Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEBIJAKAN MONETER DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK


DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Disusun oleh:
Anastasia Femy Dwi Lestari
XI IPS 1

Mata Pelajaran : Ekonomi


Guru Mata Pelajaran : Ibu Togina Samosir, S.Pd

SMA NEGERI 7 BEKASI


Tahun Ajaran 2019\2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
Rahmat nya dan Hidayah nya saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
Kebijakan Moneter dan Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas EKONOMI. Makalah
ini masih jauh dari sempurna ,oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pembangunan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca khusus nya saya.

2
Daftar isi

Kata pengantar .........................................................................................


Daftar isi ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang.......................................................................................
b. rumusan masalah..................................................................................
C. tujuan penulisan...................................................................................
BAB II ISI
A.Pengertian kebijakan moneter.............................................................
B. Dampak kebijakan moneter................................................................
C. Tujuan kebijakan moneter..................................................................
D. Kaitkan dengan OJK............................................................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan...........................................................................................
B.Saran.....................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan
untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi,stabilitas
harga,pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,yakni menjaga stabilisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan
perekonomian terganggu,maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh
sektor perbankan,yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan
harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha
mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi
dapat terkendali,tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan atau
distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun
tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga,giro wajib
minimum,intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank bank
untuk meminjam uang apabila mengalami kesuliatan likuiditas.
B.Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas,dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya:
1. Apa itu kebijakan moneter?
2. Apa saja tujuan dari kebijakan moneter?
3. Apa peran kebijakan moneter?
4. Apa dampak kebijakan moneter?
5. Apa hubungan kebijakan moneter dengan OJK?

C.Tujuan penulisan makalah


1. Mengetahui dan memahami secara mendalam mengenai kebijakan moneter.
2. Agar kita dapat mengetahui peranan kebijakan moneter.
3. Mengetahui lebih rinci apa mekanisme kebijakan moneter.

4
BAB II
ISI

A. Pengertian Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara
untuk mencapai tujuan tertentu,seperti menahan inflasi,mencapai pekerja penuh atau
lebih sejahtera. Kebijakan moneter merupakan upaya untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga.
B. Dampak Kebijakan Moneter

 Politik pasar terbuka


 Politik Diskonto
 Cadangan Wajib Minimum ( Cash Ratio)
 Efektivitas Kebijakan Moneter
 Laju Inflasi
 Nilai Tukar Rupiah
 Suku bunga
 Ekspektasi Masyarakat

C. Peran Kebijakan Moneter


Setiap negara perlu menerapkan kebijakan moneter dengan benar untuk
menjaga perekonomian negaranya. Berikut peran dari kebijakan moneter yang penting
untuk suatu negara:

1) Kebijakan menetapkan cash ratio


Kebijakan moneter berperan mengatur persentase cadangan minimum yang ada di
bank berdasarkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Pemerintah perlu
menetapkan rasio presentasi dana cadangan minimum agar peredaran uang tidak
berlebihan, sehingga tidak terjadi inflasi.

2) Kebijakan suku bunga kredit


Setiap bank tentu saja perlu menyediakan layanan kredit kepada masyarakat. Setoran
yang diberikan per bulan dari kredit tersebut juga ditambah dengan bunga yang sudah
ditetapkan. Apabila bank tidak memiliki kebijakan suku bunga, maka perekonomian
negara tidak stabil. Untuk itu, kebijakan moneter berperan dalam penetapan suku
bunga kredit agar kestabilan ekonomi terjaga.

3) Kebijakan suku bunga deposito


Kebijakan moneter dalam suku bunga deposito peranannya sama dengan kebijakan
suku bunga kredit. Apabila pemerintah menginginkan peredaran uangnya bertambah,
maka suku bunga deposito dinaikkan. Apabila pemerintah menginginkan peredaran
uangnya berkurang, maka suku bunga deposito juga perlu diturunkan.

5
4) Kebijakan Mempertahankan kestabilan harga
Perekonomian suatu negara kerap kali tidak stabil, seperti inflasi. Inflasi merupakan
banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan harga barang-barang
mengalami kenaikan. Apabila suatu negara mengalami inflasi, maka kebijakan
moneter berperan untuk mengurangi peredaran uang. Dengan begitu laju
perekonomian suatu negara akan stabil kembali

5) Mengendalikan uang dengan menjual atau membeli surat berharga


Kebijakan moneter ini disebut sebagai operasi pasar terbuka. Apabila negara ingin
menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Ketika pemerintah membeli surat berharga, dengan begitu aset negara
juga bertambah dan peredaran uang bisa diperbanyak. Begitu sebaliknya, apabila
negara ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah perlu menjual
surat berharga kepada masyarakat. Surat-surat berharga pemerintah antara lain, SBI
(Sertifikat Bank Indonesia) atau SPBU (Surat Berharga Pasar Uang).

6) Memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum


Peran kebijakan moneter ini disebut sebagai fasilitas diskonto. Fasilitas akan
memainkan peredaran uang dengan meningkatkan suku bunga bank sentral kepada
bank umum. Biasanya bank umum seringkali kekurangan uang dan meminjam uang
kepada bank sentral. Untuk itu, bank sentral akan menurunkan suku bunga dan
menaikkan bunga pada bank umum. Fasilitas diskonto ini membuat jumlah uang
bertambah, sehingga tidak mengalami inflasi.

7) Memainkan jumlah cadangan perbankan


Peran kebijakan moneter ini disebut sebagai rasio cadangan wajib. Peran kebijakan
moneter ini sama halnya dengan memainkan uang, tetapi melalui jumlah cadangan
perbanka yang harus disimpan oleh pemerintah. Ketika negara akan menambah
jumlah uang, maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Begitu pun
sebaliknya, untuk mengurangi jumlah uang, pemerintah menaikkan rasio cadangan
wajib. Dengan memainkan rasio cadangan wajib pada perbanka, maka perekonomian
negara akan kembali stabil karena perbanka menjadi lembaga utama dalam peredaran
keuangan negara.

8) Imbauan moral kepada pelaku ekonomi


Dalam mengatur kestabilan uang, kebijakan moneter bukan hanya bergerak untuk
memainkan peredaran uang, tetapi juga menghimbau para pelaku ekonomi. Himbauan
ini khususnya ditujukan kepada bank. Pemerintah akan menghimbau setiap bank agar
hati-hati memberikan kredit. Hal itu untuk menjaga agar peredaran uang tidak
meningkat. Selain itu, bank umum juga dihimbau untuk meminjam lebih banyak uang
kepada bank sentral untuk memperbanyak uang yang beredar pada perekonomian.

9) Kebijakan nilai tukar uang


Kebijakan moneter dalam mengatur kestabilan ekonomi juga melakukan kebijakan
nilai tukar uang. Nilai tukar sangat berpengaruh kepada peningkatan harga barang dan

6
jasa, sehingga kebijakan moneter berperan memantau nilai tukar. Bank Indonesia akan
menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar agar tidak
berlebihan. Bank Indonesia akan menetapkan jumlah nilai tukar pada level tertentu,
sehingga peredaran uang tidak berlebihan.

10) Mengatur persediaan uang dan barang


Kebijakan moneter juga berpengaruh kepada sektor perdagangan. Untuk mengatur
laju perekonomian dengan menstabilkan keuangan, tentu saja pemerintah juga perlu
memperhatikan penyediaan barang. Ketika pemerintah menginginkan peredaran uang
meningkat, maka perlu meningkatkan penyediaan barang. Jika pemerintah
menginginkan peredaran uang menurun, maka penyediaan barang juga diturunkan.
Dengan begitu perekonomian negara akan stabil melalui kebijakan moneter di bidang
perdagangan.

