Anda di halaman 1dari 8

4.

1 Bonding
4.1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan fungsi dari Bonding
2. Mahasiswa mampu meningkatkan kapasitas bandwidth dengan teknologi
Bonding
3. Mahasiswa mampu mengukur bandwidth dan throughput

4.1.2 Landasan Teori


4.1.2.1 Pengertian Bonding
Bonding adalah sebuah teknologi yang memungkinkan agregasi lebih dari satu
interface ethernet dan menggabungkan kedalam satu link virtual sehingga kita akan
mendapatkan throughput bandwith yang lebih besar. Selain itu bisa digunakan untuk
keperluan fail-over. Pada contoh implementasinya kita bisa menghubungkan dua buah
Router Mikrotik yang mana interface ethernet masing-masing router yang telah
dibonding saling dikoneksikan. Atau bisa juga dari keempat interface tersebut
dihubungkan ke sebuah switch, sehingga dapat berfungsi sebagai sebuah backbone
penghubung jaringan yang memiliki bandwtih besar.

4.1.3 Peralatan :
 1 unit miniPC
 2 unit Mikrotik router
 2 unit kabel UTP

4.1.4 Prosedur Percobaan


a) Buat rangkaian pada Packet Tracer seperti di bawah ini.
Gambar 4.11 Topologi jaringan
b) Klik pada Switch1 lalu masuk pada CLI.

Gambar 4.12 Tampilan CLI pada switch

c) Tulis perintah seperti dibawah ini.


Gambar 4.13 Perintah pada switch
d) Setelah itu ulangi langkah b pada Switch lainnya.
Untuk cek ketik perintah dibawah ini

Gambar 4.14 Perintah untuk melakukan pengecekan


e) Perlu diperhatikan pada Protocol atas bahwasanya Port-channel 1 telah
terbentuk. Port ini adalah hasil bonding antara interface 0/1 hingga 0/3. Dapat
dilihat pada gambar dibawah bahwasanya interface pada Switch2 sudah
berwarna hijau yang artinya pengiriman data dapat dilakukan melalui
interface 0/1 hingga 0/3.

Gambar 4.15 Hasil setelah di bounding


Percobaan pada mikrotik sesungguhnya yaitu :

Berikut langkah-langkah melakukan setup Bonding:

1. Login ke perangkat Mikrotik kita via winbox

 Konek ke IP perangkat Mikrotik kita, lalu masukkan user & password untuk
login
Gambar 4.16 Login Mikrotik
2. Buat Interface “bonding1” pada masing-masing router (MikroTik 1 dan
MikroTik 2)

 Caranya klik interface > klik Bonding > tekan (+) > tab General, isikan baris
Name: bonding1, lalu di tab Bonding > Slaves: daftarkan interface “ether3
dan ether4”, Mode: “balance rr” dan Link Monitoring: “mii type 1”

Gambar 4.17 Ether3 & Ether4 Anggota bonding1


3. Tambahkan IP Address yang satu segment pada interface bonding pada masing-
masing router. Kita akan coba menggunakan IP Address 192.168.200.1/24
(MikroTik 1) dan 192.168.200.2/24 (MikroTik 2).

 Caranya klik IP > Addresses > tekan (+) > Address: 192.168.200.1/24,
Network: 192.168.200.0 dan Interface: “bonding1” > Lalu OK. Lakukan juga
pada MikroTik 2 dengan IP Address 192.168.200.2/24

Gambar 4.18 Buat IP Address di Interface bonding1


4. Setelah membuat IP Address di interface bonding pada masing-masing router,
seharusnya sudah membentuk koneksi. Nah, untuk pengecekan apakah link yang
telah kita bentuk terkoneksi dengan baik atau tidak, kita akan lakukan test “ping”
melalui masing-masing terminal router. Misal kita ping dari router MikroTik 1 ke
router MikroTik 2

 Caranya klik Tools > Ping, isinya > Ping To: 192.168.200.2 dan Interface:
“bonding1” > lalu Start.
Gambar 4.19 Ping ke MikroTik 2
5. Untuk mengetahui seberapa besar bandwith yang bisa dilewatkan dengan
interface bonding, kita coba test bandwith antar router mikrotik melalui interface
yang di bonding, untuk melihat data rate/bandwith maksimum yang dihasilkan.
Kali ini bandwith test akan kita lakukan pada router MikroTik 1

 Caranya klik Tools > Bandwitdth Test. Lalu tampil halaman utama
“Bandwitdth Test”, isinya > Test To: 192.168.200.2, Protocol: udp, Direction:
both dan User: “admin” & Password: – > Lalu klik “Start”
Gambar 4.20 Bandwidth Test ke MikroTik 2
 Terlihat saat test bandwith dari MikroTik 1 ke MikroTik 2 di kedua interface
(ether3 dan ether4) Rx maksimum 86.7Mbps pada masing-masing ether dan
pada interface bonding mendapatkan speed Rx 183.7Mbps

Anda mungkin juga menyukai