Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON ACTIVITY

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP


LISTRIK DINAMIS

Proposal
Diajukan untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan

Oleh
ABDUL HARIS
11150163000061

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JAKARTA
1439 H/2018 M
A. Latar Belakang
Pendidikan memainkan peranan yang sangat berarti bagi kehidupan
dalam sebuah bangsa, karena dari pendidikan itulah, manusia dapat
menggapai cita-cita maupun sesuatu yang diinginkan. dan pendidikan juga
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam sebuah
negara. Untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri
diperlukan adanya sebuah proses pembelajaran.1 Proses pembelajaran yang
diselenggarakan dikelas harus benar-benar efektif dan mampu menjangkau
tidak hanya pada ranah kognitif, namun dibutuhkan pula ranah seperti afektif
dan psikomotorik. Karena sesungguhnya inti dari sebuah proses pendidikan
secara keseluruhan yaitu pada proses pembelajaran. Seorang guru memainkan
sebuah peranan penting dalam tercapainya kesuksesan proses pembelajaran,
karena itu seorang guru dituntut agar bisa memberi sebuah pengaruh baik
kepada siswa agar menimbulkan suatu respon positif siswa baik terhadap
pembelajaran maupun terhadap guru sehingga tujuan pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai.2 Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, salah
satunya yaitu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat
untuk dipraktekan dalam kelas.
Pemilihan model harus disesuaikan dengan pelajaran dan materi yang
menjadi bahasan guru, terutama dalam pelajaran fisika, kita tidak bisa
menggunakan satu model untuk seluruh materi yang diajarkan dikelas, Karena
tingkat dan karakteristik suatu materi dalam pelajaran fisika tersebut berbeda.
Namun kenyataannya model pembelajaran yang digunakan disekolah pada
umumnya masih bersifat informatif, dimana transfer ilmu pengetahuan dari

1
Ratna Widya sari, Yeza Febriani, Azmi Asra, “Efektivitas Model Pembelajaran Fisika Berbasis
hands On Activity (HOA) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rambah Samo”, e-
journal.upp.ac.id, 2016, hal 3
2
Anonym, “Pengaruh Model Pembelajaran Hands On Actitity dengan Pendekatan
Scaffolding Tehadap Aktivitas Belajar Siswa”, digilib.unimed.ac.id, 2014, hal 2
guru kepada peserta didik hanya satu arah, siswa belum terlibat secara aktif
dalam pembelajaran.
Umumnya pembelajaran fisika yang berkembang pada saat ini masih
terdiri dari kegiatan seperti menghafal rumus, menghafal konsep, dan
perhitungan matematis. Memang sudah kita ketahui bersama bahwa sebuah
konsep dalam fisika itu sangat penting. Pembelajaran yang hanya memberikan
konsep sains memnyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan
daya nalarnya dalam mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari
dalam kehidupan nyata dan kemampuan proses sains nya pun tidak ada.3
Seharusnya pendekatan konsep harus digandengkan dengan keterampilan
proses sains. Sehingga siswa tidak hanya mampu dan terampil dalam
menghapal dan memahami, tapi juga ahli dibidang psikomotorik.
Keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran fisika
adalah keterampilan proses sains, dengan keterampilan proses sains siswa
mampu mengkonstruk pengetahuannya sendiri agar siswa dapat memahami
apa yang dipelajari. Keterampilan proses sains perlu dikembangkan dengan
tujuan memberikan kesempatan pada siswa melakukan penemuan agar siswa
dapat menyelesaikan permasalahan fisika.4 Keterampilan proses sains ini
sangat berarti bagi kehidupan siswa nantinya sebagai media persiapan dan
latihan untuk menghadapi kenyataan hidup dimasyarakat sebab siswa dilatih
untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah.5 Keterampilan proses sains
terdiri atas sejumlah aspek yang saling berhubungan antara satu sama lain.
Adapun bebrapa aspek itu adalah mengamati, mengelompokan, menafsirkan,
meramalakan, mengajukan, menerapkan konsep, berkomunikasi dan