D. Tujuan Kebijakan Moneter


Tujuan kebijakan moneter seperti halnya kebijakan ekonomi pada umumnya
adalah keseimbangan intern (Internal Balance) dan keseimbangan ekstern (External
Balance). Kebijakan intern biasanya diwujudkan oleh terciptanya kesempatan kerja
yang tinggi dan dipertahankannya laju inflasi yang rendah. Sedangkan keseimbangan
ekstern dipertahankan agar neraca pembayaran internasional (Balance of Payment)
seimbang dalam arti bahwa neraca pembayaran internasional tidak defisit dan surplus.
Berikut beberapa tujuan kebijakan moneter :

1. Menjaga Stabilitas Ekonomi


Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi
berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus
barang/jasa dan arus uang berjalan seimbang.
2. Meningkatkan Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan
produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan ditinjau dari segi
upah maupun keselamatan kerja. Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan
meningkatkan taraf hidup karyawan dan pada akhirnya kemakmuran dapat tercapai.
3. Menjaga Kestabilan Harga
Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari waktu ke waktu.
Harga yang stabil menyebabkan masyarakat percaya bahwa membeli barang pada
tingkat harga sekarang sama dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli
uang dari waktu ke waktu adalah sama.
4.Sebagai Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang apabila jumlah nilai
barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor. Untuk mendapatkan
neraca pembayaran yang seimbang, pemerintah sering menjalankan kebijakan
moneter. Contohnya adalah dengan cara melakukan devaluasi.
5. Mencegah Terjadinya Inflasi
Dilakukan dengan mengurangi jumlah uang beredar denga melakukan
kebijakan pasar terbuka
6. Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral.

7
E. Kaitan Kebijakan Moneter Dengan OJK
Adanya OJK, fungsi pengawasan lembaga keuangan baik bank maupun bukan
bank akan diambil alih OJK. Sementara Bank Indonesia sebagai Bank Sentral hanya
berperan sebagai regulator kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas moneter.
Dengan demikian pembentukan OJK akan berdampak pada perubahan atas empat
peraturan perundang-undangan terkait dengan asuransi, pasar modal, perbankan, serta
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan lainnya. Secara substansi
keberadaan OJK harus dapat menjembatani kepentingan setiap regulator pengawasan
saat ini.
Tugas OJK sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
tentang OJK yaitu : Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan; kegiatan jasa keuangan di
sektor Pasar Modal; kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Secara kelembagaan, OJK berada di luar Pemerintah, yang dapat diartikan
bahwa OJK tidak menjadi bagian dari kekuasaan Pemerintah. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya unsur-unsur perwakilan Pemerintah karena pada
hakikatnya OJK merupakan otoritas di sektor jasa keuangan yang mempunyai relasi
dan keterkaitan yang kuat dengan otoritas lain, dalam hal ini otoritas fiskal (Menteri
Keuangan) dan otoritas moneter (Bank Indonesia).
Berdasarkan ketentuan Pasal 69 ayat (1) huruf (a) UU No. 21 Tahun 2011
menegaskan bahwa tugas Bank Indonesia dalam mengatur dan mengawasi bank yang
dialihkan ke OJK adalah tugas pengaturan dan pengawasan yang berkaitan
dengan microprudential,sedangkan Bank Indonesia tetap memiliki tugas pengaturan
perbankan terkaitmacroprudential. Berkaitan dengan hal tersebut, tugas pengaturan
perbankan tidak sepenuhnya dilaksanakan secara independen oleh OJK, karena
pengaturanmicroprudential dan macroprudential akan sangat berkaitan. Dengan
demikian dapat dilihat bahwa OJK masih memiliki ”hubungan khusus” dengan Bank
Indonesia terutama dalam pengaturan dan pengawasan perbankan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara


untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh
atau lebih sejahtera. Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat
bunga dalam suatu perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam,
dan pasokan total uang.

B. Saran
Materi mengenai Kebijakan moneter ini diharapkan lebih dimengerti, dan
ditingkatkan lebih baik lagi karena kebijakan moneter dan fiskal sangat terkait dengan
kondisi perekonomian di suatu wilayah atau negara. Dan dapat membantu kita untuk
mengetahui bagaimana kondisi perekonomian di wilayah kita sendiri serta mengatasinya.

9
Daftar Pustaka

Sukardi. 2007. Ekonomi SMA/MA kelas XI. Surakarta. CV. Grahadi


Nugraha Putra. 2017. Ekonomi Peminatan Untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta.
Departemen Pendidikan
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/peran-kebijakan-moneter
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/perpajakan/peran-kebijakan-fiskal
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2014/07/kaitan-kebijakan-fiskal-dengan-moneter.html

10

Anda mungkin juga menyukai