Anda di halaman 1dari 4

EVOLUSI DAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

EVOLUSI UANG

Oleh
ANGGARI LINDA DESTIANA 12/340141/PBI/1085

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
Uang yang telah lama menjadi alat pembayaran, sebenarnya merupakan buah dari
proses evolusi bentuk-bentuk alat tukar komoditas yang disepakati mempunyai nilai
tertentu sampai ke bentuk uang yang umum digunakan di seluruh dunia. Evolusi bentuk
uang pun sangat panjang. Mulai dari pemanfaatan benda tertentu yang memiliki keunikan,
tahan lama, dan yang paling penting bisa dibagi dan saling dipertukarkan sesuai standar
yang disepakati saat itu (Sahabat, 2009).
Sifat hakiki uang sekarang menjadi persoalan mendasar. Uang diinginkan tidak
untuk manfaatnya sendiri tetapi untuk barang yang bisa didapatkan dengan menggunakan
uang. Bahan dan bentuk uang yang pernah digunakan di berbagai negara berbeda-beda.
Misalnya saja seperti penjelasan di bawah ini:
1. Uang dari lembaran kayu  Jerman pernah menggunakan uang ini pada masa
pemulihan pasca Perang Dunia I (Gambar 1.a.).
2. Uang dari kumpulan voucher  Sekitar tahun 70an, di Vietnam, kumpulan potongan
voucher bisa digunakan untuk membeli pakaian dan perlengkapannya (Gambar 1.b.).
3. Uang berbentuk komoditas dan kulit binatang  Uang sebagai alat tukar pertama-
tama dikenal dalam sejarah manusia dalam bentuk komoditi. Berbagai komoditi
pernah berfungsi sebagai uang, misalnya: garam, ternak, tembakau, minyak zaitun, bir
atau anggur, tembaga, besi, emas, perak, permata, dan rokok. Garam adalah salah satu
barang tertua yang digunakan sebagai pembayaran. Di gurun Sahara selama berabad-
abad garam digunakan sebagai alat tukar (mata uang) utama. Selain itu, alat
pembayaran menggunakan garam juga digunakan secara luas di seluruh Afrika Timur
(Gambar 1.c.). Beberapa abad silam, kulit tupai merupakan uang yang sah digunakan
di Rusia. Bahkan beberapa bagian dari tupai mati ini seperti kuping, hidung, dan kuku-
kukunya berfungsi sebagai "receh" (Gambar 1.d.).
Masing-masing komoditi ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
Ternak tidak bisa dipecahkan sebagai uang kembalian. Bir tidak bertambah nilainya
apabila disimpan, walaupun tuak atau anggur mungkin bisa. Minyak zaitun merupakan
uang kartal cair yang bagus karena segera bisa dibagi seperti yang diinginkan, namun
repot membawanya. Semakin majunya cara berpikir dan teknologi yang dikembangkan
oleh manusia, masa uang komoditi beralih ke masa uang kertas.
Uang kertas pun delalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya saja
uang di Indonesia (pecahan seribu rupiah) yang terus berevolusi sejak tahun 1952-2000.
Gambar 2 berikut ini menggambarkan beberapa bentuk uang 1000 rupiah.
(a) (b) (c)

(d)
Gambar 1. Berbagai macam bentuk barang yang digunakan sebagai uang
Sumber: http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/04/evolusi-uang-dari-waktu-ke-waktu.html.

 Uang pecahan Rp 1.000 tahun 1980

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


Gambar 2. Uang 1000 rupiah (a) tahun 1952; (b) tahun 1957; (c) tahun 1958; (d)
tahun 1959; (e) tahun 1960; (f) tahun 1964 ada 2 seri : seri Hijau.
Sumber: evolution-money-1000-perubahan-mata.html
Referensi
Anonim. http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/04/evolusi-uang-dari-waktu-ke-
waktu.html. diakses tanggal 26 Desember 2012.
Anonim. http://outletemas.wordpress.com/2011/10/01/evolusi-uang/. diakses tanggal 26
Desember 2012.
Anonim. evolution-money-1000-perubahan-mata.html. diakses tanggal 26 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai