Buku Desain GI Switchgear
Buku Desain GI Switchgear
PLN (PERSERO)
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN LOMBA DESAIN GI 150 KV
JAWA BALI
BAB 2. SWITCHGEAR
Tc.αr.ρr.104/TCAP
A = Ig Tm - Ta
ln 1+
Ko + Ta
dimana:
A : luas penampang kawat pentanahan (mm2)
Ig : arus hubung singkat fasa ke tanah 3Io (kA)
Tc : waktu hubung singkat (detik)
Ta : temperature luar (oC)
Tm : temperature yg diijinkan kawat (oC)
Αr : Koefisien termal pada suhu ruang (oC)
Αo : Koefisien termal pada suhu nol (oC)
Pr : tahanan jenis kawat tanah (μΩ/cm3)
Ko : 1/ αo
1 1 1
Rg = ρ + √20/A 1 + 1+h√20/A
L g g
2.3. BUSBAR
2.4. TRANSFORMATOR
Spesifikasi Transfomator
Dalam mendesain gardu induk salah satu peralatan yg sangat penting adalah
PMT, PLN P3B menggunakan beberapa tipe mekanik penggerak yaitu :
Hydraulic, Pneumatic, Spring dan Kombinasi Hydraulic Spring, sedangkan tipe
pemadam busur api yaitu : Minyak, Vacuum, Gas SF6 dan Air Blast.
Dari pengalaman Operasi kelebihan dan kekurangan dari tipe-tipe PMT tersebut
dapat dituangkan dalam tabel :
KOMBINASI
HYDRAULIC PNEUMATIC SPRING HYDRAULIC -
SPRING
Dari pertimbangan yang tertera pada tabel di atas dipilih PMT dengan Mekanik
Penggerak Kombinasi Hydraulic-Spring dengan media Pemadaman Gas SF6.
Spesifikasi PMT
Untuk instalasi gardu induk pasangan luar perlu dipasang proteksi terhadap
sambaran petir.
Gardu induk pasangan luar dapat dilindungi dari petir dengan memasang kawat
tanah atau lightning spikes pada steel structure busbar/gantry.
Kawat tanah dan spikes menggunakan material yang anti korosi, seperti
allumunium/ steel atau galvanized steel wire atau tube.
Metoda yang direkomendasikan untuk menghitung adalah perumusan dari
Wagner, Mc Cann dan Lear dalam IEEE Trans.194 PAS 60 pp 96-100, untuk
daerah yang mempunyai IKL (Iso Keraunic Level) yang tinggi.
Proteksi yang diambil adalah dengan probabilitas 0,1 persen shielding failures
per tahun.
Sambaran petir yang terjadi sebanding dengan IKL pada daerah tersebut .
Proteksi sambaran petir dengan spikes lebih baik dibanding dengan kawat
tanah, hal ini berdasarkan pengalaman dan literatur.
Dari pengalaman operasi kawat tanah setelah beberapa tahun operasi banyak
yang putus, sehingga menyebabkan hubung singkat pada Busbar Gardu Induk,
oleh karena itu dalam disain ini dipasang spikes.
2.7. PEMISAH
Pemisah (PMS) yang akan digunakan adalah model doubel arm. Sistim ini dipilih
mengingat model ini jarang mengalami gangguan serta mudah untuk
dioperasikan/ringan. Untuk creepage distance disesuaikan dengan kondisi
setempat. Khusus untuk PMS penghantar dan PMS Trafo harus dilengkapi dengan
pemisah tanah. Sistem pentanahannya bergabung dengan sistem grid.
Spesifikasi PMS
Dengan :
R = Tahanan (Ω)
20kV
Ef = Tegangan fasa ke tanah ( )
3
I = Arus beban dalam Ampere dari Transformator (dibatasi 1000
Amp)
Maka :
1. Tahanan yang dipilih 12 Ω.
2. Jenis resistansi yang dipilih adalah Low Resistance.
Spesifikasi NGR
Trafo Pemakaian sendiri (Trafo PS) di pasang dua unit sehingga pada saat
pemeliharaan trafo PS maka gardu induk tsb tidak kehilangan daya AC.
Kapasitas trafo PS tergantung dari kebutuhan supply daya AC 220 / 380 Volt
yang digunakan oleh gardu induk tersebut. Besarnya daya Trafo PS masing-
masing adalah 200 KVA, dengan rincian sebagai berikut :
2.10. BATERE
Untuk memenuhi kebutuhan sumber DC pada Gardu Induk ini dipilih batere
jenis NiCad dengan konstruksi fibre plate karena teknologi terakhir dan sudah
teruji keandalannya serta termasuk jenis low maintenance.
Guna menjaga keandalan sistem DC Gardu Induk, maka batere di pasang dengan
sistem redundant.
Kapasitas yang digunakan adalah 200 AH 100 Volt.
Perhitungan kapasitas dan spesifikasi battere.
2.11. RECTIFIER
Komponen AC
r x 100%
Komponen DC
Dalam desain ini di pilih rectifier dengan kapasitas 50 Amper dengan
perhitungan sebagai berikut :
2.12. ARRESTER
Ligthning Arrester (LA) harus mempunyai Basic Insulation Level (BIL) yang
terendah dari semua jenis peralatan terpasang dan besarnya arus disesuaikan
dengan IKL pada daerah/lokasi gardu induk tersebut. Arrester dilengkapi
indikator arus bocor dan counter.
Spesifikasi Arrester
I
.F .E. lm
Cara Penerangan η
Menyebar 0,35
Kasar 40 20 100 – 50 20
E lux
F
Luas Switchyard (F) = 24 m x 96 m = 2.304 m2
Kuat Penerangan (E) = 100 lux
Rendemen ( ) = 0,35
Maka Cahaya yang diperlukan :
I
.F .E. lumen = 2304 X 20 = 46.080 Lumen
46.080
Maka kebutuhan daya / Watt = 5760 watt
8
Kebutuhan Lampu Switchyard = 14 x 100 Watt = 1400 Watt (Mecury)
Kebutuhan Lampu Jalan = 17 x 250 Watt = 4250 Watt (Mecury)
Jumlah = 5760 Watt