INVENTARISASI, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
BAHAN BERBAHAYA PUSKESMAS ASAM-ASAM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS ASAM-ASAM
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin keamanan dan
kenyamanan pasien/keluarga yang berkunjung ke Puskesmas, maka dipandang perlu menciptakan lingkungan yang aman sesuai dengan persyaratan/standar hukum, regulasi dan perijinan yang berlaku; b. sehubungan dengan butir a dan b diatas maka perlu ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas Asam- Asam tentang inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063); 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 Tentang tata cara perizinan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
INVENTARISASI PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA PUSKESMAS ASAM-ASAM Kesatu : Menunjuk Sanitarian puskesmas sebagai penanggung jawab pengelolaan yang berkewajiban melakukan Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan bahan berbahaya Puskesmas Asam-Asam Kedua : Semua Petugas di Puskesmas Asam-Asam yang berhubungan dengan bahan berbahaya wajib mematuhi pengelolaan bahan berbahaya. Ketiga : Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan bahan berbahaya harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Asam-Asam Pada Tanggal : 09 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS ASAM-ASAM
AGUS SUTRISNO
TEMBUSAN, disampaikan kepada :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut ; 2. Pertinggal.