pengenceran sendiri atau
dibantu oleh apoteker,
d. Membuka botol, apabila pengenceran dilakukan oleh Apoteker,
e. Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran,
f. Menyiapkan etiker putih dan label kocok dahulu sebelum diminum,
g. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan
resep serta petunjuk dan informasi penting lainnya.
13. SOP Penyiapan dan Labeling Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Mengambil sediaan farmasi-alkes di rak,
b. Memastikan bahwa item, jumlah dan kekuatan sediaan farmasi-alkes sesuai
dengan resep,
c. Setiap pengambilan item sediaan farmasi-alkes, harus mencatatnya pada masing-
masing kart stok,
d. Setelah semua sediaan farmasi-alkes pada resep disiapkan, dituliskan etiket pada
masing-masing sediaan farmasi-alkes,
e. Untuk sediaan farmasi-alkes yang penggunaannya secara oral, etikat yang
digunakan adalah etiket berwarna putih, sedangkan yang digunakan secara non
oral menggunakan etiket berwarna biru,
f. Menulis etiket harus jelas dan mudah dipahami pasien/orang lain,
g. Penulisan etiket meliputi: tanggal pembuatan resep, nomor resep, nama pasien,
dosis, aturan penggunaan, waktu penggunaan,
h. Pada saat pemberian etiket juga dilakukan pengecekan ulang pada nama, jumlah,
jenis dan kekuatan sediaan farmasi-alkes,

25
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

i. Setelah etiket sesuai, ditempelkan sesuai dengan sediaan farmas-alkes dalam


resep.
14. SOP Pelayanan Residensial (Home Care)
a. Dengan dengan melalui telepon,
b. Dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien
- Melakukan seleksi pasien melalui kartu/catatan medication record
- Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home care
- Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari medication record
- Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan ke rumah
- Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang aa atau
kunjungan berikutnya secara berkesinambungan
- Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah kunjungan dan tindak
lanjut yang telah dilakukan.
15. SOP Obat Retur dari Pasien
a. Memastikan sediaan farmasi-alkes yang dikembalikan berasal dari
puskesmas/Apotek/RS dengan menunjukkan tanda bukti pembelian,
b. Menanyakan kepada pasien alasan pengembalian sediaan farmasi-alkes yang
telah dibeli,
c. Memeriksa apakah sediaan farmasi-alkes yang dikembalikan kondisinya masih
baik dan bebas dari berbagai kerusakan,
d. Penggantian atas pengembalian sediaan farmasi-alkes ditetapkan oleh Apoteker
Penanggung Jawab.
16. SOP Perencanaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatann
a. Melakukan review terhadap: pola penyakit, kemampuan daya beli masyarakat
serta kebiasaan masyarakat setempat,
b. Melakukan kompilasi penggunaan sediaan farmasi-alkes setiap bulan,
c. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan farmasi yang
akan diadakan,
d. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi-alkes untuk menjamin
keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi-alkes yang diadakan
memenuhi persyaratan mutu,

26
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

e. Menyusun perkiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi-alkes dan perkiraan


pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan sediaan
farmasi-alkes.
17. SOP Pengadaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Memeriksan sediaan farmasi-alkes yang sudah habis atau hampir habis (diketahui
melalui pengamatan visual atau dari kartu stok pada setiap obat), dicatat pada
buku daftar obat habis (defekta),
b. Pemesanan sediaan farmasi-alkes yang habis pada PBF dilakukan perminggu atau
sesuai dengan kebiasaanj datangnya PBF,
c. Menentukkan peasanan sediaan farmasi-alkes yang meliputi jenis (termasuk di
dalamnya bentuk sediaan dan kekuatan), jumlah yang dibutuhkan dan PBF yang
dipilih serta tanggal pemesanan,
d. Menulis di blanko Surat Pesanan (SP):
1. Surat Pesanan Obat dan Alat Kesehatan
- Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip apotek)
- Ditulis nomor urut lembar SP, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang
dipesan
2. Surat Pesanan Narkotika
- Ditujukan kepada PBF Kimia Farma, dibuat rangkap 4 (Tiga untuk PBF Kimia Farma
dan satu untuk arsip apotek)
- Ditulis nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai pemesan,
jenis dan jumlah yang dipesan serta tujuan penggunaannya
- Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk memesan satu jenis narkotika
3. Surat Pesanan Psikotropika
- Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip apotek)
- Ditulis nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan jabatan APA sebagai pemesan,
jenis dan jumlah yang dipesan
- Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk memesan satu jenis psikotropika, SP
ditandatangani oleh APA dan diberi stempel apotek.
18. SOP Penerimaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Mencocokkan antara SP dengan faktur meliputi:
- Nama PBF

27
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

- Jenis sediaan farmasi-alkes yang dipesan


- Kekuatan sediaan farmas-alkes dan bentuk sediaan yang dipesan
- Jumlah yang dipesan
- Harga. Dan bila tidak sesuai, dikonfirmasi dengan PBF yang bersangkutan.
b. Mencocokkan antara isi faktur dengan sediaan farmasi-alkes yang datang
meliputi:
- Jenis sediaan farmasi-alkes yang dipesan
- Jumlah sediaan farmasi-alkes yang dipesan
- Nomor Batch. Dan bila jenis dan jumlah sediaan farmasi-alkes tidak sama,
dikembalikan dan ditukar dengan yang tertera pada faktur dan SP. Bila nomor
batch tidak sesuai dengan yang tertera maka pada faktur dituliskan nomor batch
barang yang diterima dan harus meminta tanda tangan pengirim sebagai bukti
bahwa batch yang dikirim tidak sesuai dan sudah disesuaikan dengan
sepengetahuan si pengirim.
c. Sediaan farmasi-alkes diperiksa kondisi fisiknya, antara lain: wadah harus baik
dan tertutup rapat; kondisi sediaan tidak rusak (bentuk, warna, bau) dan tanggal
kadaluarsa masih jauh. Bila rusak atau tanggal kadaluarsa sudah dekat,
dikembalikan kepada PBF yang bersangkutan.
d. Setelah pemeriksaan dan pencocokkan selesai, maka faktur ditandatangani oleh
pihak apotek dan diberi stempel apoek. Faktur asli diberikan kepada PBF dan
salinannya disimpan sebagai arsip apotek.
19. SOP Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Setelah obat sesuai dengan pesanan, obat dilakukan penyimpanan sesuai dengan
spesifikasi obat tersebut (suhu dan kelembabannya) untuk menjamin stabilitas
obat,
b. Obat disimpan dengan susunan sedemikian rupa sehingga memudahkan
pengambilan,
c. Penataan obat dapat dilakukan dengan penggolongan antaralain:
- Berdasarkan kelas terapi
- Bentuk sediaan
- Alfabetis
- Gabungan antara keduanya

28
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

d. Penyimpanan khusus (di lemari pendingin), ada beberapa sediaan yang tidak
stabil/rusak jika disimpan pada suhu kamar, antara lain: suppositoria, ovulam
tablet amoxicillin dengan asam klavulanat, sediaan dengan bakteri lactobacillus,
tablet salut gula dan selaput, beberapa sediaan injeksi, albumin, serum, insulin
dan lain-lain,
e. Metode FIFO dan FEFO
Metode First In First Out (FIFO) yaitu obat yang datang lebih dulu; dikeluarkan
lebih dulu, hal ini untuk menghindari terjadinya kadaluarsa obat. sedangkan First
Expired First Out (FEFO) yaitu obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa lebih awal
dikeluarkan lebih dulu.
20. SOP Pembayaran Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Pembayaran secara tunai.
- Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan pemeriksaan barang sesuai
prosedur penerimaan barang: jika barang sudah sesuai pesanan, dapat dilakukan
pembayaran secara langsung
- Setelah pembayaran, faktur asli yang ditandatangani pihak PBF dan salinannya
akan langsung diberikan kepada penerima barang di apotek
b. Pembayaran secara kredit
- Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan pemeriksaan barang sesuai
prosedur penerimaan barang: Jika barang sudah sesuai pesanan, faktur
ditandatangani petugas penerima dan diberi stempel apotek. Faktur asli dibawa
oleh PBF, apotek membawa faktur copy. Sedangkan jika tidak sesuai pesanan,
dikonfirmasi ke pengirim atau retur
- Sebelum waktu jatuh tempo pembayaran, sales akan datang ke apotek membawa
faktur asli dan faktur pajak
- Faktur asli ditandatangani oleh salesman, nama terang sales dan stempel lunas
untuk menyatakan pihak apotek sudah melunasi tagihan faktur tersebut dan
diberi stempel apotek
- Kemudian pihak apotek membuat kuitansi bukti pembayaran atas pelunasan
faktur tersebut yang ditandatangani oleh salesman PBF tersebut dan nama terang
- Faktur asli dan faktur pajak diserahkan kepada apotek dan disimpan sebagai arsip
apotek.

29
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

21. SOP Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan


a. Obat-obat yang expired date kurang dari 4 bulan dipisahkan beserta fakturnya
b. Menghubungi distributornya untuk mengambil obat tersebut
c. Salesman akan menukar obat-obat tersebut dengan obat baru dengan expired
date yang lebih lama atau diganti dengan uang
d. Untuk obat-obat yang tidak bisa diretur maka obat-obat tersebut dikumpulkan
tersendiri dan pemusnahan dilakukan tiap tahun dan juga obat-obat yang
rusak
e. Pembuatan berita acara pemusnahan sediaan farmasi-alkes
f. Berita acara dibuat rangkap dua dan dikirim kepada kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
22. SOP Pemeriksaan Tanggal Kadaluarsa Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluarsa secara berkala (1,2 / 3 bulan sekali)
b. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluarsa melalui 2 cara yaitu:
- Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing sediaan farmasi-
alkes
- Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan penyiapan
sediaan farmasi-alkes
c. Pemeriksaan tanggal kadaluarsa secara pemeriksaan:
- Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab terhadap pemeriksaan
tanggal kadaluarsa
- Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluarsa untuk masing-masing obat pada
satu bagian dari rak
- Untuk sediaan farmasi-alkes yang mendekati tanggal kadaluarsa (1-3 bulan
sebelumnya), diberi perhatian khusus agar didistribusikan sebelum tanggal
kadaluarsa atau mengembalikan (retur) kepada distributor sesuai dengan
persyaratan yang disepakati
- Menyisihkan sediaan farmasi-alkes yang telah kadaluarsa dan menyimpan di
tempat tersendiri dengan memberikan label/tulisan: obat kadaluarsa
- Melakukan prosedur di atas kembali untuk bagian rak yang lain
- Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluarsa pada buku tersendiri
d. Pemeriksaan tanggal kadaluarsa pada saat pengambilan sediaan farmasi-alkes:

30
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

- Pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu melakukan


pemeriksaan tanggal kadaluarsa
- Menyisihkan sediaan farmasi-alkes yang telah kadaluarsa dan menyimpannya di
tempat tersendiri dengan memberikan label/tulisan: obat kadaluarsa.
e. Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluarsa pada buku khusus.
23. SOP Pengelolaan Resep
a. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai
nomor resep
b. Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau digaris bawahi dengan tinta merah
c. Resep yang berisi psikotropika digaris bawahi dengan tinta biru
d. Resep dibundel sesuai kelompoknya, setiap hari dan dibendel per bulan
e. Bendel resep yang telah diberi tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan
disimpan di tempat yang telah ditentukan
f. Penyimpanan bendel reseo dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelurusan resep
g. Resep yangdiambil dari bendel pada saat penelurusan harus dikembalikan pada
bendel semula tanpa merubah urutan
h. Resep yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih, harus dimusnahkan
sesuai tata cara pemusnahan.
24. SOP Pemusnahan Resep
a. Menyiapkan administrasi (berupa surat laporan dan Berita Acara Pemusnahan
sediaan farmasi-alkes)
b. Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan
c. Menyiapkan tempat pemusnahan
d. Tata cara pemusnahan:
- Resep narkotika dihitung jumlahnya
- Resep lain ditimbang
- Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
e. Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat:
- Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep
- Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan
- Nama Apoteker pelaksanan pemusnahan resep

31
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

- Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan reseo


f. Membuat Berita Acara Pemusnahan (format terlampir) yang ditandatangani oleh
Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusanahan resep.
25. SOP Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan alkes yang akan dimusnahkan
b. Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan sediaan
farmasi-alkes)
c. Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan
d. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan
e. Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi-alat kesehatan yang sekurang-
kurangnya memuat:
- Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi-alkes
- Nama dan jumlah sediaan farmasi-alkes yang akan dimusnahkan
- Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi-alkes
- Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi-alkes
f. Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi-alkes yang ditandatangani oleh
Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan (Berita Acara Terlampir).

32
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

BAB IV
Rencana Finansial
RINCIAN BIAYA PERLENGKAPAN
Bangunan
Uraian JUMLAH
Bangunan sewa 5 tahun 90.000.000
Papan nama (60x40) 500.000
Total 90.500.000

Perlengkapan Apotek
Uraian JUMLAH
Gelas ukur 50 mL 50.000
Gelas ukur 100 mL 63.000
Corong diameter 7,5 cm 25.000
Termometer skala 100°C (raksa) 11.000
Mortir diameter 5-10 cm dan stamper (8cm) 20.000
Mortir diameter 10-15 cm dan stamper (13cm) 35.000
Spatel logam plastik dan porselen 22.000
Batang pengaduk 10.000
Beaker glass 100 mL 22.000
Kabel rol 2 @ 20.000 40.000
Buku Penunjang 400.000
Dispenser + gallon 250.000
Total 948.000

Perlengkapan yang Mengalami Penyusutan


Uraian JUMLAH
Lemari es 1.500.000
Timbangan mg dan g 2.500.000
Kipas angin 2@ 300.000 600.000
Komputer + printer 3.000.000
Mesin kasir 6.000.000
Etalase 2@ 1.500.000 3.000.000
Rak obat alfabetis 500.000
TV 1.000.000
Alat pemadam kebakaran 500.000
Tensi + stetoskop 1.000.000
Timbangan berat badan 100.000
Kursi 10 @ 50.000 500.000
Meja racik 2@ 600.000 1.200.000
Meja kasir 500.000
Meja konseling 200.000
Total 22.100.000

33
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Administrasi

Uraian JUMLAH
Kalkulator 50.000
Stempel apotek 25.000
Alat tulis 100.000
Blanko salinan resep 75.000
Blanko kuitansi 75.000
Blanko faktur 10.000
Blanko pesanan 100.000
Pembungkus obat dan etiket 300.000
Biaya perizinan 500.000
Total 1.235.000

Biaya Tetap
URAIAN JUMLAH
Gaji APA 1.700.000
Gaji APING 2@ 1.300.000 2.600.000
Gaji AA 700.000
Tabungan sewa bangunan 1.800.000
Listrik, tlp, air, pulsa 500.000
Biaya Penyusutan 368.400
Lain-lain 300.000
Total 7.968.400

** Note : cara menghitung


*Tabungan sewa bangunan
Sewa per bulan + 20% per bulan =
Rp. 1.500.000,- + Rp. 300.000,- = Rp. 1.800.000,-

* Biaya penyusutan perbulan


20% tiap tahun
Rp. 22.100.000,- : 5 = Rp. 4.420.000,- (per tahun)
Rp. 4.420.000,- : 12 = Rp. 368.400,- (per bulan)

34
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

RENCANA PENJUALAN
No. Jenis Obat Keuntungan Penjualan Rata-rata
1. Resep 30% 15% 4,5
2. OWA 20% 35% 7
3. OBT 15% 50% 7,5
Total 100% 19

BEP (Break Even Point)


1
BEP = 𝑥 𝐵𝑇
1−𝑜𝑚𝑠𝑒𝑡/𝐻𝑃𝑃
1
= 1−1/1,19 𝑥 𝑅𝑝. 7.968.400, −= 𝑅𝑝. 49.907.347, −/𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Rata-rata kerja tiap bulan 28 hari = Rp. 1.760.000,-/ hari

Biaya pembelian obat


1
Pembelian obat = 𝐻𝑃𝑃 𝑥 𝐵𝐸𝑃
1
= 𝑥 𝑅𝑝. 49.907.347, −
1,19
= Rp. 41.938.947,-

Biaya Gaji
Gaji APA (1 orang) = Rp. 1.700.000,-
Gaji Aping (2 orang) = Rp. 2.600.000,-
Gaji AA = Rp. 1.700.000,- +
Total = Rp. 5.000.000,-

35
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

TOTAL INVESTASI
1. MODAL TETAP
a. Bangunan Rp. 90.500.000,-
b. Perlengkapan apotek Rp. 948.000,-
c. Perlengkapan yang mengalami penyusutan Rp. 22.100.000,-
d. Administrasi Rp. 1.235.000,-
e. Biaya tetap Rp. 7.968.400,-
Total Rp. 122.751.400,-

2. MODAL BERJALAN
2 x biaya pembelian obat =
2 x Rp. 41.938.947,- = Rp. 82.825.260,-

3. MODAL CADANGAN
10% x (modal tetap + modal berjalan) =

10% x (Rp. 122.751.400,- + Rp.82.825.260,-) = Rp. 22.557.666,- +

Total Investasi = Rp. 248.134.326,-

36
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Rencana Pendapatan Apotek Saya per bulan pada Tahun Pertama

Uraian Bulan 1 (5%) Bulan 2 (5%) Bulan 3 (5%) Bulan 4 (5%) Bulan 5 (5%) Bulan 6

Pendapatan 38.617.354 40.649.846.1 42.789.312 45.041.381 47.411.980 49.907.347

HPP 32.451.558 34.159.534.4 35.957.405 37.849.900 39.842.000 41.938.947

Laba kotor 6.165.796 6.490.311.6 6.831.907 7.191.481 7.569.980 7.968.400

BOP 7.968.400 7.968.400 7.968.400 7.968.400 7.968.400 7.968.400

Laba bersih -1.802.604 -1.478.088.4 -1.136.493 -776.919 -398.420 0

Bulan 7 (10%) Bulan 8 (10%) Bulan 9 (10%) Bulan 10 (10%) Bulan 11 (10%) Bulan 12 (10%) Total

54.898.082 60.387.890 66.426.679 73.069.347 80.376.281 88.413.910 687.989.406.9

46.132.842 50.746.126 55.820.738 61.402.812 67.543.094 74.297.403 578.142.357.9

8.765.240 9.641.764 10.605.940 11.666.534 12.833.188 14.116.507 109.847.049

7.968.400 7.968.400 7.968.400 7.968.400 7.968.400 7.968.400 95.620.800

796.840 1.673.364 2.637.540 3.698.134 4.864.788 6.148.107 14.226.248.97

**Keterangan :

Dari rencana perhitungan apotek SAYA, BEP akan terjadi pada bulan ke-6 , dengan kata
lain apotek SAYA pada bulan ke-6 dapat mencapai kondisi dimana laba bersih sama
dengan biaya tetap.

37
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Rancangan Pendapatan Apotek Saya selama 5 tahun

Tahun Tahun 1 Tahun 2 (10%) Tahun 3 (12,5%) Tahun 4 (13,5%) Tahun 5 (15%)

248.134.326 248.134.326 248.134.326 248.134.326 248.134.326


Modal
687.989.406.9 756.788.347.6 851.386.891.0 966.324.121.3 1.111.272.739.5
Pendapatan
578.142.357.9 635.956.593.7 715.451.167.9 812.037.075.6 933.842.636.9
HPP
109.847.049 120.831.753.9 135.935.723.1 154.287.045.8 177.430.102.6
Laba Kotor
95.620.800 95.620.800 95.620.800 95.620.800 95.620.800
BOP
14.226.248.97 25.210.953.9 40.314.923.1 58.666.245.8 81.809.302,6
Laba Bersih

Keterangan :
Apotek SAYA bisa kembali modal pada tahun ke-3 jika pendapatan yang didapatkan seperti
pendapatan pada tahun ke-3 sesuai rencana pendapatan, karena ROI nya 16,2% > dari
bunga bank , sehingga apotek SAYA layak didirikan

a) Perhitungan Pay Back Period, BEP dan ROI


1) Pay Back Period (PBP)
Pay Back Period menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan dana
investasi atau modal yang digunakan oleh Apotek Saya. berdasarkan perhitungan
PBP di bawah, untuk tahun ke-1 sampai ke-5 berturut-turut adalah 17 tahun 4
bulan; 9 tahun 8 bulan; 6 tahun 1 bulan; 4 tahun 2 bulan dan 3 tahun.
PBP Tahun ke-1
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
248.134.326
= 14.226.248.97
= 17 tahun 4 bulan

PBP Tahun ke-2


𝑇𝑜𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
248.134.326
= 25.210.953.9
= 9 tahun 8 bulan

PBP Tahun ke-3


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

38
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

248.134.326
= 40.314.923.1 = 6 tahun 1 bulan

PBP Tahun ke-4


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
=
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
248.134.326
= 58.666.245.8
= 4 tahun 2 bulan

PBP tahun ke-5


𝑇𝑜𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
248.134.326
= 81.809.302,6
= 3 tahun

2) Break Event Point (BEP)


Break Event Point dicapai jika pendapatan perbulan mencapai Rp 49.281.000.
Sehingga untuk mencapai BEP, pendapatan perhari harus mencapai Rp. 1.760.000.
1
BEP = 𝑥 𝐵𝑇
1−𝑜𝑚𝑠𝑒𝑡/𝐻𝑃𝑃
1
= 1−1/1,19 𝑥 7.968.400 = 49.907.347/𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Rata-rata kerja tiap bulan 28 hari = Rp. 1.760.000,-/ hari

3) Return On Investment (ROI)


Return On Investment (ROI) digunakan untuk mengukur efisiensi dari suatu
investasi atau membandingkan efisiensi beberapa investasi
ROI Tahun ke-1
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
14.226.248.97
= 248.134.326
𝑥 100% = 5,7%

ROI Tahun ke-2


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
25.210.953.9
= 248.134.326
𝑥 100% = 10%

ROI Tahun ke-3


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%
40.314.923.1
= 248.134.326
𝑥 100% = 16,2 %

ROI Tahun ke-4


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%

39
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

58.666.245.8
= 248.134.326 𝑥 100% = 23,6 %

ROI Tahun ke-5


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%
81.809.302,6
= 248.134.326 𝑥 100% = 33%

BAB V
PENUTUP
Berdasarkan analisis situasi dan mempertimbangkan hasil studi kelayakan yang
telah dilakukan seperti aspek lokasi, aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan,
aspek manajerial dan aspek teknis, maka pendirian Apotek Saya di Malangrejo,
Ngemplak, Sleman mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi
pelayanan maupun usaha.

40
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

41
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 1 Layout dan Denah Lokasi “Apotek SAYA”


Layout Apotek Saya

Denah Lokasi

42
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 3
Etiket APOTEK SAYA
Malangrejo, Wedomartani,Ngemplak
Sleman, Yogyakarta
Apoteker: Warda Nabiela S.Farm., Apt.
SIK : 1121/B 01-06-2013

No. Tgl.
Nama obat : Jml :
Nama Pasien :

APOTEK SAYA
Malangrejo, Wedomartani,Ngemplak
Sleman, Yogyakarta
Apoteker: Warda Nabiela, S.Farm., Apt.
SIK : 1121/B 01-06-2013

No. Tgl.
Nama obat : Jml :
Nama Pasien :

Obat Luar

43
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 4
Kartu Stok Manual Apotek Saya

Apotek Saya

KARTU STOK

Nama Obat : …………………………………

Satuan : …………………………………

No Resep Tgl + - Paraf

44
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 5
Copy Resep Apotek Saya

APOTEK SAYA
Apoteker: Warda Nabiela S.Farm., Apt.
SIK : 1121/B 01-06-2013
Malangrejo, Wedomartani,Ngemplak
Sleman, Yogyakarta

APOGRAPH

Tertulis tgl………………….. No……………………


Oleh dr. ……………………. Tgl. ………………….
Pro

R/

P.C.C

45
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 6
Surat Pesanan Apotek Saya

APOTEK SAYA
Apoteker: Warda Nabiela S.Farm., Apt.
SIK : 1121/B 01-06-2013
Malangrejo, Wedomartani,Ngemplak
Sleman, Yogyakarta

SURAT PESANAN
KepadaYth
PBF :
Mohon dikirim obat-obatan untuk keperluan Apotek sbb :
No. Nama Obat Jumlah Keterangan

Yogyakarta…………………..
Penanggung jawab

Warda Nabiela, S.Farm., Apt.


SIK : 1121/B 01-06-2013

46
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 7
Surat Pesanan (SP) Narkotika Apotek Saya

47
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 8
Surat Pesanan (SP) Psikotropika Apotek Saya

APOTEK SAYA Kepada Yth


P.B.F
_________________
_________________

SURAT PESANAN
PSIKOTROPIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Alamat :
Jabatan :

Mengajukan permohonan pengiriman obat-obatan untuk keperluan apotek sbb:

No. Nama Obat Jumlah Keterangan

Yogyakarta, ………………………
Penanggung jawab

Warda Nabiela, S.Farm., Apt.