3
D.I. Yuliati, D. Yualianti, S.Khanafiyah, “Jurnal Pendidikan Fisika Berbasis Hands On Activity
Untuk Menumbuhkan Kemampuan berpikir Kritis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP”,
Journal unnes ISSN:1693-1246, 2011, hal 26
4
Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses,(Jakarta Gramedia, 1985), hal 18
5
Moh User usman, “Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar”.( Bandung pt remaja
rosdakarya, ,1993) hal 78
melaksanakan percobaan. pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat dan bahan. Pembelajaran ini memberi kesempatan siswa
seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam kelas.
Jika pendekatan konsep dengan keterampilan proses sains ini
dipadukan, pemahaman siswa akan meningkat karena siswa belajar langsung
dari pengalaman yang ia lakukan. Selain itu dibutuhkan pula model yang
dapat mempengaruhi proses sains tersebut. Dengan melihat karakteristik yang
telah dipaparkan diatas, model penerapan Hands On Activity dapat membantu
6
siswa dalam upaya peningkatan keterampilan proses sains. Pembelajaran
berbasis Hands On ACtivity merupakan suatu model yang dirancang agar
siswa terlibat dalam menggali informasi, bertanya, beraktivitas, menemukan,
mengumpulkan data, menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri. Model
ini menekankan pembelajaran yang membiasakan siswa aktif membuat atau
menciptakan sesuatu peralatan yang menggunakan prinsip fisika
Hands On ACtivity Pembelajaran berbasis Hands On ACtivity
merupakan suatu model yang dirancang agar siswa terlibat dalam menggali
informasi, bertanya beraktivitas, menemukan, mengumpulkan data,
menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri.Model ini menekankan
pembelajaran yang membiasakan siswa aktif membuat atau menciptakan
sesuatu peralatan yang menggunakan prinsip fisika .7 penerapan model ini
dapat meningkatkan kerjasama dalam pengatan selama proses eksperimen.8
Aktivitas Hands On Activity akan memberikan pengalaman yang mendalam
untuk siswa karena dalam model pembelajaran ini kita bisa melihat

6
Ria Yulia Gloria dan Fuji Asih Lestari, “Penerapan Hands On Activity untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa pada Kompetensi Dasar Pencemaran Lingkungan di kelas X SMAN 1
Gresik”, Jurnal Scientiae Educatia Volume 1 Edisi 2, 2012, hal 2
7
ibid
8
Ratna Widya sari, Yeza Febriani, Azmi Asra, opcit hal 4
kemampuan siswa dalam melaksanakan eksperimen secara benar.9 Dan dalam
model ini juga karena model ini lebih erat dengan eksperimen maka siswa
juga dapat menggali keterampilan proses sains siswa.
Berdasarkan aspek keterampilan sains dan model Hands On Activity
konsep yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan proses sains siswa
melalui model Hands On Activity adalah konsep Listrik Dinamis yaitu pada
Hukum ohm, dan rangkaian listrik. Dalam konsep listrik dinamis siswa
dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dalam melakukan aspek aspek
dalam keterampilan proses sains, seperti mengamati, membuat hipotesis,
menerapkan konsep dan yang lainnya. Hal in dapat dioptimalkan dengan
model pembelajaran Hands On Activity yang akan melatih keterampilan
proses sains siswa. Dengan pembelajaran Hands On Activity siswa akan
melakukan eksperimen untuk menemukan dan melaksanakan percobaan
secara langsung yang akan melatih keterampilan pengamatan, siswa pula
dapat mengkonstruk pengetahuannya melalui diri sendiri dan ini akan
menimbulkan kesan atau pengalaman belajar yang tak mudah dilupakan dan
akan menigkatkan keterampilan logikanya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis terdorong untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Metode Hands
On Actitvity terhadap Keterampilan Proses Sains pada konsep Listrik
Dinamis”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi

9
Nurul Nofita Rosman, “Pengaruh Hands On Activity Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa
Pada Konsep Hukum Newton”, Skripsi Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2016, hal 3
1. Guru memerlukan model yang sesuai dengan materi dan bahan ajar yang
akan diajarkan dikelas.
2. model pembelajaran yang digunakan disekolah pada umumnya masih
bersifat informatif, yaitu transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada
peserta didik hanya satu arah, artinya siswa tidak berperan aktif dalam
kelas
3. pembelajaran fisika yang berkembang pada saat ini masih terdiri dari
kegiatan seperti menghafal rumus, menghafal konsep, dan perhitungan
matematis.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah hanya dibatasi pada
keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains yang diteliti dibatasi
pada konsep listrik dinamis yaitu hukum ohm, dan rangkaian listrik. Aspek
keterampilan proses sains ini digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
Nuryani Rustaman yaitu mengamati, mengajukan hipotesis, merencanakan
percobaan, berkomunikasi, menerapkankonsep dan menafsirkan data penilaian
yang digunakan yaitu penilaian kinerja berupa penilaian rubrik.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah dipaparkan, maka dapat
dituliskan rumusan masalahnya yaitu “Sejauh mana pengaruh model
pembelajaran Hands On Activity terhadap Keterampilan Proses Sains pada
pada konsep listrik dinamis?”

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui sejauh mana pengaruhmodel pembelajaran Hands On
Activity terhadap keterampilan Proses Sains pada konsep Listrik Dinamis
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manafaat sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna melalui
pengalaman langsusng
2. Bagi Guru
Memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pembelajaran fisika
3. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman baru kepada penulis mengenai penelitian
dibidang pendidikan
4. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk dikembangkan
dalam penelitian selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai