Keselamatan Listrik sangat penting dan sistem pengelolaan keamanan adalah sarama
untuk mengimplementasikannya. Keamanan sistem manajemen, Manajemen Keselamatan
Terpadu (ISM) adalah sistem formal dan terbukti untuk kegiatan pelaksanaan kerja yang
aman. ISM dapat diimplementasikan menjadi proses kontrol kerja dan dapat menyusun
program keselamatan listrik melalui Prinsip Panduan dan Fungsi Inti. Sebuah proses kontrol
pekerjaan keselamatan listrik memiliki dua komponen yang perlu diimplementasikan supaya
sukses, sebuah program keselamatan listrik berbasis NFPA 70E dan proses kontrol kerja
berbasis ISM.
1. IDENTITAS JURNAL
Penerbit : IEEE
Tahun : 2016
ISSN : 978-1-4673-9922-7
Halaman : 6 Halaman
2. RINGKASAN JURNAL
I. Pengenalan
Sejak 1996, organisasi eksternal itu juga menunjukkan pekerjaan beresiko tinggi,
seperti organisasi nuklir komersial, Organisasi nuklir Angkatan Laut, Badan
Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan lain-lain, juga telah memperoleh
pengalaman dan wawasan signifikan yang relevan dengan manajemen keselamatan.
ISM adalah kerangka kerja sitematis untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman.
ISM dikembangkan dan mulai diterapkan pada tahun 1996 oleh Departemen Energi
(DOE). Tujuannya adalah untuk melakukan pekerjaan dengan aman untuk melindungi
pekerja, masyarakat dan lingkungan. DOE telah menerapkan ISM melalui kebijakan,
Panduan, Manual, dan Pesanan. Ini memengaruhi pekerjaan semua organisasi dan
kontraktor DOE dan Administrasi Nuklir Nasional (NNSA).
V. KESIMPULAN
Proses Kontrol Pekerjaan Keselamatan Listrik yang terintegrasi dengan
Manajemen Keselamatan Terpadu (ISM) menghasilkan Program Keselamatan
Listrik yang mencakup semua untuk memenuhi NFPA 70E – 2015. Program
atau proses di mana kesejangan, kerentanan dan kewajiban dapat terjadi pada
pekerja listrik tidak dapat diterima. Implementasi ISM sebagai kerangka kerja
sebagai program gabungan menghilangkan kesenjangan dan kekurangan yang
dapat meningkatkan resiko, potensi kecelakaan dan kematian pekerja. Tujuh
Prinsip Panduan ISM bekerja untuk mengubah budaya keselamatan organisasi
sementara lima Fungsi Inti berfungsi untuk mengubah proses organisasi. Fungsi
Inti adalah putaran umpan balik yang berkelanjutan dan mengaudit proses untuk
meningkatkan keselamatan setiap pekerja listrik.
Ketika organisasi memanfaatkan manfaat dan fitur yang ditawarkan ISM,
upaya kolaborasi sebenarnya untuk keselamatan organisasi telah dikembangkan.
Ketika ISM digunakan sepenuhnya kapabilitasnya, semua karyawan menjadi
pemangku kepentigan dan memiliki keselamatan mereka sendiri. Siklus
perbaikan yang ditawarkan 5 Fungsi Inti adalah lingkaran peningkatan
berkelanjutan. Ini dapat dan memang mengembangkan peluang untuk praktik
kerja yang lebih aman, menghasilkan/melacak pelajaran yang dipetik dan
prosedur kerja inovatif untuk mengejar keunggulan dalam keselamatan listrik.
3. ANALISIS DAN ISI JURNAL
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyajiakan keamanan sistem manajemen, Manajemen
Keselamatan Terpadu (ISM) untuk peningkatan kinerja berkelanjutan selama kegiatan
pekerjaan listrik di semua tingkatan perencanaan dan implementasi kerja. Topik ini awalnya
akan tampak luas dan mencakup semua untuk proses kontrol kerja dan program keselamatan
secara keseluruhan tetapi tujuan akhir dari makalah teknis ini adalah untuk menyajikan opsi
sistem manajemen keselamatan terpadu untuk diterapkan persyaratan keselamatan listrik,
terprogram dan persyaratan peraturan. Diskusi ekspositori dari makalah ini bukan tugas kecil
dan kadang-kadang akan menggambarkan sistem manajemen terintegrasi. Makalah ini
menjelaskan implementasi prinsip-prinsip panduan, fungsi inti dan kontrol kerja. Ide-ide
terkandung dari makalah ini memiliki satu tujuan yaitu untuk menyediakan bagi pembaca,
sebuah sistem yang menggabungkan perangkat tambahan, pemeriksaan dan keseimbangan
dan teknik yang telah terbukti waktu untuk meningkatkan keamanan lstrik.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari beberapa kriteria penilaian yang pe-review lakukan terhadap jurnal ini, pe-
review menilai bahwa isi jurnal ini cukup baik dengan hanya sedikit tingkat kesalahan dari
segi penulisan dan penyampaian isi, bahwa pe-review hanya mereview jurnal dari segi
penyampaian isi serta cara penulisannya saja, tidak dari segi kebenaran atau salahnya isi yang
disampaian oleh penulis jurnal.