SIK : 1121/B 01-06-2013

48
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 9
Buku Administrasi Apotek Saya

1. Buku Gudang
Nama Harga
No. PBF Jml Satuan Batch ED Jml Total Ket.
Barang Satuan

2. Buku Defecta
Hari/Tgl No Nama obat Sisa obat Jumlah yang akan PBF/Supplier
dibeli

3. Buku OKT
Bln Nm Sat. Persed. Pemasukan Pengolahan Penggunaan Persed.
BB Awal Tgl. Asal No. Jml Tgl. Jml Tgl No. Tgl. Nm. Almt Nm. Akhir
Faktur pnyrhn R/ Pasien Dokter

4. Buku Kas
Tgl. Transaksi Debit Kredit

5. Buku Penjualan Obat Generik


Hari & Nama
No. R/ Obat Jumlah R/ ke Harga Alamat
Tanggal Pasien

49
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 10
Kwitansi Penjualan Resep atau Obat Bebas Apotek Saya

Kwitansi No :

Telah terima dari :

Uang sejumlah : :

Guna pembayaran :

20

Rp

DATA RECORD PASIEN


DATA RECORD PASIEN
NAMA PASIEN :

PENYAKIT DAFTAR OBAT


Tanggal Tanggal Tanggal
Kunjungan Keluhan Mulai Berhenti Nama Obat Dosis

50
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

PROBLEM TERAPI PADA RESEP


TANGGAL :
NO IDENTIFIKASI PENANGANAN PROBLEMA TERAPI PADA RESEP

DATA RECORD OWA


NO. Tanggal Nama Alamat Keluhan Nama Obat Jumlah
Pasien

51
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

DATA RECORD RESEP


No Tanggal Nama Pasien Alamat & No. Dokter Total Harga
telepon

BUKU NOTA PENJUALAN

BANYAKNYA NAMA OBAT JUMLAH HARGA

TOTAL

52
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 11
Form Berita Acara Pemusnahan Obat

53
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 12
DAFTAR TERPERINCI ALAT PERLENGKAPAN
APOTEK SAYA

I. Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan


1. .Gelas ukur100 mL...................................................................................... 3 buah
2. .Gelas ukur 50 mL ....................................................................................... 1 buah
3. Corong 7,5 cm ........................................................................................ 3 buah
4. Termometer skala1000C (Raksa) ............................................................... 1 buah
5. Mortir diameter 5-10 cm,10 – 15 cm dan alu (8 cm)………………………….. .. 2 buah
6. Spatel logam/tanduk plastik dan porselen ............................................... 1 buah
7. Batang pengaduk....................................................................................... 3 buah
8. Timbangan miligram dengan anak timbangan yang sudah ditera ............ 1 buah
9. Timbangan gram dengan anak timbangan yang sudah ditera .................. 1 buah
10.Beaker glass 100 mL ................................................................................. 3 buah
II. Perlengkapan dan Alat Perbekalan Farmasi
1. Lemari dan rak penyimpanan obat ......................................................... ada
2. Lemari pendingin ..................................................................................... ada
3. Wadah pengemas dan pembungkus ....................................................... ada
4. Tensimeter raksa ....................................................................................... ada
5. Cek darah dan urin .................................................................................... ada
6. Buku penunjang ........................................................................................ ada

54
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

DAFTAR TENAGA KESEHATAN CALON APOTEK SAYA

JENIS
NO NAMA ALAMAT TGL. LULUS NO. TGL. SIK SIPA/SIAAK
TENAGA
1. Apoteker Warda Nabiella, S. Jl. Kaliurang km 03-03-2012 1121/B 01-06-2013 1121/SIPA/03
Pengelola Farm., Apt. 14, Ngaglik, 01-06-2012
Apotek Sleman,
Yogyakarta
2. Apoteker Nurma Sary, S. Farm., Jl. Kaliurang km 03-03-2012 3030/B 03-03-2012 3499/SIPA/03
Pendampin Apt. 13, Besi, Sleman, 15-11-2012
g Yogyakarta
Dwi Adriyanti, S.Farm Jl. Kaliurang Km 03-03-2012 3437/B 03-03-2012 3116/SIPA/08
Asisten 14,5 Dusun 15-11-2012
3.
apoteker Lodadi, Sleman,
Yogyakarta

55
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 13
Persyaratan perijinan Apotek

56
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 14
Surat permohonan ijin gangguan

57
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

58
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

59
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL PAJAK
KANTOR WILAYAH X JATENG DAN DIY
KANTOR PELAYANAN PAJAK YOGYAKARTA DAN DIY

SURAT KETERANGAN TERDAFTAR


No. : PEM – 127 / WPJ.10 / KP.1503 / 2009

Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 16
Tahun 2000 dan Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor KEP – 161 / PJ. / 2001
dengan ini diterangkan bahwa :
1. Nama : APOTEK SIX FARMA
2. Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.205.410.0-542.000
3. Klasifikasi Lapangan Usaha :62432 – PERDAGANGAN ECERAN
BARANG FARMASI DI APOTEK
4. Alamat : Dusun Krodan No. 36 RT 2, Maguwoharjo,
Yogyakarta
5. Merk / Akronim :
6. Status Modal : Swasta
7. Status Usaha : Pusat
8. Kewajiban Pajak : [ ] PPh Pasal 4 (2) [x] PPh Pasal 23
[ ] PPh Pasal 15 [x] PPh Pasal 25
[ ] PPh Pasal 19 [ ] PPh Pasal 26
[x] PPh Pasal 21 [x] PPh Pasal 29
[ ] PPh Pasal 22
Telah terdaftar pada tata usaha kami.

Dengan terbitnya surat ini, maka dalam rangka memenuhi hak dan kewajiban
perpajakan wajib mencantumkan NPWP sejak tanggal : 14 Desember 2012

Yogyakarta,15Oktober 2013
Kepala Kantor
KEPALA SEKSI TUP

DWI RINI WAHYUNING


NIP. 060042733
Register : 0008035420
KP.PDIP : 4.2-00

60
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 15
Surat Perjanjian Sewa Bangunan “Apotek Saya”
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Kami yang masing-masing bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : Suwandi
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Wedomartani, Ngemplak, Sleman
(Selanjutnya disebut sebagai pihak pertama)
2. Nama : Syifaul Ummah, S.Farm., Apt.
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Apoteker
Alamat : Jl. Kaliurang KM 13, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
(Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua)
 Pihak pertama mengontrakkan 1 (satu) ruko yang terletak di Malangrejo,
Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, kepada pihak kedua dengan sewa
kontrak Rp.14.000.000 (empat belas juta Rupiah) per tahun dengan jangka waktu
selama 5 (lima) tahun.
 Pihak kedua mengakui mengontrak 1 (satu) ruko tersebut di atas dari pihak
pertama sebagai tempat usaha dan tempat tinggal dengan harga dan jangka waktu
yang tersebut di atas dan semua uang kontrak dibayar sekaligus.
 Kontrak rumah tersebut berlaku mulai tanggal 1 april 2014 dan akan berakhir pada
tanggal 1 April 2019.
 Segala biaya pembayaran rekening listrik, air dan semua pajak-pajak ditanggung
oleh pihak kedua.
 Setelah habis masa kontrak rumah tersebut di atas maka pihak kedua harus
mengembalikan kepada pihak pertama dalam keadaan baik dan utuh, jika masa
kontrak ingin diperpanjang maka harus dibuat surat perjanjian baru setelah
diadakan kesepakatan.
 Demikian Surat Perjanjian Kontark ini dibuat dengan sebenar-benarnya di depan
notaris dan kepala desa Rejodani Sleman, Jogjakarta.
Yogyakarta, 17 September 2013
Pihak Pertama Pihak
Kedua

(----------------) (Syifaul Ummah, S.Farm.,


Apt.)
Mengetahui
Lurah, Jogjakarta

(--------------)

61
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 16
Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada Perusahaan Farmasi lain

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Warda Nabiela, S.Farm., Apt


ALAMAT : Jl. Kaliurang Km.13, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

TEMPAT KERJA : Apotek “SAYA”


ALAMAT KERJA : Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya bahwa saya tidak bekerja pada


Perusahaan Farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 1 April 2014


Yang menyatakan,

Materai 6000

(Warda Nabiela, S.Farm., Apt)

62
“Melayani Sepenuh Hati”

Malangrejo, Wedomartani
Ngemplak-Sleman, DIY

Lampiran 17
Surat Pernyataan Aping tidak bekerja pada Perusahaan Farmasi lain:

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di di bawah ini :

NAMA : Warda Nabiela, S.Farm., Apt


ALAMAT : Jl. Kaliurang Km.13, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
TEMPAT KERJA : Apotek “SAYA”
ALAMAT KERJA : Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya tidak bekerja pada Perusahaan


Farmasi.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 1April 2014


Yang menyatakan,

Materai 6000
(Warda Nabiela, S.Farm., Apt)

63

Anda mungkin juga menyukai